Você está na página 1de 51

Analisis Kebijakan Publik dalam

Program Penanggulangan
HIV/AIDS di Indonesia

Ede Surya Darmawan


Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Disampaikan dalam Workshop Kebijakan Kesehatan, Unika Atma Jaya


Kamis, 1 Desember 2011
Tujuan

TOR (Panitia):
 memberikan pengetahuan dan
pemahaman mengenai analisa
kebijakan publik khususnya dalam
penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
Pokok Bahasan

 Kebijakan Publik
 Kebijakan Kesehatan
 Implementasi Kebijakan
 Analisis Kebijakan Kesehatan
 Analisis Kebijakan Penanggulangan
HIV/AIDS
KEBIJAKAN PUBLIK
Apakah yang dimaksud:

1. Publik?
2. Kebijakan?
3. Kebijakan Publik?
4. Bagaimana seharusnya urusan publik dikelola?
NEGARA

1. Wilayah 3. Pemerintahan

2. Rakyat 4. “Pengakuan Negara Lain”


Kekuasaan Negara

Trias Politica: John Locke/Monsteque

LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF


Tujuan Negara

 Menjamin terpenuhinya hak warga


negara
 Menjamin tercapainya peningkatan
kualitas kehidupan warganegara secara
adil dan merata
 Menciptakan keadaan damai dan teratur
Pemerintah

 Sekelompok orang (regime) yang


diberikan kepercayaan oleh
warganegaranya (legitimacy) untuk
mengelola negara agar dapat mencapai
tujuan negara
 Negara: kekuasaan dan sumber daya
Jadi…untuk apa kita
bernegara?
 Bagaimana seharusnya kita
memerintah?
Primary Purpose of
Government:
Promote sustainable human development
in ways that reduce disparities in income,
well being, education and opportunity
among all people without depriving future
generations, at the very least, similar
level of well being, security and choice.
UNDP (1996)
Ethics of Governance
(etika mengelola negara)
Government should work:
 Humanely,
 Effectively,
 Efficiently towards the ends

Therefore should be better understood to:


•Element of governance
•Interactions
•Effects on sustainable development
Type of Government

 Economic Government
 Political Government
 Administrative Government
 Systemic Government

Type yang mana Indonesia sekarang???


Characteristic of Good
Governance - 1
 Participatory
 Sustainable
 Legitimate and acceptable to the people
 Transparent
 Promotes equity and equality
 Able to develop the resources and methods of
governance
 Promotes gender balance
 Tolerates and accepts diverse perspective
 Able to mobilize resources for social purposes
Characteristic of Good
Governance - 2
 Strengthens indigenous mechanism
 Operate by rule of law
 Efficient and effective in the use of resources
 Engender and commands respect and trust
 Accountable
 Able to define and take ownership of national
solutions
 Enabling and facilitate
 Regulatory rather than controlling
 Able to deal with temporal issues
 Service oriented
Goal of Governance Initiative

