Você está na página 1de 12

Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya dengan

tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua
poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip
atau terputus ketika batas torsi dilewati.

Kopling Kaku[sunting | sunting sumber]

Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak mengizinkan terjadinya
perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak disengaja, ketika beroperasi. Kopling
kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros ingin dihubungkan dengan pengaturan posisi
yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan kopling dengan usia pakai yang paling tinggi selama
batasan torsi, RPM, dan beban dari poros dan kopling tidak dilampaui atit.

Kopling fleksibel digunakan ketika kedua poros ada sedikit perubahan posisi secara aksial, radial,
maupun angular ketika mesin beroperasi. Beberapa jenis kopling fleksibel yaitu:

 Beam

 Kopling CV (constant-velocity)

 Diafragma

 Disc coupling

 Fluid coupling

 Kopling roda gigi (gear coupling)

 Hirth joint

 Oldham

 Rag joint

 Universal joint

Kopling beam, atau bisa juga disebut dengan kopling heliks, adalah kopling yang menghantarkan daya
antara dua poros dengan memperbolehkan adanya perubahan posisi dari poros secara angular, aksial,
maupun paralel hingga batasan tertentu, ketika poros bekerja. Desain dari kopling beam adalah
sepotong kopling yang memiliki bagian yang kosong sepanjang badan kopling berbentuk heliks atau
spiral, sehingga menjadikannya fleksibel. Kopling beam biasanya dibuat dari logam
paduan aluminium, baja tahan karat, dan titanium.

Gear coupling adalah kopling yang mentransmisikan daya antara dua poros yang tidak berada dalam
satu garis. Kedua poros dihubungkan dengan poros ketiga di dalam kopling yang disebut sebagai spindle.
Kopling CV adalah kopling yang memungkinkan untuk mentransmisikan daya pada sudut yang bervariasi
dan pada kecepatan putar yang konstan. Kopling jenis ini biasa digunakan pada mobil front wheel
drive dan all wheel drive.

Universal joint adalah jenis kopling dalam bentuk dua batangan kaku yang memungkinkan terjadinya
pembelokan arah transmisi daya dari sumber daya. Uniersal joint terdiri dari sepasang hinge yang
berdekatan dan dihubungkan dengan cross shaft. Universal joint, walau dapat mentransmisikan daya
yang tidak segaris, namun memiliki kekurangan, yaitu dapat memberikan output RPM yang tidak
konstan walau input RPM konstan. Hal itu bisa menyebabkan getaran dan keausan pada komponen
mesin.

Pada kendaraan dengan sistem transmisi manual, kopling memegang peranan yang sangat penting.
Fungsi utama dari bagian yang satu ini adalah menghubungkan antara putaran mesin dengan transmisi.
Selain itu, komponen ini pun berguna untuk mengurangi putaran mesin atau merendahkan RPM
(rotation per minute), sewaktu Anda hendak mengoper gigi, agar perpindahan transmisi bisa dilakukan
dengan mudah.

Tidak hanya pada mobil manual, kopling juga terdapat pada berbagai jenis kendaraan yang memiliki
sistem transmisi matic. Meskipun dikatakan memiliki kopling, tetap saja sistem pengaturannya berbeda.
Jika pada kendaraan bertransmisi matic dikendalikan oleh solenoid otomatis, maka pada sistem
transmisi manual, transimisi akan dikendalikan oleh si pengendara melalui sebuah pedal atau disebut
pedal kopling.
Pada kendaraan dengan sistem transmisi manual, kopling sering kali mengalami gangguan atau masalah,
hal ini tentunya membuat pengalaman berkendara menjadi terasa tidak menyenangkan.

Adapun beberapa masalah yang sering terjadi pada kopling, yang bisa dijadikan sinyal, dan apabila
tanda-tanda berikut terjadi pada kendaraan Anda, maka sudah selayakny Anda harus melakukan
perbaikan atau servis.

Slip Kopling

Slip kopling adalah kondisi bisa terjadi dikarenakan keausan pada permukaan pelat kopling. Selain itu
slip kopling juga bisa terjadi karena adanya pelumas seperti grease/gemuk atau oli yang masuk ke
permukaan pelat kopling, sehingga koefisien gesek pelat menjadi menurun.

Ciri khusus yang menjadi tanda-tanda kopling slip biasanya adalah bagian pedal kopling akan terasa agak
berat atau nge-bagel, hal ini berlaku untuk jenis pedal hidrolik maupun pedal seling atau kopling kabel.

Kerasnya Pedal Kopling Karena

Selain itu masalah kerasnya pedal kopling bisa juga disebabkan oleh bantalan release, yaitu tempat
duduknya release bearing atau umumnya disebut dek laher. Pada bantalan release kemungkinan grease
pada permukaan bantalan release telah mengering dan terkena kotoran dari abu clutch cover atau
clutch disk.

Jika ini merupakan masalah utama, hal yang perlu Anda lakukan adalah cukup menyemprotkan minyak
penetrasi lewat lubang fork kopling, tentunya sambil kopling diinjak-injak.

