Você está na página 1de 7

Pengertian

Direct Online adalah teknik yang memungkinkan kita untuk start/stop motor melalui suatu
rangkaian kontrol. atau bisa disebut sebagai Rangkaian Pengunci. karena rangkaian DOL berfungsi
untuk menjaga agar arus listrik tetap mengalir pada sebuah rangkaian pengendali. rangkaian DOL
adalah rangkaian yang paling dasar/sederhana saat mempelajari SISTEM PENGENDALI.

Cara kerja Sederhana pada rangkaian DOL dibagi atas dua rangkaian:
Rangkaian daya
Pada rangkaian daya anda akan menemukan komponen utama yang akan mengalirkan daya dari
sumber ke beban yaitu motor. Mengalir atau tidaknya daya untuk motor ini diatur oleh rangkaian
kontrol.
Rangkaian kontrol
Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut dengan kontaktor yang akan
memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor melalui anak-anak kontaknya. Biasanya kontak
yang digunakan adalah jenis normal terbuka atau Normally Open yang sering disingkat dengan NO).

Gambar Rangkaian Kontrol

Gambar Rangkaian Daya

Prinsip Kerja
Pada kondisi normal :
kontak bantu kontaktor utama masih dalam kondisi normalnya yaitu terbuka (NO).

Pada kondisi start :


saat tombol START ditekan, rangkaian kontrol akan tertutup sehingga akan ada aliran arus ke koil
kontaktor utama. Efek elektromagnetis akibat mengalirnya arus ke koil tadi akan menarik kontak
bantu sehingga berubah ke kondisi lawannya (terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi
terbuka).cara pemasangannya kontak bantu NO pada kontaktor di pasang paralel dengan kontak NO
pada tombol START/Push Button.
Motor akan selalu mendapatkan aliran daya selama rangkaian daya/rangkaian kontrol tertutup yaitu
apabila:
* Tombol STOP (termasuk Emergency Stop jika ada) tidak ditekan
* TOR tidak bekerja (tidak terjadi arus lebih)
* MCB tidak terbuka

START DELTA

1. Instalasi pengasutan motor star delta teknik manual


Instalasi ini disebut manual karena proses perpindahan belitan motor dari star ke delta
dilakukan secara manual dengan menekan satu tombol khusus yang berguna
mengganti/menukar hubungan belitan motor dari star ke delta secara manual.

Diagram kontrol pengasutan star delta manual


Diagram daya pengasutan motor star-delta

Berdasarkan diagram kontrol dan daya diatas kita bisa menyimpulkan bagaimana prinsip dari
instalasi start motor bintang ke delta secara manual, yaitu;
 Tekan push button S1 maka kontaktor utama K akan mendapatkan tegangan, kontak
bantu N) 13-14 kontaktor K yang dipasang paralel dengan push button S1 akan
segera mengunci. Seiiring dengan bekerjanya kontaktor utama K, kontaktor KY juga
mendapat tegangan sehingga motor akan berputar dalam keadaan belitan bintang /
star. Pada kondisi ini lampu indikator H1 menyala yang menandakan hubungan
belitan motor sedang bekerja pada hubungan bintang
 Setelah motor berputar stabil pada putaran bintang, maka bisa dilakukan
perpindahan / perubahan belitan motor dari bintang ke delta dengan cara menekan
push button S-YD. Ketikan push button S-YD ditekan, maka aliran arus ke kontakor
KY menjadi terputus, lampu H1 pun mati, sedangkan pada kontaktor KD
mendapatkan tegangan dan kontak bantu NO 13-14 kontaktor KD yang terpasang
paralel dengan NO push button S-YD langsung mengunci sehingga motor berubah
hubungan belitannya dari bintang menjadi delta, dan lampu H2 sebagai indikator
bahwa motor sudah sudah bekerja pada belitan dlta akan menyala.
 Jika push button S0 ditekan maka aliran arus menuju semua coil kontaktor akan
terputus dan motor akan berhenti bekerja (stop).
 Proteksi dari TOR aktif saat motor bekerja, maka kontak OL 95-96 akan terbuka
sehingga aliran listrik menuju semua kontaktor akan terputus, motor akan mati dan
kontak OL 97-98 akan tetutup dan menyebabkan lampu indikator H3 menyala
sebagai tanda bahwa motor mati disebabkan OR aktif
 Ada kontaktor bantu NC 21-22 dai masing-masing kontaktor KY dan KD yang
dipasang seri terhadap kontaktor lainnya (lihat gambar). Kontak bantu NC kontaktor
KY seri dengan kontaktor KD, begitupun sebaliknya. Ini dimaksudkan sebagai
pengaman agar saat motor dihubung bintang maka tidak memungkinkan motor
menjadi hubungan delta pada saat bersamaan karena saat kontaktor KY bekerja,
kontak bantu NC seri dengan kontaktor KD terbuka, sehingga KD selamanya tidak
aktif ketika kontaktor KY bekerja, ataupn sebaliknya.
2. Instalasi pengasutan motor star-delta otomatis
Pada instalasi ini disebut otomatis karena peran pushbutton S-YD ditas digantikan dengan
komponen timer, diman kondisi ON/OFF kontak timer akan berubah secara otomatis
berdasarkan setingan waktu dari timer tersebut.

