Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGANTAR PENDIDIKAN
Oleh
ADE MONRIHARDI
Pend.teknik Otomotif
02764/2008
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
BAB. I
HAKEKAT MANUSIA DAN DIMENSI-DIMENSINYA
c. Dimensi kesusialaan.
BAB.II
PENGANTAR PENDIDIKAN TENTANG HAKEKAT
Hakekat pendidikan
a. Pengertian pendidikan.
Pendidikan berasal dari kata Yunani “paaedagogie” yang asal
katanya “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya
membimbing. Jadi “paedagogi” berarti bimbingan yang diberikan
kepada anak. Ditinjau dari proses terjadinya pendidikan ada dua
segi yang harus dikembangkan,yaitu individual dan proses sosial.
Menurut langeved pendidikan adalah “bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan
tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. Jhon dewey
mengemukakan pendapatnya tentang pendidikan yaitu “proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional kearah alam dan sesame manusia.
Sebagai tokoh pendidikan nasional Kihajar dewantara
mengemukakan pendapat tentang pendidikan yaitu “daya upaya
untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti intelek dan ubuh
anak.
b. Hakekat pendidikan.
Beberapa asumsi dasar yang berkenan dengan hakekat
pendidikan dinyatakan oleh raka joni sebagai berikut:
a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai
oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan
kewibawaan pendidikan.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik
menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan
yang semakin pesat.
c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan
masyarakat.
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
e. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembetukan manusia
seutuhnya.
c. Factor-faktor pendidikan.
Dalam kegiatan atau proses pendidikan terdapat factor-faktor
pendidikan yang dapat membentuk pola intraksi atau saling
mempengaruhi.
Factor-faktor pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Factor tujuan,makna tujuan pendidikan nasional itu adalah
membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam
konteks kehidupan pribadinya,kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,serta berkehidupan
sebagai makhluk yang beragama.
2. Factor pendidik,pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan pendidikan.
3. Factor subjek didik,subjek didik adalah manusia yang memiliki
potensi yang selalu mengalami perubahan sejak terciptanya
sampai meninggal dunia dan perubahan-perubahan terjadi
secara bertahap,tetapi secara wajar.
4. Factor isi/materi pendidikan,dalam hal ini guru harus memilih
bahan/materi yang perlu diberikan dan bahan mana yang tidak
harus diberikan,untuk guru harus mempertimbangkan hal
sebagai berikut:
a. Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya
tujuan.
b. Urgensi bahan yaitu,bahan/materi itu penting diketahui
oleh peserta didik.
c. Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna
bahan itu bagi kehidupan sehari-hari.
d. Bahan tersebut merupakan bahan wajib,sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
e. Bahan yang sudah diperoleh sumbernya perlu diupayakan
untuk diberikan oleh guru.
5. Factor cara/metode dan alat pendidikan.
a. Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
b. Factor alat-alat pendidikan ialah segala sesuatu yang
membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
6. Factor situasi lingkungan,dibagi atas dua yaitu:
a. Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di dunia
ini yang berada diluar diri anak yang bukan manusia,seperti
binatang,tubuh-tumbuhan,iklim air,gedung dan rumah.
b. Limgkungan sosial adalah semua manusia yang berada di
luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang
tersebut,baik langsung maupun tidak langsung, contohnya
seperti progam-progam pada televisi,radio,surat kabar atau
media cetak lainnya termasuk lingkungan sosial yang tidak
langsung. Teman sekelas,teman sejawat,atau orang sekitar
tempat tinggal merupakan lingkungan sosial yang bersifat
langsung.
