Você está na página 1de 10

C.

Jenis-Jenis Binatang Laut Yang Berbahaya dan Pertolongan Pertamanya


1. Bulu babi
Bulu babi termasuk filum Echinodermata, bentuk dasar tubuhnya segilima. Mempunyai
lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung dan
duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat
digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-
lempengan yang berhubungan satu sama lain.
Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola cangkang yang keras berkapur dan dipenuhi
dengan duri-duri (Nantji, 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti jarum dan sangat
rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat digerak-
gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Bulu babi berbahaya jika
terinjak karena durinya sangat rapuh/ mudah patah dan durinya mengandung racun.
a. Gejala-gejala tertusuk duri bulu babi :
1) Rasa sakit pada bagian tubuh yang tertusuk
2) Agak sedikit demam atau demam derajat ringan

b. Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk bulu babi,
yang perlu dilakukan adalah :
1) Jangan panik
2) Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan tindakan ABCD apabila
tidak ada tanda-tanda sesak napas atau henti napas dan gangguan sirkulasi
3) Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan (jeruk
lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan pada daerah tubuh yang tertusuk.
4) Keluarkan durinya dan beri antiseptik
5) Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis.

Bulu babi
2. Ubur-ubur
Sengatan ubur-ubur adalah gangguan umum untuk perenang dan penyelam. Dengan
tentakel yang berisi ribuan sengatan berduri kecil, ubur-ubur yang ditemukan di semua
samudra dunia berpotensi menyerang manusia. Sengatan ubur-ubur berkisar dari ringan
sampai parah.
Beberapa ubur-ubur yang sangat beracun dan bahkan sengatan kecil dapat
menyebabkan sakit parah dan iritasi, sedangkan ubur-ubur lainnya tidak berbahaya bagi
manusia. Kebanyakan sengatan ubur-ubur dapat dirawat dengan pertolongan pertama,
tapi beberapa jenis sengatan ubur-ubur dapat lebih parah dan memerlukan perawatan
medis. Dalam kasus yang jarang, sengatan ubur-ubur yang luas atau dari spesies
tertentu ubur-ubur dapat mengancam jiwa.

Ubur-ubur

a. Gejala sengatan ubur yang ringan


Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan:
1) Sensasi terbakar
2) Menyakitkan tanda atau garis merah yang berkembang setelah beberapa menit
sampai beberapa jam
3) Gatal
4) Kesemutan dan mati rasa
5) Lepuh
Iritasi ringan hingga sedang di kulit biasanya membaik dalam waktu satu hingga dua
minggu. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda pada kulit mungkin makan waktu satu
sampai dua bulan.
Sengatan ubur-ubur yang parah dapat mempengaruhi seluruh tubuh (reaksi sistemik).
b. Tanda dan gejala sengatan ubur-ubur yang parah
1) Mual
2) Muntah
3) Sakit kepala
4) Kejang otot
5) Kelemahan
6) Kesulitan mengendalikan gerakan otot
7) Pusing
8) Demam
c. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat ubur-ubur
yang perlu dilakukan adalah :
1) Setelah merasakan tersengat ubur-ubur segeralah tentakel dibersihkan dengan cara
dicuci dengan air laut di pantai saat itu juga. Pada saat membersihkan area yang terkena
sengatan ubur-ubur jangan menggosok dengan menggunakan tangan telanjang, karena
terkadang ubur-ubur meninggalkan sisa tentakel pada permukaan kulit.
2) Segeralah ke bibir pantai untuk mencari pertolongan.
3) lalu bilas daerah sengatan dengan cuka (cairan asam) untuk menetralkan sengatan di
kulit.
4) Kompres daerah yang terkena sengatan ubur-ubur tersebut dengan air panas.
5) Istirahatlah, dan tahanlah rasa sakit yang Anda rasakan.
6) Paling tidak rasa sakit yang berlebihan akan turun setelah kira-kira 1 jam.
7) Untuk meminimalisir, berjemurlah di paparan sinar matahari dan oleskan minyak
yang panas. Misalnya Gandapura atau minyak Cap Kapak.