Secara umum prinsip kerja instalasi star-delta otomatis ini sama dengan manual, hanya saja
proses perpindahan hubungan belitan bintang menjadi belitan segitiga menggunakan fungsi
timer.
 Ketika timer mendapatkan tegangan maka kontak timer yang terpasang seperti pada
diagram kontrol diatas akan berubah kondisi ketika setingan waktu timer sudah
tercapai.
 Kontak timer NC akan menjadi NO dan NO akan menjadi NC hanya jika setingan
waktu telah diset di timer tersebut terpenuhi. Artinya, ketika waktu yang telah diset
tercapai maka kontak NC jalur kontaktor KY akan menjadi terbuka sehingga motor
terlepas terlepas dari hubungan bintang, dan secara bersamaan kontak NO timer
akan tertutup yang menjadi tiger mengalirnya arus pada kontaktor KD.
 Saat kontaktor KD bertegangan maka kontak bantu NO 13-14 dari kontaktor KD yang
terpasang paralel dengan kontak timer NO akan langsung mengunci dan motor
berputar dengan hubungan belitan delta.
 Pada kondisi ini fungsi timer sudah tidak berpengaruh lagi. Pada sat motor sudah
bekerja pada belitan delta, kontaktor KY dan timer sudah tidak aktif karena aliran
arusnya terputus via kontak bantu NC 21-22 dari kontaktor KD.
 Ini adalah salah satu cara pengamanan motor agar hubungan belitan bintang dan
delta tidak bekerja bersamaan, dan juga merupakan cara menghemat umur timer,
karena timer tidak selamnya bekerja, hanya aktif ketika hubungan belitan motor
pada kondisi bintang saja.

Adapun diagram daya dari instalasi star-delta otomatis ini tidak ada bedanya dengan
diagram daya pada instalasi star delta manual

MEMBALIK ARAH PUTARAN MOTOR

Motor induksi 3 fasa adalah motor yang paling populer atau paling banyak digunakan dalam penggerak
mesin-mesin di industri. Seperti penggerak pada pompa, conveyor, kompresor, blower, dan lain-lain. Hal
itu mungkin dikarenakan motor induksi ini mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh
motor-motor jenis yang lain, seperti ; kontruksinya yang sederhana, tahan lama, perawatannya mudah, dan
punya efisiensi yang tinggi. Namun artikel kali ini tidak membahas tentang motor induksi secara
keseluruhan. Artikel kali ini hanya akan membahas sedikit tentang bagaimana cara membalik putaran
motor induksi 3 fasa.

Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan membalik salah satu polaritas tegangan
yang masuk ke motor. coba perhatikan gambar dibawah ini.

Pada gambar diatas terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward) jika terminal belitan/winding
motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung
dengan W. Dan motor akan berputar ke arah sebaliknya (reverse) jika terminal winding motor menerima
tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T terhubung dengan V. Dengan
kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS. Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R
dengan S, atau R dengan T.
Untuk mengubah atau membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali
mekanik dan magnetik yaitu rangkaian kontaktor. Dan sebagai pengaman motor dipasang juga pelindung
motor (thermal overload). Perhatikan gambar diagram utama/daya forward reverse berikut ini.
Rangkaian daya forward reverse. K1 ON(forward), K2 ON(reverse)
Gambar diatas menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan(forward), jika K1 bekerja. Saat
kontaktor 1 bekerja, tegangan RST akan masuk ke motor secara berurutan. Dan gambar diatas juga
menjelaskan kalau motor akan berputar ke kiri(reverse), jika K2(kontaktor 2) bekerja. Saat K2 bekerja
maka polaritas tegangan RST yang masuk kemotor akan dibalik menjadi TSR.(lihat gambar diatas).dan
yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri.
Untuk mengatur atau mengendalikan kedua kontaktor tersebut diperlukan rangkaian kontrol forward
reverse. Dan dibawah ini adalah diagram rangkaian kontrol forward reverse. Perhatikan gambar berikut,
dan pahami bagaimana cara kerjanya.

Rangkaian kontrol forward reverse

Tegangan kerja koil kontaktor pada gambar rangkaian kontrol diatas adalah 220VAC. Sehingga gambar
diatas mendapatkan catu daya fasa(R) dan nol(N). Namun biasanya juga digunakan kontaktor dengan koil
kerja 380VAC, jadi harus diberi catu daya dengan tegangan line(fasa-fasa). Tegangan line disini berarti R-
S,R-T atau S-T. Pemberian tegangan ini sebenarnya tergantung dari koil kontaktornya karena bisa juga
tegangan kerja koil itu 100V,200V dan sebagainya. Pada gambar diatas terlihat bahwa arus listrik akan
mengalir dan mengaktifkan K1 jika tombol ON1 ditekan. Meskipun ON1 dilepas K1 akan tetap aktif, hal
ini dikarenakan ada interlock dari kontak bantu NO(K1) yang dipasang pararel dengan ON1. Sehingga arus
listrik tetap mengalir ke koil kontaktor lewat kontak bantu NO(K1) tersebut. Saat K1 aktif hal ini berarti
motor berputar ke kanan(forward). Dari gambar diatas juga terlihat adanya kontak bantu NC(K1) yang
dipasang secara seri dengan koil K2, dan sebaliknya kontak bantu NC(K2) yang dipasang seri denga koil
K1. Kontak bantu NC disini berfungsi sebagai interlock pengaman. Misalnya, jika ON1 ditekan dan K1
aktif (motor berputar forward), meskipun ON2 ditekan maka arus listrik tidak akan mengalir ke koil K2,
karena NC(K1) tersebut telah membuka. Dan untuk membalik putaran(reverse), maka harus ditekan
tombol OFF terlebih dahulu, sehingga K1 off dan tombol ON2 sekarang bisa ditekan untuk mengaktifkan
koil K2. Sehingga motor bisa berputar ke kiri(reverse). Begitu juga untuk mengembalikan putaran motor
ke forward.

Você também pode gostar