Você está na página 1de 4

Apa saja jenis tumpatan yang ada pada skenario?

Pasien A ditumpat menggunakan Glass Ionomer Cement/ Semen Ionomer Kaca, pasien B
ditumpat menggunakan Komposit, sedangkan pasien C ditumpat menggunakan Amalgam.

a. Glass Ionomer Cement


Semen ionomer kaca adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya
terdiri dari likuid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat,
itakonat, tartarat) dan bubuk berupa fluoroaluminosilicate glass (Anang, Mariati.2015).
Bahan ini bersifat antikariogenik oleh karena mampu melepaskan flourida,
mempunyai thermal compatibility dengan enamel gigi, serta mempunyai biokompatibilitas
yang baik (Jurnal PDGI.2012).
Glas ionomer cement memiliki beberapa tipe, yani: (Bakar, Abu.2015)
- Tipe 1: Luting - Tipe 6: Core build up
- Tipe 2: Restorasi - Tipe 7: Flouride release
- Tipe 3: Lining/base - Tipe 8: ART
- Tipe 4: Fissure sealent - Tipe 9: Decidiu restorastion
- Tipe 5: Orthodontic cement

b. Komposit
Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing
materialnya memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Ada 3 komponen utama pada
resin komposit, yaitu: (Bakar, Abu.2015)
a) Matriks resin organik
b) Bahan pengisi anorganik (filler)
c) Bahan pengikat (coupling agent)
Macam-macam resin komposit:(Bakar,2015)
1. Komposit Flowable:
- Komposit dengan viskositas rendah.
- Perlu aktivasi sinar.
- Terutama untuk lesi servikal, restorasi untuk gigi decidiu, restorasi kecil dan bebas dari
tekanan pengunnyahan.
- Dimethacrylate resin & bahan pengisi anorganik dengan ukuran 0,4-3 µm. Volume bahan
pengisi: 42-53%.
- Mempunyai modulus elastisitas rendah.
- Pengkerutan polimerisasi tinggi karena bahan pengisi sedikit.
- Aplikasinya langsung dari sryinge karena mempunyai viskositas rendah.
2. Komposit Packable
- Diindikasikan: kabitas kelas I, II & VI (Mesial Oklusal Distal).
- Perlu aktivasi sinar.
- Dimethacrylate resin & bahan pengisi (volume 66-70%).

c. Amalgam
Amalgam kedokteran gigi (dental amalgam) dibuat dengan cara mencampurkan
merkuri cair dengan zat-zat padat yang merupakan perpaduan dari perak, timah, tembaha, dan
kadang seng, paladium, indium, dan selenium. Kombinasi dari logam padat tersebut disebut
dengan amalgam alloy. Sangat penting untuk dapat membedakan antara amalgam kedokteran
gigi dan amalgam alloy (Craig, R. G., & Powers, J. M.2002).
Amalgam kedokteran gigi merupakan alloy yang terdiri dari merkuri, perak, tembaga,
dan timah,dan mungkin juga bisa mengandung palladium, zinc, dan elemen-elemen lain
untuk meningkatkan karakteristik dan kinerja klinis amalgam itu sendiri. (Anusavice, Keneth
J. 2004)
Indikasi utama bahan restorasi amalgam adalah sebagai bahan tambal posterior.
Restorasi dental amalgam ini sangat baik karena secara teknik tidak sensitif, dapat
mempertahankan bentuk anatomi dari gigi, tidak mudah fraktur, dan tahan lama.
Bahan tambal amalgam dipergunakan sejak awal abad 19 dibuat dari campuran koin
perak spanyol/meksiko degan air raksa. Standardisasi amalgam merupakan standardisasi
pertama yang dibuat American Dental Association (ADA) tahun 1919, sehingga disebut ADA
Spefications No.1.
Komposisi dan Fungsi Masing-Masing Komponen:
1. Perak (Ag) 67-74%
a. Elemen utama dalam reaksi
b. Menaikkan setting expansion
c. Menaikkan tarnish resistance dalam memproduksi amalgam
d. Memperputih alloy
e. Menaikkan strength
f. Menurunkan creep
2. Timah (Sn) 25-28%
a. Mengontrol reaksi antara silver&mercury
b. Mengurangi strength & hardness
c. Mengurangi resistance terhadap tarnish & korosi
3. Tembaga (Cu) 0-6%
a. Menaikkan hardness & strength
b. Menaikkan setting expansion
4. Seng (Zn) 0-2%
a. Dalam jumlah kecil, tidak memengaruhi setting reaction & sifat amalgam
b. Zinc menyebabkan tertundanya ekspansi jika campuran amalgam terkontaminasi oleh uap
lembab selama manipulasi
c. Mencegah masuknya O2 ketika terjadi fusi logam paduan
5. Air raksa (Hg) 0-3%
Kadang-kadang ditambahkan untuk menciptakan kondisi pre-amalgamisasi pada
logam paduan.
Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:
1. Berdasarkan kandungan tembaga, yaitu:
a. Low Copper Alloys : mengandung kurang dari 6% tembaga.
b. High Copper Alloys : mengandung lebih dari 6% tembaga.
High copper alloys dapat diklasifikasikan lagi atas:
• Admixed alloy powder
• Single composition (unicompositional) alloy powder
2. Berdasarkan kandungan seng, yaitu:
a. Zinc-containing alloy : mengandung lebih dari 0.01% zinc
b. Zinc-free alloy : mengandung kurang dari 0.01% zinc
3. Berdasarkan bentuk dan ukuran partikel alloy, yaitu:
a. Lathe cut alloys
b. Admixed alloys
c. Spherical alloys
4. Berdasarkan jumlah alloy, yaitu :
a. Binary alloys, terdiri dari logam silver dan tin.
b. Ternary alloys, terdiri dari logam silver, tin dan copper.
c. Quartenary alloys, terdiri dari logam silver, tin, copper dan indium.
5. Berdasarkan ukuran dari alloy, yaitu:
a. Microcut , yaitu alloy dengan ukuran kecil
b. Macrocut, yaitu alloy dengan ukuran besar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anusavice, K.J. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Ed.10. 2003.
Jakarta: EGC

2. Bakar. Abu.2015.Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2.Penerbit CV. Quantum Sinergis


Media. Yogyakarta

Você também pode gostar