Você está na página 1de 19

UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDI PERENCANAAN SUBMERGED DAN NON SUBMERGED


BREAKWATER UNTUK PENANGANAN EROSI
DI PANTAI MOROSARI DEMAK
Design Study of Submerged and Non Submerged Breakwater for Erosion
Treatment at Morosari Beach Demak

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ZHAFARINA HAFIZHA KAUTSAR


2101013120028
TUBAGUS NAUFAL DZAKI
2101013130151

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MARET 2017

i
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 2
1.2. Lingkup Pembahasan Studi .......................................................................... 3
1.3. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................... 3
1.4. Lokasi Studi .................................................................................................. 4
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
METODOLOGI ...................................................................................................... 7
2.1. Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir ....................................................... 7
2.2. Tahap-tahap Pengerjaan ............................................................................. 10
2.2.1. Persiapan .............................................................................................. 10
2.2.2. Observasi dan Identifikasi Masalah ..................................................... 10
2.2.3. Pengumpulan Data ............................................................................... 10
2.2.4. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 11
2.2.5. Perancangan Bangunan Pantai ............................................................. 13
2.2.6. Pembuatan Gambar DED, Metode Pelaksanaan Konstruksi, RKS dan
RAB ............................................................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Lokasi Administratif Pantai Morosari ................................................ 4


Gambar 1-2 Panjang Garis Pantai Morosari yang Ditinjau .................................... 5
Gambar 2-1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir ............................................... 9

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan wilayah yang berhubungan dengan laut menjadi sebuah
keniscayaan manakala dihadapakan pada fakta-fakta yang ada di Indonesia. Luas
lautan terhadap seluruh wilayah Indonesia mencapai 76,94%, sedangkan luas
daratan hanya mencapai sekitar 23,06% (Ramdhan & Arifin, 2013). Data dari BPS
(Badan Pusat Statistik) bulan Agustus 2016 menunjukkan mata pencaharian di
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih
mendominasi, yakni sekitar 37 juta dari 118 juta tenaga kerja di Indonesia. Angka
tersebut belum terpisahkan khusus perikanan saja dan belum termasuk sektor
industri dan sektor pariwisata yang berkaitan dengan wilayah pantai. Ditambah lagi
dengan nawacita nomor pertama Presiden Jokowi tahun 2014-2019 yang
mengingingkan Indonesia memperkuat jati diri sebagai negara maritim. Hal
tersebut menjadikan tata guna lahan maupun kegiatan yang berlokasi di pantai
sorotan yang penting untuk dikaji.
Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang
tertinggi dan surut terendah. Pantai merupakan batas antara wilayah yang bersifat
daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Dimana daerah daratan adalah daerah
yang terletak diatas dan dan dibawah permukaan daratan dimulai dari batas garis
pasang tertinggi. Sedangkan daerah lautan adalah daerah yang terletak diatas dan
dibawah permukaan laut dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk
dasar laut dan bagian bumi dibawahnya (Triatmodjo, 1999).
Sebagai kampus yang berdomisili dekat dengan pesisir pantai utara Jawa
Tengah, Universitas Diponegoro mempunyai concern untuk mengembangkan
kawasan tersebut, salah satunya yakni Pantai Morosari, Demak. Pantai Morosari
merupakan salah satu wisata pantai yang ada di kabupaten Demak. Lokasinya
berjarak ± 3 kilometer dari jalan raya. Pantai ini dikenal dengan keindahan
panorama alamnya yang indah. Terdapat beberapa objek wisata seperti rumah
makan terapung, hutan bakau dan makam salah seorang ‘ulama.
Di samping potensi yang ada di pantai tersebut, terdapat beberapa
permasalahan. Erosi di Pantai Morosari cukup besar sehingga menyebabkan

2
daratan pantainya terkikis terus menerus. Wakil Bupati Demak Djoko Susanto
menerangkan bahwa tingkat abrasi di Kecamatan Sayung tertinggi dibandingkan
kecamatan yang lainya di pantai utara Jawa Tengah, yakni 420 hektare (Almanaf,
2017). Intrusi air laut yang dibarengi daratan yang terkikis juga menyebabkan
wilayah perkampungan di hutan bakau banyak yang tenggelam. Oleh karena itu,
diperlukan penanganan dari sisi infrastruktur guna mengatasi permasahalan-
permasalahan tersebut.
Pada tugas akhir ini akan direncanakan bangunan pemecah gelombang dengan
kondisi tenggelam (submerged) dan tidak tenggelam (non-submerged) yang
mempunyai fungsi utama sebagai pelindung pantai dari energi gelombang untuk
menangani abrasi di Pantai Morosari.