Pelat Kopling Aus

Jika saat Anda mengoper gigi, biasanya saat mengoper gigi 1 atau mundur (rear), sering terdengar bunyi
gemeretak, merupakan salah satu tanda bagian kopling ada yang tidak beres. Biasanya hal ini
disebabkan karena pelat kopling aus, atau bisa juga karena pelat yang tidak kembali sempurna, saat
pedal kopling ditekan (posisi pelat kopling tetap menempel pada fly wheel/ roda gila/ gendeng).

Gigi transmisi akan terasa sulit dipindah seakan terasa keras, kalaupun bisa tentunya akan terdengar
suara kasar/ gemeretak. Untuk type pedal kopling hidrolik hal ini pun kerap terjadi, biasanya masalah
utama tidak selalu dari bagian pelat kopling, tetapi seringkali masalah ada pada bagian master kopling
baik yang atas maupun bawah.

Cek Minyak Kopling

Minyak kopling pun seringkali yang menjadi dasar masalah seperti yang disebutkan di atas. Sering kali
pengemudi lalai mengecek bagian ini, tampak sepele namun akibatnya bisa fatal. Jika saat Anda
mengecek minyak kopling dan terlihat minyaknya berkurang, hal ini berarti terdapat kebocoran pada
master kopling.

Cara paling mudah untuk mengeceknya dengan adalah hanya dengan membuka karet penutup master
bawah (karet abu), jika terlihat ada tetesan atau rembesan minyak berarti master telah bocor. Maka
segeralah lakukan perbaikan, tentunya Anda akan membutuhkan bantuan orang-orang yang
berpengalaman di bidang ini.

Clutch Cover Tidak Rata

Jika Anda merasakan adanya getaran atau gesekan kasar ketika berkendara, biasanya hal ini terjadi saat
komponen kopling tidak berhubungan secara halus, dan mobil seolah bergetar saat dijalankan.

Hal yang menjadi penyebab umum dari getaran atau gesekan kasar pada kendaraan biasanya
disebabkan karena permukaan dekrup atau clutch cover sudah tidak rata. Hal ini bisa terjadi karena
seringnya pengendara menahan kopling atau menggantung kopling saat macet.

TOP

Fly Wheel Terkikis

Bagian permukaan roda gila atau fly wheel pun bisa terkikis oleh kopling. Bila hal ini terjadi pada mobil
anda, maka baik getaran kendaraan atau kerasnya kopling pasti akan Anda rasakan.

TOP

Tips Maintenance Kopling

Ayo simak beberapa tips untuk merawat kopling agar usia pemakaian kopling pada mobil Anda bisa
bertahan lama dan sesuai dengan standar servis.

Sebaiknya Anda tidak meletakkan kaki di pedal kopling secara terus menerus sewaktu berkendara, hal
ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada bagian matahari kopling di clutch cover dan juga
mencegah keausan release bearing atau dek laher.
Usahakan untuk menghindari tehnik menahan setengah kopling saat jalan pelan dalam kondisi macet
atau berhenti di jalanan menanjak, sebaiknya gunakan handbrake atau rem tangan. Karena dampak
negatif dari cara menahan setengah kopling, yaitu terkikisnya permukaan pressure plate di clutch cover
dan permukaan roda gila dan kampas kopling menjadi lebih cepat aus dan umur plat kopling menjadi
lebih pendek .

Saat mobil hendak melaju dan melepas tekanan pada pedal kopling, sebaiknya dilakukan secara halus.
Sebab pedal kopling yang dilepas secara kasar bisa mengakibatkan kerusakan pada permukaan plat
kopling.

Nah, kerusakan pada permukaan plat kopling inilah yang biasanya menjadikan permukaan plat kopling
tidak rata, serta menyebabkan kopling bergetar keras saat hendak terhubung. Pada kasus yang lebih
parah yang terjadi pada mobil bermuatan berat, tidak tertutup kemungkinan plat akan terputus dari
piringan kopling.

Beberapa hal lagi yang harus Anda perhatikan dengan baik adalah, ketika start jalan gunakan selalu gigi
1, karena hal ini juga termasuk penting untuk dilakukan apalagi saat kendaraan dalam kondisi muatan
penuh.

Saat memperbaiki kopling di bengkel mintalah kepada mekanik agar memberi lebih banyak grease pada
poros release bearing, karena kurangnya pelumas pada bagian ini bisa berefek pada kerasnya pedal
kopling. Jika sampai terjadi hal seperti ini, tentu anda akan dirugikan, sebab Anda harus mengeluarkan
biaya besar hanya karena masalah ini.

Selalu gunakan spareparts berkualitas atau suku cadang asli agar usia pemakaian bisa bertahan sesuai
standard dan performa berkendara pun tetap maksimal. Dari segi harga spareparts asli memang lebih
mahal, tapi jika dilihat dari segi lifetimenya spareparts orisinil masih lebih hemat.

