Você está na página 1de 41

1

TUGAS MATA KULIAH


MANAJEMEN KESEHATAN LANJUTAN

TENTANG

ANALISIS PERENCANAAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR & RUJUKAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABALONG TAHUN 2015

Oleh :

ERWINDA SARI NPM. 130920150012

PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2016
2

DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perencanaan 3

B. Teori-Teori Perencanaan 4

C. Aspek-Aspek Perencanaan 11

D. Unsur-Unsur Perencanaan 13

BAB III ANALISIS 14


BAB IV SIMPULAN 36
DAFTAR PUSTAKA

ii
3

DAFTAR GAMBAR

Alur Perencanaan Program dan Anggaran 14

iii
4

DAFTAR TABEL

Tabel.1 Kegiatan, Indikator, Kondisi, Target Kinerja dan kerangka 18


Pendanaan pada Program Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Tabel.2 Kegiatan 1.02.01.16.12 (Peningkatan Pelayanan dan 19
Penanggulangan Masalah Kesehatan)
Tabel.3 Kegiatan 1.02.01.16.18 (Peningkatan Pelayanan di Puskesmas) 22
Tabel.4 Kegiatan 1.02.01.28.07 (Kemitraan Peningkatan Jaminan 27
Pelayanan Kesehatan)
Tabel.5 Kegiatan 1.02.01.28.09 (Peningkatan Pelayanan Bagi Pasien 28
Kurang Mampu
Tabel.6 Kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan dalam 30
Rencana Strategis dan Rencana Kegiatan Anggaran
Tabel.7 Indikator Kinerja, target, dan capaian Seksi Pelayanan Kesehatan 34
Dasar dan Rujukan

iv
15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tetang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyusun

Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu kesatuan Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong sebagai salah satu unsur pelaksana otonomi

daerah dalam bidang kesehatan dan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

dalam pembangunan kesehatan daerah. Dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan

kesehatan daerah secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan diperlukan suatu

perencanaan yang mampu menjawab permasalahan yang terjadi.1

Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses yang bertujuan untuk merumuskan

masalah-masalah kesehatan yang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat,

mengukur kebutuhan dan sumber daya yang tersedia untuk memecahkan masalah

tersebut, menetapkan tujuan program yang paling utama dan menyusun langkah-

langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2

Setiap tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong telah melakukan perencanaan

kegiatan yang kemudian dikonversi kedalam bentuk anggaran yang dituangkan kedalam

Rencana Kerja Anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, namun belum

pernah dilakukan analisis terhadap proses perencanaan tersebut.


6
2

B. Tujuan

Menganalisis perencanaan pada Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014 sehingga dapat diketahui :

1. Teori perencanaan yang digunakan

2. Bagaimana proses perencanaan

3. Apakah perencanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan

4. Apakah output yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan


7
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaan berisi perumusan dari beberapa tindakan-tindakan yang dianggap

perlu untuk dilakukan, bertujuan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan merupakan suatu proses menganalisa tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu menjadi urutan tindakan sistematis. 2,3

Menurut Ansoff dan Brendenburg, perencanaan adalah proses menetapkan

pengarahan yang resmi dan menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada

dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu

organisasi. Menurut Drucker, perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus

yang meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan

dilaksanakan secara sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan mempergunakan

segala pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik

segala upaya yang dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan yang telah

ditetapkan serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan

membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan umpan balik yang diterima dan yang telah disusun secata teratur dan baik.4

George R. Terry menyebutkan bahwa Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta

dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian

membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa
8
4

yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang

dikehendaki. Menurut Dr. SP. Siagian MPA, perencanaan dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan

dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan.5

B. TEORI PERENCANAAN

Menurut Hudson dalam Tanner (1981) teori perencanaan meliputi, antara lain;

sinoptik, inkremental, transaktif, advokasi, dan radial. Selanjutnya di kembangkan oleh

tanner (1981) dengan nama teori SITAR sebagai penggabungan dari taksonomi

Hudson.6

a. Teori Sinoptik

Perencanaan Sinoptik disebut pula perencanaan sistem, pendekatan rasional sistem,

pendekatan rasional komprehensif. Merupakan pendekatan perencanaan yang pada

mulanya sangat dominan digunakan, yang menggunakan model berfikir sistem dalam

perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat,

dengan satu tujuan yang disebut visi. Synoptic planning melihat permasalahan yang ada

dari sudut pandang sistem. 6,7

Elemen yang tercakup dalam pendekatan ini, secara umum dijabarkan ke dalam : (1)

penentuan tujuan, (2) identifikasi alternatif kebijakan, (3) evaluasi rerata dengan hasil

akhir dan (4) implementasi kebijakan. Kemudian dirumuskan ke dalam langkah-

langkah perencanaan yang meliputi ; (1) pengenalan masalah, (2), mengestimasi ruang

lingkup problem (3) mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian, (4) menginvestigasi


9
5

problem, (5) memprediksi alternatif, (6) mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian

spesifik.6,7

Keunggulannya adalah : 7

- Pada kesederhanaan dalam metode yang digunakan dan sangat sesuai untuk

memecahkan permasalahan yang bersifat umum.

- Perencanaan model ini bersifat ”keahlian”. Karena itu, seorang perencana dituntut

memahami perencanaan baik dari sisi teknis maupun filosopis.

- Pada umumnya, perencanaan model ini dilakukan bersifat perorangan, namun tidak

menutup kemungkinan bersifat kolektif atau kelompok dengan asumsi kepentingan

individu menyesuaikan kepentingan kelompok.

- Karakter dasar perencanaan bersifat komprehensif (menyeluruh), yakni

mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga

semua masalah ingin coba diselesaikan.

