Você está na página 1de 9

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

HUBUNGAN KEBIASAAN MASYARAKAT DESA TUMBUR DENGAN


KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KECAMATAN WERTAMRIAN KABUPATEN
MALUKU TENGGARA BARAT

Norbertha Lerebulan
Jeavery Bawotong
Julia. Vill y. Rottie

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultan Kedokteran


Unverstas Sam Ratulangi Manado
Email: sanny_lerebulan@yahoo.com

Abstract: Malaria is an infectious disease caused by a parasite (protozoa) of the genus


Plasmodium that can be transmitted through the bite of the female anopheles mosquito. Malaria
in West Southeast Maluku regency is still a public health problem, according to a profile of
Maluku Health Department in 2010 as many as 370 people and in 2011 from the month of
January - July, as many as 114 people. The purpose of this study was to determine Habits Village
Community Relations Tumbur with Genesis Malaria in Sub health center working area
Wertambrian West Southeast Maluku regency. Type of study is an observational cross-sectional
study design. This study used 99 respondents and the data were analyzed using the Pearson chi-
square test. This study proved that there is a relationship between the customs of the people with
malaria incidence (chi-square analysis ρ = 0.000).
Keywords: People's habits, the incidence ofmalaria

Abstrak: Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus
plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria di
Kabupaten Maluku Tenggara Barat masih merupakan masalah kesehatan masyarakat,
berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Maluku tahun 2010 sebanyak 370 orang dan tahun 2011
dari bulan januari - juli sebanyak 114 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui Hubungan Kebiasaan Masyarakat Desa Tumbur dengan Kejadian Malaria di Wilayah
Kerja Puskesma Kecamatan Wertambrian Kabupaten Maluku Tenggara Barat.Jenis Penelitian
ini adalah observasional dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan
99 responden dan data dianalisis menggunakan pearson chi-square test. Penelitian ini berhasil
membuktikan bahwa ada hubungan antara kebiasaan masyarakat dengan kejadian malaria (hasil
analisis chi-square ρ= 0,000).
Kata kunci: kebiasaan masyarakat, kejadian Malaria

PENDAHULUAN (udara) atau udara buruk (bad air) karena


Malaria adalah penyakit menular yang dahulu banyak terdapat di daerah rawa-rawa
disebabkan oleh parasit (protozoa) dari yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini
genus plasmodium yang dapat ditularkan juga mempunyai beberapa nama lain, seperti
melalui gigitan nyamuk anopheles betina. demam aroma, demam rawa, demam tropik,
Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa demam pantai, demam charges dan demam
Italia, yaitu “mal” (buruk) dan “aria” kura (Andi Utama, 2003).

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Berdasarkan Keputusan Menteri Tumbur terletak di pesisir pantai dan juga


