Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar klien adalah sesuatu yang
menakutkan dan mengancam jiwa klien. Hal ini dimungkinkan karena belum adanya pengalaman
dan dikarenakan juga adanya tindakan anestesi yang membuat klien tidak sadar dan membuat
klien merasa terancam takut apabila tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi.
Tindakan operasi membutuhkan persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal ini
menyangkut berbagai organ, terutama jantung, paru, pernafasan. Untuk itu diperlukan perawatan
yang komprehensif dan menyeluruh guna mempersiapkan tindakan operasi sampai dengan
benar-benar aman dan tidak merugikan klien maupun petugas.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan pendahuluan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengerti dan memahami berbagai persiapan tindakan operasi
2. Mengerti dan memahami asuhan keperawatan pre operasi
3. Mengerti dan memahami asuhan keperawatan intra operasi
4. Mengerti dan memahami asuhan keperawatan post operasi.
BAB II
ISI
B. Prinsip-Prinsip Operatif
1. Prinsip kesehatan dan baju operasi
a. Kesehatan yang baik sangat penting untuk setiap orang dalam ruang operasi. Sehingga keadaan
pilek, sakit tenggorok, infeksi kulit, merupakan sumber organisme patogenik yang harus
dilaporkan;
b. Hanya baju ruang operasi yang bersih dan dibenarkan oleh institusi yang diperbolehkan, tidak
dapat dipakai di luar ruang operasi;
c. Masker dipakai sepanjang waktu di ruang operasi yang meminimalkan kontaminasi melalui
udara, menutup seluruh hidung dan mulut, tetapi tidak mengganggu pernafasan, bicara atau
penglihatan, menyatu dan nyaman;
d. Tutup kepala secara menyeluruh menutup rambut (kepala dan garis leher termasuk cambang)
sehingga helai rambut, jepitan rambut, penjepit, ketombe dan debu tidak jatuh ke dalam daerah
steril;
e. Sepatu sebaiknya nyaman dan menyangga. Bakiak, sepatu tenis, sandal dan bot tidak
diperbolehkan sebab tidak aman dan sulit dibersihkan. Sepatu dibungkus dengan penutup sepatu
sekali pakai atau kanvas;
f. Bahaya kesehatan dikontrol dengan pemantauan internal dari ruang operasi meliputi analisis
sampel dari sapuan terhadap agens infeksius dan toksik. Selain itu, kebijakan dan prosedur
keselamatan untuk laser dan radiasi di ruang operasi telah ditegakkan.
2. Prinsip Asepsis Perioperatif
a. Pencegahan komplikasi pasien, termasuk melindungi pasien dari operasi;
b. Ruang operasi terletak di bagian rumah sakit yang bebas dari bahay seperti partikel, debu,
polutan lain yang mengkontaminasi, radiasi, dan kebisingan;
c. Bahaya listrik, alat konduktifitas, pintu keluar darurat yang bebas hambatan, dan gudang
peralatan dan gas-gas anesthesia diperiksa secara periodik.
C. Protokol
1. Intra operatif
Hanya personel yang telah melakukan scrub dan memakai pakaian operasi yang boleh
menyentuh benda-benda steril.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan intra operatif dilaksanakan oleh tim pembedahan, pada umumnya beberapa hal
yang dilakukan diantaranya sebagai berikut.
1. Penggunaan baju seragam operasi, penggunaan baju seragam operasi di desain secara khususn
dengan harapan dapat mencegah kontaminasi dari luar, dengan berprinsip semua baju diluar
harus diganti dengan baju operasi yang steril atau semua bagian atas steril harus dimasukkan
kedalam celana/harus menutupi pinggang untuk mengurangi keluarnya bakteri, baju steril harus
menutup daerah pinggang, kemudian menggunakan tutup kepala, masker, sarung tangan dan
clemek steril
2. Mencuci tangan sebelum operasi
3. Menerima pasien di daerah operasi sebelum memasuki wilayah operasi pasien akan diterima
diruang penerimaan sebelum keruang operasi dengan cara meminta agar pasien menyebutkan
namanyaoperasi apa yang akan dilakukan kemudian cek nama, nomor, status registrasi pasien,
cek kembali berbagai hasil lab dan x-ray, persiapan darah setelah dilakukan pemeriksaan silang
dan golongan darah, cek alat protesa dll.
4. Pengiriman dan pengaturan posisi ke kamar bedah, posisi yang dianjurkan pada umumnya antara
lain terlentang, telungkup, terdelenburg, lithotomi lateral dll.
5. Pembersihan dan persiapan kulit pelaksaan ini bertujuan untuk membuat daerah yang akan
dibedah bebas dari kotoran lemak, kulit serta mengurangi adanya mikroba. Bahan yang
digunakan dalam pembersihan kulit ini harus memiliki spektrum kasiat, memiliki kecepatan
kasiata tau memilii potensi yang baik serta tidak menjadi menurun bila adanya alkohol, sabun
deterjen atau bahan organik lainnya.
6. Penutupan daerah steril, penutupan daerah steril dengan menggunakan doek steril agar daerah
seputar operasi tetap steril dan mencegah berlalunya mikroorganisme antara daerah steril dan
tidak.
7. Pelaksaanaan anastesi, Pelaksaanaan anastesi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam
diantaranya anaestasi umum, dengan cara inhalasi atau intra vena, anaestasi regional dengan cara
membok saraf, anaestasi lokal dll.
8. Pelaksanaan pembedahan, setelah dilakukan anaestesi maka tim bedah akan melaksanakan
sesuai dengan ketentuhan pembedahan
DAFTAR PUSTAKA