Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Akuntansi Biaya
1
yang khusus dibutuhkan oleh manajemen dalam rangka membuat keputusan dari hari ke hari,
serta menyediakan data yang dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan. Misalnya,
terkait keputusan membuat sendiri atau membeli komponen produk tertentu, penilaian
persediaan dalam neraca, dan penentuan harga pokok barang yang terjual dalam Laporan R/L.
Bahan Baku
Harga Pokok Barang
Tenaga Kerja Langsung Barang dalam Proses Barang Jadi
yang Terjual
Overhead Pabrik
2
Metode ini hanya menentukan pada tingkat persediaan berapa harus dilakukan
pemesanan kembali, tanpa menentukan berapa jumlah unit yang harus dipesan.
2) Economic Order Quantity suatu jumlah unit yang paling ekonomis untuk
dipesan oleh perusahaan karena mengkombinasikan biaya atas persediaan (ordering
cost dan carrying cost) pada jumlah yang paling minimal.
Ordering cost biaya yang terjadi dan diakui oleh karena terjadinya
pemesanan barang (contoh:biaya komunikasi, biaya administrasi pemesanan)
Carrying cost biaya yang selalu terjadi, melekat pada persediaan, tidak
dapat dihindari, ketika perusahaan mempunyai persediaan barang (contoh :
biaya penyimpanan/gudang, gaji bagian gudang)
3
Flow of material urutan yang sesungguhnya dimana bahan baku dikeluarkan untuk
digunakan dalam proses produksi
Flow of cost urutan dimana unit cost ditetapkan untuk bahan baku yang dikeluarkan
Jurnal terkait Bahan Baku
Pembelian bahan baku
Persediaan BB xxx
Utang dagang/Kas xxx
Pemakaian bahan baku
Jika hanya bahan baku yang digunakan :
Persediaan BDP xxx
Persediaan BB xxx
Jika bahan baku dan bahan penolong yang digunakan :
Persediaan BDP xxx
BOP xxx
Persediaan bahan xxx
4
Kartu jam kerja dan time ticket
Departemen penggajian : bertanggung jawab untuk menghitung jumlah gaji dan upah
karyawan
Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja
Pengakuan gaji dan upah
Gaji dan Upah 10.000
Utang gaji dan upah 10.000
Distribusi gaji dan upah (jika gaji terdiri dari tenaga kerja langsung dan tidak langsung)
Persediaan BDP 7.000
BOP 3.000
Gaji dan upah 10.000
Masalah Khusus terkait Biaya Tenaga Kerja :
Premi shift
Dana pensiun
Bonus
Tunjangan cuti dan libur
5
Analisis BOP Semivariable
Observation method
High-low method
Scattergraph method.
BOP Dianggarkan
Setelah BOP diklasifikasikan ke dalam BOP tetap dan BOP variabel, selanjutnya anggaran
BOP disiapkan untuk tingkat produksi yang diekspektasikan. Pemisahan komponen biaya
tetap dan biaya variabel memungkinkan perusahaan untuk menyiapkan anggaran fleksibel.
Anggaran fleksibel menunjukkan estimasi cost untuk tingkat volume produksi yang berbeda-
beda.
BOP Aktual
Prosedur khusus untuk menghitung BOP aktual bergantung pada sifat alami dan organisasi
perusahaan. Seluruh BOP diposting ke buku besar dan dipisahkan ke dalam akun bahan
penolong (indirect material), tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), dan untuk tiap
biaya produksi tidak langsung lainnya.
Distribusi Beban Departemen Jasa
Direct distribution mendistribusikan cost departemen jasa secara langsung ke
departemen produksi
Sequential distribution mendistribusikan cost departemen jasa secara regresif ke
departemen jasa lainnya dan kemudian ke departemen produksi
Algebraic distribution didasarkan pada pertimbangan bahwa departemen jasa tidak
sekedar menyediakan jasa, tetapi juga menerima jasa dari departemen jasa lainnya.
Aplikasi BOP ke Produksi
Dasar Penentuan Tarif BOP Ditetapkan Dimuka
Biaya tenaga kerja langsung
Jam tenaga kerja langsung
Jam mesin
Activity based costing (ABC)
Akuntansi untuk BOP
Saat pengakuan biaya penyusutan pabrik
Biaya penyusutan pabrik xxx
Akumulasi penyusutan pabrik xxx
Saat pembebanan BOP
BOP xxx
Biaya penyusutan pabrik xxx
6
Saat pembebanan BOP ke HPPd
Persediaan BDP xxx
BOP xxx
7
diproduksi menjadi bertambah. Kenaikan unit ini memiliki efek berlawanan dengan unit yang
hilang dan membutuhkan penyesuaian terhadap unit cost. Perhitungan unit cost yang
disesuaikan ini mirip dengan perhitungan cost untuk unit yang hilang, hanya saja efeknya
akan menurunkan unit cost.
Joint Product and By-Product
Produk yang dihasilkan dari proses produksi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
Joint product tujuan utama dari proses (produk utama)
By product produk sampingan.
Akuntansi untuk joint product
Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama proses joint disebut joint
cost. Pemisahan produk dapat diidentifikasi pada split-off point.