3. Ular laut
Ular laut adalah salah satu binatang paling berbahaya dan beracun di laut. ular laut
terkadang dapat kita jumpai di pantai yang ada banyak karangnya. Ular laut
bersembunyi di sana untuk mencari mangsa berupa ikan-ikan kecil, namun jika merasa
terancam maka ia akan menggigit kita.

Ular Laut

a. Tanda dan Gejala


Gejala utama dari envenomisasi (keracunan akibat patukan ular) bisa muncul dalam
hitungan menit sampai berjam-jam setelah terkena gigitan. Gejala yang timbul dapat
berupa :
1) Kekakuan anggota tubuh
2) Rasa sakit dan kontraksi otot yang disertai kelemahan.
3) Kelumpuhan otot bisa menjalar ke badan dan
4) mengakibatkan kesukaran bernafas akibatnya korban sering panik dan bertindak
kurang wajar.

b. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita digigit ular laut, yang
perlu dilakukan adalah :
1) Menenangkan korban yang cemas;
2) Nilai kondisi pasien, lakukan ABC (Airway, breathing, Circulation)
3) imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan cara
mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena
pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran
darah dan getah bening; pertimbangkan pressure-immobilisation pada gigitan hindari
gangguan terhadap luka gigitan karena dapat meningkatkan penyerapan bisa dan
menimbulkan pendarahan lokal.
4) Berikan ABU (bila ada)
5) Segera bawa ke Rumah Sakit

4. Ikan Pari
Ikan Pari memiliki duri berbisa di ekornya. Jika tanpa sengaja menginjak ikan pari, itu
akan merespon dengan menyodorkan ekornya ke kaki. Venom dan tulang belakang
fragmen dapat menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Daerah yang cedera tersebut
menjadi biru dan hitam. Kerusakan itu terjadi karena adanya injeksi racun dan kerusakan
jaringan, yang mungkin juga terkena infeksi.
Ikan Pari
a. Tanda dan gejala
Gejala yang ditmbulkan akibat sengatan ikan pari biasanya menyebabkan rasa sakit,
mual, kelemahan, dan pingsan. Dalam kasus yang jarang terjadi, korban mungkin akan
kesulitan bernapas atau bahkan mati.
b. Tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi kasus seperti ini adalah sebagai
berikut :
1) Cuci luka hingga bersih dengan air laut.
2) Ikat kaki yang tersengat dengan pembalut kira-kira 5 cm di atas luka, seperti merawat
luka gigitan ular. Lakukan hal ini sesegera mungkin. Ikat tersebut harus cukup kencang
untuk mencegah penyebaran racun pada jaringan kulit, tetapi jangan sampai
menghalangi aliran darah dalam jaringan di bawah kulit. Untuk mengujinya, selipkan
jari-jari Anda di bawah tali pengikat. Apabila jari-jari tidak dapat masuk, berarti ikatan
tersebut terlalu kencang.
3) Keluarkan sisa-sisa sengat dari dalam luka.
4) Sediakan air hangat untuk meredam bagian kaki yang luka, kemudian rendam sampai
10 jam. Tambahlah air panas untuk mempertahankan suhu air agar tetap sama. Kondisi
ini akan melumpuhkan racun tersebut.
5) Tidak ada obat antiracun untuk luka sengat ini. Jadi segera lah bawa ke Rumah Sakit