Kelemahan dalam perencanaan model ini adalah : 7

- Kurang dapat memperhitungkan sumber daya yang tersedia, karena berasumsi

bahwa sumber daya dapat dicari dan diusahakan.

- Pembuat keputusan dipegang para ahli/perencana, sedangkan masyarakat hanya

diberikan sedikit peran, biasanya hanya dalam bentuk public hearing yang sifatnya

serimonial.

b. Teori incemental

Teori inceremntal didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya.

Bersifat desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Jadi perencanaan ini
10
6

menekankan perencanaan dalam jangka pendek saja. Yang dimaksud dengan

desentralisasi pada teori ini adalah si perencana dalam merencanakan objek tertentu

dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan. 6

Keunggulannya adalah : 7

- Model perencanaan incremental banyak digunakan saat ini karena tidak

memerlukan banyak informasi data dan dapat dengan cepat dalam pengambilan

keputusan.

- Model perencanaan incremental lebih kepada pendekatan yang didasarkan pada

pengalaman-pengalaman perencana dan memiliki porsi rasionalitas yang lebih kecil

dibandingkan pendekatan sebelumnya.

Sedangkan kelemahan perencanaan inkremental adalah : 7

- Perencanaan inkremental adalah asumsinya bahwa kondisi masyarakat adalah

pluralis yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil. Pengkritik paham incremental

memperdebatkan bahwa masyarakat didominasi oleh kelompok-kelompok tertentu

yang melakukan kompetisi tidak adil dan tidak demokratis. Dalam hal ini nantinya

kelompok masyarakat pemenang saja yang terwakili dalam perencanaan.

- Pendekatan inkremental tanpa mendasarkan pada efektivitas belanja setiap kegiatan

yang dilaksanakan sehingga kegiatan bersifat monoton dan banyak dijumpai

penggunaan anggaran yang tidak relevan.

Perkembangan dewasa ini banyak aktivitas perencanaan dengan menggunakan

model inkrementalis. Contoh dari perencanaan model inkremental adalah dalam

penentuan plafon belanja kota/daerah dengan mengestimasi bahwa kenaikan anggaran


11
7

belanja berkisar 10 persen pada tahun perhitungan, hal ini mendasarkan pada realisasi

anggaran pada tahun sebelumnya dengan menyesuaikan besarnya inflasi dan jumlah

penduduk.7

c. Teori transactive

Teori transactive menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi

kepentingan pribadi dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive

yaitu berkembang dari individu ke individu secara keseluruhan. Ini berarti penganutnya

juga menekankan pengembangan individu dalam kemampuan mengadakan

perencanaan. 6

Keunggulannya adalah pendekatan transactive lebih pada pengembangan individu dan

organisasi diberi penekanan lebih, bukan hanya berupa pencapaian tujuan yang bersifat

spesifik. Proses dialog antarindividu dan antarlembaga dalam pendekatan ini lebih

diutamakan, sementara perencana berperan sebagai mediator. Hal itu berlawanan

dengan pendekatan incremental yang lebih melekat pada pemikiran ekonomis masing-

masing kepentingan individu. Sedangkan kelemahannya adalah pendekatan transaktif

merupakan pendekatan yang tidak efisien dalam mengakomodasi kebutuhan kelompok

marginal, partisipasi biaya tinggi dan dalam beberapa kasus masyarakat belum siap

dalam rencana jangka panjang.7


12
8

d. Teori advocacy

Teori advocacy menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan

daerah diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari pengamatan secara

empiris, tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai

(advocacy=mempertahankan dengan argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk

kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara nasional,

toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan hak sama, dan

meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai teori ini tepat

dilaksanakan oleh pemerintah/ atau badan pusat.8

e. Teori radikal

Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal untuk

melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat mengubah

keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan. Perencanaan ini bersifat desentralisasi

dengan partisipasi maksimum dari individu dan minimum dari pemerintah pusat /

manajer tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang benar. Partisipasi disini

juga mengacu kepada pentingnya kerja sama antar personalia. Dengan kata lain teori

radikal menginginkan agar lembaga pendidikan dapat mandiri menangani lembaganya.

Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri menangani pendidikannya.6


13
9

f. Teori SITAR

Teori imi merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga

complementary planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas

sehingga lebih lengkap.6

Persamaannya : 8

- Mempunyai tujuan yang sama yaitu pemecahan masalah

- Mempunyai obyek perencanaan yang sama yaitu manusia dan lingkungan

sekitarnya.

- Mempunyai beberapa persyaratan data, keahlian, metode, dan mempunyai

konsistensi internal walaupun dalam penggunaannya terdapat perbedaan

penitikberatan.

- Mempertimbangkan dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam pencapaian

tujuan

Perbedaannya adalah : 8

- Perencanaan sinoptik lebih mempunyai pendekatan komprehensif dalam pemecahan

masalah dibandingkan perencanaan yang lain, dengan lebih mengedepankan aspek-

aspek metodologi, data dan sangat memuja angka atau dapat dikatakan

komprehensif rasional. Hal ini yang sangat minim digunakan dalam 4 pendekatan

perencanaan yang lain.

- Perencanaan incremental lebih mempertimbangkan peran lembaga pemerintah dan

sangat bertentangan dengan perencanaan advokasi yang cenderung anti kemapanan

dan perencanaan radikal yang juga cenderung revolusioner.


14
10

- Perencanaan transactive mengedepankan faktor – faktor perseorangan / individu

melalui proses tatap muka dalam salah satu metode yang digunakan, perencanaan ini

kurang komprehensif dan sangat parsial dan kurang sejalan dengan perencanaan

Sinoptik dan Incremental yang lebih komprehensif.