Dasar pembagian joint cost ke joint product, antara lain :
Ukuran unit fisik seperti volume, ukuran (size), atau tingkatan
Nilai jual relatif untuk tiap produk
Analisis kimia, teknik, dan lain-lain
Akuntansi untuk by-product
Dalam akuntansi untuk by-product, praktek umumnya adalah tidak membuat alokasi cost
pemrosesan sampai dengan split-off point. Cost yang terjadi sampai dengan poin tersebut
dibebankan ke produk utama. Penjualan atas by-product biasanya diakui sebagai
“Miscellaneous Income”, dan dilaporkan sebagai “Other Income” dalam Laporan R/L.
8
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan standar untuk bahan baku dan tenaga
kerja :
a) Tren harga bahan baku
b) Penggunaan jenis bahan baku yang berbeda karena proses baru atau perkembangan
pasar
c) Pengaruh negosiasi tingkat upah tenaga kerja dengan serikat tenaga kerja
d) Kemungkinan penghematan jam tenaga kerja sehubungan dengan penggunaan mesin
dan peralatan lain pendukung proses produksi.
Jurnal terkait Biaya Bahan Baku dna Biaya Tenaga Kerja Langsung
Mencatat biaya bahan baku
Persediaan BDP xx
Selisih unfavourable xx
Selisih favourable xx
Persediaan BB xx
Mencatat biaya tenaga kerja langsung
Persediaan BDP xx
Selisih unfavourable xx
Selisih favourable xx
Gaji dan Upah xx
9
Tanggung jawab untuk biaya forecasting harus ditetapkan secara jelas
Penyiapan Anggaran Fleksibel untuk BOP
Karena biaya dipengaruhi oleh tingkat produksi, maka langkah pertama adalah menentukan
standar volume produksi. Standard production merupakan volume dimana perhitungan awal
biaya didasarkan. Jenis kapasitas produksi, antara lain :
Kapasitas teoritis jumlah unit maksimal yang dapat diproduksi dengan penggunaan
seluruh fasilitas dan personel yang tersedia secara efisien.
Kapasitas praktek tingkat produksi yang menyediakan penggunaan seluruh fasilitas
dan personel, tetapi masih mentoleransi waktu menganggur (idle time) terkait gangguan
operasi.
Kapasitas normal tingkat produksi yang akan memenuhi kebutuhan normal atas
permintaan penjualan selama satu periode.
Selisih anggaran BOP = BOP standar pada kapasitas aktual – BOP aktual
10
Absorption costing HPPd terdiri dari variable cost dan fixed cost, yaitu bahan baku,
tenaga kerja langsung, BOP variabel, dan BOP tetap. Dalam metode ini, BOP tetap
diperlakukan sebagai product cost.
Margin of safety
Margin of safety mengindikasikan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum
perusahaan akan mengalami kerugian (batas penurunan jumlah penjualan).
11
Break Even Analysis
Titik awal analisis CVP adalah penentuan break even point (BEP) perusahaan. BEP
didefinisikan sebagai suatu titik dimana pendapatan dari penjualan cukup untuk menutup
seluruh biaya untuk memproduksi dan menjual produk, tetapi tidak ada laba yang dihasilkan.
Pendekatan untuk menentukan BEP
Pendekatan persamaan
Sales revenue = Fixed cost + Variable cost
Pendekatan margin kontribusi
BEP (unit) = Fixed Cost
CM/unit
BEP (Rp) = Fixed Cost
CMR
12
Bagian 2. Akuntansi Manajemen
Struktur Organisasi
13
Desentralisasi adalah pendelegasian otoritas pembuatan keputusan dalam organisasi
dengan memberikan otoritas kepada manajer dalam berbagai tingkat operasional untuk
membuat keputusan yang terkait dengan bidang pertanggungjawabannya.
Hubungan Lini dan Staf. Seseorang dalam posisi lini terlibat langsung dalam
pencapaian tujuan organisasi, sedangkan orang dalam posisi staf tidak terlibat secara
langsung. Posisi staf memberikan dukungan terhadap posisi lini atau bagian lain dalam
organisasi, tetapi mereka tidak memiliki kewenangan langsung terhadap posisi lini.
Konsekuensi JIT
Zero defect (tingkat kecacatan = 0) tidak mentoleransi adanya produk rusak atau
produk cacat dalam proses produksi.
Pendekatan ini mirip dengan TQM, hanya saja lebih radikal. PR lebih menekankan
pada perubahan yang menyeluruh, meliputi desain ulang secara menyeluruh untuk
menghilangkan tahapan yang tidak bermanfaat, mengurangi kesalahan, dan mengurangi
biaya. PR juga menekankan pada pendekatan tim yang melibatkan orang-orang yang terlibat
langsung dalam proses bisnis serta menggunakan jasa konsultan luar. Fokus PR adalah
menyederhanakan dan menghilangkan aktivitas yang tidak bermanfaat atau tidak bernilai
tambah.
Cost adalah nilai uang kas atau setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh
barang/jasa, yang diharapkan membawa manfaat sekarang maupun masa depan bagi
perusahaan. Cost juga berarti nilai uang yang melekat pada barang/jasa (resources).
