Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FEBRUARI 2016
Analisis Kejadian Banjir
di Wilayah Kabupaten Klaten
Propinsi Jawa Tengah
( 2 FEBRUARI 2016 )
Oleh
Stasiun Klimatologi Semarang – jawa Tengah
1. PENDAHULUAN
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten, terdampak
luapan air Sungai Dengkeng dan anak sungai tersebut, Selasa (2/2/2016) petang. Tercatat,
empat kecamatan terimbas, yakni di Bayat, Trucuk, Cawas dan Klaten Tengah.Selain
permukiman dan lahan pertanian, luapan sungai juga sempat menggenangi sekolah di
wilayah tersebut. Satu di antaranya di SDN 4 Wiro Bayat. Sekolah yang berada di Dusun
Jonggrangan itu, terpaksa tidak melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
sebagaimana biasa.
Sejak Selasa malam, sekolah yang memiliki enam ruangan kelas dan 92 murid itu, terpaksa
diliburkan. Hal itu karena, sebagian siswanya yang tak bisa masuk karena
terjebak banjir yang sempat melanda kediaman mereka.
"Ini sebagian murid kami tidak bisa datang karena rumah mereka dilanda banjir. Jalan
menuju sekolah juga tidak bisa dilalui, sehingga mereka tak masuk. Sementara ini yang
datang merupakan siswa-siswi kami yang tinggal di daerah yang terbebas dari banjir," ujar
Kepala SDN 4 Wiro Bayat, Sugiyarti, Rabu (3/2/2016).
Menurutnya, banjir sudah biasa menyapa di sekolah itu. Tidak hanya sekali, pada tahun-
tahun sebelumnya, murid SDN 4 Wiro, sudah akrab dengan genangan air. Dikatakan kepala
sekolah,banjir berasal dari luapan Sungai Kuning dan Sungai Dengkeng. Ia menjelaskan,
dua sungai tersebut meluap karena tak kuat menahan volume air yang membludak akibat
hujan deras, yang terjadi semenjak Selasa siang, pukul 13.00 WIB.
Sugiyarti berujar, genangan air berkisar antara 10 cm, hingga 30 cm, dan menggenangi
seluruh ruangan termasuk kantor guru. Beruntung, pengajar dan staf sekolah sudah terbiasa
akan hal tersebut.
"Kami sudah antisipasi, jadi beruntung tidak ada buku, maupun barang-barang yang
tergenang oleh air. Pagi ini kami para guru, bersama sebagian murid bergotong royong
membersihkan lantai yang penuh dengan lumpur," katanya.
Banjir juga menggenang di Pasar Srago, GOR, Jl Wahidin, Jl Pemuda dan lainnya. Di
Kecamatan Trucuk, air mulai masuk permukiman pukul 19.00 WIB setelah Sungai Dengkeng
dan anak-anak sungainya muntah tak kuat menahan debit hujan. Di Dusun Jurang Kajong,
Santren dan Karangmojo, Desa Karang Pakel air setinggi satu meter.
Demikian juga di Desa Kalikebo dan jalan menuju Desa Wiro, Kecamatan Bayat. Camat Trucuk
Bambang Haryoko mengatakan satu lagi Sungai Cino di timur juga penuh. Di Kecamatan
Cawas, Sungai Dengkeng mulai meluap ke Desa Cawas dan Planggu, Kecamatan Trucuk. Di
Desa Gombang, anak sungai Dengkeng sudah meluap. Masuk jalan dan permukiman 50 centi
meter.
Berdasarkan gambar satelit Himawari pada tanggal 2 Februari 2016 yang diambil mulai 06.00
sampai 14.00 UTC (13.00 - 21.00 WIB) memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan
konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan yaitu Klaten,
Sukoharjo, Wonogiri dan Gunung Kidul (DI Yogyakarta). Awan-awan hujan di wilayah tersebut
pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada siang hingga malam hari. Awan-awan
tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus.
Dari suhu awan juga menunjukkan penurunan suhu hingga – 80 o C.
Gambar 1. Citra Satelit Himawari tanggal 2 Februari 2016 jam 06.00 - 14.00 UTC dan Suhu Awan
Sumber : Synergie
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Nilai anomali OLR di sekitar wilayah Jawa Tengah -10 s.d -30 W/m2. Nilai ini menunjukkan
tebal dan tutupan awan di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada awal bulan Februari
2016 lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.
Gambar 4. Tekanan Udara Permukaan tanggal 2 Februari 2016 jam 12 Z dan 3 Februari jam 00 Z
Sumber : http://www.tmd.go.th/
E. Komponen Angin
Daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekitar Jawa hingga NTT
(Gambar 7), hampir sama dengan klimatologi streamline bulan Februari (Gambar 8)
Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai + 0.5 s.d + 1.5.
Kondisi ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah baratan dibanding
klimatologisnya.
Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Jawa
Tengah bernilai -0.5 s.d + 0.5. Nilai anomali Komponen Angin Meridional sama dengan
klimatologisnya. Berdasarkan pada gambar 9 dan 10 dapat dianalisis angin zonal
menunjukan anomali yang lebih dominan daripada komponen angin meridional.