Kesehatan RI Nomor 1202/MENKES/ VIII memiliki dua sungai, dua sungai yang
/2003 tentang indikator derajat kesehatan terdapat di desa ini menjadi sumber mata air
dan target yang hendak dicapai di tahun bagi warga desa sebagai tempat mandi,
2010 pada angka kesakitan malaria per 1000 mencuci dan lain-lain saat musim panas.
pendudukadalah lima kasus (Depkes RI Selain itu juga Desa Tumbur terdapat
2003). Tetapi pada saat ini indikator banyak rawa karena adanya hutan
tersebutbelumtercapai, karena kasus malaria mangrof.Jumlah penduduk Desa Tumbur
di daerah endemis masih tinggi. Upaya adalah459 orang.
penanggulangan penyakit malaria di Uraian diatas menunjukkan bahwa
Indonesia dapat dipantaudengan kebiasaan tak sehat masyarakat sangat
menggunakan indikator Annual Parasite mempengaruhi kejadian malaria disuatu
Insidence (API) untuk Jawa - Bali dan daerah. Penelitian malaria diKabupaten
Annual Malaria Insidence (AMI) untuk luar Maluku Tenggara Barat belum pernah
Jawa-Bali (Depkes RI,2008). dianalisis, Hubungan kebiasaan masyarakat
Angka kesakitan malaria di Propinsi dengan kejadian malaria. Informasi ini
Maluku masih cukup tinggi, hal ini dapat sangat berguna dalam rangka penelitian
diketahui dari data kunjungan klinis nanti. Peneliti ingin melihat apakah kejadian
penderita malaria ke unit pelayanan malaria di Desa Tumbur Kecamatan
kesehatan yang ada maupun dengan hasil Wertambrian Kabupaten Maluku Tenggara
pemeriksaan laboratorium. Indeks transmisi Barat ada hubungannya dengan kebiasaan
penularan di Propinsi Maluku cukup tinggi, masyarakat setempat dalam hal ini kebiasaan
karena berdasarkan hasil pelaksanaan sur vey berada diluar rumah pada malam hari,
sampai pada bulanagustus 2007 angka pemakaian kelambu pada saat tidur,
parasite rate rata-rata di Provinsi Maluku penggunaan obat anti nyamuk dan kebiasaan
adalah 7,38 % sedangkan target dari menggantung pakaian dalam ruangan.
Departemen Kesehatan untuk luar Jawa-Bali
diharapkan parasite rate kurang dari 4,78 %. METODE PENELITIAN
(Profil Dinkes Propinsi Maluku, 2007). Penelitian ini berbentuk observasional
Penyakit malaria di Kabupaten Maluku dengan desain penelitian Cross Sectional.
Tenggara Barat masih merupakan masalah Penelitian cross sectional adalah penelitian
kesehatan masyarakat, berdasarkan data yang menyangkut bagaimana variabel sebab
profil Dinas Kesehatan Maluku tahun dan variabel akibat atau kasus yang terjadi
2010sebanyak 370 orang dan tahun 2011 dikumpulan secara stimulant, sesaat atau
dari bulan januari – juli sebanyak 114 orang. satu kali waktu (dalam waktu yang
Kecamatan Wertambrian memiliki sarana bersamaan), (Notoadmojo,2005), yaitu
pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas penelitian mencari hubungan antara
Wertambrian.Dari data puskesmas kebiasaan masyarakat dengan kejadian
Wertambrian, jumlah penderita malaria yang malaria. Populasi adalah keseluruhan subjek
meninggal tahun 2010 sebanyak 5 orang. penelitian yang akan ditelliti (Setiadi,2007).
Tahun 2011 jumlah penderita malaria 71 Pada penelitian ini populasinya adalah
orang, yang meninggal 3 orang, dan 2 keseluruhan penduduk yang berada di Desa
penderita diantaranya warga desa Tumbur. Tumbur Kecamatan Wertambrian
Desa Tumbur merupakan salah satu desa Kabupatem Maluku Tenggara Barat, dengan
yang termasuk dalam Kecamatan jumlah 495 orang. Sampel merupakan
Wertambrian di Kabupaten Maluku sebagian yang diambil dari keseluruhan
Tenggara Barat.Secara geografis, Desa obyek yang diteliti dan dianggap mewakili
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

