Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Godang P. Panjaitan
Anggota DSPAP
JAKARTA
23 – 24 APRIL 2015
2
MATERI PEMBAHASAN
2
PRINSIP DASAR AUDIT BERDASARKAN SPAP/ISA
4
TUJUAN AUDIT
Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan
auditor adalah:
a. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan
auditor untuk menyatakan opini atas apakah laporan keuangan disusun,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku; dan
SA 200.11
6
SA 200.13
7
RISIKO AUDIT
• Risiko audit: risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material.
• Tujuan auditor: mengurangi risiko audit pada suatu tingkat rendah yang
dapat diterima (acceptably low level).
KETERBATASAN AUDIT
• Auditor tidak diharapkan untuk, dan tidak dapat, mengurangi risiko audit
hingga tidak ada sama sekali dan oleh karena itu auditor tidak dapat
memperoleh keyakinan absolut bahwa laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material karena kecurangan atau kesalahan.
• Keterbatasan bawaan suatu audit timbul dari:
– Sifat pelaporan keuangan;
– Sifat prosedur audit; dan
– Kebutuhan agar audit dilaksanakan dalam jangka waktu dan biaya
yang wajar.
9
TAHAPAN AUDIT
15
TUJUAN AUDITOR DALAM TAHAP
PERENCANAAN DAN PENILAIAN RISIKO
Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
Tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit agar audit tersebut dapat
dilaksanakan dengan efektif. (SA 300.04)
Tujuan auditor adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan
keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan suatu
dasar untuk merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko
yang ditetapkan atas salah saji material tersebut. (SA 315.03)
16
PENILAIAN RISIKO
17
SA 210.6
20
PERENCANAAN AUDIT
21
MATERIALITAS
Specific
Materiality Performance
Materiality
Specific
Materiality
Performance
Clearly
Trivial
MATERIALITAS SPESIFIK
• Dalam kondisi spesifik entitas, terdapat satu atau lebih golongan transaksi,
saldo akun atau pengungkapan tertentu yang mengandung kesalahan
penyajian yang jumlahnya lebih rendah dari pada materialitas laporan
keuangan secara keseluruhan diperkirakan secara masuk akal akan
mempengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat oleh para pemakai
berdasarkan laporan keuangan tersebut:
MATERIALITAS SPESIFIK
27
MATERIALITAS PELAKSANAAN
TOLOK UKUR 28
MATERIALITAS PELAKSANAAN
29
MATERIALITAS DALAM KONTEKS LAPORAN
KEUANGAN GRUP
MATERIALITY REPRESENTS USED FOR
1.
Group auditor’s assessment of
Group
general information needs of Group audit strategy
materiality
financial statement users
2.
Group auditors assessment of Component audit strategy
Component aggregation risk for all Evaluation whether uncorrected
DECREASING
DAN LINGKUNGANNYA
Prosedur penilaian risiko adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk
memperoleh suatu pemahaman tentang
1. entitas dan lingkungannya, termasuk;
2. pengendalian intern entitas… [SA 315 par. 4d]
Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
1. Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Sifat entitas, termasuk:
a. Operasinya
b. Struktur kepemilikan dan tata kelolanya
c. Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan oleh
entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus; dan
d. Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut
dibelanjai,
e. Sehingga auditor dapat memahami golongan transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan yang diharapkan ada dalam laporan keuangan.
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS 36
DAN LINGKUNGANNYA
Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:(lanjutan…)
3. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk
alasan perubahannya.
4. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat
menimbulkan risiko salah saji material.
5. Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas.
DAN LINGKUNGANNYA
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS 38
DAN LINGKUNGANNYA
39
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS
DAN LINGKUNGANNYA
Risiko Salahsaji Material (RSM) RSM Signifikan
Normal
Risiko bahwa laporan keuangan RSM yang begitu besar, sehingga menurut auditor,
mengandung salah saji material memerlukan pertimbangan audit khusus.
sebelum diaudit.
Hal-hal yang memerlukan pertimbangan khusus,
misalnya:
• risiko kecurangan,
• perkembangan terkini signifikan dalam bidang
ekonomi dan akuntansi,
• kompleksitas transaksi,
• transaksi signifikan dengan pihak berelasi,
• subjektivitas pengukuran yang luas,
• Transaksi signifikan di luar bisnis normal.
