Você está na página 1de 6

Referensi Kesehatan

January 1, 2010
Abortus Imminens
Filed under: Persalinan — creasoft @ 3:09 pm
Tags: abortus, imminens
Definisi Abortus Imminens
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan
tersebut. Berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (Mochtar
Rustam, Sinopsis Obstetri. 1998 : 209).
Abortus imminens adalah terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini, kehamilan masih mungkin berlanjut dan
dipertahankan (Wiknjosastro dkk, 2002 : 147).
Abortus imminens adalah abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk
mempertahankannya (FK-UNPAD, 1984 : 8).
Partus Immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu – 37 minggu atau bayi dengan
berat badan 1000 gr – 2500 gr.
Partus Maturus atau partus alferme adalah pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg – 42 mg atau bayi
dengan berat badan 2500 gr atau lebih.
Partus Postmaturus atau partus serotinus adalah pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42
minggu. (FK-UNPAD, 1984 : 222).
Etiologi
Faktor-faktor penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa
faktor sebagai berikut :
Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom.
Faktor lingkungan endometrium
Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi: gizi ibu kurang karena
anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan
Pengaruh Luar
Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi. Hasil konsepsi terpengaruh
oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
Kelainan pada Plasenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita poenyakit nefritis, hypertensi, tosemia, gravidarum, anomali
plasenta.
Penyakit Ibu
Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abnoinalis, malaria, sifilis
Anemia Ibu
Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes melitus.
Keracunan nikotin, gas racun, alkohol dll.
Kelainan Traktus Genetalis
Retroversio uteri, miomata uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus
Antagenesis Reshus
Pada antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia
pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi, kordis, mainutrisi, netritis, sufilis,
keracunan, sinar rontgen dan avitaminosis.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 209).
III. Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas dua golongan :
Abortus Spontan
Abortus yang terjadi tidak diketahui faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Contoh : Abortus kompletus, Abortus inkompletus, Abortus insipiens,
Abortus imminens, missed abortion, Abortus hubitualis, Abortus
infeksiosus, Abortus septi
Abortus Provakotus (inducet obortion)
Abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi
menjadi :
a) Abortus Medisinalis (abortus trhapeuticd)
Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan
jiwa ibu.
b) Abortus Kriminalis
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi
medis.
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 211).
IV. Gejala Klinis
1. Terdapat keterlambatan datang bulan.
2. Terdapat perdarahan, disertai perut sakit.
3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan da terjadi kontraksi
otot rahim.
4. Hasil pemeriksaan dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, kanalis servikalis masih
tertutup, dapat dirasakan kontrasi otot rahim.
5. Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif
1. Penanganan Abortus Imminens
1. Istirahat – baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena
cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang
mekanik.
2. Anjuran untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan
hubungan seksual.
3. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih hidup.
(Wiknjosastro dkk, 2002 : 305)
http://creasoft.wordpress.com/page/2/2010

Indikasi tindakan abortus di


Indonesia

http://medic.webs88.com --> Berita Kedokteran


May. 1, 2001 - 16:25 WIB
Indikasi tindakan abortus di Indonesia

Reporter/Penulis: Ratih Sayidun

JAKARTA, 8's Medical - Perlindungan hak reproduksi harus dijamin dengan


undang-undang yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Sejauh ini
masalah abortus baru diatur dalam UU Kesehatan no. 23 tahun 1992 pasal 15,
yang menjelaskan bahwa abortus hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat
untuk menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin.

Demikian dikemukakan dr Gulardi H Wiknjosastro, SpOG FKUI/RSCM dalam


Musyawarah Kerja Nasional Etika Kedokteran III yang diselenggarkan oleh
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jakarta. Diingatkan oleh Gulardi, kendati
demikian, belum ada peraturan pemerintah (juklak) yang menjelaskan siapa,
tempat dan cara melakukan abortus tersebut.

Menurut Gulardi, setiap tahun ada 585 ribu ibu meninggal akibat proses
kehamilan diseluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 20 ribu diantaranya terjadi
di Indonesia. Lagipula proses reproduksi ternyata menimbulkan korban yang
sia-sia.

Mengingat angka kematian ibu (AKI) yang mencapai 373 ribu per 100 ribu orang
ibu di Indonesia, suatu angka yang tinggi dibandingkan di negara-negara
tetangga. Sebanyak 11-13 persen dari kematian ibu tersebut disebabkan oleh
abortus. Sebagian besar disebabkan oleh abortus yang tidak aman, yaitu
dilakukan dengan cara yang tidak baik, misalnya dibantu dukun atau minum
jamu peluntur.

Gulardi mengingatkan, International Conference on Population and Development


(ICPD) di Cairo tahun 1994 menyadarkan masyarakat internasional bahwa
perempuan sebenarnya punya hak reproduksi. Artinya, berhak menentukan kapan
ingin hamil, punya anak dan berapa anak yang diinginkan. Berkaitan dengan
abortus, hak hidup perempuan dipertentangkan dengan hak hidup janin.

Angka kejadian abortus spontan mencapai 15 persen. Jumlahnya bisa mencapai


40 persen bila ditambah dengan hasil konsepsi yang larut dengan haid.
Umumnya abortus terjadi sebelum kehamilan tiga bulan. Yang dimaksud abortus
adalah berhentinya (mati) dan dikeluarkannya kehamilan sebelum usia 20
minggu, dihitung dari haid terakhir atau berat janin kurang dai 500 mg atau
panjang janin kurang dari 25 cm.