Sisitem transmisi berfungsi untuk mengubah putaran dari roda gila menjadi lebih besar ( untuk
kecepatan ) atau lebih kecil ( Untuk keperluan tenaga ).Pada sebuah kendaraan, kendaraan pasti tidak
hanya melewati jalan yang rata, kendaraan juga akan melewati jalan yang terjal, menanjak, atau
turunan. Dalam setiap kondisi jalan tersebut, kendaraan memerlukan tenaga, kecepatan, dan torsi
yang berbeda-beda. Pada jalan yang menanjak atau terjal dibutuhkan tenaga bukan kecepatan,
sedangkan pada jalan yang rata, kendaraan memerlukan kecepatan bukan tenaga.
Selain itu, kendaraan juga memerlukan tenaga saat kendaraan memulai start untuk berjalan. Transmisi
terhubung langsung dengan kopling dan poros roda. Transmisi memiliki jumlah gigi percepatan sesuai
dengan kapasitas mesin itu sendiri, gigi percepatan ada yang tiga ( 3 ) percepatan sampai enam ( 6 )
percepatan ( biasanya digunakan pada kendaraan yang mengutamakan kecepatan/ sport ).
Transmisi terbagi menjadi 3 ( tiga ) :

1. Transmisi Manual

2. Transmisi Semi Otomatis

3. Transmisi Otomatis

Transmisi Manual

Dalam pengoperasian transmisi manual, pengendara harus menggunakan kaki dan tangan secara sinergi
agar tidak terjadi slip. Transmisi manual memang sedikit merepotkan jika dibandingkan dengan
transmisi otomatis.

Transmisi manual sudah jarang digunakan saat ini karena kebanyakan mobil sudah menggunakan
transmisi otomatis atau semi otomatis yang lebih mudah dalam pengoperasiannya.

Transmisi Semi Otomatis

Pada transmisi semi otomatis pengendara tidak perlu menggunakan pedal kopling, pengendara hanya
harus memindahkan tuas giginya saja sesuai kebutuhan kendaraan.

Transmisi otomatis

Sepertinya Transmisi otomatis adalah tipe transmisi yang paling mudah untuk digunakan, karena
pengemudi hanya perlu memindahkan tuas untuk maju atau untuk mundur, setelah itu hanya perlu
untuk mengginjak gas atau rem saja. Kekurangan dari tipe ini adalah lebih boros bahan bakar.
SISTEM KOPLING DAN CARA KERJANYA

sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita
sebut dengan kopling saja.

Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau
roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek
lahar.

Susunanya di dalam mobil adalah : Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan
poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin
ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal
kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong
release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan
mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan
flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang
memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis
kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang
paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering.
Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan
kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling
yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda
motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh
oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif
kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat
aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.

Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit
pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh
roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara
roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya
tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya
dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda
gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini
dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri
kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu,
pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-
kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat
kopling atau kerusakan lainnya seperti bengkoknya plat kopling

Cara Kerja :

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat
mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan
Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai
pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan
oleh kaki kita saat menginjak atau melepas Sistem Kopling

Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan putaran motor ke transmisi.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
1). Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi
dengan lembut.
2).Komponen-komponen Kopling

Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda
gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian
transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

3).fungsi kopling

Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal
kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong
release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan
mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan
flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang
memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis
kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang
paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering.
Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan
kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling
yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda
motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh
oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga Fungsi kopling
adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya
kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros
engkol. Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor, yakni:
a. Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan
serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan
komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling
merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana
antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling
masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan
roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga
pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros
engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.

b. Kopling Manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu
sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh
kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat,
akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat
kopling merenggang.

Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan.

a. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).


b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara
merata tanpa hentakan.

Bagian-bagian kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi
pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.

Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek
(kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait
pada rumah kopling).

b. Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada
pusat kopling).

Agar pelat-pelat gesek dan pelat-pelat berputar bersama-sama sebagai satu kesatuan maka ditekan
bersama oleh pegas-pegas yang kuat. Dengan mengurangi tekanan pegas arah susunan pelat-pelat
gesek atau pelat baja, maka kopling akan slip, ialah perputaran rumah kopling tidak diteruskan
seluruhnya ke pusat kopling. Bila tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gosok/pelat-pelat baja
ditiadakan, maka pusat kopling tidak digerakkan lagi 0Ieh perputaran rumah kopling. Alat yang
mengatur besarnya tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gesek pelat-pelat baja adalah pelat
pengangkat (lifter plate) yang digerakkan oleh handel kopling.

Prinsip Kerja Kopling

kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk
melayani pengoperan gigi.
a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai
pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
(4) Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling primerPada
saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.

Keterangan:
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol

Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan


sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.

2. Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter
rod).

4. Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate)
sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran
rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara
perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat
gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran
rumah kopling secara merata.

Mekanisme kopling terdiri atas:


1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.

Kopling Mekanik

Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel
kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer
persneling,
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer)
kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh
pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-
pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin
hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong
pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian
pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke
kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.

pada saat kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah


sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.

Hal ini akan menyebabkan kam pengangkat terdorong dan


selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan
0leh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat
dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi
dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas
dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.

Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh
tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan
kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan
pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer
persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak
berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya
tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada
kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk
kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi
masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah.

Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.

Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu:


Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka
silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan
putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling
kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan
tenaga motor ke transmisi tanpa
slip.
3). Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.

Você também pode gostar