Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
, و لرسوله, و لكتابه, “هلل: لمن يا رسول هللا؟ قال: قلنا.” “الدين النصيحة:أن النبي صلى هللا عليه و سلم قال
و عامتهم, و ألئمة المسلمين.”
Makna hadits
Seseorang yang memberi nasihat diserupakan dengan orang yang menjahit pakaian
karena orang yang memberi nasehat kepada orang lain pada hakikatnya adalah
memperbaiki orang yang dinasehati, demikian orang yang menjahit baju yang
berlubang (ia memperbaiki lubang yang terdapat pada baju tersebut). (Asy-Syarhul
Kabiir ‘alal arba’in an nawawiyyah, 183)
Adapun makna nasehat kepada tiga yang pertama (yaitu kepada Allah, Kitab-Nya
dan Rasul-Nya), maka maknanya jalinan hubungan antara dua hal, dimana yang
satu memberikan hak kepada yang lainnya. Sehingga tidak ada permusuhan
diantara keduanya.
Telah diketahui pula bahwa seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabb-nya
dengan cara memenuhi seluruh hak-hak-Nya yang merupakan kewajiban seorang
hamba. Demikian pula dalam memenuhi hak-hak Al Qur’an maupun hak-hak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal arba’in An
Nawawiyyah, 629-630)
Kandungan hadits
Berkaitan dengan penjelasan di atas bahwa makna nasehat kepada Allah adalah
merapatnya hubungan antara seorang hamba dengan Allah dengan cara seorang
hamba melaksanakan hak-hak Allah baik itu berupa hak yang wajib maupun
mustahab.
Syaikh As Sa’diy menjelaskan bahwa makna nasehat kepada Allah Ta’ala adalah
seorang hamba memahami akan keesaan Allah, meng-esakan Allah dalam sifat-
sifat yang sempurna tanpa adanya satupun yang menyerupai-Nya dari segala sisi,
melakukan peribadahan kepada-Nya baik secara zahir maupun batin, selalu merasa
harap dan takut disertai dengan selalu bertaubat dan istighfar. Hal ini karena
sesungguhnya seorang hamba pasti pernah meremehkan sesuatu dari kewajiban-
kewajiban yang Allah berikan atau terkadang seorang hamba terjatuh pada perkara
yang diharamkan. Dengan taubat yang sungguh-sungguh dan istighfar yang terus
menerus maka akan menutup kekurangan-kekurangannya dan akan
menyempurnakan perbuatan dan amalnya. (Asy-Syarhul Kabiir ‘alal Arba’in An
Nawawiyyah, 187)
Syaikh Shalih Alu Syaikh menjelaskan bahwa nasehat bagi pemimpin kaum
muslim adalah dengan memberikan hak-hak mereka yang telah Allah berikan
kepada mereka, yang telah Allah jelaskan dalam kitab-kitab-Nya maupun yang
telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sunnah beliau. Di
antara hak tersebut adalah mentaati mereka dalam perkara yang ma’ruf,
meninggalkan ketaatan dalam perkara maksiat, berkumpul dengan mereka dalam
perkara hak dan petunjuk dan pada perkara yang kita ketahui tidak ada
kemaksiatan di dalamnya. Dan termasuk nasehat bagi mereka yaitu memberikan
nasehat dengan makna mengingatkan keasalahan-kesalahan mereka. Ibnu Daqiqil
‘id berkata bahwa bentuk nasehat ini hukumnya adalah fardhu kifayah, maka jika
sudah ada sebagian orang yang melakukannya maka gugurlah kewajiban yang
lainnya. (Asy Syarhul Kabiir, 633).