seluruh populasi (Notoatmodjo,2005). Yang HASIL dan PEMBAHASAN


menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Karakteristik Responden
masyarakat yang berada di Desa Tumbur Data karakteristik responden berisikan data
Kecamatan Wertambrian, dengan jumlah mengenai pribadi responden yaitu umur,
sampel sebanyak 99 orang yang diperoleh jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
20% dari total populasi yang ada (Arikunto, Distribusi Responden MenurutUmur
2006) yaitu = 20/100x495 = 99 Tabel 1. Distribusi Responden Menurut
orang.Sampling adalah suatu proses dalam Umur
menyelesaikan sampel untuk dapat mewakili Umur N %
populasi (Setiadi, 2007). Teknik sampling 16-24 Tahun 7 7,1
merupakan teknik pengambilan sampel 25-34 Tahun 58 58,6
untuk menentukan sampel dalam penelitian 35-44 Tahun 19 19,2
45-54 Tahun 10 10,1
(Sugiyono, 2010).Teknik pengambilan 55-60 Tahun 3 3,0
sampel yang dilakukan dengan >60 Tahun 2 2,0
menggunakan Non Probability Total 99 100
SamplingProposive sampling, teknik Sumber : Data Primer
penentuan sampel dengan pertimbangan Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
tertentu sesuai yang di kehendaki peneliti bahwa responden paling banyak berada pada
(Setiadi, 2007). kelompok umur 25-34 tahun yaitu 58 orang
Dalam penelitian ini, peneliti (58,6%), sedangkan yang paling sedikit pada
menggunakan kuisioner serta wawancara umur > 60 tahun yaitu 2 orang (2,0%).
terpimpin sebagai alat ukur.Wawancara Distribusi Responden Menurut Jenis
diartikan sebagai suatu metode yang Kelamin
digunakan untuk mendapat data dimana Tabel 2. Distribusi Responden Menurut
peneliti mendapatkan keterangan atau Jenis Kelamin
penelitian secara lisan dari seorang Jenis Kelam in N %
responden (Notoatmodjo, Laki- laki 56 56,6
2005).Pengumpulan data pada kuisioner Perempuan 43 43,4
yangdigunakan untuk menilai kebiasaan Total 99 100
masyarakat dalam hubungan dengan Sumber : Data Primer
penyakit malariadigunakan 14 item Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
pertanyaan dengan menggunakan skala bahwa distribusi responden menurut jenis
Guttmandimana. Analisis Univariat kelamin, paling banyak pada kelompok laki-
dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil laki yaitu 56 orang (56,6%), sedangkan
penelitian dengan menggunakan tabel kelompok perempuan 43 orang (43,4%).
distribusi frekuensi sehingga menghasilkan Distribusi Responden Menurut Pendidikan
distribusi jumlah dan presentasi dari tiap Tabel 3. Distribusi Responden Menurut
variabel yang diteliti.Analisa Bivariat yaitu Pendidikan
analisis yang dilakukan terhadap dua Pendidikan N %
variabel yang digunakan berhubungan atau Tamat SD 14 14,1
Tamat SMP 23 23,3
berkorelasi.Pada penelitian ini untuk Tamat SMU 49 49,5
mengetahui hubungan kebiasaan masyarakat DIII 10 10,1
dengan kejadian malaria yaitu dengan S1 3 3,0
menggunakan uji chi-square (Pearson’s chi- Total 99 100
square) melalui perhitungan statistic dan Sumber : Data Primer
menjumlahkan hasil perhitungan dengan
sistem komputerisasi (Program SPSS).
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui Distribusi Responden Menurut Waktu