5. Moluska “Kerang Kerucut”


Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas tubuh. tubuh mollusca adalah
tripoblastik, bilateral simetri, dan memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan
cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka
luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah, dan bekicot.
Namun, ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok seperti cumi-cumi, sotong gurita
dan siput telanjang.
Bedasarkan simetri, kaki, cangkang, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas 5
kelas yaitu:
a. Kelas Amphineura, contohnya Chiton,tubuhnya bilaterla simetris, cangkang terdiri dari
8 kepingan kapur yang mempunnyai banyak-banyak serabut insang yang berlapis-lapis.
b. Kelas Gastropoda, contohnya siput, bekicot dll.
c. Kelas Scaphopoda, cangkang seperti kerucut atau tanduk. Ujung cabang berlubang
dan bermantel.
d. Kelas Chephalopoda, contoh cumi-cumi, gurita, nautilus dan sebagainya. Tubuhnya
bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem saraf
berkembang dipusatkan di kepala.
e. Kelas Pelecypoda, contoh kerang, tiram kepah, remis dan sebagainya.
Biota laut yang satu ini tidak kalah mematikan bagi penyelam jika tersengat olenya,
beberapa hewan ini menyengat dengan menembakkan tombak yang berukuran 25 mm
yang dialiri racun mematikan. Hewan ini memiliki motif yang menarik dengan corak yang
bermacam-macam. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menyentuh dan
mengganggunya dan gunakan sarung tangan jika menyelam. Efek yang muncul selain
kematian bisa terkena lumpuh dan gangguan pernapasan.

Kerang kerucut

Tanda dan gejala yang ditimbulkan yaitu ; edema, iskemia, mati rasa, parastesia di
sekitar luka. Pasrastesia dapat menjalar sampai ke daerah bibir,mulut. Paralisis muscular
lokalisata dapat berkembang menjadi kelemahan atau paralisis generalisata dan
berakhir dengan gagal napas dan kardiopulmonal.
a. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk kerang
kerucut, yang perlu dilakukan adalah :
1) Jangan panik
2) Perhatikan pernapasan korban
a) Baringkan penderita dengan posisi terlentang
b) Lakukan langkah A (Airway) yaitu bebaskan jalan napas.
c) Jika terjadi henti napas lakukan langkah B (Breathing) yaitu lakukan bantuan
pernapasan denga cara Mouth to Mouth (dari mulut ke mulut).
d) Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation) yaitu pijat jantung luar
bergantian dengan bantuan pernapasan dengan frekuensi 15 kalikompresi jantung : 2
kali hembusan.
3) Lakukan pengisapan lokal dengan menggunakan alat penghisap, seperti pompa
vakum ekstaktor.
4) Pertolongan selanjutnya bawalah ke Rumah Sakit untukmendapatkan perawatan
secara medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan dengan jalan D (Drug fluids),
penggunaan obat-obatan sebagai berikut:
a) Pemberian cairan infus sesuai dengan indikasi.
b) Adrenalin diberikan 0,5-1 mg/IV dapat dihitung 3-5 menit
c) Sulfas atropin, untuk bradikardi dengan dosis 0,04 mg/kg BB atau langsung diberikan
0,5 mg/IV dapat diulang seperlunya,dosis maksimal 2mg.
d) Pemberian meylon untuk menetralisir asam yang terbentuk dijaringan yang iskemia
akibat henti sirkulasi denga dosis 1mg/kg BB, dilanjutkan 0,5 mg/kgBB 10-15 menit
kemudian. Padahenti napas yang baru terjadi 1-2 menti tidak perlu diberikan meylon.
e) Pemberian Xylocard 50mg IV bolus untuk disritmia, VES (Ventrikel Ekstra Systole) dan
untuk mencegah fibrilasi ventrikel.
5) Pemberian kalsium untuk meningkatkan kontraktilitas myocard digunakan Ca
Glukonas 10 cc larutan 10% bila perlu dapat diulang setiap 10menit.
6) Pemberian kortikosteroid untuk anti inflamasi (oedem), retensi Na, ketahanan kapiler,
dengan dosis 10-20 mg IV
7) Pemberian dopamin untuk vasokonstriksi, dengan dosis dopamin 6-15
meg/kgBB/menit IV (200 mg dopamin dalam 200-500cc D5% dengan kecepatan tetesan
maksimal 20 tpm). Pakailah Dobutamin (Dobuject) sebagai pengganti dopamin jika heart
rate tinggi/cepat.

6. Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )


Binatang kecil ini terdapat dicelah celah karang, dan jika ia merasa terganggu akan
mengeluarkan cincin berwarnba biru pada permukaan badannya. Luka gigitan biasanya
tidak sakit dan kecil. Namun jika dibiarkan akan menyebabkan bisa ( racun ) akan
menyebar ke dalam tubuh dan mengakibatkan kelumpuhan yang bisa berujung pada
berhentinya bernafasan.

Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )

a. Tanda dan Gejala


1) Kegagalan nafas secara progresif selama 10-15 menit
2) Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri
3) Mungkin berwarna merah & benjolan (tampak seperti melepuh berisi darah)
4) Kehilangan rasa raba (disekitar mulut & leher)
5) Kesulitan menelan, kelumpuhan otot, gangguan penglihatan, inkoordinasi
6) Mual & muntah, pernapasan & denyut nadi berhenti à kematian
b. Tindakan yang harus dilakukan saat pasien terkena gigitan gurita cincin biru ini adalah
:
1) Nilai Airway, Breathing, Circulation
2) Pertolongan dengan nafas buatan selama 6 – 12 jam
3) Pemasangan turniket lebar dan sayatan diatas luka harus segera dilakukan setelah
tempat gigitan ditemukan
4) Sebaiknya korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang terdekat.

7. Scorpionfish and Lionfish (Scorpaena sp dan Pterois antennata)


Scorpionfish dan Lionfish
Scorpionfish dan lionfish memiliki bentuk tubuh yang elegan dengan sirip
memanjang.namun. Pada bagian ujung dari Sirip-sirip keras tersebut terdapat kelenjar
racun, apabila terkena tubuh manusia dapat menyebabkan sakit yang berlangsung
selama 6 jam.
a. Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk Scorpionfish
and Lionfish, yang perlu dilakukan adalah :
1) Jangan panik
2) Siram dengan air panas dicampur cuka atau irisan lemon dapat dijadikan sebagai obat
untuk mengurangi rasa sakit.
3) Bawa ke Rumah Sakit segera, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

D. Terumbu Karang
Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan
daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu karang yang sampai
sekarang masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe tersebut adalah :
1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari
pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai
yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken
(Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.5¬2 km ke
arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang
membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan
kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau
benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great
Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi
Tengah).
3. Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau¬pulau
vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut
Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang
penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi),
Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)

Gambar 2. Tipe-tipe terumbu karang, yaitu terumbu karang tepi (kiri), terumbu karang
penghalang (tengah), dan terumbu karang cincin (kanan).
Namun demikian, tidak semua terumbu karang yang ada di Indonesia bisa digolongkan
ke dalam salah satu dari ketiga tipe di atas. Dengan demikian, ada satu tipe terumbu
karang lagi yaitu:
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island).
Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu
geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang
secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan
Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).
a. Bahaya Karang Laut
Karang laut dapat menimbulkan bahaya jika tertusuk ke dalam tubuh manusia. Di
antaranya
1. Jika tusukan karang laut menimbulkan luka, maka dapat menimbulkan resiko infeksi.
2. Tusukan karang laut yang masih tertinggal di dalam tubuh manusia jika tidak bisa
keluar, maka dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan kelumpuhan.
3. Jika yang tertusuk itu karang yang memiliki racun, maka racun tersebut dapat
menyebabkan kelumpuhan hingga kematian
b. Penanganan Pertama pada Pasien Tertusuk Karang Laut
Pertolongan pertama luka tertusuk bisa di atasi dengan mengangkat potongan yang
tertinggal dengan sarung tangan atau pingset, lalu rendam bagian terluka dalam air
panas (45 derajat celcius) selama 30-90 menit.Kebanyakan racun adalah protein yang
akan hancur dan melunak oleh panas dan untuk menetralkan racun dapat digunakan
ammonia, tapi jika sulit untuk menemukan amonia, dapat dinetralisir dengan urine yang
juga mengandung ammonia.