Klasifikasi Cost
Manufacturing Cost
Seluruh biaya yang terjadi/diakui selama proses produksi untuk mengubah bahan baku
hingga menjadi produk/barang jadi. Manufacturing Cost diklasifikasikan menjadi :
a. Direct material.
b. Direct labor.
c. Manufacturing overhead.
15
Product Cost and Period Cost:
Product Cost seluruh biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu
produk.
Period Cost seluruh biaya yang tidak termasuk dalam product cost.
Laba rugi Biaya dalam laporan R/L terkait dengan matching principle. Oleh karena
itu, biaya yang disajikan berupa biaya dalam satu periode tertentu, seperti cost of
goods sold yang merupakan harga pokok produksi atas produk yang terjual dan biaya
operasional (biaya administrasi dan pemasaran).
Neraca Biaya yang disajikan dan dilaporkan dalam neraca berupa cost persediaan
yang masih ada sampai dengan tanggal disusunnya neraca. Terdiri dari cost atas
persediaan bahan baku, cost atas persediaan barang dalam proses, dan cost atas
persediaan barang jadi.
Variable Cost biaya yang dalam jumlah total berubah secara proporsional dengan
perubahan volume/aktivitas, tetapi dalam jumlah per unit konstan, tidak terpengaruh
dengan perubahan volume/aktivitas.
Fixed Cost biaya yang dalam jumlah total konstan, tidak berubah oleh adanya
perubahan volume/aktivitas, tetapi dalam jumlah per unit berubah, berbanding terbalik
dengan perubahan volume/aktivitas.
Direct Cost biaya yang dapat dengan mudah ditelusur ke objek biaya yang
bersangkutan
Indirect Cost biaya yang tidak dapat ditelusur dengan mudah ke objek biaya yang
bersangkutan
Opportunity Cost manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah
dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia.
16
Sunk Cost biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun
yang dibuat saat ini maupun masa depan.
Berdasarkan Keberadaan
Prime Cost unsur biaya produksi yang keberadaannya bersifat mutlak di dalam
proses produksi.
Quality Cost
Biaya untuk pencegahan, deteksi, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan produk catat
disebut biaya kualitas (quality cost).
3) Internal failure cost diakibatkan oleh identifikasi cacat selama proses penilaian.
4) External failure cost terjadi bila produk cacat sampai ke tangan konsumen.
Job order costing merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang dilakukan
dengan menggunakan dasar pengumpulan beberapa job/pekerjaan dimana masing-masing job
memiliki karakteristik khusus sehingga harga pokok untuk masing-masing job berbeda.
Memisahkan biaya ke dalam direct material (biaya bahan baku), direct labor (biaya
tenaga kerja langsung), dan manufacturing overhead (BOP).
Kartu biaya (Job cost sheet) merupakan dokumen pengendali biaya berdasarkan job
17
Pembebanan BOP
Sebelum akhir periode, manajer ingin penilaian sistem akuntansi terhadap job
diselesaikan.
Jika BOP aktual dihitung beberapa kali, faktor musiman dalam BOP dan basis alokasi
dapat menimbulkan adanya fluktuasi tarif BOP.
18
IV. System Design : Process Costing
Mengklasifikasikan biaya produksi ke raw material cost, labor cost, dan manufacturing
overhead.
Harga pokok produksi tiap unit dalam satu periode akan selalu sama
2) Menghitung biaya produksi yang diperhitungkan, terdiri dari biaya untuk BDP awal
dan biaya untuk periode berjalan.
4) Menghitung biaya produksi per unit, baik untuk BB, BTKL, maupun BOP.
5) Menentukan harga pokok persediaan untuk barang jadi dan BDP akhir.
√ Variable Cost
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap
perubahan tingkat aktivitas. Suatu biaya bersifat variabel dikarenakan basis aktivitasnya.
19
Basis aktivitas juga disebur cost driver. Contoh basis aktivitas : jam tenaga kerja langsung,
jam mesin, unit yang diproduksi, dan unit terjual.
Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable).
Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step variable).
√ Fixed Cost
Biaya tetap dalam jumlah total bersifat konstan, tetapi dalam jumlah per unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya tetap dipisahkan menjadi commited fixed
cost dan discretionary fixed cost.
Commited fixed cost adalah biaya tetap yang secara alamiah telah terklasifikasi sebagai
biaya tetap, sehingga antara satu perusahaan dengan perusahaan lain akan memperlakukan
biaya tersebut dengan klasifikasi yang sama. Contoh : biaya penyusutan pabrik.
Sedangkan discretionary fixed cost adalah biaya yang terklasifikasi sebagai fixed cost
karena menjadi kebijakan dalam satu perusahaan tertentu, sehingga atas biaya yang sama
dimungkinkan terjadi pengklasifikasian yang berbeda. Contohnya biaya iklan.
Biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Biaya ini dalam
jumlah total maupun unit berubah dengan perubahan jumlah unit/volume/aktivitas
produksi, tetapi pola perubahannya tidak dapat ditentukan.
1) Harga produk
20
Contribution Margin jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel,
yang menggambarkan jumlah yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan kemudian
menjadi laba untuk periode tersebut.
Equation method menggunakan dasar bahwa penjualan selalu sama dengan total biaya
ditambah dengan tingkat laba yang diharapkan
CM digunakan untuk menentukan BEP dalam unit, sedangkan CMR digunakan untuk
menentukan BEP dalam nilai uang (Rupiah).
