Você está na página 1de 2

ALERGI MAKANAN

No. Dokumen :179/SOP/UKP/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 11 Februari 2017
Halaman : 1/2

UPT. Puskesmas Emi Yuliani, SKM


Selindung NIP. 197107051991032001

1. Pengertian Alergi makanan adalah gejala yang ditimbulkan oleh reaksi imun
terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat disebabkan
oleh reaksi alergi atau non alergi
Alergen makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak
adalah susu,telur, kacang tanah, soya, terigu, dan ikan laut.
Sedangkan yang sering menimbulkan alergi pada orang dewasa
adalah kacang tanah, ikan laut, udang, kepiting, kerang, dan telur
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan alergi makanan
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung No.
006/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Penetapan
Standar Operasional Prosedur.
2. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung No.
047/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Pelayanan
Klinis.
3. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung No.
117/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Pengkajian
Awal Klinis.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis (auto/allo) tentang keluhan
pasien
2. Petugas menemukan gejala seperti keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non
spesifik dan berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi,
ALERGI MAKANAN
No. Dokumen : 179/SOP/UKP/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 11 Februari 2017
Halaman : 2/2

UPT. Puskesmas Emi Yuliani, SKM


Selindung NIP. 197107051991032001

mukosa faring, muntah, kram, distensi, dan diare.


4.Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas lambat non Ig-E-mediated seperti pada
enteropati protein makanan dan penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau frank colitis.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru.
4. Petugas menetapkan diagnosa alergi makanan
5. Petugas memberikan KIE tentang alergi makanan
1. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
2. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara sengaja
mapun tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)
3. Perhatikan label makanan
4. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek
protektif terhadap alergi makanan
6. Petugas memberikan penatalaksanaan alergi makanan
Medika mentosa

6. Unit Terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Pelayanan KIA/KB

Você também pode gostar