Você está na página 1de 1

Angka Kematian Bayi di Indonesia Alami

Penurunan
Qalbinur Nawawi - Okezone
JUM'AT, 27 SEPTEMBER 2013 11:43 wib

BKKBN (Foto: Google)


KEMATIAN bayi berangsur mulai bisa ditekan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Namun, usaha BKKBN tak akan berhenti sampai situ, melihat kematian berada di daerah pedesaan
masih tinggi.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Dr. Wendy Hartanto, MA selaku Plt. Deputi Pelatihan, Penelitian dan
Pengembangan BKKBN. Dia menjelaskan bahwa angka kematian menurut hasil survei demografi dan kesehatan
2012 menjelaskan mengalami penurunan meski tak berbeda jauh dengan hasil SDKI 2007, yaitu masing-masing
32 dan 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

"Sejauh ini kematian bayi telah turun sebesar 44 persen selama 18 tahun terakhir, dari 57 kematian per 1.000
kelahiran hidup di periode 1990-1994 ke 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup di periode 2008-2012. Namun,
BKKBN tentu tidak akan puas sampai sini saja. Kami juga akan terus berusaha menekan angka ini dengan
program yang kita sudah canangkan pada tahun 2013-2014, sehingga akhir tahun 2015 tahun menurun jauh,"
katanya dalam acara yang bertema Temu Nasional Keluarga Berencana Dalam Rangka Hari Kontrasepsi
Sedunia 2013, di Assembly Hall, Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Wendy menambahkan bahwa jumlah angka kematian bayi yang meninggal, kebanyakan terjadi di daerah
pedesaan ketimbang di perkotaan. Menurutnya, hal tersebut yang terus membuat BKKBN berkerja keras karena
memang daerah pedesaan merupakan fokus dari program BKKBN selama ini.

"Menurut angka kematian bayi berdasarkan daerah tempat tinggal. SDKI 2012 menemukan bahwa ada 40
kematian bayi di pedesaan per 1.000 kelahiran hidup, yang bila kita bandingkan dengan angka kematian kota
merupakan jumlah yang tinggi, yakni hanya 26 kematian per 1.000 kelahiran anak," terangnya.

Kendati demikian, BKKBN yakin bahwa akhir tahun 2015 angka kematian bayi akan menurun lebih jauh.
Pasalnya, BKKBN sudah membuat program akselerasi 2013-2014 untuk gencar mengajak masyarakat,
khususnya pedesaan untuk ikut program KB. Terkait biaya alat kontrasepsi di pedesaan nanti, Dr. Wendy
memastikan bahwa tak ada biaya yang dikenakan atau semua dijamin sepenuhnya oleh pemerintah. (ind)

Você também pode gostar