BAB III
ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
A. ALIRAN KLASIK
1. Aliran Emperisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, emperi berarti pengalaman. Menurut
konsep emperisme pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik
menjadi apa yang di inginkan
Menurut John Locke hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
a. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin
b. Pembiasaan dan latihan lebih pentik daripada peraturan, perinta atau nasehat
c. Anak didik harus diamati dari dekat, yang meliputi :
Apa yang paling tepat untuk anak itu sesuai dengan umurnya
Hasrat-hasratnya yang sangat kuat
Kecenderungannya mengikuti orang tua tanmpa merusak semangat anak
itu
Anak harus dianggap sebagai maklut social
Pelajaran disekolah jangan sampai memjadi beban bagi anak
2. Aliran Navitisme
Navitisme berasal dari bahasa latin, navitis berarti terlahir. Aliran ini
dipelopori oleh Sckophenhauer seorang filosopi berkebangsaan jerman, dia
berpendapat pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan
pembawaannya. Bagi navitisme lingkungan sekitar tidak ada artinya, lingkungan tidak
akan berdaya dalam mempengarui perkembangan dan pendidikan tidak berpengaru
sama sekali terhadap perkembangan seseorang.
3. Aliran Naturalisme
Naturalisme berasal dari bahasa latin, nature yang artinya alam, tabiat, dan
pembawaan. Aliran ini dipelopori oleh JJ. Rousseau, filosopi berkebangsaan perancis.
Aliran ini juga dinaman Nagativisme yang artinya aliran yang meragukan pendidikan
untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik
Ciri utama aliran ini adalah dalam mendididk seseorang dikembalikan kepada alam
agar pembawaan yang baik dari seseorang itu tidak dirusak oleh pendidik, dengan
kata lain pembawaan baik itu berkembang secara spontan.
4. Aliran Konvergensi
Konvergensi berasal dari bahasa inggris, convergerebcy yang artinya
perkembangan pada satu titik, aliran ini dipelopori oleh William Stern seorang ahli
pendidikan berkebangsaan jerman. Aliran ini mempertemukan dua aliran yang
berlawannan diatas antara navitisma dan empirisme. Perkembangan seseorang
tergantung pada pembawaan dan lingkunganya.
William Stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung pada
pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju satu titik
pertemuan, jadi menurut teori konvegerensi, sebagai berikut :
a. Pendidikan mungkin dilaksanakan
b. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan pada
anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah
perkembangannya potensi yang buruk.
c. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lngkungan
3. Sekolah Kerja
Gerakan kerja sekolah dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam
pendidikan
Tujuan Kerja Sekolah
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu
c. Agan anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam
mengabdi Negara
4. Pengajaran Proyek
Langkah-langkah pokok pengerjaan proyek adalah :
a. Persiapan. Langkah ini ialah penetapan masalah yang akan dibahas. Dalam hal
ini guru meransang anak-anak agar mereka dapat memikirkan, mengusulkan
dan mendiskusikanapa yang perlu mereka pelajari
b. Kegiatan Belajar. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari
rencana yang telah disiakan terdahulu
c. Penilaian. Bentuk penilaian yang sering dilakukan adalah dengan mengadakan
pameran.
3. Perguruan Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 november 1912 di Yogyakarta oleh.
Kiyai Haji Achmad Dachlan
Latar Belakang Berdiri Perguruan Muhammadiyah
a. Kerusakan pada aqidah umat islam
b. Kebekuan dalam bidang hokum figh
c. Kemunduran dalam pendidikan islam
d. Kemajuan zending Kristen dan misi katholik
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan (envirement): meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang
dengan cara tertentu mmempengaruhi tingkah laku kita,pertumbuhan
,perkembangan,live procces kita(Ngalis Purwanto,1986:77)
“Wasti Soemanto(1984:80)mengemukakan bahwa”Lingkungan Mencakup
segala material dan stimuli didalam dan diluar individu baik yang bersifat
psikologis,prikologis,maupun social cultural”.Lingkungan adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi individu baik yang berasal dari dalam individu maupun yang bersal
dari luar individu
B. Fungsi Lingkungan
Fungsi suatu lingkungan tergantung pada jenis lingkungan itu sendiri.Sekolah
sebagai suatu lembaga pendidikan berfungsi sebagai:
1) Pusat pendidkan formal
2) Pusat kebudayaan
3) Lembaga social.Fungsi seperti ini merupakan fungsi kedalam ,fungsi keluar
antara lain ikut berpartisipasi membantu keluarga dan masyarakat dal;am
menyelenggarakan pendidikan informal dan nonformal.
