Você está na página 1de 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

PENGGUNAAN ALAT-ALAT UKUR

Oleh :

AGRIBISNIS D Kelompok 5

1. Riko Novanto S D1B012028


2. M. Hadi Kurnia D1B012029
3. Fathniah D1B012030
4. Retno Wulandari D1B012031
5. Surung Kristianto S D1B012032
6. Fitri Alfiatur R D1B012033
7. Pranata Reinaldo S D1B012034

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan :

Melatih diri memakai alat-alat ukur dan membaca skala dengan teliti.

B. Prinsip Teori

Alat ukur adalah seperangkat alat yang dipergunakan untuk menentukan nilai atau
besaran dari suatu kuantitas atau variabel fisis (Resnic, 2003).
Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan
alat ukur dengan suatu satuan. Pengukuran besaran relatif terhadap suatu standar atau
satuan tertentu. Dikatakan relatif di sini, maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda-beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh
berbeda pula. Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat
dihasilkan dalam suatu pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari
alat ukur yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran. Sebagai contoh,
pengukuran besaran panjang dengan menggunakan penggaris (mistar), jangka sorong
dan mikrometer sekrup. Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda (Zemansky).

a. Mistar

Mistar merupakan alat ukur yang paling sering dan sudah digunakan secara umum,
mistar yang berskala terkecil milimeter meiliki ketelitian sampai 0,5mm atau 0,05cm.

b. Jangka Sorong

Mempunyai dua rahang dan satu penduga. Rahang dalam digunakan untuk
mengukur diameter bagian dalam. Rahang luar digunakan untuk mengukur diameter
bagian luar, sedangkan penduga digunakan untuk mengukur kedalaman. Roda
penggerak digunakan untuk menggeser-geser rahang agar dapat mendapatkan hasil
pengukuran yang tepat. Pengunci rahang digunakan untuk mengunci setelah besaran
yang diukur dapat terukur supaya tidak bergeser-geser. Jangka sorong memiliki
ketelitian 0,5 mm atau 0,05cm, panjang 1 skala noninus adalah 0,9mm.
Gambar. 1.1 jangka sorong

c. Mikrometer sekrup

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi
dari pengukuran.
Hanya dapat digunakan untuk mengukur bagian luar saja. Cara menggunakannya
adalah putarkan bagian pemutus halus. Jika sudah pas, ditandai dengan bunyi “klik”, kunci
dengan menggunakan pengait. Skala besarnya adalah horizontal, sedangkan skala
penghalusnya bagian vertikal terdiri dari 50 skala horizontal sebesar 0,5 mm.

Gambar. 1.2 mikrometer sekrup


BAB II

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum di laksanakan pada hari Senin tanggal 18 maret 2013 di UP-MIPA
laboratorium fisika dasar
B. Alat dan Bahan :

- Mistar biasa - Balok kayu

- Jangka Sorong - Silinder logam

- Micrometer skrup - Bola plastik

- Kotak alat - Bola kaca

C. Prosedur Percobaan
- Mengukur panjang, lebar dan tinggi dari kotak alat dengan menggunakan mistar

- Mengukur panjang, lebar dan tinggi dari balok kayu dengan jangka sorong

- Mengukur diameter dan tinggi silinder logam dengan jangka sorong

- Mengukur diameter bola plastik dan bola kaca dangan menggunakan micrometer

skrup

- Mengulang semua percobaan sebanyak 3 kali ulangan

- Dibuat dalam suatu table hasil pengukuran yang telah diperoleh


BAB III

HASIL

A. Data

Alat ukur Obyek Hasil pengukuran (mm)


Mistar biasa Kotak alat P1= 25,10 P2=25,10 P3=25,10

L1=10,10 L2=10,00 L3=10,00

T1=2,40 T2=2,40 T3=2,40


Janka sorong a. Balok kayu P1=110,10 P2=107,50 P3=107,70

L1=58,20 L2=58,10 L3=58,20

T1=59,10 T2=59,10 T3=59,90

b. Silinder logam D1=9,60 D2=9,60 D3=9,60

T1=30,70 T2=30,80 T3=30,80

Micrometer a. Bola besi D1=9,71 D2=9,19 D3=10,69


skrup
D1=15,79 D2=15,77 D3=15,75

B. Perhitungan
a. Rata-rata hasil pengukuran

- Kotak alat
P1+P2+P3 25,10+25,10+25,10
P= = = 25,10 cm
3 3

L1+L2+L3 10,10+10,00+10,10
L= = = 10,06 cm
3 3

T1+T2+T3 2,40+2,40+2,40
T= = = 2,40 cm
3 3

- Balok kayu
P1+P2+P3 110,10+107,50+107,70
P= = = 108,43 mm
3 3

L1+L2+L3 58,20+58,10+58,20
L= = = 58,16 mm
3 3

T1+T2+T3 59,10+59,10+59,90
T= = = 59,36 mm
3 3

- Silinder Logam
D1+D2+D3 9,60+9,60+9,60
D= = = 9,60 mm
3 3
T1+T2+T3 30,70+30,80+30,80
T= = = 30,76 mm
3 3

- Bola plastik

D1+D2+D3 9,71+9,19+10,69
D= = = 9,86 mm
3 3

- Bola kaca
D1+D2+D3 15,79+15,77+15,75
D= = = 15,77 mm
3 3

b. Volume kotak alat, balok, silinder, bola plastik dan bola kaca

- Volume kotak alat

V = P × T × L = 25,10 mm × 10,06 mm × 2,40 mm = cm3

- Volume Balok Kayu

V = P × T × L = 108,43 mm × 58,16 mm × 59,36 mm = mm3

- Volume silinder logam

V = 𝜋𝑟 2T
D
r= = 9,60 /2 = 4,8 mm
2

V = 3,14 × 4,8 mm × 30,76mm = 2225,35 mm3


2

- Volume Bola plastik


D
r= = 9,86/2 = 4,93 mm
2

4 4
V = 3 𝜋𝑟 3 = 3 × 3,14 × (4,93)3 mm = 101,75 mm3

- Volume Bola kaca


D
r= = 15,77/2 = 7,88 mm
2

4 4
V = 3 𝜋𝑟 3 = 3 × 3,14 × (7,88)3 mm = 259,96 mm3
BAB IV

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

a. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui dengan suatu
besaran yang sudah diketahui yang diambil sebagai ukuran standard.

- Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Secara Langsung

Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai
besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang
diinginkan.

2. Secara tidak langsung

Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan


nilai besaran yang diukur.

b. Jangka sorong adalah alat ukur yang panjang yang di lengkapi skala nonius.
c. Mistar adalah alat ukur yang paling sering digunakan yang berukuran decimal dan
ukuran inci
d. Micrometer skrup adalah adalah alat yang dapat di gunakan untuk mengukur:
 Tebal buku
 Bola kaca
 Silinder logam
 Bola besi

Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara


mengukur suatu benda dengan menggunakan alat-alat ukur seperti: jangka
sorong,micrometer skrup dan mistar biasa.mahasiswa juga dapat mengunakan alat-alat ukur
tersebut dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nasri,M.Z.2011.PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR.FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI,Jambi.

Aadesanjaya.blogspot.com/…/laporan-praktikum-fisika-dasar.html

Halliday,David.2006.FISIKA JILID 1 EDISI KETIGA.Penerbit Erlangga,Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Penggaris

http://nurulapriyanii.wordpress.com/2010/12/28/cara-membaca-mikrometer-sekrup

Você também pode gostar