Menurut Gulardi, janin yang pantas dianggap dapat hidup ialah setelah
melewati 100 hari kehamilan. Karena itu, pertimbangan untuk menghentikan
kehamilan sebaiknya dilakukan jauh sebelumnya. Atau kira-kira pada haid
terlambat atau maksimum kehamilan tiga bulan. Inilah yang disebut abortus
yang aman.

Sejak kehamilan 20 minggu, janin akan tumbuh kembang dengan cepatnya.


Kemampuan ilmu kedokteran untuk menyelamatkan janin setelah 22 minggu
kehamilan relatif rendah, mengingat belum matangnya organ vital terutama
paru-paru. Angka kehidupan (survival rate) usia kehamilan 22-24 minggu
mencapai 20 persen. Di negara maju, akan naik menjadi 80 persen pada usia
kehamilan 24-28 minggu.

Sebaliknya bagi negara berkembang dengan teknologi kedokteran yang


sederhana, sebagian besar janin pada usia kehamilan 24-28 minggu akan
meninggal. Di Indonesia angka kehidupan janin pada usia kehamilan 28-34
minggu hanya 70 persen.

Gulardi mengingatkan, meskipun mampu mempertahankan kehidupan bayi,


namun risiko kelumpuhan pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu bisa
mencapai 20 persen. Selain itu, biaya perawatannya sangat mahal. [RAS]
http://groups.yahoo.com/group/pelita/message/1806.2010

di cari
Rujukan :
1. Petrozza John C ( August 2006 ). " Early Pregnancy Loss " eMedicine.WebMD.
http://www.emedicine.com/med/topic 3241.htm. Retrieved on 2009-07-20. "
2. "What is a chemical pregnancy?". Baby Hopes. http://www.babyhopes.com/articles/chemical pregnancy.html.
Retrieved on 2009-07-20.
3. MedlinePlus " Medical Encyclopedia. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000904.htm. Retrieved
2009-07-20
4. "Miscarriage : An Overview" Armenian Medical Network.2005 http://www.health.am/pregnancy/more/msicarriage
an overview/ Retrieved on 2009-07-20

Abortus
 View
 clicks
Posted August 8th, 2008 by arya_brave
 Ilmu Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
Hamil/partus, merupakan proses dimana terbentuk dan berkembangnya fetus menjadi janin yang kian
lama kian membesar menjadi seorang bayi. Namun terlalu banyak problematika seperti infeksi, kurang
sempurnanya bentuk janin, racun/radiasi yang menyebabkan janin tersebut tidak dapat berkembang
atau bahkan mati.
Dalam menanggulangi masalah yang diakibatkan oleh kematian janin tersebut maka ditemukannya
tindakan abortus.
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yagn dilaporkan dapat hidup diluar kandungan,
mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu).
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan (berat kurang dari 500 gram
atau kurang dari 20 minggu).Dari segi medikolegal maka istilah abortus, keguguran, dan kelahiran
prematur mempunyai arti yang sama dan menunjukkan pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang
cukup.
Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan dibawah 500 gram dapat hidup
terus, maka abortus ditentukan sebagai
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 grant atau kurang dari 20 tninggu. Abortus
yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan. Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan
sebelum 20 minggu akibat tindakan. Abiortus terapiutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas
indikasi medis
Frekwensi abortus sukar ditentukari karenaabortus buatan banyak tidak diiaporkan, kecuali apabila
terjadi komplikasi. Juga karena sebdgian abortus spohtan hanya disertai gejala dan tnda ringan,
sehingga pertolongan medis tidak dipeftukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlaimbat.
Diperkirakan frekwetisi abortus spontan berkisar 10 - 15 %.Dalam makalah ini kami akan membahas
apa sebenarnya abortus itu serta prosedurnya juga asuhan keperawatan yang dapat muncul dari abortus
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI ABORSI
Aborsi ialah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”.
Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk
bertumbuh. (Dewi, Made Heny Urmila. 1997, Pusat Penelitian Kependudukan UGM)
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum
38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur. (Apuranto, H dan
Hoediyanto. 2006. Bag. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran UNAIR)
II.2 ETILOGI
II.2.1 Hal yang dapat menyebabkan abortus dapat dibagi menjadi
Infeksi akut
virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.
Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.
Parasit, misalnya malaria.
Infeksi kronis
Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
Tuberkulosis paru,aktif, pneumonia.
Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.
Penyakit kronis, misalnya :
hipertensi
nephritis
diabetes
anemia berat
penyakit jantung
toxemia gravidarum
Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
Trauma fisik.
Penyebab yang bersifat lokal:
Fibroid, inkompetensia serviks.
Radang pelvis kronis, endometrtis.
Retroversi kronis.
Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
Kelainan alat kandungan.
Gangguan kelenjar gondok.
Penyebab dari segi Janin / Plasenta
Kematian janin akibat kelainan bawaan.
Kelainan kromosom
Linkungan yang kurang sempurna.
Penyakit plasenta, misalnya inflamasi dan degenerasi
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kesehatan/abortus-0

Você também pode gostar