21
BEP (unit) = Fixed Cost BEP (Rp) = Fixed Cost
CM/unit CMR
22
Manfaat Analisis BEP
BEP dapat digunakan oleh manajemen untuk menentukan tingkat laba yang
diharapkan. Dengan menentukan tingkat laba tersebut, maka manajemen dapat
memperkirakan jumlah unit yang harus dijual dan nilai penjualan yang harus dicapai untuk
meraih tingkat laba tersebut. Ketika tingkat laba telah ditentukan, maka formula BEP untuk
masing-masing pendekatan adalah sebagai berikut :
CM/unit
CMR
Harga jual adalah konstan. Harga produk/jasa tidak berubah ketika volume berubah.
Biaya adalah linier dan secara akurat dapat dibagi menjadi elemen variabel dan
tetap.
Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam penentuan harga pokok produk
untuk tujuan penilaian persediaan dan penentuan harga pokok barang yang terjual, yaitu
absorption costing/full costing dan variable costing.
23
variable costing
Produksi < Penjualan Persediaan menurun Laba bersih full costing < laba bersih
variable costing
Data yang akan digunakan utnuk melakukan analisis CVP dapat diambil langsung
dari Laporan R/L yang disusun dengan format kontribusi.
Manajer selalu mengasumsikan bahwa biaya produksi per unit adalah biaya
variabel. Hal ini akan menjadi masalah dalam full costing, karena biaya produksi
per unit adalah kombinasi biaya variabel dan biaya tetap.
Dampak biaya tetap terhadap laba bersih ditekankan dalam variable costing dan
pendekatan kontribusi. Total biaya tetap dinyatakan secara eksplisit dalam laporan
R/L.
Variable costing terkait metode pengendalian biaya seperti standard cost dan
anggaran fleksibel.
Laba bersih berdasarkan variable costing lebih dekat dengan arus kas bersih.
Karakteristik ABC
24
Ada sejumlah cost pool BOP. Setiap pool dialokasikan ke produk dan objek costing
lainnya dengan menggunakan ukuran khusus aktivitas masing-masing.
Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi biaya
tradisional. ABC menggunakan lebih dari satu jenis cost driver.
Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuaikan dengan kapasitas aktivitas, bukan
dengan kapasitas yang dianggarkan.
2) Menelusuri BOP secara langsung ke aktivitas dan objek biaya (bila mungkin)
Kelemahan ABC
Data ABC dapat dengan mudah disalahartikan dan harus digunakan dengan hati-
hati ketika mengambil keputusan (identifikasi biaya yang relevan dengan
keputusan).
25
IX. Profit Planning
Anggaran keuangan rincian arus masuk dan keluar kas serta posisi keuangan
secara menyeluruh
Manfaat Penganggaran
Sebagai alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada seluruh bagian organisasi
Menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi
kinerja.
26
Anggaran yang ditetapkan sendiri atau anggaran partisipatif merupakan pendekatan
penganggaran yang melibatkan seluruh manajer pada segala tingkatan dalam pembuatan
estimasi anggarannya sendiri sehingga merupakan metode penyusunan anggaran yang
paling efektif.
Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang
pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak.
Estimasi anggaran yang dibuat oleh front-line manager seringkali lebih akurat dan
andal dibandingkan dengan estimasi yang dibuat oleh manajer puncak yang kurang
memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar dan operasi harian.
Timbul motivasi yang lebih tinggi bila individu berpartisipasi dalam menentukan
tujuan.
Seorang manajer yang tidak dapat memenuhi anggaran yang ditetapkan dari level
atas (top-down budgeting) selalu dapat berkata bahwa anggaran tersebut tidak
realistis. Dengan anggaran partisipatif, alasan semacam ini tidak akan timbul.
Zero-Based Budgeting
Dalam pendekatan tradisional penganggaran, manajer memulai dengan anggaran tahun lalu
dan menambah sesuai dengan kebutuhan (incremental approach). Sedangkan zero based
budgeting merupakan pendekatan penganggaran dimana manajer dituntut untuk
menentukan seluruh pengeluaran yang dianggarkan, tidak hanya mengubah anggaran tahun
lalu, sehingga dasar penyusunannya adalah nol.
Anggaran Induk
Anggaran
Penjualan
Anggaran Kas
Anggaran Anggaran
Laporan R/L Neraca 27
X. Standard Cost and Balanced Scorecard
Standar Ideal standar yang dapat dicapai hanya dalam kondisi terbaik
Selisih harga.
Selisih kuantitas
Selisih Kuantitas = (Kuantitas aktual – Kuantitas standar) x Harga Standar
Selisih tarif.
Selisih efisiensi
Selisih Efisiensi = (Jam kerja aktual – Jam kerja standar) x Tarif Standar
Selisih pengeluaran
28
Penggunaan standard cost merupakan elemen kunci dalam pendekatan management by
exception, sehingga membantu manajer memusatkan perhatian pada hal-hal yang
penting.
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep penilaian kinerja baik finansial maupun
nonfinansial, dengan menggunakan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Anggaran Fleksibel
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilik dasar aktivitas untuk anggaran fleksibel
BOP
Harus ada hubungan sebab akibat antara dasar aktivitas dengan BOP variabel.