- Perencanaan advocacy cenderung menggunakan pendekatan hukum dan obyek yang

mereka ambil dalam perencanaan adalah golongan yang lemah. Perencanaan ini

bersifat sosialis dengan lebih mengedepankan konsep kesamaan dan hal keadilan

sosial

- Perencanaan Radikal seakan-akan tanpa metode dalam memecahkan masalah dan

muncul dengan tiba-tiba (spontan) dan hal ini sangat kontradiktif dengan

pendekatan incremental dan sinoptik yang memepertimbangkan aturan-aturan yang

ada baik akademis / metodologis dan lembaga pemerintahan yang ada.

C. ASPEK PERENCANAAN

Perencaaan memiliki 3 aspek pokok yang harus diperhatikan, yaitu : 4

1. Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning)

Hasil dari pekerjaan perencanaan disebut dengan rencana (plan), yang bisa saja

sangat berbeda antara satu pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan

perencanaan lainnya. Hasil pekerjaan perencanaan dibidang kesehatan disebut

dengan rencana kesehatan.

2. Perangkat perencanaan (mechanic of planning)

Perangkat perencanaan adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan.


15
11

3. Proses perencanaan (process of planning)

Proses perencanaan adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada

pekerjaan perencanaan.

D. UNSUR-UNSUR PERENCANAAN

Menurut Manullang, sebuah perencanaan yang baik memuat enam unsur antara lain :

what, why, where, when, who dan how. Menurut Hasibuan unsur-unsur tersebut harus

dijawab secara ilmiah yaitu berdasarkan atas analisa data, informasi, dan fakta yang

terjadi.9

- What : apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai

sasaran, sarana dan prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan

rinciannya

- Why : mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan

memberikan penjelasan,mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus

dicapai.

- Where : di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan dan

diberikan alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.

- When : kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik

untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar

waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan memilih waktu itu

harus diberikan sejelas-jelasnya.

- Who : siapa yang akan melakukannya


16
12

- How : bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik

pengerjaannya
17
13

BAB III

ANALISIS PERENCANAAN

PADA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN

Perencanaan yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong merujuk pada definisi yang dinyatakan oleh

Drucker bahwa perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus yang

meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan

dilaksanakan secara sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan mempergunakan

segala pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik

segala upaya yang dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan yang telah

ditetapkan serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan

membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan umpan balik yang diterima dan yang telah disusun secata teratur dan baik.

Karena perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

menetapkan target-target capaian dalam jangka waktu 5 tahun kedepan, dan setiap akhir

tahun dibandingnkan antara output yang diperoleh dengan target yang telah ditetapkan.4

Perencanaan yang dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong menggunakan teori sinoptik. Alasan mengapa

disebut menggunakan teori sinoptik adalah yaitu karena perencanaan yang dilakukan

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah


18
14

(RPJPD), serta dengan memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan .

Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong sangat terikat dengan visi dan misi

Daerah serta Visi dan Misi Dinas Kesehatan.

Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong merupakan bagian dari

Pembangunan Nasional dan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tabalong yang

mana didalmnya memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan-

kegiatan pembangunan yang berpedoman kepada RPJM daerah dan bersifat indikatif. 10

Adapun alur perencanaan dan pengaggaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

yaitu pada gambar 1 dibawah ini :

Gambar 1. Alur Perencanaan Program dan Penganggaran

Visi dan Misi Daerah :

Visi : “ Menuju Kabupaten Tabalong yang agamis, sejahtera dan mandiri

Misi :

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis


19
15

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3. Mewujudkan kemandirian dengan membanguan dan mengembangkan potensi

sumber daya

Sejalan dengan visi Kabupaten Tabalong, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

menetapkan : “ Menuju Tabalong sehat berbasis agamis untuk semua”

Demi mewujudkan pencapaian visi Kabupaten Tabalong dan sejalan dengan misis

pembangunan Kabupaten Tabalong maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

menetapkan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan

terjangkau bagi seluruh masyarakat Tabalong

2. Mendorong terlaksananya pembangunan daerah dibidang kesehatan

3. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel

Adapun proses dari penyusunan perencanaan pada seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

dan Rujukan dilaksanakan secara berjangka, meliputi :

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen

perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi dan

program kerja kepala daerah dan wakil kepala daerah ke dalam strategi

pembangunan daerah, kebijakan umum dan program pembangunan daerah serta arah

kebijakan keuangan daerah.

2. Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten tabalong Tahun 2015-2019 berpedoman

pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025


20
16

tahapan ketiga serta Rencana Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Selatan 2011-

2015 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

3. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun

4. Rencana Strategis Dinas Kesehatan

5. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

6. Rencana Kerja Bidang Pelayanan Kesehatan

7. Rencana Kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Proses perencanaan pada seksi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan untuk tahun

2015 mengacu pada rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong tahun

2015-2019. Tahap awal perencanaan yaitu di mulai pada bulan Juli 2014, Seksi

Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan melakukan penyusunan kegiatan yang

mengacu kepada Rencana Strategis dan disesuaikan dengan pagu dana yang dibeikan

oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Rencana kegiatan dan

rencana alokasi dana di input kedalam Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah

(SIMDA), setiap rencana kegiatan dan rencana alokasi dana per Seksi dan per Bidang

digabungkan menjadi satu oleh Subbagian Perencanaan dan Keuangan yang menjadi

dokumen rencana dan anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong.

