Você está na página 1de 2

Apa itu Mastoidektomi: Gambaran Umum,

Manfaat, dan Hasil yang Diharapkan


Apa itu Mastoidektomi?
Mastoidektomi adalah prosedur bedah untuk mengeluarkan sel udara mastoid sebagai
pengobatan infeksi telinga tengah atau bagian dari prosedur implantasi koklear.

Sel udara mastoid terletak di tulang mastoid yang berada pada bagian tengah dan dalam
telinga. Karena letaknya berdekatan dengan rongga yang terhubung pada telinga tengah, sel
ini cenderung dapat menyebarkan infeksi ke bagian telinga yang lebih dalam, bahkan hingga ke
tulang tengkorak.

Dulu, mastoidektomi merupakan metode pengobatan utama. Namun berkat kemajuan


perkembangan antibiotik, penyakit menular di area telinga dapat ditangani tanpa membuang sel
mastoid.

Siapa yang Perlu Menjalani Mastoidektomi dan Hasil yang Diharapkan


Mastoidektomi dilakukan untuk mengobati infeksi yang berkembang di telinga tengah, seperti:

 Otitis media – Istilah umum yang dipakai untuk radang atau infeksi telinga tengah.
Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan (seperti mukus dan pus) yang
mengganggu kinerja saluran Eustacius sehingga menyebabkan kehilangan pendengaran
atau tuli. Tidak ada penyebab pasti dari otitis media. Namun, pada kasus yang parah,
kondisi ini terjadi saat bakteri dan virus masuk ke dalam telinga melalui hidung dan
tenggorokan.

Pada kondisi otitis media kronis, dokter perlu mengeluarkan cairan telinga dan sel atau bahkan
tulang mastoid untuk mencegah penyebaran infeksi.
 Kolesteatoma - Penyakit telinga yang disebabkan oleh otitis media kronis dan infeksi
telinga lainnya. Saluran Eustacius (tabung yang bermuara dari faring hingga telinga
tengah dan berperan mengatur tekanan telinga) yang melemah atau rusak karena infeksi
telinga berkepanjangan, menyebabkan pertumbuhan kantung-kantung di telinga tengah.
Kantung-kantung yang membesar berpotensi menekan tulang telinga tengah yang
memperkuat gelombang suara yang masuk ke telinga dalam. Selain itu, kista telinga
dapat memicu pertumbuhan abses pada otak, wajah baal atau mati rasa, dan walau
jarang terjadi, berpotensi kehilangan kemampuan mendengar selamanya.

Mastoidektomi juga dapat dilaksanakan sebagai bagain dari prosedur pemasangan implan
koklear. Implan koklear adalah alat berukuran sangat kecil yang ditanam di telinga tengah
untuk meningkatkan pendengaran bagi pasien yang menderita gangguan pendengaran berat.
Dengan mengeluarkan sel udara mastoid, infeksi kronis dapat dihindari dan potensi kambuh
pun berkurang. Prosedur ini juga mencegah kehilangan pendengaran sementara atau
permanen, serta komplikasi serius lainnya yang memengaruhi otak.

Cara Kerja Mastoidektomi


Mastoidektomi dilakukan oleh dokter bedah spesialis THT, yang memiliki spesialisasi
menangani penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan. Prosedur bedah pengangkatan sel
udara mastoid dapat dilaksanakan menggunakan metode yang berbeda, disesuaikan dengan
kondisi dan tingkat keparahan penyakit pasien.
Prosedur dikatakan sederhana apabila hanya mengangkat sel berpenyakit pada tulang
mastoid. Namun, jika dinding lorong di bagian belakang dan depan telinga ikut dibuang, serta
memerlukan pelaksanaan mentoplasti (prosedur untuk membesarkan kartigo lateral pada kanal
auditori telinga luar), maka disebut mastoidektomi radikal.

Prosedur dimulai dengan memberi bius total pada pasien yang berbaring telentang dan telinga
yang sakit dibiarkan terbuka. Dokter bedah akan menandai area yang perlu disayat, biasanya
di belakang telinga, namun dapat juga langsung ke dalam telinga. Kemudian, dokter memberi
antiseptik pada area sayatan untuk mencegah infeksi.

Dokter akan membuat sayatan untuk mengakses tulang mastoid. Tulang ini kemudian dipotong
terbuka menggunakan alat bor, sehingga sel udara mastoid dapat terlihat jelas dan diangkat,
sementara area bedah akan diberi pengairan untuk memastikan tidak ada penumpukan debu
tulang. Cairan telinga dalam perlu dibersihkan. Jika infeksi telah menjalar pada hampir seluruh
bagian tulang mastoid, maka tulang harus diangkat.

Bila bedah telah selesai, sayatan akan dijahit dan area pembedahan akan ditutup dengan kain
gauze.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Mastoidektomi


Setelah sel udara mastoid diangkat, pasien umumnya merasa nyeri, tidak nyaman, mengalami
pendarahan dan infeksi yang dapat dicegah dengan pemberian antibiotik. Karena telinga dalam
ikut mengatur keseimbangan tubuh, maka pasien kemungkinan mengalami pusing
atau vertigo selama beberapa hari. Saraf-saraf yang berada di wajah dapat mengalami
kerusakan yang menyebabkan wajah mati rasa, namun kondisi ini jarang ditemukan.

Rujukan:

Chole RA, Sudhoff HH. Chronic otitis media, mastoiditis, and petrositis. In: Flint PW, Haughey
BH, Lund LJ, et al, eds. Cummings Otolaryngology: Head & Neck Surgery. 5th ed. Philadelphia,
PA: Elsevier Mosby; 2010:bab 139.


Lambert PR. Mastoidectomy. In: Cummings CW, Flint PW, Haughey BH, et al, eds.
Otolaryngology: Head & Neck Surgery. 5th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Mosby; 2010:bab
142.

Bagikan informasi ini:

Você também pode gostar