Você está na página 1de 3

Nama : Annisa Ayunda P.

S
NIM : 16611007

 B.Indonesia (A) –

Artikel tentang Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam proses
pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat
dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan. Karena merupakan subyek di dalam
pendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang
baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan
hakikat manusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi
pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada”
sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.

Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak
terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya
mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari
kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian
dan tidak tercerabut dari akar tradisinya.

Indonesia sama seperti banyak negara berkembang lainnya sudah berhasil memberikan
kesempatan bagi warganya untuk mendapatkan pendidikan, namun meskipun anggaran
semakin besar, mutu pendidikan anak-anak Indonesia tetap rendah dibandingkan negara-
negara lain. Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena
lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan
kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki
siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi
para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah
memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses
pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu
harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.

Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang
sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada
pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi,
pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat
di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya
pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan
pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan.
Berdasarkan analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia
menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut
menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa
tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari
42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat
14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih
dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.

Merangkum dari beberapa sumber, dapat dikatakan bahwa ada empat faktor yang setidaknya
menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, yaitu:

1. Pengunaan Buku Paket Sebagai Buku “Acuan”


Indonesia sudah beberapa kali mengganti kurikulum yang digunakan tetapi setiap
terjadinya perubahan tersebut tidak menimbulkan kemajuan dari hal tersebut.
Meskipun kurikulum diubah, tetapi sistem pengunaan buku acuan atau buku paket
tetap saja digunakan dalam proses pembelajaran, guru-guru pun mengunakan buku
tersebut menjadi acuan utama untuk mengajar tanpa ada referensi dari buku yang
lainnya.

2. Sistem Pengajaran yang Monoton


Sistem pembelajaran yang sama selalu di terapkan para guru untuk muridnya, dengan
memberi peraturan bahwa selama guru menyampaikan materi, murid tidak di
perbolehkan bertanya. Hal tersebut malah menjadikan anak murid malas bertanya dan
justru tidak memperhatikan materi yang di sampaikan, tidak ada komunikasi yang
aktif antara anak murid dengan guru.

3. Kualitas Guru yang Rendah


Bukan rahasia lagi bahwa para guru di Indonesia itu memiliki kualitas yang rendah,
mereka lebih mementingkan mutu mereka sendiri dari pada keberhasilan para
muridnya. Tuntutan dari pemerintah yang juga meminta sertifikasi lebih mendorong
mereka untuk memanipulasi data, dan mementingkan adminitrasi sekolah, bagaimna
cara pempertahankan murid, cara menarik murid-murid baru, agar ingin mendaftar ke
sekolah tersebut.
4. Budaya Mencontek yang Semakin Menjadi
Budaya mencontek, sebenarnya bukanlah salah dari anaknya malas belajar, tetapi dari
gurunya tidak dapat mengontrol kebiasaan anak seperti itu, yang lebih parahnya lagi,
ada beberapa guru yang mengajarkan anak-anaknya untuk mencontek, seperti yang
sering terdengar sekarang bahwa, setiap anak-anak kelas akhir di tingkat SMP
maupun SMA, yang ingin ujian nasional di berikan bocoran kunci jawaban dari
sekolah.

Dari beberapa faktor tersebut dapat terlihat sekali bahwa pendidikan di Indonesia
sangat susah jika ingin diperbaiki, jika tidak ada perubahan yang benar-benar dilakukan
untuk pendidikan di Indonesia. Dalam suatu website ada mengatakan bahwa Indonesia bukan
lah negara pendidikan. Karena Indonesia tidak pernah memandang pendidikan adalah sesuatu
yang penting di Indonesia.
Dalam hal ini, Indonesia harus mengubah pandangan terhadap pendidikan di
Indonesia, karena dengan pendidikan,Indonesia akan lebih bisa bersaing di dunia global pada
saat ini. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir
akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat
dalam segala bidang di dunia Internasional.

Sumber :
 http://panduanmenarik.blogspot.co.id/2013/12/5-fakta-rendahnya-pendidikan-di.html
 https://arvita92.wordpress.com/2014/07/10/7-fakta-penyebab-rendahnya-mutu-
pendidikan-di-indonesia/
 https://pendidikberpena.wordpress.com/2014/12/05/catatan-buram-pendidikan-vs-
pendidkan-berkualitas/
 https://mochie69.wordpress.com/kumpulan-tugas/kumpulan-artikel/artikel-semakin-
rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/.

Você também pode gostar