Você está na página 1de 6

ANALISIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK POTENSI WISATA

PANTAI WANGI - WANGI, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Kelompok : - Resmiati
- Gantos Pamungkas

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

FAKULTAS TEKNIK

JAKARTA

2016
Bab I

Pendahuluan

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek ata:-Pu suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Wangi-Wangi adalah ibukota dari kabupaten wakatobi dan merupakan sebuah


kecamatan di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Wangi-Wangi atau yang juga dikenal sebagai
Wanci mempunyai luas hanya 23.359 km. Secara geografis dibagi dalam 14 desa dan 6
kelurahan. Pulau pulau kecil yang mengelilingi pulau ini di antaranya adalah Kapota,
Kampenaua, Timu, Sumangga, dan Ottoue. Di antara pulau pulau tersebut hanya Kapota saja
yang didiami oleh penduduk. Kecamatan Wangi-Wangi menurut hasil sensus penduduk pada
tahun 2011 berjumlah 23.869 orang dengan 11.647 orang laki laki dan sisanya 12.222
perempuan. Laju pertumbuhan penduduk kecamatan wangi - wangi merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan kabupaten lain di wakatobi yakni sebesar 1,93 persen(2011).

Keindahan perairan Pulau Wangi-Wangi sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu
yang paling indah di dunia. Tidak heran jika perairan pulau ini menjadi tempat favorit bagi para
penggila wisata bahari. Perairan Wangi-Wangi memiliki kekayaan berbagai jenis ikan dan
terumbu karang berbagai bentuk, ada yang datar, landai, cekung dan berbentuk dinding terjal
sampai berbentuk gua-gua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata pantai
di Pulau Wangi - Wangi dengan menggunakan Analisis SWOT Sistem Informasi Geografis
(SIG)..

BAB I
PEMBAHASAN

1. Kekuatan (Strength)
 Dalam undang-undang No. 27 tahun 2007 dinyatakan bahwa wilayah pesisir adalah
daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di
darat dan laut. Hal ini menjadikan negara Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir
dan laut yang besar serta keanekaragaman hayati tinggi yang dapat menunjang
kehidupan.
 Pulau Wangi – wangi telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar biosfer dunia
melalui UNESCO, sehingga menbuka mata bagi wisatawan asing untuk ingin datang ke
Pulau Wangi - wangi. Ada tiga hal kepentingan yang dilindungi dalam menetapkan
kawasan ini sebagai pusat cagar biosfer dunia, yaitu kearifan lokal masyarakat,
kelestarian lingkungan, dan kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan
(Kompas, 2013).

2. kelemahan (weaknesses)
 Hampir sulit mencari kelemahan yang ada pada Pulau Wanci pada bidang wisata bahari
yang posisi geografis dari 5°14’13”sampai 5°33’48” LS dan dari 123°27’14” hingga
123°39’7” BT, menjadikan lokasi yang sangat nyaman untuk di datangi . Pada kawasan
pesisir pantai Pulau Wangi-wangi, terdapat 3 komponen ekosistem, yaitu estuari,
mangrove dan terumbu karang. Peranan yang besar dalam aktifitas yang ada di Pulau
Wangi – wangi menjadikan wilayah ini sangat rentan dari berbagai masalah, baik itu
yang menyangkut masalah dari aspek fisik dan biologi maupun masalah yang
menyangkut aspek sosial, ekonomi maupun budaya. Permasalahan ini terutama
menyangkut sumberdaya alam sebagai kendala yang merupakan ekosistem penting bagi
keberlanjutan hidup baik manusianya sendiri, maupun sumberdaya alam dan
lingkungannya secara keseluruhan (Dahuri et. Al, 2004).