1.2. Lingkup Pembahasan Studi


Studi mengenai suatu pantai dapat ditinjau dari banyak aspek, sehingga perlu
adanya identifikasi terhadap cakupan studi yang akan dofokuskan pada
perencanaan. Cakupan studi dalam perencanaan submerged dan non submerged
breakwater untuk penanganan erosi di Pantai Maron Semarang adalah:
1. Menganalisis aspek hidrologi, hidrolika, hidro-oseanografi serta geoteknik pada
kondisi wilayah perencanaan yakni pada Pantai Morosari Demak
2. Merencanakan dan merancang kombinasi konstruksi bangunan pelindung
pantai yakni bangunan pelindung pantai dibawah permukaan laut (submerged)
dan bangunan pelindung pantai non submerged yang berupa breakwater.
3. Membuat gambar dan spesifikasi teknis dari perencanaan dan perancangan
konstruksi submerged dan non submerged breakwater
4. Membuat rencana anggaran biaya (RAB) submerged dan non submerged
breakwater
5. Menganalisis dampak pasca konstruksi submerged dan non submerged
breakwater yang berkaitan dengan erosi pantai dan tanaman mangrove

1.3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari studi perencanaan submerged dan non-submerged breakwater untuk
penanganan abrasi di Pantai Morosari, Demak pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Menganalisis kondisi yang ada di Pantai Morosari, Demak

3
2. Melakukan peramalan gelombang yang ada di Pantai Morosari, Demak
3. Menganalisis fluktuasi muka air laut atau pasang surut yang ada di Pantai
Morosari, Demak
4. Merancang bangunan pelindung pantai berdasarkan analisa gelombang dan
pasang surut
5. Membuat simulasi kinerja bangunan pelindung pantai menggunakan software

sedangkan manfaat khusus yang bisa dipetik dari hasil studi perencanaan
submerged dan non-submerged breakwater untuk penanganan erosi di Pantai
Morosari Demak pada Tugas Akhir adalah :

1. Sebagai referensi solusi untuk penanganan permasalahan yang ada di Pantai


Morosari, Demak
2. Perrtimbangan para pengambil kebijaka dalam menentukan langkah
perencanaan yang akan dilakukan di Pantai Morosai, Demak
3. Referensi bagi pelaku industri dalam pelaksanaan pembangunan di Pantai
Morosari, Demak

1.4. Lokasi Studi


Lokasi studi berada di pesisir pantai utara Jawa Tengah, secara administrative
tepatnya terletak di Pantai Morosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten
Demak seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Pantai Morosari

Gambar 1-1 Lokasi Administratif Pantai Morosari

4
Terletak 20 kilometer sebelah timur Kota Semarang, Pantai Morosari mempunyai
posisi astronomis pantai 1100 8” 20” BT – 1100 29” 20” BT (Bujur Timur) dan 60
54’ 40” – 60 55’ 20” LS (Lintang Selatan) sedangkan posisi geografis berbatasan
dengan Laut Jawa di sebelah utara.

Gambar 1-2 Panjang Garis Pantai Morosari yang Ditinjau

Panjang pantai yang ditinjau adalah 2,6 kilometer. Panjang tersebut diukur dari
lokasi Wisata Bahari sampai Makam Syekh Abdullah Mudzakkir.

1.5. Sistematika Penulisan


Penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Studi Perencanaan Submerged dan Non
Submerged Breakwater untuk Penanganan Abrasi di Pantai Morosari, Demak”
dalam 10 (sepuluh) bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN :
Bab ini berisi latar belakang, lingkup pembahasan studi, batasan masalah,
tujuan, manfaat serta sistematika penyusunan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA :
Bab ini berisi uraian-uraian teori yang berkaitan dengan judul tugas akhir.
Semua uraian disarikan ataupun disadur dari referensi-referensi pustaka
cetak maupun digital.
BAB III METODOLOGI :