bahwa distribusi responden menurut Kejadian
pendidikan, paling banyak pada jenjang Tabel 6. Distribusi Responden Menurut
SMU yaitu 49 orang (49,5%), sedangkan Waktu Kejadian
yang paling sedikit pada jenjang S1 yaitu 3 Waktu Kejadian N %
orang (3,0%). Tidak Malaria 67 67,7
< 6 Bulan 10 10,1
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan > 6 Bulan 17 17,2
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Setiap Tahun 5 5,1
Pekerjaan Total 99 100
Pendidikan N % Sumber : Data Primer
PNS 11 11,1 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui
ABRI/POLISI 1 1,0 bahwa distribusi responden menurut waktu
Pedagang 10 10,1 kejadian selain yang tidak malaria paling
Petani 43 43,4
Nelayan 14 14,1
banyak yang mempunyai waktu kejadian > 6
Ojek 20 20,2 bulan yaitu 17 orang (17,2%), sedang yang
Total 99 100 paling sedikit setiap tahun yaitu 5 orang
Sumber : Data Primer (5,1%).
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bahwa distribusi responden menurut Distribusi Responden Menurut Kebiasaan
pekerjaan, yang paling banyak bekerja Berada di Luar Rumah Pada Malam Hari
sebagai petani yaitu 43 orang (43,4%), Tabel7. Distribusi Responden Menurut
sedangkan yang paling sedikit bekerja Kebiasaan Berada di Luar Rumah
sebagai ABRI/POLISI yaitu 1 orang (1,0%). Pada Malam Hari
Kebiasaan Berada N %
di Luar Rumah
Analisis Univariat
Berada di luar 52 52,5
Analisis univariat dilakukan untuk melihat rumah
distribusi frekuensi dari variabel-variabel Tidak berada di 47 47,5
yang diteliti tanpa menghubungan antara luar rumah
variabel satu dengan variabel yang lain Total 99 100
dengan uji statistik. Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui
Distribusi Responden Menurut Status bahwa distribusi responden lebih banyak
Malaria: yang berada di luar rumah pada malam hari
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut yaitu berjumlah 52 orang (52,5%),
Status Malaria sedangkan responden yang tidak berjumlah
Status Malaria N % 47 orang (47,5%).
Ya 32 32,3
Tidak 67 67,7
Total 99 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
bahwa distribusi responden menurut status
malaria. Dari 99 responden yang diteliti
sebanyak 32 orang (32,3%) yang berstatus
malaria, sedangkan yang tidak yaitu 67
orang (67,7%).

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Distribusi Responden Menurut Distribusi Responden Menurut Kebiasaan


Kebiasaan Memakai Kelambu Menggantung Pakaian di dalam Rumah
Tabel 8.Distribusi Responden Menurut Tabel 10. Distribusi Responden Menurut
Kebiasaan Memakai Kelambu Kebiasaan Menggantung
Kebiasaan N % Pakaian di dalam Rumah
Memakai Kebiasaan N %
Kelambu Menggantung
Tidak Memakai 53 53,5 Pakaian
Kelambu Menggantung 60 60,6
Memakai 46 46,5 pakaian
Kelambu Tidak 39 39,4
Total 99 100 menggantung
Sumber : Data Primer pakaian
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui Total 99 100
bahwa distribusi responden lebih banyak Sumber : Data Primer
yang tidak memakai kelambu yaitu Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui
berjumlah 53 orang (53,5%), sedangkan bahwa distribusi responden lebih banyak
responden yang memakai kelambu, berada pada kebiasaan yang menggantung
berjumlah 46 orang (46,5%). pakaian yaitu 60 orang (60,6%), sedangkan
responden yang tidak menggantung pakaian
Distribusi Responden Menurut Kebiasaan di dalam rumah 39 orang (39,4%).
Memakai Obat Anti Nyamuk
Tabel 9.Distribusi Responden Menurut Distribusi Responden Menurut Kebiasaan
Kebiasaan Memakai Obat Anti Masyarakat
Nyamuk Tabel 11.Distribusi Responden Menurut
Kebiasaan N % Kebiasaan Masyarakat
Memakai Obat Kebiasaan N %
Ant i Nyamuk Masyarakat
Tidak Memakai 51 51,5 Kurang 49 49,5
Anti Obat Baik 50 50,5
Nyamuk 48 48,5
Memakai Obat Total 99 100
Anti Nyamuk Sumber : Data Primer
Total 99 100 Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui
Sumber : Data Primer bahwa distribusi responden menurut
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui kebiasaan masyarakat lebih banyak yang
bahwa distribusi responden lebih banyak memiliki kebiasaan baik yaitu 50 orang
berada pada yang tidak memakai obat anti (50,5%), sedangkan responden yang
nyamuk yaitu berjumlah 51 orang (51,5%) memiliki kebiasaan yang kurang berjumlah
sedang yang memakai 48 orang (48,5%). 49 orang (49,5%).