29
Selisih BOP Variabel
Selisih pengeluaran
Selisih efisiensi
Selisih anggaran
Selisih Anggaran = BOP tetap aktual – Anggaran BOP tetap
Kelebihan Desentralisasi
Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih rinci dan lebih
update mengenai kondisi setempat.
Kelemahan Desentralisasi
Manajer tingkat lebih rendah mungkin memiliki tujuan yan gberbeda dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
30
ROI = Laba Operasi Bersih : Rata-rata Aktiva Operasi
Rata-rata aktiva operasi (nilai buku awal aktiva – nilai buku akhir aktiva)/2
Setiap peningkatan ROI harus melibatkan minimal salah satu dari hal berikut :
Peningkatan penjualan
Kelebihan ROI
Mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan
investasi
Kelemahan ROI
√ Mendorong manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek daripada jangka
panjang.
Laba residu = Laba operasi bersih – (rata-rata aktiva operasi x imbal hasil minimum yang
diminta)
Economic Value Added (EVA) merupakan adaptasi dari laba residu. Pendekatan laba residu
mendorong manajer untuk membuat investasi yang menguntungkan untuk seluruh
perusahaan.
Terkait dengan pengambilan keputusan, ada dua konsep yang menjadi dasar, yaitu
31
√ Relevant and Irrelevant Cost
Relevant cost adalah biaya yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Yang termasuk relevant cost adalah diffential cost
dan opportunity cost.
Irrelevant cost adalah biaya yang tidak dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Yang termasuk irrelevant cost yaitu sunk
cost.
Unavoidable Cost adalah biaya yang tidak dapat dihindari (biaya yang akan
terus berulang/terjadi apapun alternatif yang dipilih dalam pengambilan
keputusan). Unavoidable cost pasti irrelevant cost.
2) Keputusan ekspansi
Screening decision
Preference decision
Memberikan data biaya yang lebih lengkap dalam pengambilan keputusan kepada
departemen operasi
Bila penetapan biaya plus digunakan, maka biaya departemen jasa biasanya
dialokasikan ke departemen operasi.
Metode ini mengabaikan jasa yang diberikan oleh departemen jasa lainnya dan
mengalokasikan seluruh biaya secara langsung ke departemen operasi.
Metode ini menyediakan alokasi biaya departemen jasa ke departemen jasa lainnya,
juga ke departemen operasi.
33
XVI. Bagaimanakah Kinerja Saya? Laporan Arus Kas
1. Aktivitas Operasional
2. Aktivitas Investasi
3. Aktivitas Pendanaan
Memisahkan arus kas dalam tiap aktivitas menjadi penerimaan dan pengeluaran,
sehingga saldo kas bersih aktivitas ditentukan dengan mengurangkan secara
langsung total penerimaan dengan total pengeluaran.
Beban Operasional (xx) Prepaid expense ↑ Prepaid expense ↓ (xx) Kas untuk operasional
Depresiasi
Pajak (xx) Utang pajak ↓ Utang pajak ↑ (xx) Kas untuk bayar pajak
34
Laba Bersih xx xx Kas bersih untuk aktivitas
operasional
Indirect Method
Menyesuaikan laba bersih dengan pos akrual guna penentuan kas bersih aktivitas
operasional
Memisahkan ke dalam klasifikasi kenaikan/penurunan rekening dalam tiap aktivitas
Seorang analis/manajer harus memberikan perhatian lebih terhadap kas bersih yang
tersedia dari aktivitas operasi karena menjadi ukuran bagaimana kesuksesan perusahaan
dalam menghasilkan kas secara terus-menerus. Arus kas negatif dari aktivitas operasi
menunjukkan adanya masalah fundamental. Arus kas positif dari aktivitas operasi
diperlukan untuk menghindari penjualan aktiva atau meminjam uang untuk menopang
operasional perusahaan sehari-hari.
1) Nilai uang (Rp) dan persentase perubahan pada laporan (analisis horizontal)
3) Rasio
35
per lembar saham tunai yang disediakan oleh selembar saham
Return on asset {Laba bersih + [beban bunga x (1-tarif Ukuran mengenai seberapa baik aktiva dikelola
(ROA) pajak)]} : rata-rata total aktiva oleh manajemen
Return on common (Laba bersih – dividen saham preferen) : Jika dibandingkan dengan ROA, mengukur
equity (ROCE) rata-rata ekuitas saham biasa seberapa besar leverage keuangan menguntungkan
atau merugikan pemegang saham biasa
Nilai buku per Ekuitas pemegang saham biasa : jumlah Mengukur jumlah yang akan didistribusikan kepada
lembar saham lembar saham biasa yang beredar pemegang saham biasa jika semua aktiva dijual
pada nilai yang tercantum di neraca dan jika semua
kreditur telah dibayar
Modal kerja Aktiva lancar – kewajiban lancar Mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajiban lancar dengan hanya menggunakan
aktiva lancar
Rasio Lancar Aktiva lancar : kewajiban lancar Uji kemampuan membayar utang jangka pendek
(Current ratio)
Acid test ratio (Kas + sekuritas yang dapat Uji kemampuan membayar utang jangka pendek
diperdagangkan + piutang lancar) : tanpa tergantung pada persediaan
kewajiban lancar
Perputaran piutang Penjualan kredit : rata-rata piutang usaha Ukuran kasar mengenai berapa kali piutang usaha
usaha perusahaan dikonversi menjadi kas dalam satu
tahun
Periode rata-rata 365 hari : perputaran piutang usaha Ukuran rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk
pelunasan piutang menagih piutang usaha
Perputaran HPP : rata-rata persediaan Ukuran berapa kali persediaan perusahaan terjual
persediaan selama setahun
Jumlah hari untuk 365 hari : perputaran persediaan Ukuran rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk
menjual persediaan menjual persediaan
Times interest Laba sebelum beban bunga dan pajak : Ukuran kemampuan perusahaan untuk membayar
earned beban bunga bunga
Debt to equity ratio Total kewajiban : ekuitas pemegang saham Ukuran jumlah aktiva yang disediakan oleh
kreditur untuk tiap Rp aktiva yang disediakan oleh
pemegang saham
36
Bagian 3. Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk
mengendalikan aktivitas organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi.