5
Berisi tentang metode yang digunakan dalam pengumpulan data, analisa
data dan perancangan bangunan dalam penyusunan tugas akhir.
BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA :
Bab ini berisikan kumpulan data yang telah dikumpulan berikut analisa dari
data-data tersebut guna digunakan sebagai variabel dalam perancangan
bangunan.
BAB V PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI :
Bab ini berisikan perhitungan perubahan garis pantai dan kondisi lainya
yang mendukung studi dengan metode pemodelan atau simulasi
menggunakan software.
BAB VI PERANCANGAN SUBMERGED DAN NON-SUBMERGED
BREAKWATER :
Bab ini berisikan perhitungan dimensi bangunan berdasarkan teori yang
telah dijabarkan pada BAB II dan data-data yang telah dianalisa pada BAB
IV dan BAB V.
BAB VII METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI :
Bab ini menjelaskan tentang rencana metode pelaksanaan konstruksi untuk
membangun bangunan yang telah dirancang pada bab sebelumnya.
BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA :
Bab ini menjelaskan rencana anggaran biaya yang diperkirakan dibutuhkan
untuk konstruksi bangunan yang dirancang pada bab-bab sebelumnya.
BAB IX RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT :
Bab ini menjelaskan rencana kerja dan syarat-syarat pembangunan yang
berguna sebagai referensi ketika ada realisasi pembangunan.
BAB X PENUTUP :
Berisi tentang kesimpulan dan saran untuk tugas akhir yang dikerjakan

6
BAB II

METODOLOGI

2.1. Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir


Dalam suatu kegiatan perancangan, dibutuhkan perencanaan yang matang
untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan secara tepat dan efisien.
Setiap langkah dapat mempunyai metodologi yang berbeda untuk dilakukan. Pada
pengerjaan Tugas Akhir ini, disusun metodologi pengerjaan dan penyusunan
sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukanagar
terlaksana secara sistematis.
Metodologi pengerjaan Tugas Akhir yang membahas mengenai studi
perencanaan submerged dan non-submerged breakwater untuk penanganan erosi di

7
Pantai Morosari dibuat dalam bentuk diagram alir seperti yang tertera pada Gambar
3.1. Setiap tahapan dalam diagram alir tersebut dijelaskan lebih lanjut pada masing-
masing sub bab.

MULAI

Persiapan

Survey Lapangan Studi Pustaka

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data :
1. Arah & Kecepatan Angin
2. Peta Bathimetri
3. Peta TopografI
4. Pasang Surut Air Laut
5. Sampel Sedimen
6. Penyelidikan Geoteknik (Properti Tanah)

8
A

Analisis dan Pengolahan Data

Properti Sampel Peta Peta


Pasang Surut Angin
Tanah Sedimen Topografi Bathimetri

Daya Dukung Elevasi Muka Air Laut Grain Size


Tanah Fetch Windrose
(HHWL, HWL, MSL, (D50)
LWL, LLWL)
Peramalan
Gelombang
Kemiringan
Dasar Pantai

Tinggi (H) & Periode (T)


Gelombang

Prediksi Perubahan Garis Pantai Gelombang Gelombang Waverose


(Software Modelling) Periode Ulang Representatif

Perhitungan
Gelombang Pecah

Profil Gelombang Rencana


Pemilihan Tipe
(Tinggi Hb & Kedalaman db)
Bangunan Pantai

Perancangan Dimensi
Struktur Bangunan Pantai

Pemodelan Struktur Material


Bangunan Pantai

Tidak

Checking Stabilitas
Bangunan Pantai

Ya

Pembuatan Gambar DED

Pembuatan Metode Pelaksanaan Konstruksi

Pembuatan RKS

Pembuatan RAB

SELESAI

Gambar 2-1 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

9
2.2. Tahap-tahap Pengerjaan
Pada sub bab ini dijelaskan secara umum apa saja yang dilakukan pada setiap
tahapan pengerjaan Tugas Akhir sesuai dengan diagram alir yang ada.