 The Goal of Governance Initiative


should be to develop capacities that
needed to realize development that
gives priority to the poor, advances
women, sustains the environment, and
creates needed opportunities for
employment and other livelihoods
(UNDP, 1994)
Ways of Government Action
(beginilah negara dikelola)
 Systematic
 Bureaucratic
 Programmatic
 Organized
 Clear instrument/tools/methods
Kebijakan publik (1)
 Sekumpulan rencana kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberi efek perbaikan terhadap kondisi-kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat,
 Hasil-hasil keputusan yang diambil oleh pelaku-pelaku tertentu
untuk tujuan-tujuan publik,
 Produk yang terjadi akibat dari adanya hubungan antara
eksekutif/pemerintah dengan lingkungannya,
 Produk akhir setiap pemerintahan dalam arti merupakan suatu
kesepakatan terakhir antara eksekutif dengan legislatif (wakil
rakyat),
 Hasil keputusan-keputusan eksekutif sebagai respons terhadap
lingkungannya dan dipercayai akan bermanfaat pada
perbaikan kondisi sosio-ekonomis masyarakat serta
disepakati/disetujui oleh legislatif.
Kebijakan publik (2)
 Keputusan-keputusan eksekutif yang disetujui oleh
legislatif tersebut yang dibuat dalam bentuk tertulis
seperti Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
 Keputusan Presiden yang terkait langsung dengan
UU pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai
kebijakan publik strategis
 Keputusan Presiden yang bernuansa sektoral dan
Keputusan Menteri dan/atau Keputusan Eselon I
Departemen pada umumnya akan dikelompokkan
sebagai kebijakan publik operasional
Apa yang telah kita bahas?
Dengan kalimat sendiri:
 Apakah publik itu?
 Apakah kebijakan publik itu?
 Bagaimana melaksanakan hal itu?
Kebijakan Kesehatan
Kebijakan Kesehatan:
 Walt (1994) :
Health policy embraces courses of action that
affect the set of institutions, organizations,
services and funding arrangements of the
health care system. It goes beyond health
services, however, and includes actions or
intended actions by public, private and
voluntary organizations that have impact on
heath.

22
Kesehatan …
WHO, 1946 …… “keadaan sejahtera dari aspek fisik,
mental dan sosial, dan tidak hanya tidak adanya
penyakit ataupun kecacatan”

Universal Declaration of Human Right (UNO-1948):


Everyone has the right to a standard of living adequate for
health and well-being of himself and his family, including
food, clothing, housing and medical care and necessary
social services, and the right to security in the even of
unemployment, sickness, disability, widowhood, old age or
other lack of livelihood in circumstances beyond his control.

23
Millenium Declaration oleh General Assembly PBB,
tahun 2.000, dengan goals sebagai berikut:
1. Menghilangkan kemiskinan dan kelaparan
2. Pendidikan dasar yang universal
3. Kesetaraan gender & pemberdayaan
perempuan
4. Penurunan kematian anak
5. Penurunan kematian ibu
6. Penanggulangan HIV/AIDS, tbc, malaria, dll
7. Keserasian lingkungan yg berkesinambungan
8. Kemitraan global untuk pembangunan
Target OECD Okinawa WHO ICPD Target Rio+10
MDG Int’l G-8 WHO Earth
2015 Dev’’t Summit 2010 Summi
target 2000 t 2002
1. Penurunan jml pddk lapar 50% + +

2. Penurunan IMR dan 2/3 + + +


kematian <5 th
3. Penurunan MMR 2/3 + + + +

4. Penyebaran HIV/AIDS Tetap & + + +


turun
5. Penyebaran malaria dan Tetap & + (*)
penyakit utama lain turun
6. Obat esensial di negara Akses
berkembang naik
7. Pddk tanpa akses ke air 50% + +
bersih

(*) Target WHO:


kematian krn malaria
dan tbc turun 50% pd
ascobatg/fkmui38/06 tahun 2010
03
Ruang Lingkup
Kebijakan Kesehatan di Indonesia
• Amanat Konstitusi: UUD 1945
• UU Kesehatan No. 36/2004
• UU No. 40/2004 tentang SJSN
• UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
• Kebijakan operasional sektor kesehatan
– Permenkes
– Kepmenkes
• Visi Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
• Standard Pelayanan Minimal (SPM)
• Desa Siaga
• Kebijakan Pemerintah Daerah
Implementasi
Kebijakan Kesehatan
Tujuan Penyajian

 Membahas proses pelaksanaan


kebijakan kesehatan
 Membahas isu-isu terkait pelaksanaan
kebijakan kesehatan di Indonesia
Latar Belakang

 Proses panjang, integral, dan sistemik


dalam pengembangan dan penetapan
kebijakan tidak menjamin keberhasilan
pencapaian tujuan, walaupun sudah
aspiratif thd aktor dan stakeholder
 Sering baik pada tahap awal namun
memburuk di akhir
 Harapan Continues Improvement
Latar Belakang:
The Essence of Management
Richard Daft, 1997