40
PENILAIAN RISIKO
41
DUA TINGKAT
RISIKO SALAH SAJI MATERIAL
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN 42
INTERN ENTITAS
Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas pengendalian intern
yang relevan dengan audit. [SA 315 par 12]
Prosedur penilaian risiko untuk memperoleh bukti audit tentang
rancangan dan implementasi pengendalian yang relevan dapat
mencakup: [SA 315 par A67]
Meminta keterangan dari personel entitas;
Mengamati penerapan pengendalian tertentu;
Menginspeksi dokumen dan laporan;
Menelusuri (satu atau dua) transaksi melalui sistem informasi yang
relevan dengan pelaporan keuangan [“walkthrough”]
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN 43
INTERN ENTITAS
Pengendalian intern dapat dibedakan menjadi yang bersifat pervasif (entity-
level control) untuk meng-addressed risiko pervasif; dan yang bersifat spesifik
(transactional) untuk meng-addressed risiko spesifik.
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN 44
INTERN ENTITAS
Harus diingat bahwa sesuaiSA 315 par 12, auditor hanya diwajibkan untuk
memperoleh suatu pemahaman atas pengendalian intern yang relevan
dengan audit.
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN 45
INTERN ENTITAS
46
PENILAIAN RISIKO
RESPONS ATAS RISIKO TERIDENTIFIKASI
48
YANG EFEKTIF
• Tujuan auditor adalah untukmemperoleh bukti audit cukup dan tepat yang
berkaitan dengan penilaian risiko kesalahan penyajian material, melalui
pendesainan dan penerapan respons yang tepat terhadap risiko tersebut.
[SA 330 par 3]
SAPs/
SAPs/
OSPs
OSPs
51
52
RESPONS PADA TINGKAT ASERSI
FAKTOR KEANDALAN
PROCEDURE ASSURANCE
(R FACTOR)
Walkthrough 0
Test of controls 0 or 2.0
PAR 0
SAPs
• Limited 0.5
• Enhanced 1.5
• Detailed 2.0
OSPs up to 3
53
DENGAN KECURANGAN
• Kecurangan: suatu tindakan yang disengaja oleh suatu individu atau lebih
dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, karyawan,
atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum (SPAP lama:
tidak eksplisit).
SA 240
55
SALAH SAJI YANG RELEVAN DENGAN
KECURANGAN
Fraudulent in Financial Reporting Misappropriation of Assets
SA: Kecurangan Pelaporan Keuangan SA: Penyalahgunaan Aset
Dikenal juga dengan istilah “cooking the Dilakukan terhadap entitas
book”. Biasanya dilakukan oleh entitas.
Contoh: pengelolaan laba. Contoh: pencurian aset.
Cara melakukan kecurangan pelaporan Cara melakukan penyalahgunaan aset:
keuangan: • Penggelapan penerimaan
• Manipulasi, pemalsuan (termasuk • Pencurian aset fisik atau kekayaan
peniruan), atau pengubahan catatan intelektual
akuntansi atau dokumentasi pendukung. • Pembayaran untuk barang dan jasa yang
• Pernyataan salah, atau penghilangan tidak pernah diterima
secara sengaja atas peristiwa, transaksi, • Penggunaan aset entitas untuk
atau informasi signifikan lainnya. kepentingan pribadi
• Penerapan salah yang disengaja atas
prinsip akuntansi.
PROSEDUR PENILAIAN RISIKO 56
KECURANGAN
1. Meminta keterangan (inquiries) dari manajemen dan pihak lain dalam
entitas:
– Penilaian manajemen tentang kemungkinan RSM yang diakibatkan
oleh kecurangan.
– Proses yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan
merespons risiko kecurangan.
2. Prosedur analitis
• Hubungan yang tidak biasa atau tidak terduga dapat mengindikasikan
adanya RSM yang diakibatkan oleh kecurangan.
• Kelompok akun (cycle) yang paling sering terkait dengan kecurangan:
pendapatan.