Kemudian pada bulan pada awal bulan Agustus dilakukan assistensi oleh tim assistensi

Kabupaten, beberapa kegiatan yang terlalu besar dan satuan biaya yang terlalu tinggi

melebihi dari Peraturan Bupati akan dikoreksi dan dilakukan perbaikan. Proses

assistensi ini dilakukan berulang kali, minimal 2 kali. Setelah proses assistensi dan
21
17

perbaikan telah selesai, maka dokumen rencana dan anggaran siap untuk di sah kan oleh

Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Salah satu tujuan dari rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong yaitu

sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong dalam menyusun Rencana

Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaan lebih terarah. Berdasarkan

tujuan tersebut maka dirumuskanlah strategi “Peningkatan derajat kesehatan

masyarakat” dengan kebijakan : 10

- Meningkatkan aksesabilitas pelayanan kesehatan

- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

Dalam menjalankan kebijakan tersebut seksi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

membuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif untuk 5 tahun kedepan yang termuat dalam tabel.1 di bawah ini :
18
22
Tabel 1. Kegiatan, Indiaktor, Kelompok sasaran, kondisi, target kinerja dan kerangka pendanaan program pada seksi pelayanan kesehatn dasar dan rujukan

Kegiatan Indikator Kelom- Kondisi Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir
Pok awal Thn Rp (1000) Thn Rp (1000) Thn Rp (1000) Thn Rp (1000) Thn Rp (1000) Target Rp (1000)
Sasaran 1 2 3 4 5
Peningkatan Cakupan Masyara- 31,25 62,5 2.000.000 93,75 2.000.000 100 1.500.000 100 1.500.000 100 1.500.000 100 1.500.000
kesehatan Puskesmas dengan kat
masyarakat Program Kesehatan Tabalong
Jiwa dan Napza
menjadi 100% di
2019
Peningkatan Rasio Dokter Per- Masyara- 1: 1: 3.000.000 1: 2.500.000 1: 2.000.000 1: 1.500.000 1: 1.000.000 1: 1.000.000
pelayanan satuan penduduk kat 5.517 5000 4.800 4.600 4.400 4.200 4.200
kesehatan bagi Tabalong
pengungsi
Korban
bencana
Peningkatan Cakupan Masyara- 0 31,25 900.000 62,50 1.500.000 93,75 2.000.000 100 3.000.000 100 1.800.000 100 9.200.000
pelayanan dan Puskesmas BLUD kat
penanggulang Tabalong
an masalah
kesehatan
Peningkatan Jumlah Puskesmas Masyara- 0 Buah 3 1.500.000 7 1.600.000 11 1.700.000 15 1.800.000 18 1.900.000 18 1.900.000
Pelayanan & terakreditasi kat
Penanggulang Tabalong
an Masalah
Kesehatan
Peningkatan Cakupan pelayanan Masyara- 100 0 0 100 8.500.000 100 9.700.000 100 10.500.000 100 12.000.000 100 12.000.000
Pelayanan kesehatan dasar kat
Kesehatan di pasien masyarakat Tabalong
Puskesmas miskin
Peningkatan Cakupan pelayanan Masyara- 6,492 12,1 35.250.000 11,5 36.150.000 11,0 37.210.000 10,5 38.141.000 10 39.356.000 10 39.356.000
Pelayanan kesehatan rujukan kat (12,6%)
Kesehatan di pasien masyarakat Tabalong
Puskesmas miskin
23
19

Dalam upaya menyelenggarakan program pada table.1 , maka disusunlah rencana kerja

dan anggaran pada seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan untuk jangka waktu 1

tahun (2015) yang termuat dalam tabel.2, tabel.3, tabel.4, dan tabel.5 dibawah ini :

Tabel..2. Kegiatan 1.02.01.16.12 (Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan


Penanggulangan Masalah Kesehatan)

Jumlah
Kode
Uraian Anggaran
Rekening
(Rp)

5.2.1 Belanja Pegawai


5.2.1.01 Honorarium PNS
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
- PA 10.670.000
- PPTK 6.314.000
- Staf Teknis / Administrasi 9.702.000
5.2.1.01.04 Honorarium Penunjang Pelaksana Kegiatan
5.2.1.01.04 Honorarium Penunjang Pelaksana Kegiatan
- Honor Panitia SPGDT 1.800.000
- Honor Pelaksana KeswaMas 15.000.000
Honor Tim Perumus/ Penyusun Produk Hukum
- Daerah Bidang Kesehatan (Perbup) 36.000.000

- Honor Petugas Penyelia Perkesmas Kabupaten 6.600.000

Honorarium Tim seleksi Penerimaan PTT Daerah


- Tenaga Medis dan Paramedis 2.300.000
5.2.1.02 Honorarium Non PNS
5.2.1.02.03 Honorarium Pekerja Lepas/Harian/Borongan
20
24

5.2.1.02.03 Honorarium Pekerja Lepas/Harian/Borongan


- Insentif Penemuan Kasus Jiwa Pasung/kurung 1.000.000
- Insentif Kader Kesehatann Jiwa Masy 17.280.000
Honor PTT Daerah Medis dan Paramedis
- Dokter Umum 388.800.000
- Perawat 326.400.000
- Bidan 408.000.000
- Dokter Gigi 129.600.000
- Tambahan untuk Tenaga Kontrak Perawat 225.000.000
Honor Bidan Kontrak Kelanjutan PTT Bidan
-
Propinsi 108.000.000
5.2.2.01 Belanja Bahan Pakai Habis
5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor
5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor
- ATK Sosialisasi SPGDT 937.500
5.2.2.03.14 Belanja Jasa Pelayanan Kantor Lainnya
Biaya Kebersihan Aula
Biaya kebersihan aula u/ kegiatan pertemuan
- petugas 2.100.000
5.2.2.03.15 Belanja Transport dan Akomodasi
- Narasumber Prov. Sosialisasi SPGDT 835.000