BAB III
PENUTUP

Banyak sekali binatang laut yang memiliki bisa atau racun, dari racun yang tingkat
rendah atau tidak begitu berbahaya yang biasanya hanya berakibat sesaat maupun
racun golongan tingkat sangat berbahaya.
Jenis-jenis hewan berbahaya tersebut adalah bulu babi, kerang kerucut, scorpinfish dan
lionfish, serta stonefish.
1. Bulu Babi
Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk bulu babi, yang
perlu dilakukan adalah :
a. Jangan panik
b. Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan tindakan ABCD apabila
tidak ada tanda-tanda sesak napas atau henti napas dan gangguan sirkulasi
c. Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan (jeruk
lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan pada daerah tubuh yang tertusuk.
d. Keluarkan durinya dan beri antiseptik
e. Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis.

2. Mollusca “Kerang Kerucut”


Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk kerang kerucut,
yang perlu dilakukan adalah :
a. Jangan panik
b. Perhatikan pernapasan korban
1) Baringkan penderita dengan posisi terlentang
2) Lakukan langkah A (Airway) yaitu bebaskan jalan napas.
3) Jika terjadi henti napas lakukan langkah B (Breathing) yaitu lakukan bantuan
pernapasan denga cara Mouth to Mouth (dari mulut ke mulut).
4) Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation) yaitu pijat jantung luar
bergantian dengan bantuan pernapasan dengan frekuensi 15 kalikompresi jantung : 2
kali hembusan.
c. Lakukan pengisapan lokal dengan menggunakan alat penghisap, seperti pompa vakum
ekstaktor.
d. Pertolongan selanjutnya bawalah ke Rumah Sakit
3. Scorpionfish and Lionfish (Scorpaena sp dan Pterois antennata)
Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk Scorpionfish
and Lionfish, yang perlu dilakukan adalah :
a. Jangan panik
b. Siram dengan air panas dicampur cuka atau irisan lemon dapat dijadikan sebagai obat
untuk mengurangi rasa sakit.
c. Bawa ke Rumah Sakit segera, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan


daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu karang yang sampai
sekarang masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe tersebut adalah :
1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)
2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
3. Terumbu karang cincin (atolls)
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Pertolongan pertama luka tertusuk bisa di atasi dengan mengangkat potongan yang
tertinggal dengan sarung tangan atau pingset, lalu rendam bagian terluka dalam air
panas (45 derajat celcius) selama 30-90 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Alkvied, ovick. 2012. Tugas P3K di laut. https://www.scribd.com/doc/178324125/ Tugas-


p3k-Di-Laut (diakses tanggal 25 Maret 2015)

http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/09/ancaman-bahaya-di-balik-pasir-putih-dan-
air-yang-jernih-470060.html (diakses tanggal 25 Maret 2015)

rahrdini, fitria. 2007. https://www.scribd.com/doc/178324125/hewan-berbahya-di-laut.


(diakses tanggal 25 Maret 2015)

https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2014/01/29/cara-alami-mengatasi-
sengatan-ubur-ubur/ (diakses tanggal 24 April 2015)

http://sehatnesia.com/469/pertolongan-pertama-sengatan-binatang-laut/ (diakses
tanggal 24 April 2015)

http://dunialaut.com/2008/11/01/sengatan-biota-laut.html (diakses tanggal 24 April


2015)

http://www.touristpolicebali.info/3/profile/161/pertolongan-pentama-saat-cedera-
dilaut/ (diakses tanggal 24 April 2015)

http://intisari-online.com/read/gigitan-kucing-lebih-berbahaya-dari-gigitan-anjing
(diakses tanggal 24 April 2015)

Você também pode gostar