Focused to Function

Planning
Select goals and
ways to attain them

Resources Performance
•Human
•Financial
Controlling Organizing •Attain goals
•Products
•Raw materials Monitor activities and Assign responsibility for
•Services
•Technological make corrections task accomplishment
•Efficiencies
•Information •Effectveness

Leading
Sumber Use influence to Kinerja
motivate employees
Daya
Latar Belakang: Kejelasan Proses
Results-based Management Process
I. PERENCANAAN
PROGRAM :
Formulating Strategies
1. Visioning
2. Objectives & outcomes (PIs)
3. Design & Formulation
4. Interdependencies
5. Prioritization
6. Strategic Resourcing

III. EVALUASI PROGRAM : II. IMPLEMENTRASI


PROGRAM:
Appraising Results
Monitoring, Assessing
1. Plan evaluation
& Reporting Performance
2. Conduct evaluation
3. Report results 1. Operational execution
4. Follow-up adjustments 2. Monitor progress
3. Assess performance
4. Make adjustments
5. Report performance

Source: Seminar on Results-Based Management 2009


31
Implementasi Kebijakan

 Cara/metode untuk mencapai tujuan


kebijakan (bukan sekedar dokumen)
 2 pilihan: langsung dan tak langsung
 Mazmanian dan Sabatier (1983):
Identifikasi Masalah

Tujuan yg Hendak Dicapai

Merancang Struktur Implementasi


Tujuan Penetapan Kebijakan

 Ditetapkan eksekutif dengan legitimasi


dari legislatif:
 Dokumen politik untuk mewujudkan
tuntutan dan pencapaian suatu kondisi
masa depan yang diharapkan
 Alokasi sumber daya
 Manajemen yang baik/sesuai

 Dasar tindakan birokrasi pemerintah


 Landasan hukum
 Menghindari cacat hukum
Logika dasar: Formulasi dan
Implementasi Kebijakan
Formulasi: Bottom Up Implementasi: Top Down

Policy Maker Policy Maker

Pelaku I Pelaku I

Pelaku II Pelaku II

Bottom up Planning – Top-Down Policy?


Aspek Politik dalam
Implementasi Kebijakan
Kelompok
Kelompok Kelompok
kepentingan
kepentingan kepentingan
Kelompok
Kelompok Policy Maker kepentingan
kepentingan

Kelompok
Kelompok Birokrat kepentingan
kepentingan
Kelompok Kelompok
kepentingan kepentingan
Kelompok Sasaran
Kegiatan dalam Implementasi
Kebijakan (James AF Stoner et all, 1996)
Tahap Isu Penting
1  Menyesuaikan struktur dengan strategi
Pre-Implementation  Melembagakan strategi
 Operasionalisasi strategi
 Menggunakan prosedur untuk memudahkan
implemntasi
2  Membuat design organisasi
Organizing  Pembagian pekerjaan
 Integrasi dan koordinasi
 Perekrutan dan penempatan
 Hak, wewenang dan kewajiban
 Pendelegasian: desentrasasi dan sentralisasi
 Pengembangan kapasitas organisasi dan
sumber daya manusia
Kegiatan dalam
Implementasi Kebijakan (James
AF Stoner et all, 1996)
Tahap Isu Penting
3  Efektivitas kepemimpinan
Actuating and  Motivasi
Leadership  Etika
 Mutu
 Kerjasama Tim
 Komunikasi organisasi
 Negosiasi
4  Design pengendalian
Controlling  Sistem informasi manajemen
 Pengendalian anggaran
 Audit: keuangan dana manajemen
Persyaratan Implementasi
Kebijakan Publik
(Hoogwood & Gun, 1978)
1. Kondisi eksternal pelaksana tidak menimbulkan gangguan yg
serius
2. Tersedia waktu dan sumber yg memadai
3. Perpaduan berbagai sumber daya yang benar-benar tersedia
4. Kebijakan didasari oleh hubungan kausalitas yang handal
5. Hubungan kausalitas yg langsung dan sedikit mata rantainya
6. Hubungan saling ketergantungan
7. Pemahaman dan kesepakatan thd tujuan
8. Tugas-tugas diperinci dan berurutan
9. Komunikasi dan koordinasi yg sempurna
10. Pihak berwenang dapat menuntut dan mendapatkan
kepatuhan yg sempurna
Proses Implementasi Kebijakan