- Tim RSJ SL Kunjungan sp.Jiwa 111.840.000

Bantuan Transport dan akomodasi dokter


- 120.000.000
internship
5.2.2.03.16 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Dokter spesialis kesehatan jiwa ke
- Puskesmas 42.000.000
- Jasa sewa ambulance 34.500.000
25
21

5.2.2.06 Belanja Cetak/ Penggandaan/ Dokumentasi


5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan
Fotocopy Perumusan/Pembahasan Produk Hukum
- Daerah Bid.Kes 2.000.000
- Fotocopy Materi Sosialisasi SPGDT 625.000
5.2.2.07 Belanja Sewa Rumah/ Gedung/Gudang/Parkir
5.2.2.07.02 Belanja Sewa Geedung/ Tempat/ Kantor
- Sewa Gedung Sosialisasi SPGDT 850.000
- Sewa Gedung Pelatihan Keswamasy u/ Petugas 1.700.000
5.2.2.11 Belanja Makanan dan Minuman
5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
- Makmin sosialisasi SPGDT 4.475.000
- Makmin kunjungan dokter spesialis 14.400.000
Makmin Perumusan/ Pembahasan Pembuatan
- Produk Hukum 6.000.000
- Makmin Rapat-Rapat TPKJM 4.000.000
- Makmin Pertemuan Petugas Puskesmas 20.000.000
5.2.2.17.05 Belanja Bimbingan Teknis
- Honor Narasumber Sosialisasi SPGDT 8.450.000
5.2.2.27.02 Belanja Sosialisasi
- Uang Saku Peserta Non PNS Sosialisasi SPGDT 1.000.000
TOTAL 2.068.178.500
22
26

Tabel.3 Kegiatan 1.02.01.16.18 ( Peningkatan Pelayanan di Puskesmas)

Jumlah
Kode
Uraian Anggaran
Rekening
(Rp)
5.2.1 Belanja Pegawai
5.2.1.01 Honorarium PNS
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
- PPTK 5.467.000
- Staf Teknis / Administrasi 7.777.000
5.2.1.01.04 Honor Penunjang Pelaksana Kegiatan
Honorarium Panitia Penilaian Puskesmas
berprestasi 1.800.000
Honorarium PanitiaTenaga Kesehatan Teladan
Tingkat Kab. Tabalong 1.800.000
Honorarium Tim Juri Penilaian Puskesmas
Berprestasi & tenaga kesehatan teladan Tk.
Kab 14.600.000
Honorarium Panitia Sosialisasi Akreditasi
Puskesmas 1.400.000
Honorarium Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas 12.600.000
Honorarium Tim Propinsi 17.250.000
Honorarium Tim Kementrian 17.250.000
Honor Panitia Pelaksana Survey IKM 2.000.000
Honor Panitia Pelaksana Test Kebugaran 1.800.000
Honor tim penyusun IKM di PKM 12.850.000
Honor Tim Pelaksana BLUD Puskesmas 46.250.000
Honor Tim Penilai BLUD Puskesmas 12.500.000
23
27

Honor Tim Pembina BLUD Puskesmas 9.750. 000


Honor Panitia Sosialisasi BLUD Puskesmas 1.800.000
5.2.1.02 Honorarium Non PNS
5.2.1.02.02 Honorarium Pegawai Honorer/ Tidak Tetap
Honor Tenaga Teknis Kesehatan Masyarakat 15.600.000
5.2.1.02.03 Honorarium Pekerja Lepas/ Harian/ Borongan
Honor petugas pelaksana survey IKM 8.000.000
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa
5.2.2.01 Belanja Bahan Habis Pakai
5.2.2.01.01 Belanja ATK
ATK Sosialisasi BLUD Puskesmas 300.000
ATK Sosialisasi Akreditasi Puskesmas 300.000
ATK Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas 4.500.000
ATK Workshop BLUD 1.500.000
ATK Pelaksanaan BLUD Puskesmas 10.000.000
ATK Workshop Tim Peniliai BLUD 200.000
ATK Penilaian Kinerja 467.500
ATK Bimtek Manajemen Puskesmas 466.000
ATK Pelaksanaan Survey IKM 1.160.000
Belanja Bahan obat obatan
Reagent
- Stik GDS 2.250.000
- Stik Asam Urat 2.250.000
- Stik kolesterol 7.875.000
Belanja Hadiah Perlombaan
- Belanja piala dan piagam pemenang kinerja 2.500.000
Belanja Bahan Cinderamata
Belanja bahan kontak responden survey IKM 24.000.000
28
24

Belanja Jasa Kantor


5.2.2.02.04 Belanja pelayanan kantor lainya
- Biaya kebersihan aula Bimtek & Sosialisasi 500.000
Biaya Transport dan akmodasi
- Narsum Bimtek Manajemen Puskesmas 1.410.000
- Narsum Sosialisasi Akreditasi Puskesmas 1.410.000
- Narsum Sos BLUD 2.875.000
- Narsum Workshop Puskesmas BLUD 18.290.000
- Narsum untuk Tim Penilaian BLUD 1.965.000
5.2.2.03.16 Belanja jasa pelayanan kesehatan
Insetif Petugas Pelaksana Tes Kebugaran 27.000.000
5.2.2.06.01 Belanja Cetak/ Penggandaan/ Dokumentasi
Belanja Cetak
Belanja cetak kartu menuju bugar 1.500.000
5.2.2.06.02 Biaya Fotocopy
- Penilaian Kinerja 500.000
- Materi Bimtek Manajemen Puskesmas 71.000
- Blangko Survey IKM 1.600.000
- Copy & Jilid Lap Hasil Survey IKM 2.250.000
- Materi Sosialisasi Akreditasi Puskesmas 500.000
- Materi Sosialisasi Puskesmas BLUD 400.000
- Materi Workshop Puskesmas BLUD 750.000
- Materi Workshop Tim Penilaian BLUD 300.000
Copy & Penggandaan Dokumen Akreditasi
- Puskesmas 6.000.000
- Copy & Penggandaan Dokumen BLUD Puskesmas 10.000.000
5.2.2.07 Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/ Parkir
5.2.2.07.02 Belanja Sewa Gedung/ Kantor/ Tempat
25
29