Keluarga sebagai lingkingan pendidikan berfungsi (kedalam) antara lain
memberikan dasar-dasar pendidikan pada anggota keluarga(terutama anak-
anak).Masyarakat sebagai lembaga non formal berfungsi sebagai bembantu sekolah
dan keluarga.
C. Jenis –jenis Lingkungan
Dari segi pengertian lingkungan terdiri dari lingkungan dalam dan lingkungan
luar.Dan masing-masing jenis tersebut dapat pula terinci menjadi bagian ynag lebih
kecil lagi.Dari segio fungsi lingkingan dapat dibagi menjadi keluarga ,sekolah dan
masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga adalah merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
kecil orang yang mempunyai hubungan pertalian darah.Keluaraga dikenal sebagai
pendidkan yang utama dan pertama.Predikat ini mengindikasikan betapa esensialny
peran dan pengaruh keluarga dalam menentukan prilaku dan kepribadian
anak.Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah dipahami karma alas an sebagai
berikut:
a. Keluarga merupakan pihak awal yang paling banyak memberikan perlukuan
kepada anak.
b. Sebagian besar waktu anak berada di lingkungan keluarga
c. Karakteristik hubungan orang tua –anak berbeda dari hubungan anak dengan
pihak-pihak yang lain
d. Interaksi kehidupan orang tua anak di rumah bersifat asli.
3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidika yang sangat besar pengaruhnya
tehadap perkembangan pribadi seseorang.Masyarakat mempunyai peranan yang
sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kaitan antara masyarakat dapat ditinjau dari beberapa segi:
a. Masyarakat adalah penyelenggara pendidikan,baik yang di lembagakan
maupun yang tidak lembagakan
b. Dalam masyarakat tersedia sumber belajar baik yang dirancang maupun
dimanfaatkan.
c. Lembaga kemasyarakatan atau kelompok social dalam masyarakat,baik yang
langsung maupun tidak langsung ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat di
kemukakan sebagai barikut:
1. Membarikan kemampuan professional dan mengembakan karir melalui
kursus penyegaran,penataran,lokakarya,seminar,komperensi ilmia dan
sebagainya.
2. Memberiakan kemampuan akademis dalam suatu system pendidikan
nasional seperti sekolah terbuka,kursus tertulis,pendidkan melalui radio dan
televise.
3. Mengembangkan kemampuan social budaya melalui bengkel seni,olah raga
dan sebagainya
4. Mengembangkan keahlian dan ketrampilan melalui system dagang untuk
menjadi ahli bangunan,muntir dan sebagainya.
BAB V
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A. Masalah Pokok Pendidikan
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
Diharapkan(ideal):Pendidikan nasional dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi seluruh warnegara Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
Kenyataan (realita):Masih banyak warga Negara khususnya warga usia
sekolah tidak teryampung di lembaga pendidikan (sekolah)yang “ada”
Permasalahannya adalah bagaimana system pendidikan di kelolah sehingga
dapat menediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga Negara untuk
memperoleh pendidikan.
2. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan pada umumnya di liha dari hasil output pendidikan itu
sendiri.Kriteria untuk hasil ini dalah kadar ketercapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
3. Permasalahan Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan
a. Efisiensi
Pendidikan dikatakan efisiensi (ideal)adlah bila penyelenggaraan pendidikan
tersebut hemat waktu,tenaga dan biaya tetapi poduktivitas optimal.Pendidikan
dikatakan efisiensi apabila pembedayaan sumber daya yang
ada(waktu,biaya,tenaga)tepat sasaran.
b. Efektivitas
Pendidikan dikatakan efektivitas bila hasil yang dicapai sesuai dengan
rencana/program yang telah dibuat sebelumnya(tepat guna)
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Pendidikan dikatakan Relevan apabila system pendidikan dapat menghasilkan
output yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.Kesesuaian
(relevansi)meliputi/mencakup kuantitas ataupun kualitas mutu output tersebut.