1. Memobilisasi sumber daya: dana, sarana &


SDM
2. Menentukan indikator pemantauan dan
penilaian tingkat kepatuhan,
3. Menemukan akibat yang tidak diinginkan
4. Identifikasi hambatan dan pihak yang
bertanggung jawab
THE IMPORTANCE OF ALIGNMENT/RELEVANT
System Operational
Vision Strategy Values Process Structure
Control Excellent

System
Strategy Values Process Structure Confuse
Control

System
Vision Values Process Structure Wrong Start
Control

System
Vision Strategy Process Structure Frustration
Control

System
Vision Strategy Values Structure In-efficient
Control

Vision Strategy Values Process Structure Wrong step

System
Vision Strategy Values Process Crowded
Control

Sumber: Covey, 2004


Analisis Kebijakan

41
Analisis Kebijakan Kesehatan

 Adalah salah satu bentuk riset terapan yg


dilaksanakan utk memperoleh pengertian yg
lebih mendalam mengenai bbg masalah Kes
mas dan sklgs menemukan pemecahannya.
 Bentuk aplikasi penelitian yang ditujukan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam terhada isu-isu kebijakan kes,
sosial-pol,ek,dsb dan diarahkan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik
(Quade, 1982)
42
Substansi Analisis :
1. Masalah kebijakan
2. Kinerja kebijakan
3. Masa depan kebijakan
4. Aksi kebijakan
5. Hasil-hasil kebijakan

43
Evolution of evidence based
to make health policy (Gray, 99)

 Doing things cheaper


 Doing things better
 Doing things right
 Doing the right things
 Doing the right things right

44
Manfaat Analisis
Kebijakan Kesehatan
1. Membantu menyediakan informasi yang
seutuhnya untuk pengambilan keputusan;
2. Mengisolasi dan klarifikasi isu-isu;
3. Menunjukkan inkonsistensi dalam tujuan
dan upaya yang telah ditetapkan;
4. Membuat alternatif kebijakan baru; dan
5. Metode untuk memberikan arah dalam
menterjemahkan ide/gagasan menjadi suatu
kebijakan yang layak dan realistik.
45
Pendekatan 6W 2H 1E
dalam Analisis Kabijakan
Where When

Why

What How How much Evaluation Why

Why

Who

Whom

Sumber: dr. Harmein Harun, MSc


Pendekatan 6W 2H 1E
dalam Analisis Kabijakan
Where E When

E E E
E Why

What E How E How much Evaluation Why

E E E Why

Who E

E
E Whom

Sumber: dr. Harmein Harun, MSc


Kebijakan Penanggulangan
HIV dan AIDS
Kebiajakan terkait
Penanggulangan HIV/AIDS
 Keppres nomer 36 tahun 1994 tentang
pembentukan KPA di tingkat nasional, provinsi
dan kabupaten/kota
 Perpres nomor 75 tahun 2006 tentang KPA
Nasional
 Kepmenkokesra no. 08/Per/Menko/Kesra/I/2010
 Apa lagi???
Bagaimana kondisi di
lapangan:
 Apa yang terjadi: hasil survey
 Ketersediaan layanan:
 Kinerja layanan:
 Kepuasan pelanggan:
Terimakasih

Você também pode gostar