Perencanaan strategis
Penganggaran
Pengukuran kinerja
Transfer pricing
1. Detector perangkat yang mengukur apa yang sebenarnya terjadi dalam proses
yang sedang dikendalikan
√ Manajemen
√ Sistem Suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu aktivitas
(rutin, terkoordinasi, dan berulang)
37
Hubungan antara Fungsi Perencanaan dan Pengendalian
Pengendalian manajemen
Perumusan strategi adalah proses menetapkan tujuan perusahaan dan strategi-strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian tugas adalah proses memastikan bahwa tugas yang spesifik telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi dan
sebagian besar bersifat ilmiah.
38
Perbedaan Pengendalian Tugas dengan Pengendalian Manajemen
Pengendalian Tugas Pengendalian Manajemen
Bersifat ilmiah Tidak hanya ilmiah karena melibatkan perilaku
manajemen yang tidak akan dapat dinyatakan
dengan persamaan
Interaksi tidak melibatkan orang-orang seluruhnya (beberapa proses Interaksi antarmanajer
produksi dilakukan secara otomatis dengan mesin)
Fokus pada tugas spesifik yang dilaksanakan unit organisasi Fokus pada unit organisasi
Tujuan (Goals)
Tujuan perusahaan ditetapkan oleh CEO perusahaan, dengan masukan dari anggota
manajemen senior dan biasanya disahkan oleh dewan direksi.
√ Profitabilitas
Biasanya menjadi tujuan paling penting dan menggambarkan profit jangka panjang.
√ Risiko
Formulasi Strategi
Analisis Lingkungan Analisis Internal
Pesaing, pelanggan, pemasok, Teknologi, manufaktur, pemasaran,
pemerintah, sosial/politik distribusi, logistik
Strategi Perusahaan
39
Konsep Strategi
Strategi adalah pengarahan umum terhadap rencana organisasi untuk bergerak meraih
tujuannya. Strategi dapat dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu strategi untuk organisasi
secara keseluruhan dan strategi untuk unit bisnis dalam organisasi.
Level Strategi
Level Strategi Isu Strategis Kunci Opsi Strategi Generik Level Organisasi
Level Perusahaan Apakah kita berada dalam campuran Single industry Kantor perusahaan
industri yang benar? Related diversified industry
Dalam industri/subindustri apa seharusnya Unrelated diversified
kita berada? industry
Level Unit Bisnis Apa yang seharusnya menjadi misi unit Build Kantor perusahaan
bisnis? Hold dan manajer umum
Harvest (GM) unit bisnis
Divest Manajer umum (GM)
Bagaimana cara unit bisnis bersaing untuk Low cost unit bisnis
merealisasikan misinya? Diferensiasi
Pilihan Strategis
Kompetensi inti (core conpetence) adalah apa yang menjadi keunggulan perusahaan dan
apa yang dapat menjadi nilai tambah signifikan kepada pelanggan.
Related diversification
Unrelated diversification
40
Strategi Tingkat Unit Bisnis
Strategi unit bisnis terkait dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan
kompetitif dalam tiap industri yang dipilih. Aspek strategi unit bisnis yaitu misi unit bisnis
dan keunggulan kompetitifnya.
1) Analisis Industri five force model persaingan dalam industri, kekuatan tawar-
menawar pelanggan, kekuatan tawar-menawar pemasok, ancaman substitusi, dan
ancaman pesaing baru
Keselarasan Tujuan
41
Dalam proses penyelarasan tujuan, tindakan seseorang dipastikan untuk berada dalam
kesesuaian dengan kepentingan pribadi mereka dan juga dalam kepentingan terbaik
perusahaan.
Faktor Internal
Gaya manajemen sikap bawahan merefleksikan apa yang mereka serap dari
sikap atasan
Organisasi informal
Penghargaan&umpan balik
Yes
Tindakan
Revisi Revisi Pengukuran No
koreksi
Umpan Balik
Komunikasi
Tipe Organisasi :
Struktur fungsional tiap manajer bertanggung jawab atas suatu fungsi spesifik.