3. peluang (opportunities)
 Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah peralihan antara
ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa
lingkungan yang sangat kaya, sehingga menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak
untuk memanfaatkan sumberdayanya.
 Kawasan ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat beraktifitas untuk penangkapan ikan dan
juga kawasan ini merupakan ruang untuk melakukan aktivitas pariwisata bahari.
 Wisata pantai merupakan bagian dari wisata pesisir yang memanfaatkan pantai sebagai
objek wisata, meliputi :
a) perjalanan yang menggunakan moda angkutan laut / air
b) objek wisata dan aktivitas yang diselenggarakan di laut, antara lain : kegiatan
memancing, lomba layar dan dayung, ski air, upacara adat yang dilakukan di laut,
surfing dan sebagainya
c) kegiatan wisata pantai yang mencakup rekreasi di wilayah perairan antara lain:
kegiatan marina, hotel dan restoran selam, kapal wisata, kapal layar, pengelolaan
pulau kecil, snorkelling, olahraga pantai seperti bola volley, pantai, sepak bola
pantai, menikmati keindahan alam pantai, berjalan-jalan atau berlari-lari di
sepanjang pantai, bermain pasir, piknik, berenang, berjemur, maupun berselancar
angin
d) Usaha penunjang kegiatan wisata pantai, antara lain : jasa penyediaan moda
transportasi, pengelola pulau kecil, pengelola taman laut, hotel dan restoran
terapung, pemandu wisata Dahuri et. al (2004).
e) Beberapa jenis kegiatan wisata bahari dan wisata pantai pada saat ini sudah
dikembangkan oleh pemerintah dan swasta, diantaranya wisata alam,
pemancingan, berenang, selancar, berlayar, rekreasi pantai dan wisata pesiar.

4. ancaman (threats)
 Ancaman Gelombang besar (kondisi cuaca) serta ancaman hewan besar laut yang
bertaring tajam seperti hiu dan ikan lainnya, tidak menjadi sebuah ancaman yang berarti
bagi penikmat wisata bahari yang mencari sebuah sensi liburan tersendiri diwilayah
Pulau Wangi –wangi ini.

Gambar Pantai yang ada di Pulau Wangi - wangi

Gambar 2 . Sumber: http://lh5.ggpht.com


Pantai Waha
Gambar 3 . Sumber: http://cdn.metrotvnews.com

Kesimpulan

Kesimpulan berdasarkan hasil analisis SWOT Sistem Informasi Geografis (SIG), yang diperoleh
dari berbagai sumber pada Pulau Wangi - Wangi. Dengan undang – undang wilayah pesisir oleh
pemerintah menjadikan kekutan (Strength) di Pulau wangi – wangi untuk menjadikan sebuah
peluang (opportunities) wisata bahari yang indah, serta sebagai salah satu kawasan cagar biosfer
dunia melalui UNESCO semakin memperkuat daya tarik turis asing untuk melihat akan
keindahan pulau wangi – wangi, berbagai ancaman (threats) alam seperti gelombang besar serta
hewan air yang buas seperti hiu, tidak membuat ancaman baru buat pulau wangi – wangi ,
bahkan dengan kegiatan wisata pantai yang mencakup rekreasi di wilayah perairan antara lain:
kegiatan marina, hotel dan restoran selam, kapal wisata, kapal layar, pengelolaan pulau kecil,
snorkelling, olahraga pantai seperti bola volley, pantai, sepak bola pantai, menikmati keindahan
alam pantai, berjalan-jalan atau berlari-lari di sepanjang pantai, bermain pasir, piknik, berenang,
berjemur, maupun berselancar angin membuat para turis serta wisatawan lokal pun lupa akan hal
ancaman yang ada disekeliling mereka. Sehingga hampir sulit mencari kelemahan yang ada pada
Pulau Wanci pada bidang wisata bahari yang posisi geografis dari 5°14’13”sampai 5°33’48” LS
dan dari 123°27’14” hingga 123°39’7” BT, menjadikan lokasi yang sangat nyaman untuk di
datangi .
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2007, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang


Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Koran Kompas 2013

Wakatobi Tourism Authirity. (2012). Taman Nasional Wakatobi : Surga Bawah Laut Yang
Menakjubkan. Dimuat pada http://indonesia.travel/id/destination/630/tamannasional- wakatobi.

Dahuri R, Jacub R, Sapta PG. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Você também pode gostar