3. Evaluasi faktor risiko kecurangan: peristiwa atau kondisi (symptons) yang
sering ada dalam kondisi dimana telah terjadi kecurangan (opportunity;
pressure; rationalization)
RESPONS TERHADAP RISIKO 57
KECURANGAN
Risiko Prosedur yang Responsif
Kecurangan
Respons - Menugasi dan mengawasi personil dengan pengetahuan
keseluruhan dan pengalaman yang sesuai;
- Evaluasi kebijakan akuntansi;
- Memasukkan prosedur audit yang tidak dapat diprediksi.
Tingkat asersi Sesuai dengan asersi yang terdampak
Misalnya:
SIFAT: observasi fisik terhadap aset tertentu, penggunaan
CAAT, konfirmasi pihak III tidak hanya atas jumlah tetapi
rincian perjanjian;
WAKTU: pelaksanaan prosedur substantif lebih awal,
selama periode berjalan atau di akhir periode;
LUAS: penigkatan ukuran sampel atau penggunaan CAAT.
RESPONS TERHADAP RISIKO 58
KECURANGAN
Risiko Kecurangan Prosedur yang Responsif
Rebuttable presumption: Terbantah: misal, hanya satu model transaksi
terdapat risiko pengakuan pendapatan (pendapatan sewa dari
kecurangan dalam satu unit properti yg disewakan).
pengakuan pendapatan
Risiko kecurangan dalam Lakukan substantive analytical review
pengakuan pendapatan procedures. Pertimbangkan penggunaan CAAT;
Pengujian pisah batas (cut –off test);
Uji pemenuhan syarat-syarat spesifik
pengakuan pendapatan sesuai SAK (misal,
PSAK 44);
Konfirmasi ke konsumen terkait dengan
persyaratan kontrak;
RESPONS TERHADAP RISIKO 59
KECURANGAN
Risiko Kecurangan Prosedur yang Responsif
Wajib dilakukan tanpa - Menguji ketepatan entri jurnal dan penyesuaian
memperhatikan penilaian dalam penyusunan LK.
atas risiko pengabaian - Menelaah estimasi akuntansi untuk
pengendalian oleh menemukan hal bias.
manajemen - Mengevaluasi basis transaksi di luar aktivitas
bisnis normal atau tidak biasa,
Risiko pengabaian Pertimbangkan prosedur audit tambahan atas
pengendalian manajemen prosedur spesifik di atas
EVALUASI BUKTI AUDIT
61
UNSUR PILIHAN
Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
berkaitan dengan:
a) Eksistensi dan kondisi persediaan;
b) Kelengkapan informasi tentang litigasi dan klaim yang melibatkan entitas;
dan
c) Penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
SA 501.4
64
PERSEDIAAN
Jika persediaan berjumlah material, auditor harus memperoleh bukti audit
tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan:
Menghadiri penghitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis
Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk
menentukan apakah catatan tersebut mencerminkan hasil penghitungan
fisik aktual.
Jika auditor tidak dapat menghadiri penghitungan fisik persediaan, auditor
harus melakukan atau mengobservasi penghitungan fisik pada suatu tanggal
alternatif, dan melaksanakan prosedur audit terhadap transaksi yang terjadi
dalam periode di antara dua tanggal tersebut.
Jika kehadiran fisik tidak praktis, auditor harus melaksanakan prosedur audit
alternatif tentang eksistensi dan kondisi persediaan. Jika tidak mungkin
melakukan hal itu, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor.
SA 500. 4 - 8
65
Auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor jika auditor tidak
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat melalui pelaksanaan
prosedur di atas atau prosedur alternatif.
INFORMASI SEGMEN
Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dengan:
SA 501.13
67
SAMPLING AUDIT
• Sampling audit: penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100%
unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga
semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk
memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan
tentang populasi secara keseluruhan.
72
DOKUMENTASI AUDIT
Dokumentasi audit memberikan :
• Bukti sebagai dasar bagi auditor untuk menarik suatu kesimpulan tentang
pencapaian tujuan keseluruhan auditor, dan
• Bukti bahwa audit telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan SA dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Godang P. Panjaitan
Anggota DSPAP IAPI
Partner Audit KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (BDO)
godang.panjaitan@yahoo.com