Pembahasan
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukakan pada 99 orang responden yang
merupakan masyarakat yang berada di Desa
Tumbur di Kecamatan Wertambrian
menunjukkan bahwa umumnya responden
berada pada kelompok umur 25-34 tahun

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

(58,6%). Berdasarkan jenis kelamin, paling adalah petani, kita bisa memahami bahwa
banyak pada kelompok laki-laki (56,6%). kejadian malaria merupakan sebuah
Distribusi responden menurut pendidikan, konsekwensi logis tak terhindarkan.
paling banyak pada jenjang SMU (49,5%). Kebiasaan ronda malam di Desa
Berdasarkan pekerjaan, yang paling banyak Tumbur, sering dilakukan oleh kaum muda-
bekerja sebagai petani (43,4%). mudi, juga oleh sebagian kaum bapak yang
Analisis Univariat memiliki kebiasaan bagadang. Berbagai
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kegiatan saat ronda malam yakni : kebiasaan
menunjukkan distribusi responden menurut nonton bersama di beberapa kios kecil yang
status malaria diperoleh sebanyak (32,3%) bisanya dilakukan oleh kaum muda-mudi
yang berstatus malaria. Menurut waktu dan tak jarang juga oleh sebagian kaum
kejadian selain yang tidak malaria paling bapak. Selain nonton bersama, mereka juga
banyak yang mempunyai waktu kejadian > 6 seringkali bermain kartu (bukan judi),
bulan (17,2%). bercerita, minum minuman keras seperti
Untuk kebiasaan aktivitas di luar rumah :sopi (sama seperti cap tikus di daerah
terdapat lebih banyak responden yang berada Manado). Kebiasaan demikian sudah pasti
di luar rumah pada malam hari (52,5%), berdampak buruk bagi kesehatan, pada
aktivitas keluar pada malam hari ini akhirnya mereka juga bias mengalami sakit
merupakan salah satu faktor risiko sosial malaria.
yang berkaitan dengan penularan malaria. Berdasarkan kebiasaan memakai
Secara bionomik nyamuk vaktor malaria kelambu menunjukkan responden banyak
mempunyai akti vitas mencari darah pada yang tidak memakai kelambu (53,5%). Hasil
malam hari, dan sasaran yang dicapai adalah penelitian yang dilakukan Neal Alexander
menghiap darah manusia. Dilakukan oleh (et al) di Colombia dalam Sunarsih, dkk
Pat Dale, dkk dalam dalam Sunarsih, dkk (2009) menunjukkan bahwa menggunakan
(2009) juga menyebutkan bahwa intensitas kelambu berinsektisida saat tidur pada
penularan penyakit malaria yang tinggi bisa malam hari mampu mencegah risiko terkena
terjadi pada orang-orang yang melakukan malaria dibanding yang tidak menggunakan.
aktivitas di luar rumah pada malam hari Namun kelambu tidak akan berarti kalau
(night-time-activity outdoors). tidak diikuti oleh pemakaian yang rutin dari
Masyarakat Desa Tumbur pada malam ke malam. Di Desa Tumbur tidak
umumnya adalah petani. Kebiasaan warga semua warga berkebiasaan menggunakan
Desa Tumbur yang bertani, memiliki kelambu pada waktu tidur. Warga yang
kebiasaan bermukim di areal pertaniannya, berkebasaan menggunakan kelambu adalah
pada musim bertanam seperti pada bulan mereka yang mendapat sumbangan dari
januari sampai maret. Selain itu, mereka petugas kesehatan setempat, mereka tu
juga biasanya bermukim di daerah pertanian terdiri dari : ibu-ibu hamil, ibu menyusui dan
ataau perkebunan (untuk beberapa hari) sebagian warga yang keluarganya adalah
demi menjaga tatanamannya dari para tenaga kesehatan. Sedangkan mereka yang
pencuri hasil. Kebasaan menjaga tanaman tidak menggunakan kelambu, biasanya
tersebut, memiliki korelasi yang kuat, disebabkan oleh factor ekonomis dan
dengan adanya kebiasaan buruk dari minimnya kesadaran akan pentingnya
mayoritas warga Desa Tumbur seperti : menggunakan kelambu bagi kesehatan.
malas bertani, namun cenderung mengambil Berdasarkan kebiasaan memakai obat
hasil tanaman orang lain tanpa ijin anti nyamuk lebih banyak responden yang
(mencuri). Dengan memehami kebiasaan tidak memakai obat anti nyamuk (51,5%).
masyarakat Desa Tumbur, yang mayoritas
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Upaya pencegahan dengan menggunakanmasyarakat dengan kejadian malaria, dimana


