Você está na página 1de 2

Nama : Aulia Rahmi

Dwi Andriana
Kelas : XII. MIA.5
Mata Pelajaran : Fiqih

Al Musytarak
1. Pengertian Musytarak

Musytarak yaitu lafal yang dibentuk dengan memiliki makna yang bermacam-macam, seperti
lafal as sanah diartikan Hijriyah dan Miladiyah (Masehi), lafal al yad diartikan dengan tangan
kanan dan kiri.

Lafal yang Musytarak adalah lafal yang dibuat untuk dua makna atau lebih dengan
pembuatan yang bermacam-macam yang dapat menunjukan kepada maknanya secara
bergantian, artinya dapat menunjukan arti ini atau itu. Seperti lafal al ‘ain yang secara bahasa
dapat berarti mata untuk melihat, mata air, dan mata-mata, lafal al qur-u yang secara bahasa
dibuat untuk makna suci dan haid, lafal as sanah yang berarti tahun Hijriyah dan Miladiyah
(masehi), lafal al yad yang artinya tangan kiri dan kanan.

2. Sebab terjadinya lafal musytarak

Salah satu sebab yang paling penting dari lafal musytarak adalah karena adanya perbedaan
suku dan kabilah dalam menggunakan satu lafal untuk makna yang berbeda-beda. Oleh sebab
itu para ahli bahasa menetapkan lafal dengan cara memberi makna hakiki (makna dasar) dan
majazi (makna kiasan).

Di dalam nash syara’ terdapat beberapa lafal musytarak. Apabila lafal musytarak itu terjadi
antara arti secara bahasa dan istilah syara’, maka yang harus digunakan adalah makna syara’.
Dan jika musytarak itu terjadi antara dua makna bahasa atau lebih, maka yang harus
digunakan adalah makna salah satunya dengan ijtihad dan mencari suatu petunjuk yang dapat
menentukanya, tidak boleh menggunakan kedua atau semua makna musytarak tersebut secara
bersamaaan.

3. Bentuk-bentuk lafal musytarak

• Berupa kalimat isim (kata benda)

• Berupa kalimat fi’il (kata kerja)

• Berupa kalimat huruf (kata sambung)


4. Contoh-contoh lafal musytarak

Lafal al yad dalam firman Allah SWT :

‫َع‬
‫ُوا‬ ‫ْط‬
‫َاق‬‫ة ف‬َُ
‫ِق‬‫َالسَّار‬ ‫ُ و‬
‫ِق‬‫َالسَّار‬‫و‬
ً َ
‫اًل‬ َ ‫َا‬
‫نك‬ ‫َسَب‬
‫َا ك‬‫ِم‬‫ء ب‬ً‫َا‬‫َز‬ ‫َا ج‬ ُ‫ي‬
‫هم‬ َِ
‫يد‬َْ
‫أ‬
ٌ
‫ِيم‬‫َك‬‫ٌ ح‬
‫ِيز‬‫َز‬ َّ َ
‫اَّللُ ع‬ َّ َ
‫اَّللِ و‬
ۗ ‫ِن‬
‫م‬
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Maidah : 38)

Lafal aidiya (jama’ dari al yad) musytarak antara hasta (dari ujung jari sampai pundak),
antara telapak tangan dan lemgan bawah (dari ujung jari sampai siku), antara telapak tangan
(dari ujung jari sampai pergelangan tangan), antara tangan kanan dan tangan kiri dan makna
yang terahir yakni dari ujung jari sampai pergelangan tangan kanan.

Lafal al qur-u dalam firman Allah SWT :

َّ
‫ِن‬ ‫ُس‬
‫ِه‬ َْ
‫نف‬ ‫َ ب‬
‫ِأ‬ ‫ْن‬‫بص‬ ‫َر‬
ََّ ‫يت‬ ‫َات‬
َ ُ ‫لق‬ََّ
‫ُط‬ ْ َ
‫الم‬ ‫و‬
‫ُر‬
ٍ‫ُو‬
‫ء‬ ‫ة ق‬ َ‫ث‬
َ‫َل‬
َ‫ث‬َ
Artinya : Wanita-wanitayang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quruu.
(QS. Al Baqarah : 228)

Lafal quruu tersebut musytarak antara makna suci dan makna haid.

Você também pode gostar