Você está na página 1de 5

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS DEWASA


DENGAN HIV/AIDS
DI WILAYAH PUSKEMAS WONOSOBO I

DI SUSUN OLEH

NAMA : MIFTAHUL ROHMAH

NIM : 010215A039

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2016
A. PENGKAJIAN
1. Perencanaan Pengkajian
Aspek Kajian Sub Aspek Sumber Data Metode
Pengumpulan
Aspek yang akan 1. Data demografi pada Dari hasil Dengan
dikaji dalam kelompok resiko observasi dan menggun
pengkajian 2. Pengetahuan wawancara metode
komunitas ini kelompok resiko dengan Tim observasi dan
adalah aspek tentang kesehatan Infeksi Menular wawancara
kelompok dewasa 3. Pemanfaatan Seksual di
dengan HIV/AIDS fasilitas kesehatan Puskesmas
yang ada di oleh kelompok Wonosobo I
wilayah Puskesmas resiko
Wonosobo I 4. Program
penjaringan populasi
kunci
5. Proses tindak lanjut
kelompok resiko

2. Hasil Pengkajian
a. Data Demografi
1) Jumlah pasien : 53 pasien
Jumlah pasien terkaji: 5 pasien
2) Mayoritas agama : Islam
3) Lokasi : Wilayah Puskesmas Wonosobo I
b. Pengetahuan kelompok resiko tentang kesehatan
Hasil pengkajian yang didapatkan tentang pengetahuan kelompok resiko
mengenai kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual baik. Terdapat 5
titik populasi kunci yang menjadi jangkauan wilayah Puskesmas Wonosobo I.
Diantaranya yaitu Lapas, Komunitas Waria, dan Komunitas Pemandu Lagu. Dari
setiap titik populasi kunci dilakukan kunjungan dalam rangka pendidikan
kesehatan secara berkala. Jadwal yang telah ditetapkan oleh Tim Infeksi Menular
Seksual, Puskesmas Wonosobo I yaitu setiap 4 bulan sekali. Dari kunjungan
berkala ini, tim dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar dari populasi
kunci telah mengetahui tentang HIV/AIDS dan penyakit menlar seksual lainnya.
c. Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh kelompok resiko
Klinik IMS Puskesmas Wonosobo I melayani pengunjung setiap hari Rabu.
Dalam pemanfaatan pelayanan fasilitas kesehatan oleh kelompok resiko masih
sangat minim. Dari hasil pengkajian yang dilakukan, dalam satu bulan terakhir
tidak ada pasien yang berkunjung konseling tes sukarela HIV dan hanya ada satu
pasien yang berkunjung karena dirujuk oleh LSM setempat.
d. Program penjaringan
Program penjaringan yang dilakukan oleh Tim IMS Puskesmas Wonosobo I
terdapat beberapa jenis, yaitu :
1) Konseling dan Tes HIV Sukarela
Program konseling dan tes HIV sukarela melayani klien setiap hari di
Puskesmas Wonosobo I. Kriteria yang menjadi jangkauan program ini yaitu
setiap klien yang datang dengan sukarela tanpa rujukan LSM ataupun bidan
desa, yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatannya.
2) Klinik IMS Terpadu
Klinik Infeksi Menular Seksual dibuka setiap hari Rabu. Program ini selain
melayani klien konseling sukarela juga melayani rujukan dari BP Umum
pasien dengan TB. Setiap pasien TB yang ada di wilayah Puskesmas
Wonosobo I akan dianjurkan untuk melakukan konseling dan pemeriksaan
HIV.
3) Visite Mobile
Program visite mobile dilakukan setiap 4 bulan sekali. Program yang
diberikan yaitu pendidikan kesehatan dan pemeriksaan gratis. Pendidikan
kesehatan yang diberikan seputar penyakit menular seksual termasuk
HIV/AIDS. Sedangkan pemeriksaan gratis yang diberikan meliputi
pemeriksaan umum dan cek darah.
Lokasi yang menjadi sasaran adalah lokasi-lokasi populasi kunci seperti
lapas, pabrik, komunitas waria dan komunitas pemandu lagu.
e. Proses tindak lanjut kelompok resiko
Setelah melakukan proses penjaringan secara maksimal, proses tindak lanjut
yang dilakukan oleh TIM IMS Puskesmas Wonosobo I setelah melalui proses
penjaringan, kemudian dilakukan konseling pre test HIV, disini klien diberikan
pendidikan kesehatan terlebih dahulu. Kemudian pengisian Inform Concent
apabila klien setuju untuk dilakukan tes HIV, maka tes HIV segera dilakukan.
Konseling setelah melalui test HIV juga diperlukan. Guna mempersiapkan klien
untuk menerima hasil tes yang telah dilakukan. Kemudian mendampingi klien
dalam membuka hasil tes HIVyang telah dilakukan. Apabila HIV dinyatakan
reaktif, maka tindak lanjut yang dilakukan merujuk klien ke Rumah Sakit
Terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

B. RUMUSAN DIAGNOSA

Data Fokus Rumusan Diagnosa Etiologi

Pada saat dilakukan Resiko terjadi Defisiensi


pengkajian pada klien di penurunan derajat pengetahuan
klinik IMS Puskesmas kesehatan pada
Wonosobo I, didapatkan kelompok resiko
hasil 4 dari 6 pasien yang
akan melakukan konseling
pre tes HIV tidak mengerti
tentang rujukan.

Pasien dengan TB Paru.

Saat dilakukan pengkajian Resiko ketidak Sistem pendukung


pada klien di klinik IMS efektifan koping tidak adekuat
Puskesmas Wonosobo I, individu
didapatkan hasil 3 dari 6
pasien yang akan
melakukan konseling pre
tes HIV mengalami
ansietas ringan.
C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Resiko terjadi penurunan derajat kesehatan pada kelompok resiko di wilayah
Puskesmas Wonosobo I berhubungan dengan defisiensi pengetahuan
2. Resiko ketidak efektifan koping klien kelompok resiko di wilayah Puskesmas
Wonosobo I berhubungan dengan sistem pendukung tidak adekuat

Você também pode gostar