- Sewa Gedung sosialisasi BLUD Puskesmas 1.200.000


- Sewa Gedung Sosialisasi Akreditasi Puskesmas 600.000
5.2.2.11 Belanja Makanan dan Minuman
5.2.2.11.02 Makanan dan minuman rapat
Rapat persiapan & penilaian akhir kinerja Tk.
- Kab 4.000.000
- Makmin penilaian kinerja Tk Kab 5.000.000
- Makmin penilaian kinerja Tk. Prov 3.000.000
Makmin pembinaan kinerja tenaga teladan utk
- 900.000
persiapan penilaian Tk Prov
Pembinaan Kinerja Puskesmas untuk Persiapan
- 2.475.000
Penilaian Kinerja Tk. Prop

- Makmin Keg. Test Kebugaran 10.800.000

- Rapat Tim Penyusun IKM 1.200.000


- Bimtek Pelaksanaan Survey IKM 2.475.000
- Tim Juri Prop. Penialaian Tk. Propinsi 4.500.000
- Sos BLUD Puskesmas 6.750.000
- Sos Akreditasi Puskesmas 3.225.000
- Workshop Puskesmas BLUD 22.000.000
- Workshop Tim Penilaian Puskesmas BLUD 1.650.000
- Pendampingan akreditasi Puskesmas 3.000.000

- Penadmpingan BPKP ke Puskesmas BLUD 20.000.000


Pendampingan BPKP ke Puskesmas BLUD
- (Finalisas) 12.500.000
- Bimtek Manajemen Puskesmas 2.475.000
5.2.2.17.05 Belanja Sosialisasi
- Honor Nasrum Bimtek IKM 6.800.000
3026

- Honor Narsum Bimtek Manajemen Puskesmas 8.300.000


- Honor Narsum Sos BLUD Puskesmas 11.650.000
- Honor Narsum Workshop BLUD Puskesmas 55.600.000
- Honor Narsum Workshop Tim BLUD 6.300.000
Belanja Barang untuk diserahlan kepada masy/
5.2.2.23 pihak ke 3
Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Pihak
5.2.2.23.02 ke 3
Hadiah Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Tk.
- Kab 72.000.000
- Hadiah Penilaian Puskesmas Berprestasi Tk. Kab 25.000.000
Belanja Kurusus,pelatihan, sosialisasi & Bimtek
5.2.2.27 Non-PNS
5.2.2.27.02 - Belanja Sosialiasi
Tarnsport Peserta Non-PNS Sos BLUD 500.000
5.2.2.27.03 - Belanja Bimtek
Transport Peserta Bimtek Survey IKM 800.000
27
31

Tabel.4 Kegiatan 1.02.01.28.07 (Kemitraan Pengobatan Bagi Pasien Kurang Mampu)

Kode Jumlah
Uraian
Rekening Anggaran
5.2.1 Belanja Pegawai
5.2.1.01 Honorarium PNS
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
- PA 13.750.000
- PPTK 8.008.000
- Staf Teknis / Administrasi 11.242.000
5.2.1.01.04 Honorarium Penunjang Pelaksana Kegiatan
- Honorarium Tim Pengawas Jamkesda serasa 9.250.000
- Honorarium Tim Verifikator Jakesda Kab 21.600.000
Honorarium Tim Verifikator Jamkes
- Puskesmas 115.200.000
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa
5.2.2.01 Belanja Bahan Habis Pakai
5.2.2.01.01 Alat Tulis Kantor
- ATK Pengelola (sekretariat Jamkesda) 785.000
5.2.2.02.15 Belanja Perlengkapan Komputer/ Printer
- Perlengkapan Komputer Sekretariat Jamkesda 1.310.000
5.2.2.03 Belanja Jasa Kantor
5.2.2.05.03 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan
Jasa Pelayanan Kesehatan
Pembayaran Pengembalian Jasa Pelayanan
- Jamkesda & Umum 800.000.000
- Pembayaran Klaim Jamkesprop 300.000.000
- Pembayaran Klaim Jamkesda-serasa 6.500.000.000
5.2.2.05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
3228

5.2.2.05.03 BBM
- BBM Rujukann pasien jamkesprov ke Propinsi 18.044.000
5.2.2.06 Belanja Cetak dan Penggandaan
5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan
- Fotocopy Kegiatan 2.000.000
TOTAL 7.801.189.000

Tabel.5 Kegiatan 1.02.01.28.09 (Kemitraan Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan)