obat pengusir nyamuk belum nilai ρ= 0,000 lebih kecil dari α 0,05.
memasyarakat secara menyeluruh. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Erdinal dkk,
Kebiasaan tidak menggunakan obat2006 dimana perilaku yang dalam hal ini
anti nyamuk diwaktu tidur banyakkebiasaan masyarakat dalam hal aktivitas di
ditemukan pada kasus. Kebiasaanluar rumah, memakai kelambu, memakai
tersebut bagi masyarakat karenaobat anti nyamuk dan menggantung pakaian
penyakit malaria sudah tidak mempunyai hubungan yang erat dengan
dianggap sebagai penyakit yang terjadinya malaria. Dari indikator tersebut
berbahaya. itu dikarenakan banyakterdapat beberapa aspek yang mendukung
secara langsung perindukan dari malaria
responden yang tidak menyukai bau
dimana nyamuk memerlukan tempat
dari obat anti nyamuk. Hal tersebut
perindukan.
dikarenakan kurangnya pengetahuan Kebiasaan masyarakat bersumber dari
responden tentang bahaya malariakesadaran serta yang didukung oleh
(Ahmadi, 2008). Kesadaran warga Desa pengetahuan dari masyarakat tersebut dalam
Tumbur akan pentingnya menciptakan dan bentuk partisipasi secara langsung dalam
memelihara sanitasi lingkungan masih upaya pencegahan berkembangnya nyamuk
sangat minim (-). Kebiasaan buruk warga malaria tersebut baik dalam lingkungan
Desa Tumbur yang penulis temukan yakni : keluarga maupun di tengah-tengah
menggantungkan pakaian di tempat tidur, masyarakat. Coyers (1994) dalam
gantungan di belakang pintu kamar, di Dalimunthe (2008) mengemukakan bahwa
jendela, di kursi, di dapur, dan di kamar partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
mandi atau WC. Pakaian - pakaian kotor masyarakat secara sukarela yang didasari
yang digantungkan di sembarang tempat dan oleh determinan dan kesadaran masyarakat
berserakan di hamper seluruh sisi rumah, itu sendiri aktif dalam partisipasi masyarakat
itulah yang kemudian menjadi sarang yang semakin meningkat yang merupakan
nyamuk. Dengan demikian kejadian malaria salah satu perwujudan dari perubahan sikap
di Desa Tumbur jelas merupakan bencana dan perilaku.
kesehatan tak terhindarkan. Berdasarkan hasil uji Chi Square
Analisis Bivariat diatas, maka penulis memaparkan solusi atau
Hasil penelitian yang telah dilakukan langkah-langkah strategis berupa :
menunjukkan semakin baik kebiasaan yang sumbangan pemikiran (teoritis) untuk
dimiliki oleh masyarakat maka memperkecil mengatasi terjadinya malaria yang dialami
terjadinya malaria. Dimana responden yang masyarakat Desa Tumbur sebagai berikut :
mempunyai kebiasaan kurang, sebanyak 25 Penulis akan membeberkan hasil penelitian
orang diantaranya yang berstatus malaria ini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
dan 24 orang tidak. Dan sebaliknya dari 50 Maluku Tenggara Barat untuk mengetahui
orang responden yang kebiasaan baik, fakta penyakit malaria yang ada di Desa
sebanyak 7 orang responden yang berstatus Tumbur, sehingga bisa diskapi secara serius,
malaria dan 43 orang yang tidak. Penulis sangat berharap agar berdasarkan
Hasil uji hipotesis menggunakan uji hasil penelitian ini, Dinas Kesehatan
Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% Kabupaten Maluku Tenggara Barat dapat
(α 0,05), menunjukkan ada hubungan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
sangat bermakna antara kebiasaan Kecamatan Wertamrian, juga dalam
kerjasama dengan Kepala Desa Tumbur,
7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

