Você está na página 1de 3

ALIANSI PERJUANGAN RAKYAT

Tepat 89 tahun yang lalu, salah satu peristiwa pentiing yang tercatat dalam sejarah gerakan Indonesia. Suatu momen kebangkitan perlawanan
dan perjuangan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme belanda, perihnya penindasan sebagai bangsa yang terjajah dirasakan oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pemuda tani, pemuda buruh, miskin kota, dan pemuda mahasiswa menggalang persatuan untuk
menyuarakan perlawanan atas segala bentuk penindasan yang ada. Moment seumpah pemuda kembali diperingati bangsa Indonesia untuk
kesekian kalinya, akan tetapi kondisi bangsa Indonesia tidaklah mengalami kemajuan yang signifikan malah justru semakin terlilit hutang.
Korupnya birokrasi boneka mebuat bangsa kita semakin krisis dan terlilit hutang kepada bank dunia, rakyat Indonesia sekarang hidup dalam
kemiskinan dan beban hutang.

Karena rezim boneka, rakyat Indonesia harus merasakan pahitnya kembali penghisapan dan penjajahan. Ditariknya subsidi di berbagai sektor
penting yang menunjang penghidupan rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan rezim boneka kepada tuannya yaitu para pemodal. Di sektor
pendidikan, rakyat harus merasakan mahalnya biaya pendidikan melalui skema komersialisasi dan liberalisasi pendidikan, perwakilan rakyat
yang sejatinya bertugas menyuarakan suara rakyat justru menindas rakyat melalui regulasi yang dibuatnya. Hadirnya Undang-Undang Perguruan
Tinggi bertolak belakang dengan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tidak sampai disitu saja, kaum tani Indonesia yang sejatinya adalah penunjang pokok dari kekuatan pangan suatu bangsa justru mengalami
penidasan dengan skema perampasan tanah. Dalam catatan Aliansi Reforma Agraria dari bulan oktober 2014 sampai dengan Mei 2016 terjadi
kekerasan terhadap 10 petani hingga tewas karena mempertahankan lahannya dari perampasan. Terjadinya perampasan lahan di desa membuat
pemuda yang dulu bekerja sebagai petani harus kehilangan lapangan pekerjaannya, dan membuat mereka harus kekota untuk bersaing dengan
banyaknya penggangguran yang ada.

Hadirnya PP No.78 Tahun 2016 yang mengatur kenaikan upah maksimum tiap daerah tidak boleh melebihi 10% semakin menegaskan rezim
Jokowi/JK adalah boneka para pemodal. Tidak cukup sampai disitu, rezim boneka juga berusaha meredam teriakan penderitaan rakyat melalui
kebijakan fasisnya dengan mengeluarkan PERPPU Ormas yang kemudian diamini para wakil partai di senayan. 24 oktober 2017 Undang-
Undang Ormas disahkan di senayan, terbitnya Undang-Undang Ormas adalah bentuk pembungkaman demokrasi rakyat Indonesia. Fasisnya
rezim Jokowi/JK menurun kesegala tingkatan birokrasi yang ada di bawahnya, bahkan di dalam dunia pendidikan yang sejatinya adalah tempat
untuk mewujudkan dan mempraktekkan demokrasi yang ada di masyarakat.

Fasisnya birokrasi yang ada dalam dunia pendidikan, terkhusus dalam universitas semakin terlihat di depan mata kita, berbagai kebijakan
pelarangan kegiatan yang bersifat pendiskusian dan pengorganisasian juga semakin marak. Tidak sampai disitu saja birokrasi tidak segan-segan
untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan demonstrasi sebagai bentuk aspirasi penolakan terhadap ketimpangan
yang ada di kampus. Di makassar dari tahun 2016 sampai dengan Oktober 2017 terjadi kekerasan dalam kampus baik yang bersifat fisik maupun
non fisik. Kekerasan fisik ini terjadi di kampus UIN Alauddin Makassar kepada mahasiswa yang berdemonstrasi di kampusnya, sementara di
UIM terjadi kekerasan non fisik berupa Drop Out kepada 3 mahasiswa yang menanyakan status masa jabatan rektornya, kasus DO juga terjadi
terhadap 1 mahasiswa UKIP Makassar, 8 mahasiswa UPRI, dan 9 mahasiswa UKI Toraja.

Apa yang terjadi di Indonesia seperti yang dipaparkan diatas mendorong Aliansi Perjuangan Rakyat untuk melakukan aksi kampanye di tengah
keadaan darurat demokrasi di negara kita, dengan menyatakan sikap :

1. Mendorong pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang layak


2. Cabut Undang-Undang tentang Ormas pengganti Undang-Undang No. 17 tahun 2013
3. Cabut Undang-Undang Perguruan Tinggi No. 12 Tahun 2012
4. Tolak perpanjangan HGU PT Lonsum di Kab. Bulukumba
5. Berikan kepastian jam kerja dan upah yang layak bagi buruh di PT. Biotalauk Gangga di Kab. Pinrang
6. Sahkan Undang-Undang tentang penghapusan kekerasan seksual
7. Lawan kapitalis monopoli dalam pendidikan menengah dan tinggi
8. Kembalikan hak kemahasiswaan 1 mahasiswa UKIP Makassar, 3 mahasiswa UIM, 8 mahasiswa UPRI, dan 9 mahasiswa UKIP Toraja
9. Tolak penggusuran bagi masyarakat miskin perkotaan
10. Lawan liberalisasi ekoonomi Indonesia
11. Wujudkan reforma Agraria sejati
KORLAP

Putra

Você também pode gostar