Pendidikan dikatakan kuarang relevan apabila tingkat kesesuaian kurang atau
tidak ada.Kadar permasalahan ditentukan oleh tingkat kesesuaian antara system
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat pembangunan tersebut,Bila tingkat
kesesuaian tinggi maka pendidikan relevan.Permasalahan akan semakin besar bila
tingkat relevan rendah.
5. Saling Kait Antar Masalah
Permasalahan pada pendidikan tidak berdiri sendiri.Dalam kenyataannya
dilapangan masalah tersebut saling terkait.Mungkin pada suatu kondisi muncul
secara serempak walawpun dalam bobot yang kecil.Pada kondisi tetentu misalnya
kita|(nagara)ingin pendidikan itu merata,maka pada saat ini mutu terabaikan
(bermasalah)efesiensi akan bermasalah demikian pula relevansi pendidikan akan
mengalami penurunan(bermasalah)
B. Faktor–factor yang Mempengaruhi Berkembangnya Permasalahan Pendidikan
Faktor utama yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan
diantaranya adalah:
1. Pengaruhi IPTEK
a. IP(Ilmu Pemgetahuan)
BerkembangnyaIP(Science),apakahbidang social,ekonomi,hokum,pertanian dan
sebagainya jelas akan membawa masalah dalam bidang pendidikan misalnya saja
materi bahan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum sudah harus
diubah/disesuaikan.
b. TEK(teknologi)
Perkembangan teknologi ,misalnya teknologi baru yang digunakan dalam
suatu proses produksi akan menimbulkan kondisi ekonomi baru
c. Seni
Aktivitas kesenian mempunyai andil yang sangat besar dalam membentuk
manusia Indonesia seutuhnya(tujuan pendidikan).Secara umum kesenian dapat
mengembangkan domain/aspek efektif dari peserta didik.
BAB VI
UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN NASIONAL
C. Dana Pndidikan
Kebutuhan dan penyelenggaraan pendidikan kelihatanya semakin meningkat,
karena biaya pendidikan semakin mahal. Karena pembaharuan pembaharuan yang
telah dilakukan butuh dana baru dan tambahan terhadap alokasi dana sebelumnya.
Hal ini berkaitan pula dengan nilai mata uang. Tingkat implasi semakin tinggi
memerlukan penyesuaian di bidang pendanaan tersebut.