2.2.1. Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal untuk mempersiapkan sesuatu
yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir, yaitu :
1. Pembuatan jadwal kegiatan pengerjaan tugas akhir;
2. Persiapan dokumen-dokumen administrasi;
3. Penentuan dan pengumpulan bahan-bahan literatur
4. Penentuan instansi yang berkaitan dengan pencarian data dan perencanaan
bangunan pantai;

2.2.2. Observasi dan Identifikasi Masalah


Tahap observasi merupakan langkah untuk melihat kondisi eksisting daerah
yang akan dituju mencakup permasalahan dan potensi yang ada di sana. Observasi
mencakup 2 (dua) hal :
1. Survey Lokasi
Mendatangi lokasi tinjauan secara langsung untuk melihat potensi dan
permasalahan yang ada di daerah tinjauan
2. Studi Pustaka
Mengumpulkan literatur, berbagai referensi teori yang berhubungan dengan
tema tuugas akhir sehingga dapat ditentukan fokus masalah yang akan dicari
solusinya dari sudut pandang ketekniksipilan
Setelah dilakukan observasi, dapat ditentukan fokus permasalahan yang
akan ditinjau untuk studi perencanaan bangunan submerged dan non-submerged
breakwater.

2.2.3. Pengumpulan Data


Data yang diperlukan untuk studi perencanaan pada Tugas Akhir ini terbagi
menjadi data primer dan sekunder. Data primer yang dibutuhukan untuk studi
perencanaan pada Tugas Akhir ini adalah :

10
1. Dokumentasi berupa foto tampak depan kondisi Pantai Morosari dan
sekitarnya
2. Sampel sedimen Pantai Morosari, diambil minimal 3 sampel dari tempat
yang berbeda pada area pantai
Data sekunder didapat dari Dishidros (Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI
AL), BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geografi) dan/atau BIG
(Badan Informasi Geospasial) berupa data-data yang tidak diukur atau diambil
langsung. Beberapa data sekunder yang dibutuhkan unutk pengolahan adalah :
1. Data Pasang Surut;
Data ini berupa elevasi air laut jam-jaman dalam kurun waktu 24 jam
selama minimal 15 hari/bulan pada tahun 2016.
2. Data Angin
Data ini berupa arah dalam satuan derajat dan besar kecepatan angina
berupa knot atau m/s harian selama 10 tahun dari 2007-2017.
3. Peta Topografi
Data ini berupa peta yang berisikan kontur di daerah Pantai Morosari
Demak dan sekitarnya pada tahun 2016.
4. Peta Bathimetri
Data ini berupa peta yang berisikan kontur dasar laut di Pantai Morosari
Demak pada tahun 2016.
5. Properti Tanah
Data ini adalah karakteristik tanah dari hasil pengboran tanah di dasar
laut di Pantai Morosari Demak pada tahun 2016.

2.2.4. Pengolahan dan Analisis Data


Setiap data diolah dengan output yang berbeda-beda. Setiap output akan
dianalisis ataupun diolah kembali untuk kemudian menjadi pertimbangan dalam
perancangan bangunan pantai. Perincianya adalah pada setiap sub bab berikut.
1.2.4.1. Pengolahan Data Angin
Output yang diinginkan dari pengolahan data ini adalah berupa Windrose, Tinggi
(H) Gelombang Rencana, Periode (T) Gelombang Rencana dan Waverose.
Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisisnya adalah sebagai berikut:

11
1. Data angin yang berupa arah dan kecepatan angin dikonversikan terlebih
dahulu ke dalam satuan derajat (0) untuk arah dan satuan ‘knot’ untuk
kecepatan.
2. Data tersebut dikelompokan berdasarkan arah mata angin yakni arah
Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, dan
Barat Laut; juga berdasarkan klasifikasi kecepatan angina; setiap tahun
masing-masing dalam satu tabel. Kolom untuk klasifikasi arah mata angin
sedangkan baris untuk klasifikasi kecepatan angin.
3. Setelah setiap tahun mempunyai tabel klasifikasi tersendiri, semua isinya
diakumulasi menjadi 1 tabel. Jumlah di dalam tabel tersebut kemudian
dibuat dalam bentuk persentase untuk kemudian dibuat windrose (mawar
angin).
Tinggi (H) dan Periode Gelombang (T) didapatkan dari peramalan gelombang.
Metode yang dipakai pada perancanan kali ini yaitu Metode SMB. Input yang
diperlukan untuk metode ini adalah arah dan kecepatan angin, juga fetch yang
didapatkan dari olahan pada peta bathimetri.
Hasil dari metode SMB adalah H dan T untuk setiap tanggal. Hasil tersebut diolah
kembali untuk menghasilkan output berupa:
1. Waverose
H dan T diklasifikasikan berdasarkan arah dan tingginya dalam bentuk
tabel seperti ketika pembuatan windrose.
2. H dan T rencana
Pemilihan tinggi dan periode gelombang rencana didasarkan dari 2 jenis
perhitungan, yakni gelombang representative dan gelombang kala ulang.
Gelombang representatif didapatkan dari H dan T yang diurutkan untuk
dihitung probabilitasnya (H1, H10, H33, dan H100). Gelombang periode
ulang dihitung dengan rumus distribusi frekuensi Fisher-Tippet 1 dan
Weibull.