guna memberikan penyuluhan kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2003a.Sistem


bagi masyarakat Desa Tumbur. Adapun Kesehatan Nasional, Jakarta,
pokok-pokok penyuluhan yang menjadi Departemen Kesehatan R.I.,p 8
prioritas utama adalah : Masyarakat Desa Departemen Kesehatan RI, 2003b.
Tumbur dihimbau agar meminimalisir ModulPromosi Gebrak Malaria,
aktivitas-aktivitas di luar rumah pada malam Jakarta, Direktorat PPM & PL
hari. Masyarakat perlu disadarkan mengenai Departemen Kesehatan R.I, p 18.
pentingnya menggunakan kelambu pada saat Dinas Kesehatan Propinsi Maluku, (2010).
tidur.Masyarakat perlu dihimbau dan di Laporan KegiatanPemberantasan
sadarkan untuk membiasakan diri tidak penyakit Malaria Sub Dinas PPM dan
menggantung atau meletakkan pakaian kotor PL, Propinsi.
di sembarang tempat, menjaga agar rumah Dinas Kesehatan Kota Saumlaki.Laporan
dan lingkungan sekitar rumah selalu Pemberantasan Penyakit Malaria, Sub
bersih.Maka factor ke tiga yang turut Dinas PPM, Saumlaki..
mempengaruhi terjadinya kejadian malaria Notoatmojo, S., 2005. Metodologi Penelitian
(kurangnya kesadaran menggunakan obat Kesehatan, Cetakan 3, Jakarta, Rineka
antinyamuk) tidak harus di paksakan sebagai Cipta, p 85;91;129-135
sebuah solusi mengingat tanggapan sebagian Profil Dinas Kesehatan Propinsi Maluku.
besar masyarakat mengenai dampak 2007. Selayang Pandang
kesehatan (bau obat nyamuk yang tidak Pembangunan Kesehatan Provinsi
disukai) dari zat kma yang terkandung di Maluku.www.depkes.go.od/downloads
dalamnya.Dengan demikian, penulis lebih /profil (profil, maluku 2007.pdf. april
menyarankan/merekomendasikan 3 poin 2008)
tersebut menjadi prioritas utama materi Setiadi. (2008). Konsep dan Penulisan Riset
penyuluhan bagi masyarakat Desa Tumbur Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Sutisna. 2004. Perilaku Konsumen dan
kecamatan. Komunikasi Pemasaran, Bandung. Rosda
Karya.
SIMPULAN : Utama, Andi. 2003. Nyamuk Transgenik,
Hasil penelitian menunjukkan sebesar Strategi Baru Pengontrolan Malaria,
(32,3%) responden yang berstatus (online),
malaria,Hasil penelitian menunjukkan (http://www.beritalpteh.com/messages/
sebesar (52,5%) responden yang berada di artikel.dinkes 20 Agustus 2005)
luar rumah pada malam hari, Hasil penelitian World Heald Organization. 2009. World
menujukkan sebesar (53,5%) responden Malaria Report.
yang tidak menggunakan kelambu, Hasil www.WHO.Int/malaria/malaria 2009/
penelitian menunjukkan sebesar (51,5%) ( inde 15 desember 2009 )
responden yang tidak menggunakan obat
anti nyamuk, Hasil penelitian menunjukkan
sebesar (60,6%) responden yang
menggantung pakaian dan ada hubungan
yang sangat bermakna antara kebiasaan
masyarakat dengan kejadian malaria dimana
nilai ρ= 0,000 lebih kecil dari α 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

8
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Você também pode gostar