F. Sistem Persekolahan
1. SD Pamong
Membantu anak anak yang tidak sepenuhnya mengikuti pendidikan
sekolah atau anak yang drop-out
Membantu anak anak yang tidak mau terikat olek tempat dan waktu
dalam belajar
Mengurangi penggunaan terhadap guru
2. SD Kecil
SD Kecil mempunyai ciri sebagai berikut :
Kelas yang ada lebih sedikit / kecil dari SD biasa ( tiga kelas )
Jumlah murit lebih sedikit ( 20 / 30 orang )
Jumlah guru lebih sedikit ( tiga orang termaksud kepala sekolah )
Kegiatan belajar meliputi belajar sendiri yaitu mempelajari modul,
belajar kelompok dan belajar klasikal
Kurikulum sama dengan SD biasa
Murid yang lebih pandai dijadikan tutor untuk mengajar murid lain
3. SMP Terbuka
Latar belakang berdiri SMP Terbuka
Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar
Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan
pendidikan
Tenaga pendidikan yang tidak cukup
Mengurangi anak telantar bagi anak yang tidak diterima di SNP negeri
Ciri SMP Terbuka
Terbuka bagi siswa tampa batasan umur dan syarat akademik
Terbuka dalam memilih program belajar dalam mencapai ijazah formal
Terbuka dalam proses belajar mengajar
Terbuka dalam waktu pembelajaran
Terbuka dalam pengelolaan sekolah
4. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP )
Pokok pikiran mengenai sekolah ini
Ada intereaksi antara sekolah, masyarakat serta pembangunan
Sekolah menghasilkan tenaga terdidik sehingga dapat menjadi tenaga
kerja yang produktif
Sekolah menghasilkan tenaga yang produktif dengan pengertian
kesadaran ekologi, baik lingkungan social, fisik maupun biologis
Mengelenggarakan kegiatan pendidikan yang menyenangkan
Menciptakan keseimbangan fisik, mental dan intelektual
Memberikan sumbangan bagi ketahanan nasional
5. Universitas Terbuka
Universitas terbuka merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
menerapkan sistem belajar jauh. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
partisipasi perguruan tinggi dari 5 % menjadi 8 % ( dihitung dari populasi
penduduk umur 19-24 tahun )
6. Sekolah Unggul
Karateristik
Layanan khusus akan diberikan secara intensif dan ekstensif
Anak-anak “ gifted” tersebut merupakan bangsa yang mampu
merespon tantangan persaingan global
7. Pendidikan Pasentren
Tujuan pendidikan pasentren adalah menciptakan dan
mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang berilmu dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. pembangunan nasional
pembangunan nasional merupakan supra sisitem atau lingkungan dari system
pendidikan nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat pancasila
dengan ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
a) adil dan makmur yang merata materil dan spiritual.
b) Modern derngan memiliki intuisi-intuisi yang mantap dan teknologi
maju.
c) Berazaskan kekeluargaan yang di dalamnya berlangsung keselarasan
keserasian dan keseimbangan.
3. system pendidikan nasional merupakan salah satu bagian/system dari
pembangunan nasional, yang bersama sama dengan system kehidupan lainya.
Dan mempunysi peranan sentral karena pendidika berurusan dengan
pembangunan manusia yang akan membangun masyarakat pancasila.
Manusia merupakan kekuatan sentral dalam proses pembangunan.
Kurikulum
Kurikulum di susun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan mempertimbangkan tahap perkembangan peserta didik dan
keserasian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara kesenian sesuai
dengan jenis dan jenjang masing-masing.
Materi pelajaran muatan local di pilih dari lingkungan, sedangkan media dan
penyampaian nya menggunakan berbagai alat Bantu yang di ambil dari
lingkungan.
Bab VIII
LANDASAN DAN ASAS-ASA PENDIDIKAN
SERTA PENERAPANNYA
1) Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan landasn yang berkitan dengn makna atau
hakekat pendidikan , yang berusaha menelaah masala-masalah poko dalam
pendidikan , seperti apakah pendidikan itu , mengapa pendidikan diperlukan , apa
yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.
2) Landasan sosiologi
Pendidikan merupakan peristiwa social yang berlangsung dalamlatar interaksi
social. Dikatakn demikian , karenpendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dn
proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat didalamnya.
4) Landasan psikologis
Pendidikan selu melibtkan aspek kejiwaan manusia. Oleh karena itu landasan
psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang kependidikan.
Landasa psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia ,
khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.
6) Landasan legalistik
Pendidikan merupakan peristiwa multi dimensi , bersangkut paut dengan
berbagai aspek kehidupan manusia dan mayrakat.
Pendahuluan
Untuk terwujudnya pembangunan nasional dengan konsepsi
penyelenggaraan yang menyeluruh untuk membangun tatanan kehidupan
masyarakat,berbangsa dan bernegara serta mewujudkan kemajuan disegala bidang
yang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain didunia,Unsur
utama yang berperan dalam perencanaan pembangunan itu sendiri.