Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASAM NUKLEAT
ATLM II A
Disusun oleh:
1. Rizki Saputra (kelompok 5)
2. Siti Anisa Dwi Agustine (kelompok 5)
3. Solehah (kelompok 5)
Nukleotida
1. Nukleotida adalah blok bangunan DNA atau RNA, dan terdiri dari Basa
nukleotida, gula lima karbon, dan gugus fosfat.
2. Nukleosida adalah hasil akhir dari nukleotida pecah, yang mengandung
ikatan Basa nukleotida untuk gula.
D. Asam Deoksiribonukleat ( DNA)
Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit deoksiribosa
manapun. Namun demikian, setiap fosfat masih memiliki satu proton asam yang
biasanya terionisasi pada tingkat keasaman 7, menghasilkan oksigen bermuatan
negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan bersifat asam; dengan demikian di namai
asam nukleat. Penjelasan lengkap mengenai molekul DNA tertentu, yang
mengandung ribuan bahkan jutaan unit nukleotida, harus mencantumkan urutan
tepat dari basa heterosiklik (A, C, G, dan T) di sepanjang rantai.
a. Struktur sekunder DNA; Heliks rangkap
Sejak tahun 1938 sudah diketahui bahwa molekul DNA memiliki bentuk
yang diskret, sebab kajian sinar-x pada benang DNA menunjukkan pola
penumpukan yang beraturan dengan keberlakaan tertentu. Pengamatan penting
oleh E. Chargaff (columbia university) pada tahaun 1950 memberi petunjuk
penting mengenai struktur. Chargaff menganalisis kadar basa DNA dari berbagai
organisme yang berbeda dan menemukan bahwa banyaknya A dan T selalu
ekuivalen dan banyaknya G dan C juga selalu ekuivalen. Contohnya, DNA
manusia mengandung sekitar 30% A maupun T dan 20% G maupun C. Sumber
DNA lain memberikan persentase berbeda, tetapi nisbah A terhadap T dan nisbah
G terhadap C selalu satu.
Struktur RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid) disingkat menjadi RNA adalah satu dari tiga
makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting
dalam segala bentuk kehidupan (Key, 1976: 463).
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang
tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat,
satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari
ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus
pentosa dari nukleotida yang lain.
1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma, ribosom
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA
adalah deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan
heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga
mempunyai rantai ganda
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti DNA,
tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung
urasil. Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa
pirimidin DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan urasil.
mRNA adalah jenis RNA yang sangat heterogen. Setiap molekul membawa
salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai
polipeptida atau lebih(Ngili, 2013: 308).
1. RNA ribosom (rRNA), molekul ini adalah merupakan bagian integral dari
ribosom (Ribonukleoprotein intersel yang merupakan tempat sintesis
protein). RNA ribosom adalah kelompok paling banyak dari asam
ribonukleat, ada untuk sekitar 80% total RNA sel.
2. RNA transfer (tRNA), molekul ini membawa asam amino teraktivasi
keribosom untuk masuk kedalam rantai peptide tumbuh selama sintesis
protein. Molekul tRNA hanya sepanjang 73 sampai 95 residu nukleotida.
Mereka ada sekitar 15% dari total RNA sel.
3. RNA messenger (mRNA), molekul ini yang mengode urutan asam amino
dalam protein. Mereka adalah “pembawa pesan” yang membawa informasi
dari DNA ke kompleks translasi yakni protein disentesis. Umumnya
mRNA hanya 3% dari total RNA sel. Molekul ini adalah yang paling tidak
stabil dari asam ribonukleat sel.
4. Moleku RNA kecil ada dalam semua sel. Sebagian molekul RNA kecil
punya aktivitas katalitik dalam hubungan dengan protein. Banyak dari
molekul RNA ini berhubungan dengan proses yang memodifikasi RNA
setelah ia disentesis.
Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam
bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer
yang menyusun protein. Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti
yang mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal
proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme
hidup memakai DNA(Key, 1976: 497)
DAFTAR PUSTAKA