Jumlah
Kode
Uraian Anggaran
Rekening
(Rp)
5.2.1 Belanja Pegawai
5.2.1.01 Honorarium PNS
5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 13.244.000
- PPTK 5.467.000
- Staf Teknis / Administrasi 7.777.000
5.2.1.01.04 Honorarium Penunjang Pelaksana Kegiatan
- Honor Panitia Sosialisasi JKN 2.800.000
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa
5.2.2.01 Belanja Bahan Pakai Habis
5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.701.250
- ATK Pengelola 1.341.250
- ATK Sosialisasi JKN Tk. Kab 1.760.000
ATK Sosialisasi JKN Tk. Kec 3.600.000
5.2.2.02 Belanja Bahan/Material
5.2.2.02.15 Belanja Bahan Perlengkapan Komputer 2.310.00029
5.2.2.03 Belanja Jasa Kantor
5.2.2.03.14 Belanja Jasa Pelayanan Kantor Lainnya
33

- Biaya Sewa Gedung untuk Sosialisasi 1.200.000


5.2.2.03.15 Belanja Transport dan Akomodasi
- Transport dan Akomodasi Narsum Sos JKN 5.940.000
5.2.2.03.16 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan
Pengembalian Jasa
Pengembalian Jasa Pelayanan JKN Non
- Kapitasi 533.587.000
5.2.2.06 Belanja Cetak/Penggandaan/Dokumentasi
5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 4.500.000
- Fotocopy Pengelolaan 2.500.000
- Fotocopy Sosialisas JKN Tk. Kab 800.000
- Fotocopy Sosialisas JKN Tk. Kec 1.200.000
5.2.2.07 Belanja sewa rumah/gedung/gedung parkir
5.2.2.07.02 Sewa Gedung sosialisasi 1.700.000
- Sewa gedung sosialisasi JKN Tk. Kab 1.700.000
5.2.2.11 Belanja Makanan dan Minuman
5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 18.560.000
Makanan dan Minuman Rapat
- Makmin Sosialisasi JKN Tk. Kab 5.120.000
- Makmin Sosialisasi JKN Tk. Kec 13.440.000
5.2.2.17.05 Honorarium tenaga ahli/instruktur/narasumber 74.500.000
- Honor Narasumber Sosialisasi JKN Tk. Kab 15.100.000
- Honor Narasumber Sosialisasi JKN Tk. Kec 59.400.000
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan
5.2.2.27 bimbingan teknis non PNS
5.2.2.27.02 Belanja sosialisasi 15.000.00030
Uang Saku
- Uang Saku Peserta Sosialisasi JKN Tk. Kab 1.500.000
34

- Uang Saku Peserta Sosialisasi JKN Tk. Kec 13.500.000


TOTAL 814.247.500

Berdasarkan analisis, diperoleh hasil bahwa antara program kegiatan seksi

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabalong tahun 2015-2019 terdapat beberapa kegiatan yang

sesuai antara rencana kegiatan dan anggaran seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan

Rujukan untuk Tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel.6 dibawah ini :

Tabel.6 Kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dalam Renstras dan
dalam Rencana Kegiatan & Anggaran

Kegiatan Yankesdasru dalam Renstra Rencana Kerja dan Anggaran Seksi


2015-2019 Yankesdasru Tahun 2015
Kegiatan Indikator
Peningkatan Cakupan Puskesmas 1. Upaya meningkatkan pelayanan
Kesehatan dengan Program kesehatan jiwa dengan Pembentukan
Masyarakat Kesehatan Jiwa dan Tim Kesehatan Jiwa Masyarakat
Napza menjadi 100 % Kabupaten
di Tahun 2019 2. Upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa dengan program
pelatihan petugas Puskesmas untuk
Kesehatan Jiwa Masyarakat
3. Upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa dengan kegiatan
mendatangkan dokter spesialis jiwa
dari RSJ Sambang Lihum Propinsi
Kalimantan Selatan ke 3 Puskesmas
Rawat inap sebagai sentinel untuk
31
35

pelayanan pasien jiwa di semua


Puskesmas terdekat setiap bulan.
4. Alokasi dana untuk rujukan pasien
jiwa ke RSJ Sambang lihum
Peningkatan Rasio dokter per – 5. Upaya memenuhi rasio jumlah tenaga
Pelayanan satuan penduduk kesehatan dengan kegiatan seleksi
kesehatan bagi Pegawai Tidak Tetap medis dan non
pengungsi korban medis, serta alokasi instentif PTT
bencana tersebut
6. Upaya memenuhi rasio jumlah tenaga
kesehatan dengan alokasi instentif
bagi dokter internship
7. Upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi pengungsi korban
bencana dengan kegiatan sosialisasi
Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) se
Kabupaten SKPD terkait.
Peningkatan - Cakupan Puskesmas 8. Upaya meningkatkan Puskesmas
Pelayanan dan BLUD BLUD melalui kegiatan sosialisasi
Penanggulangan - Jumlah Puskesmas BLUD Tingkat Kabupaten dengan
Masalah terakriditasi SKPD terkait.
Kesehatan 9. Workshop untuk 5 Puskesmas yang
akan di bentuk menjadi Puskesmas
BLUD dengan mendatangkan
pelatih dari BPKP provinsi
Kalimantan Selatan.
10. Workshop bagi tim penilai Dokumen
BLUD (SKPD terkait)
32
36

11. Pendapingan BPKP ke Puskesmas


BLUD
12. Sosialisasi Akreditasi Puskesmas
Tingkat Kabupaten
13. Pendampingan akreditasi Puskesmas
Peningkatan - Cakupan 14. Upaya meningkatkan cakupan
Pelayanan pelayanan pelayanan kesehatan dasar bagi
Kesehatan di kesehatan dasar masyaakat miskin melalui program
Puskesmas bagi masyarakat jaminan kesehatan daerah
miskin 15. Upaya meningkatkan cakupan
- Cakupan perlayanan kesehatan dasar bagi
pelayanan masyarakat miskin melalui
kesehatan rujukan kerjasama Jaminan kesehatan daerah
pasien masyarakat dengan jaminan kesehatan provinsi
miskin 16. Upaya meningkatkan cakupan
perlayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat miskin dengan
menyediakan alokasi pembayaran
pengembalian jasa jaminan
kesehatan daerah untuk Puskesmas
dan Rumah Sakit, dan alokasi dana
klaim jaminan kesehatan daerah
kerjasama jaminan kesehatan
propinsi.
17. Biaya BBM rujukan pasien Jaminan
Kesehatan propinsi
33
37