12
1.2.4.2. Pengolahan Peta Bathimetri
Output yang diinginkan dari pengolahan data ini adalah berupa Fetch dan
Kemiringan Dasar Pantai. Bathimetri juga berguna sebagai data input untuk
pemodelan prediksi perubahan garis pantai dan sebagai dasar penempatan atau
pembuatan layout dari bangunan pantai yang akan direncanakan.

1.2.4.3. Pengolahan Peta Topografi


Output yang diinginkan dari pengolahan data ini adalah berupa Kemiringan Dasar
Pantai. Topografi juga berguna sebagai data input untuk pemodelan prediksi
perubahan garis pantai dan sebagai dasar penempatan atau pembuatan layout dari
bangunan pantai yang akan direncanakan.

1.2.4.4. Pengolahan Data Sampel Sedimen


Output yang diinginkan dari pengolahan data ini berupa Grain Size Analysis atau
analisis gradasi saringan untuk kemudian menjadi data input untuk pemodelan
prediksi perubahan garis pantai.

1.2.4.5. Pengolahan Data Pasang Surut


Output yang diinginkan dari pengolahan data ini adalah perkiraan elevasi muka
air laut yakni HHWL, HWL, MSL, LWL, dan LLWL. Elevasi-elevasi tersebut
digunakan sebagai pertimbangan dalam perancangan dimensi bangunan pantai
juga sebagai input data pemodelan sedimentasi dan checking stabilitas bangunan.

1.2.4.6. Pengolahan Data Properti Tanah


Output yang diinginkan dari pengolahan data ini adalah daya dukung tanah untuk
pondasi bangunan pantai yang direncanakan. Properti tanah juga berfungsi
sebagai data input untuk pemodelan stabilitas bangunan pantai.

2.2.5. Perancangan Bangunan Pantai


Perancagan bangunan dalam hal ini mempunyai 3 aspek yang diperhatikan,
yaitu:
1. Pemilihan Tipe Bangunan Pantai

13
Tipe dan bentuk bangunan dipilih berdasarkan permasalahan juga
keterbutuhan utama di pantai tinjauan.
2. Perancangan Dimensi Bangunan Pantai
Dimensi bangunan mulai dari lebar, tinggi dan panjang ditentukan
berdasarkan gelombang rencana juga perkiraan elevasi muka air laut yang
terjadi
3. Pemodelan Struktur Material Bangunan Pantai
Pemodelan dilakukan setelah terlebih dahulu ditentukan material apa yang
akan digunakan untuk banguna pantai yang direncanakan. Pemeriksaan
(checking) terhadap stabilitas bangunan juga menjadi tujuan dari
pemodelan.
Langkah selanjutnya dapat dilakukan setelah diyakini stabilitas bangunan pantai
yang direncanakan tidak melampaui batas toleransi.

2.2.6. Pembuatan Gambar DED, Metode Pelaksanaan Konstruksi, RKS dan


RAB
Gambar rencana atau DED (Detailed Engineering Design) dibuat sesuai
dengan hasil perhitungan. Gambar rencana berisikan detail dari bangunan seperti
layout penempatan bangunan, dimensi bangunan dan bahan yang dipakai.
Perinicanya adalah sebagai berikut :
1. Layout bangunan pantai
2. Potongan memanjang breakwater
3. Potongan melintang breakwater
4. Elevasi muka air terhadap bangunan breakwater
Gambar DED menjadi dasar dalam menentukan metode pelaksanaan konstruksi
yang akan digunakan berikut penjadwalan (schedule) pekerjaanya dari awal
konstruksi sampai jadi. Setelah metode pelaksanaan dibuat, langkah berikutnya
adalah membuat RAB (rancangan anggaran biaya) dan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat-syarat) berdasarkan material, waktu, perkiraan jumlah pekerja dan alat-alat
berat yang perlu dipakai.

14

Você também pode gostar