42
Kelebihan : efisien
Kelemahan : tidak ada cara yang tepat untuk mengukur efektivitas manajer
fungsional yang terpisah; kurangnya koordinasi antarfungsi; tidak cocok untuk
perusahaan yang memiliki diversifikasi produk dan pasar; konflik hanya dapat
diselesaikan di tingkat atas
Struktur unit bisnis manajer unit bisnis bertanggung jawab atas seluruh aktivitas
unit tertentu perusahaan, dan fungsi unit bisnis sebagai suatu bagian independen
dari perusahaan.
43
Engineered Expense Center
Input Output
Manufacturing function
Work
($) (physical)
Input Output
R&D function
Work
($) (physical)
Revenue Center
Input Output
Marketing function
Work
($ for cost directly incurred) ($ revenue)
Profit Center
Input Output
Business Unit
Work
($ cost) ($ profit)
Investment Center
Input Ouput
Business Unit
Work
($ cost) ($ profit)
V. Profit Centers
44
Pertimbangan Umum
Manajer harus memiliki akses atas informasi relevan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
Terdapat beberapa cara untuk mengukur efektivitas trade-off yang dibuat manajer
Manajemen puncak dapat lebih fokus pada isu-isu yang lebih luas
Peningkatan kesadaran akan laba oleh manajer yang bertanggung jawab atas laba
Tidak ada sistem yang baik yang dapat meyakinkan bahwa optimalisasi laba di tiap
pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.
45
Kendala-kendala dalam Wewenang Unit Bisnis:
Unit Fungsional :
Manufaktur
Pemasaran
Pengukuran Profitabilitas
Kinerja ekonomi seberapa baik pusat laba bekerja sebagai suatu entitas ekonomi
Laba langsung kontribusi pusat laba atas overhead umum dan laba perusahaan
Mekanisme harga transfer ini harus dirancang dengan sedemikian rupa guna memenuhi
sejumlah tujuan:
46
Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
Harga transfer dalam bahasan ini diartikan sebagai suatu nilai yang diberikan atas suatu
transfer barang/ jasa dalam suatu transaksi di mana setidaknya salah satu dari kedua pihak
yang terlibat adalah pusat laba.
Prinsip Dasar
Prinsip dasar harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga
yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dan menjual ke
satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:
1. Keputusan sourcing
Situasi Ideal
☺ Mark-up laba Dasar mark-up biasanya persentase dari biaya atau persentase dari
investasi.
Negosiasi
47
Jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga akan mempengaruhi efektivitas
sistem harga transfer. Cara untuk menyelesaikan konflik, antara lain :
1. Forcing (memaksa)
2. Smoothing (membujuk)
3. Bargaining (menawarkan)
4. Problem solving (menyelesaikan masalah)
Klasifikasi Produk
Class II semua produk lainnya (selain Class I). Umumnya, produk ini dapat
diproduksi oleh perusahaan lain tanpa gangguan signifikan dalam operasinya,
dan diproduksi dalam jumlah yang relatif sedikit, serta diproduksi untuk tujuan
umum (general purpose equipment). Produk Class II ini ditransfer berdasarkan
harga pasar.
Sourcing produk Class I dapat diganti hanya dengan seizin manajemen pusat.
Sourcing produk Class II ditentukan oleh unit bisnis yang terlibat.
Struktur Analisis
48
Kas
Piutang
Persediaan
Idle Asset
Return on Investment (ROI) adalah suatu rasio. Pembilangnya adalah laba (laporan R/L),
sedangkan penyebutnya adalah aset yang digunakan (ekuitas perusahaan dalam unit
bisnis). Kelebihan ROI :
Ukuran yang komprehensif dimana seluruh hal yang mempengaruhi laporan keuangan
direfleksikan dalam rasio ini.
ROI merupakan denominator biasa yang dapat diaplikasikan untuk seluruh unit
organisasi yang bertanggung jawab atas profitabilitas.
Economic Value Added (EVA) adalah suatu jumlah $/Rp. EVA dihitung dengan
mengurangkan biaya modal (capital charge) dari laba operasi bersih. Kelebihan EVA :
Dengan EVA, seluruh unit bisnis memiliki sasaran laba yang sama untuk investasi
yang dapat dibandingkan.
Keputusan bahwa jika ROI pusat meningkat, akan menurunkan laba perusahaan secara
keseluruhan.
Tingkat suku bunga yang berbeda digunakan untuk jenis aset yang berbeda.
EVA memiliki hubungan positif yang kuat terhadap perubahan nilai pasar perusahaan.
Tidak sistematis respon terhadap ancaman Sistematis proses perencanaan strategi tahunan
dan peluang
Proposal program, baik reaktif maupun proaktif, timbul sebagai reaksi terhadap ancaman
yang dirasakan atau sebagai inisiatif untuk memanfaatkan peluang.
Peraturan.
Mencegah manipulasi
50
Value Chain Analysis
Activity-Based Costing
4) Analisis
Karakteristik Anggaran
Anggaran yang telah disahkan hanya bisa diubah dalam kondisi khusus
51
Peramalan di-update sesegera mungkin jika informasi baru mengindikasikan
perubahan
Manfaat Penganggaran
Membantu koordinasi
Jenis Perencanaan
Anggaran Lainnya
Anggaran modal.