Namun dari semua kegiatan yang termuat dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan terdapat beberapa kegiatan

yang berada diluar dari kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang

tercantum dalam Rencana Startegis. Kegiatan tersebut sebenarnya sangat berkaitan

dengan manajemen Puskesmas, gambaran kualitas pelayanan Puskesamas, dan kinerja

dari petugas kesehatan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :

1. Bimbingan teknis manajemen Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

2. Bimbingan teknis Indeks Kepuasan Masyarakat

3. Pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat

4. Penilaian kinerja Puskesmas Tingkat Kabupaten

5. Pembinaan kinerja petugas kesehatan teladan

6. Penilaian petugas kesehatan teladan Tingkat Kabupaten

7. Pelaksanaan tes kebugaran

8. Sosialiasi Jaminan Kesehatan Nasional

Sehingga berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, perencanaan yang dilakukan

oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan sudah cukup sesuai namun belum

menggambarkan secara keseluruhan kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2015-2019 karena

terdapat beberapa kegiatan seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang

terlepas dari apa yang tercantum dalam Rencana Strategis


38
34

Adapun indikator kinerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabalong mengacu pada tujuan dan sasaran termuat dalam tabel.7

dibawah ini :

Tabel.7 Indikator kinerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabalong

No Indikator Kinerja Kondisi Tahun 2015


Awal Target Capaian
1. Cakupan Puskesmas dengan 31,25% 62,5% 68,75%
Program Kesehatan Jiwa dan (10 Puskesmas) (11 Puskesmas)
NAPZA menjadi 100 % pada
tahun 2019
2. Cakupan Puskesmas BLUD 0 31,25% 31,25%
(5 Puskesmas) (5 Puskesmas)
3. Jumlah Puskesmas 0 5 buah 0 Buah
terakreditasi Puskesmas Puskesmas
4. Cakupan Pelayanan Kesehatan 100 % 100 % 100 %
dasar Pasien Masyarakat
Miskin
5. Cakupan pelayanan kesehatan 6.492 12,1 % 11 %
rujukan pasien masyarakat (12,6%)
miskin
6. Rasio dokter per-satuan 1 : 5.517 1 : 5000 1 : 4912
penduduk

Dilihat dari capaian dan target dari indikator kinerja program pada seksi pelayan

kesehatan dasar dan rujukan sebagian besar sudah mampu mencapai angka yang

ditargetkan dalam Rencana Strategis.


3935

BAB IV

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap proses perencanaan Seksi Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Rujukan merujuk pada definisi yang dinyatakan oleh Drucker

bahwa perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi

pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan dilaksanakan

secara sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan mempergunakan segala

pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik segala

upaya yang dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan yang telah

ditetapkan serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan

membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan umpan balik yang diterima dan yang telah disusun secata teratur dan baik.

Karena perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

menetapkan target-target capaian dalam jangka waktu 5 tahun kedepan, dan setiap akhir

tahun dibandingnkan antara output yang diperoleh dengan target yang telah ditetapkan.

Perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

menggunakan teori sinoptik. Alasan mengapa disebut menggunakan teori sinoptik

adalah yaitu karena perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabalong mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), serta dengan memperhatikan

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan . Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten


4036

Tabalong sangat terikat dengan visi dan misi Daerah serta Visi dan Misi Dinas

Kesehatan.

Hasil analisis terhadap perencanaan pada Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan

Rujukan diperoleh hasil antara program kegiatan seksi pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

tahun 2015-2019 terdapat beberapa kegiatan yang sesuai dan terdapat juga beberapa

kegiatan yang tidak sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran seksi Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Rujukan untuk Tahun 2015. Hasil kegiatan-kegiatan yang sesuai

tersebut mampu mencapai angka yang ditargetkan dalam Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2015-2016.


41
37

DAFTAR PUSTAKA

1. Djafril S. Analisis perencanaan strategis Dinas Kesehatan Kuantan Singingi.


Sumber : http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=77726&lokasi=lokal.
Diakses tanggal 25 April 2016

2. Muninjaya. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC, 2004

3. Herujito YM. Dasar-dasar manajemen. Jakarta : Grasindo.

4. Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta : Binarupa


Aksara, 1996.

5. Dedet Z. Pengertian, tujuan dan fungsi perencanaan. Sumber :


http://dedetzelth.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-tujuan-dan-fungsi-
perencanaan.html. Diakses tanggal : 22 April 2016

6. Ardianszah R. Dasar-Dasar Perencanaan. Sumber :


http://ryoardianzah.blogspot.co.id. Diakses tanggal : 22 April 2016

7. Prasetyo AB. Teori Perencanaan Barclay Hudson. Sumber : http://agusbe-


pe.blogspot.co.id. Diakses tanggal : 23 April 2016

8. Oktamariza E. Teori Perencanaan. Sumber : http://ekaoktamariza.blogspot.co.id.


Diakses tanggal 26 April 2016

9. Hasibuan Malayu SP. Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi revisis
cetakan 4. Jakarta : Bumi Aksara, 2005.

10. Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong. Rencana Strategis Dinas Kesehatan


Kabupaten Tabalong Tahun 2015-2019

Você também pode gostar