Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/ Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan Terakhir : SMA
Perkerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Moesowulung
Tgl. Pengkajian/ Jam : 30 Mei 2016/ 22:00 WIB
No. MR : 22.65.79
Diagnosa Medis : CKB (Cedera Kepala Berat)
34
35
5. Exposure:
Terpasang drainase vakum di bagian kepala post operasi, NGT pada lubang
hidung bagian kanan, DC (kateter), infus pump di tangan kiri.
Keterangan :
= laki-laki
=Perempuan
=Pasien
=Ada hubungan
=Serumah
=Meninggal
3. Persyarafan (Brain)
GCS:10 (Somnolen), pupil isokor, reflek cahaya kiri dan kanan positif dan uji
koordinasi negative.
Uji Syaraf Kranial:
Nervus Kranial I : Tak terkaji.
Nervus Kranial II : Tak terkaji.
Nervus Kranial III : Tak terkaji.
Nervus Kranial IV : Tak terkaji.
Nervus Kranial V : Tak terkaji.
Nervus Kranial VI : Tak terkaji.
Nervus Kranial VII : Tak terkaji.
Nervus Kranial VIII : Tak terkaji.
Nervus Kranial IX : Tak terkaji.
Nervus Kranial X : Tak terkaji.
Nervus Kranial XI : Tak terkaji.
Nervus Kranial XII : Tak terkaji.
Uji koordinasi : - Ekstremitas atas (jari ke jari: positif dan jari ke hidung:negatif)
- Ekstremitas bawah (tumit ke jempol kaki: negatif)
Refleks :
Bisep : Tak terkaji.
Trisep : Tak terkaji.
Brakioradialis : Tak terkaji.
Patella : Tak terkaji.
Achiles : Tak terkaji.
Refleks Babinski : Tak terkaji.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
4. Eliminasi Uri (Bladder)
Pasien terpasang kateter, produksi urin ± 100 cc, warna kuning kemerahan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
38
Protein 3+ Negatif
Urobilinogen 3+ Negatif
Darah 2+ Negatif
Sedimen Urin:
Epitel Skumous (+)/pos Positif
Leukosit 2-6 sel < 5/Lp 40x
Eritrosit 10-12 sel ≤ 3/ Lp 40x
Analisis Data
Prioritas Masalah
1. Tidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan
napas,
2. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan suplai
darah.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan
pergerakan sendi.