Gambar 10. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 25 Januari – 3 Februari 2016
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Dari citra TRMM dan GSMaP tanggal 2 Februari 2016 menunjukkan bahwa wilayah
Kabupaten Klaten dan sekitarnya akumulasi curah hujan berkisar antara 4 – 8 mm/jam
(hujan sedang)
Gambar 11. Akumulasi curah hujan TRMM dan GSMaP tanggal 2 Februari 2016
Sumber : http://gdata1.sci.gsfc.nasa.gov/ dan http://satelit.bmkg.go.id
Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di
sebagian Pos Pengamat Curah Hujan Propinsi Jawa Tengah berupa pos hujan kerjasama di
Kabupaten Klaten dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut :
NORMAL
NO LOKASI T A N G G A L/ CH (mm) JUMLAH DASARIAN
1 2 3 4 5 I FEBRUARI
1 Cokrotulung 0 98 0 0 0 98 107
2 Ketandan 6 12 155 3 0 176 109
3 Bawak 26 19 76 0 0 121 82
4 Karangnongko 30 70 95 0 0 195 131
5 Trucuk 19 24 82 0 0 125 107
6 Jogonalan 26 30 21 35 30 142 132
Tabel 1. Pengukuran Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Harian Dasarian I Februari 2016
Kabupaten Klaten
Keterangan Tabel :
Hujan Sangat Lebat (box warna merah) => 100 mm/hari
Hujan Lebat (box warna biru) = 50 – 100 mm/hari
Hujan Sedang (box warna hijau) = 20 – 50 mm/hari
Hujan Ringan (box warna putih) = < 20 mm/hari
Gambar 12. Distribusi Curah Hujan Kabupaten Klaten tanggal 2 Fabruari 2016
Dari gambar distribusi curah hujan (gambar 12) tanggal 2 Februari 2016 di wilayah Kabupaten
Klaten, terlihat curah hujan Sangat Lebat > 100 mm/hari di kecamatan Ceper, Pedan, Juwiring,
Wonosari, Delanggu, Ngawen, Klaten Tengah, Klaten Utara dan Trucuk.
150
100
50
0
1 2 3 4 5
Tanggal
Cokrotulung Ketandan Bawak Karangnongko Trucuk Jogonalan
Grafik 1. Curah Hujan Tercatat di Pos Pengamat Curah Hujan Harian Dasarian I Februari 2016
Kabupaten Klaten
200
Curah Hujan (mm)
150
100
50
0
Cokrotulung Ketandan Bawak Karangnongko Trucuk Jogonalan
POS PENGAMAT CURAH HUJAN
JUMLAH NORMAL
Grafik 2. Perbandingan Jumlah Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Dasarian I Februari
2016 Kabupaten Klaten Terhadap Normalnya
ANOMALI CURAH HUJAN DASARIAN I FEBRUARI 2016
TERHADAP NORMALNYA
Cokrotulung Ketandan Bawak Karangnongko Trucuk Jogonalan
250
200
Curah Hujan (mm)
150
100
50
-50
POS PENGAMAT CURAH HUJAN
ANOMALI JUMLAH
Grafik 3. Anomali Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan Dasarian I Februari 2016 Kabupaten
Klaten Terhadap Normalnya
. Dari grafik 1 sampai 3 dapat dijelaskan bahwa curah hujan di beberapa pos hujan pengamatan
di wilayah Kabupaten Klaten pada dasarian I cukup tinggi, bila dibandingkan dengan normalnya
pada Dasarian I Februari 2016 terlihat lebih tinggi dibanding rata-rata normalnya pada setiap
titik pos hujan pengamatan. Begitu juga dengan nilai anomali curah hujan terhadap normalnya
dari dasarian I Februari 2016 juga terlihat ada peningkatan pada setiap titik pos hujan
pengamatan, kecuali Cokrotulung anomali negatif.
Berdasarkan hasil prakiraan Curah hujan bulan Februari 2016 (Gambar 14) curah hujan di
sebagian besar wilayah Kabupaten Klaten diprakirakan pada kriteria Menengah berkisar antara
201-300 mm.
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Berdasarkan pantauan citra satelit Himawari dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah
Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah pada saat kejadian banjir, untuk wilayah Selatan
Jawa Tengah khususnya di Kecamatan Bayat, Cawas, Trucuk dan Klaten Tengah, Kabupaten
Klaten menunjukkan sebaran jenis awan Cumulunimbus (Cb) sudah terjadi pada tanggal 2
Februari 2016 siang hingga malam hari menyebabkan terjadinya hujan lebat merata di wilayah-
wilayah yang mengalami banjir. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR)
menunjukkan adanya daerah tutupan awan dengan ketebalan yang cukup signifikan, sementara
nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan wilayah perairan Jawa Tengah cukup
hangat, lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menyediakan jumlah uap air
yang cukup banyak untuk memberi peluang terbentuknya awan-awan konvektif.
Banjir yang terjadi disebagian wilayah selatan Prov. Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Klaten
terjadi akibat adanya peningkatan hujan yang terjadi pada Dasarian ke I bulan Februari 2016 dan
puncaknya pada tanggal 2 Februari 2016 (hujan tercatat tanggal 3 Februari 2016), dimana
sebagian masuk dalam kategori hujan Sedang dan rata-rata pada Dasarian I Februari 2016
dilihat dari anomali dan perbandingan curah hujan terhadap normalnya terjadi peningkatan.
Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Analisis ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan dinamika atmosfer yang
terjadi pada tanggal tersebut.