Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pelayanan kesehatan kepada pasien, baik bersifat dasar, spesialistik maupun subspesialistik.
selain itu, rumah sakit juga dapat di gunakan sebagai lembaga profesi kesehatan (Adisasmito,
2007:1).
ksehatan dan tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan di sebut sarana kesehatan.
Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau melakukan upaya
kesehatan rujukan. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga di pergunakan untuk kepentingan
bidang kesehatan. Sarana kesehatan meliputi rumah sakit, apotek, praktek dokter, took obat,
perbekalan kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
lainya (Prof. Dr. Charles I.P. Siregar,M.SC,2003:1). Dalam suatu pelayanan di rumah
sakit salah satu faktor yang tidak dapat terlepas untuk perkembangan suatu rumah sakit
memenuhi standar pelayanan di rumah sakit.di dalam instalansi farmasi tidak dapat terlepas
dari faktor penyimpanan perbekalan farmasi, seperti penyimpanan obnat dan alat kesehatan
lainya, guna tercapainya tujuan tersebut maka di dalam penyimpanan harus mempunyai suatu
manajemen yang memiliki standar pelayanan guna tercapai tujuan pelayanan yang baik dan
benar.
umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah sebuah proses
delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan
evaluasi. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat
pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa
yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
C. TUJUAN
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan sebagai
berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai
Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan
sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari asep ekonomi, sosial
sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga mencakup
fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk
1. Pengertian Perencanaan
Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu mengetahui
hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan
peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang
b. Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk
mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan
dilaksanakan.
d. Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut :
1) Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang
bersangkutan.
2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuan-
tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu maupun
2. Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang sesuai
dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way
maupun non-administrator.
memudahkan pengawasan.
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu diketahui fungsi-fungsi
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus
memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke
Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api
Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan.
Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan
Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia, maka
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif
yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas
kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu perusahaan
menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang dinaikkan
sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio, majalah dan
surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena
dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik memerlukan
pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan judul iklan.
d. Memudahkan pengawasan.
karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha. Agar dapat
membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah
sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over
planning.
perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat
menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan,
perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan
akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.
Suatu perencanaan lahir bukanlah secara kebetulan melainkan ada sebab berupa inisiatif atau
prakarsa dari dalam dan luar organisasi. Sebagaimana asal lahirnya suatu perencanaan
b. Hasil pengawasan: berdasarkan hasil pengawasan terkumpullah sejumlah data dan fakta
yang dibuat dalam satu perencanaan baru yang memperbaiki atau merombak yang pernah
dilaksanakan.
c. Inisiatif dari dalam: planning juga dapat lahir akibat adanya saran-saran dari pihak luar
yang mungkin secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai kepentingan dengan
organisasi.
d. Kebutuhan masa depan: suatu perencanaan dibuat sebagai persiapan masa depan ataupun
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai
hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat
analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W,
serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap
kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka
selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus
selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus
selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan
skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal.
Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih
besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar
subyektifitas penilaian.
2. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan
urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan
pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu,
SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak
memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram
Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta.
Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat
ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah
ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang
yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan
teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan.
Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang
mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba
mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya
dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah
“mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan
mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan
kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat
akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat
1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan melakukan
pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang sumber daya dan kemampuan
panjang.
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik.
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Berdasarkan undang-
undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Rumah sakit yang lain yaitu suatu lembaga dalam mata rantai system kesehatan
nasional yang mengembang tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat . Selain
pengertian rumah sakit yang telah di uraikan diatas, dapat juga di jelaskan pengertian rumah
sakit swasta dan rumah sakit pemerintah. Rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang di
dirikan oleh pihak swasta (non pemerintah) yaitu beberapa orang yang sepakat untuk
mendirikan suatu badan hukum atau perusahaan hokum (rechts persoon atau belanda, person
moralis atau latin, legal persons atau inggris). Dan badan hokum ini melakukan kegiatan
Sedangkan rumah sakit pemerintah adalah rumah sakit yang di kelola oleh
pemerintah, biayanya untuk pengelolaan rumah sakit sepenuhnya di danai oleh pemerintah
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan
menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah
sakit adalah :
bangun pada awal tahun 1960 yang terletak di jalan lasinrang No. 26 Pinrang. Perubahan
prasarana sudah tidak memungkinkan untuk di kembangkan maka pada tanggal 1 Agustus
1996 mulai dilaksanakan pembangunan dilokasi baru dengan peletakan baru pertama oleh
Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang yang baru menempati luas tanah ± 3 Ha. Yang
rumah sakit sangat pesat berkat dukungan pemerintah daerah dalam hal ini Drs. H. A. Nawir
MP, selaku bupati Pinrang yang mempunyai perhatian besar terhadap pelayanan kesehatan
khususnya di RSU Lasinrang Pinrang. Peresmian secara simbolis bersama kantor Bupati
Pinrang oleh bapak Gubernur H. Z. B. Palaguna yang mana operasionalnya mulai tanggal 1
Agustus 2002.
Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang menempati bangunan ± 7.463.125 m 2 dengan
fasilitas peralatan sudah lebih dari cukup. Rumah Sakit Umum L:asinrang Pinrang telah
mendapat pengakuan (terakreditasi) dari pusat dengan 5 Pokja yaitu pelayanan, administrasi,
perawatan, Unit Gawat Darurat dan Rekam Medis. Dengan nilai yang di peroleh adalah
sangat memuaskan.
Dalam hal pelayanan rujukan kesehatan, rumah sakit umum Lasinrang Pinrang
melayani rujukan dari 14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pinrang, 2 rumah sakit swasta
dalam wilayah Kabupaten Pinrang, serta RSU Lasinrang juga menerima rujukan dari luar
kabupaten Pinrang.
Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten Pinrang yang secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada kepala dinas
kesehatan dan teknis operasional bertanggung jawab kepada kepala daerah yang mempunai
tugas pokok melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
terpadu dalam rangka pelaksaan peningkatan pelayanan kesehatan serta pencegahan penyakit
No. 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Umah Sakit Umum Lasinrang
Kabupaten Pinrang.
dengan melakukan peningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit. Sejak pindah ke lokasi
yang baru pada bulan Agustus Tahun 2002 memiliki kemajuan dalam peningkatkan sarana
dan prasarana, baik dalam hal desain bangunan, jumlah bangunan dan pengadaan alat-alat
kedokteran yang canggih, serta penunjang lainnya baik bersifat medis maupun non medis.
URAIAN KETERANGAN
Luas tanah 30.006 M2
Sarana air bersih PDAM dan sumur bor
Listrik PLN & genzet
Pengelolaan limbah padat Incenerator
Pengelolaan limbah cair 1 Unit
Kendaraan Roda 4 10 Unit
1 untuk jenazah
3 untuk pasien
6 operasional
2 saluran
Telepon Unit
7.463.125 M2
Komputer
640 M2
Bangunan dengan luas 70 M2
330 M2
Yang terdiri dari: 324 M2
250 M2
1. Kantor dan apotik 300 M2
2. Mushollah 577,5 M2
3. Instalasi gawat darurat 420 M2
4. Poliklinik spesialis 172,5 M2
5. Laboratorium 172,5 M2
6. Radiologi 378 M2
7. Perawatan bedah/mata (melati) 325 M2
8. Perawatan anak (mawar) 271,875 M2
9. Perawatan obgyn (Asoka) 231 M2
10. Kamar bersalin 168 M2
11. Perawatan interna I (cempaka I) 245 M2
12. Perawatan interna II (cempaka II) 192 M2
13. Perawatan VIP (anggrek) 124 M2
14. Perawatan VIP Room 75 M2
15. Intensif care Unit 70 M2
16. Rekam medis/ fisioterapi 70 M2
17. Asrama petugas putri 195 M2
18. Asrama petugas putra 155 M2
19. Gedung garasi 40 M2
20. Rumah dinas 45 M2
21. Rumah dokter 1371.75 M2
22. Dapur 40 M2
23. Loundry 120 M2
24. Gudang 90 M2
25. MCK
26. Selasar
27. Kamar Mayat
28. Kantin
29. Ruang Tunggu Pasien
Sumber daya di katakan baik bila memiliki kualitas, kuantitas dan komitmen sejalan dengan
tujuan dan fungsirumah sakit. Rumah sakit umum lasinrang memiliki sumber daya manusia
yang dapat dibagia atas tenaga medis, paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan
tenaga non medis. Kondisi sumber daya rumas sakit umum lasinrang, dapat kita lihat sesuai
cita Stakeholder. Pengumpulan dan penjaringan aspirasi dilakukan dengan metode fokus grup
diskusion baik secara internal rumah sakit maupun dengan pihak eksternal RS. Sehingga hasil
harus di bawa dan berkarya agar konsiten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.
Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu
pada batasan tersebut, Visi Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang sebagai berikut:
Di Sulawesi Selatan”
Proses penetapan visi ini dilandasi oleh berbagai alasan yang sesuai dengan kebutuhan
kondisi dari lingkungan eksternal dan internal, diantaranya mengandung makna, bahwa untuk
menjadikan rumah sakit umum lasinrang terkemuka dan pelayanan yang berkualitas di
sulawesi Selatan.
berlandaskan 4 aspek pokok dari penelitian Balance Scord Card, yakni dengan melihat faktor:
a. Pertumbuhan dan pembelajaran
b. Proses bisnis internal
c. Kepuasan pelanggan
d. Pertumbuhan pendapatan
Berdasarkan ke 4 hal ini di atas maka misi RSU Lasinrang dapat di rumuskan sebagai
berikut:
berkelanjutan
c. melaksanakan proses kegiatan secara efektif dan efisien.
ANALISIS SWOT
kesehatan
b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan berkelanjutan
c) melaksanakan proses kegiatan secara efektif dan efisien yang di dukung oleh sarana dan
2. Kelemahan (Weaknesses)
a) Pelayanan Kedokteran spesialis masih terbatas.
b) Lamanya waktu tunggu pelayanan di RSU Lasinrang rawat inap dan jalan.
c) Masih terjadi complain keluhan penanganan pasien rawat inap di ruangan.
d) Sarana sanitasi di ruangan khususnya kamar mandi/wc masih kurang nyaman.
e) Pelayanan yang ada masih terkendala dengan kurangnya sarana alat dan petugas kesehatan.
f) Birokrasi atau prosedur yang berbelit-belit.
g) Jumlah Dokter yang tersedia sedikit, RS ini tersedia lebih sedikit dibanding rata-rata RS di
sulsel.
h) Obat yang dibutuhakan kadang-kadang tidak tersedia di Apotek.
i) Fasilitasnya tidak lengkap
j) Keamanan yang ada di area parkir Rumah Sakit Lasinrang kurang aman
k) Tenaga kesehatanya selalu murung menangani paseiennya
3. Peluang (Opportunities)
a) Semakin terbuka kesempatan memiliki SDM yang baik, adanya kepercayaan pihak ketiga/
perhatian pemerintah terhadap warga miskin dan jumlah warga miskin peserta Jamkesmas
dikembangkan.
c) Terdapat institusi pendidikan yang memerlukan tempat praktek dan belajar bagi
pinrang.
e) Karena jumlah dokter spesialis tersedia sedikit, maka rumah sakit ini berpeluang
ini di tunjang dengan dokter ahli yang masih sedikit berpeluang untuk mendatangkan dokter
4. Ancaman (Threats)
a) Bertambahnya angka kematian pasien akibat kurangnya alat medis atau alat kedokterana
yang lengkap dan kurang penanganan secara profesional oleh pihak rumah sakit lasinrang
b) Tingkat maturitas budaya keselamatan pasien di RSUD Lasinrang Pinrang tergolong reaktif
dikarenakan dukungan manajemen terhadap keselamatan pasien yang masih sangat rendah.
dukungan manajemen terhadap keselamatan pasien masih sangat rendah maka dapat
menghambat peningkatan budaya keselamatan pasien yang ada di RSUD Lasinrang Pinrang.
c) Pemberian layanan kesehatan yang lambat mengakibatkan warga tidak terdorong untuk ke
RSUD Lasinrang
d) Daya tariknya bagi pelanggan rendah dikarenakan Penolakan memberi layanan kesehatan
trategi
Secara
ringkat,
mahasiswa. Tempat
yang luas.