Anggaran neraca.
Proses Penganggaran
Organisasi
52
Komite Anggaran terdiri dari manajemen senior (CEO, CFO, dan COO)
Perubahan tekanan eksternal perubahan tarif tenaga kerja, harga bahan baku, harga
jual, dll
Review dan Pengesahan direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO, lalu
ke dewan direksi untuk ratifikasi
Revisi Anggaran
Anggaran Kontinjensi anggaran cadangan jika terjadi peristiwa luar biasa (misal
penurunan penjualan hingga 20%)
Top-down
Bottom-up
Participative.
Achievable budget untuk unit bisnis target anggaran yang menantang tetapi tetap
memungkinkan untuk dicapai.
53
Departemen Anggaran
Menganalisis anggaran secara rinci dan memastikan bahwa anggaran disiapkan dengan
baik dan informasinya akurat.
Teknik Kuantitatif
☺ Simulasi
☺ Hentikan proses ketika kompleksitas yang ditambahkan pada level baru tidak
disesuaikan
Selisih Pendapatan
☺ Selisih harga jual selisih antara harga aktual dengan harga standar pada volume
aktual
☺ Selisih volume dan campuran selisih volume aktual dengan volume yang
dianggarkan pada unit kontribusi yang dianggarkan
Selisih Beban
☺ Fixed cost selisih antara biaya tetap aktual dengan biaya tetap yang dianggarkan
☺ Variable cost selisih bahan baku, selisih tenaga kerja langsung, dan selisih BOP
variabel
Periode Pembandingan
54
Fokus pada Margin Kotor
Standar Evaluasi
☺ Standar atau anggaran yang ditentukan di awal dasar perbandingan kinerja aktual
Sistem Full-Cost
Full-cost system kos overhead tetap dan variabel dimasukkan dalam persediaan pada
kos standar per unit. Poin pentingnya adalah bahwa selisih produksi seharusnya dikaitkan
dengan volume produksi, bukan volume penjualan.
Karena laporan kinerja menjadi lebih terkumpul, maka offset selisih mungkin
menyesatkan pembaca.
Laporan hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tanpa ada usulan tindakan
untuk kedepannya.
Mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sejalan dengan tujuan jangka
panjang.
55
Manajer unit bisnis mungkin tidak akan melakukan tindakan jangka panjang untuk
memperoleh profit jangka pendek.
Pertimbangan Umum
Dalam SPM, pengukuran tunggal tidak dapat mengendalikan sistem yang kompleks
sehingga seharusnya menggunakan pengukuran finansial dan nonfinansial.
56
Pengukuran tidak diperbaharui
Measurement overload
Interactive Control
Karakteristik :
Manajer seluruh level fokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem
Pertemuan face-to-face berupa debat yang didasarkan pada data, asumsi, dan
tindakan yang tepat
Individu lebih termotivasi ketika mereka menerima laporan atau umpan balik atas
kinerja mereka.
Insentif menjadi kurang efektif ketika jangka waktu antara tindakan dengan umpan
balik terlalu lama
Motivasi akan lemah ketika individu yakin bahwa insentif dirasa tidak mungkin
tercapai atau terlalu mudah untuk dicapai.
57
Insentif yang disediakan berupa anggaran atau pernyataan tujuan lainnya menjadi
paling kuat ketika para manajer bekerja dengan atasan mereka unutuk mencapai target
anggaran.
1) Gaji
3) Kompensasi insentif
☺ Carryover
☺ Deferred compensation
☺ Stock option
☺ Phantom share
☺ Performance share
☺ Performance unit
Agency Theory
Hubungan keagenan terjadi ketika satu pihak (principal) merekrut pihak lain
(agent) untuk melaksanakan beberapa jasa dan dalam pelaksanaannya mendelegasikan
kewenangan pengambilan keputusan kepada agent. Dalam sebuah perusahaan, para
pemegang saham adalah principal, sedangkan CEO adalah agent. Salah satu elemen kunci
teori keagenan adalah bahwa principal dan agent memiliki perbedaan preferensi atau
tujuan. Kontrak insentif dapat mengurangi perbedaan preferensi ini.
Mekanisme Pengendalian
Pengawasan
Kontrak insentif
58
Manajer unit bisnis dan insentif berdasarkan akuntansi
59
planning
Formalization of capital Less formal DCF analysis : More formal DCF
expenditure decision longer payback analysis : shorter payback
Capital expenditure More emphasis on More emphasis on
evaluation criteria nonfinancial data (market financial data (cost
share, dll) efficiency, dll)
Discount rate Relatively low Relatively high
Capital investment More subjective and More objective and
analysis qualitative quantitative
Project approval limits at Relatively high Relatively low
business unit level
60
Sulit untuk mengendalikan kualitas
Organisasi multi-unit
Karakteristik Khusus
Tujuan
Profesional
Berukuran kecil
Pemasaran
Penetapan harga
Pengendalian operasi
Karakteristik Khusus
Aset moneter
Teknologi
Karakteristik Khusus
61
☺ Perubahan dalam kombinasi penyedia
☺ Profesional
Organisasi Nonprofit
Karakteristik Khusus
Akuntansi dana
Pengelolaan
62