Treat STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Adanya rumah sakit Memanfaatkan fasilitas Meningkatkan
swasta yang didirikan di ruang rawat inap yang pelayanan dan lebih
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keunggulan rumah sakit lasinrang adalah dalam melaksanakan tugas sangat
kesehatan di tunjang lingkungan yang bersih, Rumah sakit umum lasinrang melayani
rujukan dari berbagai kecamatan yang ada di Pinrang, dan diluar rumah sakit swasta yang
ada di pinrang. Meskipun demikian tak banyak orang yang menyukai berobat di rumah sakit
ini karena alasan dokter serta pelayanan yang menurut mereka kurang puas dengan hasilnya,
banyak keluhan-keluhan masyarakat rawat jalan maupun rawat inap mengenai pelayanan di
rumah sakit ini. Ditambah adanya rumah sakit swasta yang di bangun di daerah pinrang
ada untuk lebih melayani pasien serta tetap menjadi pilihan utama tempat berobat bagi warga
setempat, mulai dari kerjasama antar pihak luar maupun menjadikan rumahs akit ini menjadi
tempat mahasiswa magang agar memperoleh sumber daya manusia yang lebih kompeten,
terampil.
B. SARAN
Diharapkan rumah sakit ini memperbaiki pelayanan pasien, harus tetap mengedepankan
kepentingan pasien, meskipun ada prosedur yang harus di patuhi tapi setidaknya harus
melakukan kesiapsiagaan dalam menangani pasien agar pasien tak ada yang terlantar dan
tetap menjadi rumah sakit rujukan yang selalu mengedepankan kepentingan pasien diatas
segalanya.
LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari
organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau
keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenag
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta
padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses pelayanan dalam
rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private goods (pelayanan
dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front office, cleaning
service, house keeping, laundry) dan externality (imunisasi).
Rumah Sakit pada umumnya mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit perlu memiliki persiapan perencanaan, agar dapat
memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan
proyek-proyek yang efektif dan efisien. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan
pelaku organisasi adalah Analisis SWOT
PEMBAHASAN
1. Definisi SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Keterangan :
1) Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2) Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
3) Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti
ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
4) Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah
akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah
Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.
a. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor
dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara
perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.
Keterangan :
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
5. Teknik dalam Analisis SWOT
Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud
adalah:
1) Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam. Pertama, unsur
perangkat organisasi (tool of administration), yang terdiri dari tenaga (men), dana (money),
sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi organisasi (function of
administration) yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan atas dua
macam :
Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk
Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting
a. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
b. Menarik kesimpulan hasil penilaian
STUDI KASUS
“ Rumah Sakit Sehat di Jember ( Fiktif ) “
1. Berikut ini merupakan data yang didapat dari rumah sakit tersebut
Usia pegawai dan Kondisi keamanan Kinerja dari para Daya beli
perawat relatif masih kurang pegawai baik masyarakat
muda (tenaga perawat, bidan, dan menurun
produktif) spesialis masih
dapat ditingkatkan
Mempunyai .
lokasi/suasana
yang aman
6 Kondisi keamanan
masih kurang -3 0,11 -0,33
9 Mempunyai suasana
yang nyaman +1 0,05 +0,05
Total 1 +0,29
2 Mendapat dukungan
+1 0,08 +0,08
penuh dari pemerintah
3 Kinerja dari para +2 0,10 +0,2
pegawai baik perawat,
bidan, dan spesialis
masih dapat
ditingkatkan
4 Pemanfaatan sarana dan
prasarana dapat +2 0,09 +0,18
ditingkatkan
8 Tingkat pendidikan
penduduk sekitar -2 0,10 -0,2
rendah.
Total 1 +0,13
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Sehat Jember terletak di
kuadran I artinya strategi pertumbuhan cepat / agresif. Kuadran I merupakan situasi yang
menguntungkan karena rumah sakit memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa
dioptimalkan dengan cara meminimalisir segala kelemahan dan ancaman.
Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk
memajukan program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya manusia
(pekerja). Cara yang digunakan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.
2. Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para dokter, perawat, bidan dan tenaga kerja
yang lainnya untuk memperbaiki kualitas SDM
3. Meningkatkan keamanan
4. Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, azrul.2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Tangerang: Binarupa
Aksara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3661/1/09E01472.pdf diakses pada 12 September
2015
daps.bps.go.id/file_artikel/66/Analisis%20SWOT.pdf diakses pada 12 September 2015