Você está na página 1de 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS DI

PT PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT UPJ SUBANG

perusahaan
D. Yaceu Priyatna, Zaenal Hirawan, untuk meningkatkan kualitas
Hadi Nugroho
baik kualitas jasa manapun kualitas produk.
ABSTRAK
Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan pada suatu perusahaan, maka perusahaan
perlu memiliki alat bantu guna dapat mengukur tingkat keuangan, salah satunya yaitu dengan
mengukur tingkat profitabilitas. Tujuan dari analisis laporan keuangan yaitu screening,
understanding, forcasting, dignosis dan evaluation. Metode yang digunakan dalam menganalisis
laporan yaitu dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa tingkat profitabilitas setiap tahun masih fluktuatif. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian
masyarakat yang kurang stabil. Hal yang sama dengan analisis rate of return masih fluktuatif,
sehubungan dengan penambahan aktiva perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan laba
bersih perusahaan dalam tahun yang bersangkutan. Sehingga rate of return dapat menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan dalam kurang waktu tertentu.
Kata kunci: analisis laporan keuangan, profitabilitas, rate of return

ABSTRACT
In analyzing and assessing the financial position of a company, then the company needs to
have tools for be able to measure the level of finance, one that is by measuring the level of
profitability. The purpose of the analysis of financial statements of the screening, understanding,
forecasting, diagnosis and evaluation. The method used in analyzing the report is descriptive method
with qualitative approach. The results showed that the level of profitability of each year is still
volatile. This is because the economic conditions are less stable society. The same thing with the
analysis of rate of return is still volatile, with respect to the addition of the company's assets are
greater than the net profit in the year. So that the rate of return can describe the financial condition
of the company in under a certain time.
Keywords: financial statement analysis, profitability, rate of return

BAB I PENDUHULAN
A. Latar belakang Agar dapat mengetahui
Keadaan perekonomian indonesia perkembangan perusahaan, maka suatu
sedang dilanda krisis yang berkepanjangan perusahaan sangatlah perlu untuk
sejak tahun 1997, sehingga sangat mengetahui kondisi keuangannya dan
berpengaruh terhadap perkembangan dunia kondisi keuangan suatu perusahaan akan
usaha baik perusahaan swasta maupun dapat diketahui dari laporan keuangan
badan usaha milik negara ( BUMN ) yang merupakan alat yang sangat penting untuk
mengalami failed, dikarenakan tidak mampu memperoleh informasi sehubngan dengan
lagi mempertahankan kelangsungan hidup posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
perusahaan, salah satu penyebab terjadinya dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
peningkatan harga produk dan terjadinya Untuk mengetahui kondisi keuangan
penurunan daya beli konsumen. Sedangkan suatu perusahaan, maka perusahaan perlu
tujuan daripada perusahaan pada umumnya mengadakan analisis terhadap laporan
adalah memperoleh laba, sedangkan tujuan keuangan tersebut. Analisis laporan
untuk memperoleh laba perusahaan harus keuangan sangat diperlukan oleh
mampu bersaing dengan perusahaan yang perusahaan, karena dengan mengnalisis
lainnya, maka hal tersebut mendorong laporan keungan kondisi perusahaan dapat

1
diketahui apakah perusahan itu mengalami kegiatan, pandangan, sikap yang nampak,
kemajuan atau kemunduran. atau tentang suatu proses yang sedang
Dalam menganalisis dan menilai muncul kecenderungan yang nampak.
posisi keuangan pada suatu perusahaan, Pertentangan yang merunncing dan
maka perusahaan perlu memiliki alat bantu sebagainya.
guna dapat mengukur tingkat keuangan, Berdasarkan dengan hal diatas, maka
salah satunya yaitu dengan mengukur metode yang digunakan dalam penelitian
tingkat profitabilitas. Profitabilitas adalah adalah metode deskriptif yaitu penelitian
menunjukan kemampuan suatu perusahan terhadap suatu objek dengan tujuan untuk
dalam memperoleh keuntungan dalam suatu membuat gambaran secara sistematis,
periode tertentu. faktual mengenai fakta-fakta dan hubungan
antara fenomena yang diselidiki.
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan penelitian D. Tenkik pengumpulan data
Berdasarkan masalah yang ada maka Tenik pengumpulan data ini
yang menjadi tujuan penelitian adalah : merupakan langkah penting dalam suatu
1. Untuk mengetahui bagaimana penelitian untuk memperoleh data yang
pelaksanaan analisis laporan sistematis, terarah, dan sesuai dengan
keuangan di PT PLN (persero) masalah yang akan diteliti. Data yang
distribusi jawa barat UPJ SUBANG dikumpulkan dalam penelitian ini diambil
2. Untuk mengetahui bagaimana dari dua sumber yaitu :
tingkat profitabilitas ekonomi di PT 1. sumber primer adalah sumber yang
PLN (persero) distribusi jawa barat langsung memberikan data kepada
UPJ SUBANG pengumpulan data. Teknik yang dipakai
3. Untuk mengetahui bagaimana dalam pengumpulan data ini adalah :
analisis laporan keuangan dapat a) Wawancara, merupakan teknik
mengukur tingkat profitabilitas pengumpulan data dengan cara tanya
ekonomi di PT PLN (persero) jawab antara penulis dengan pihak
distribusi jawa barat UPJ SUBANG yang memberikan informasi dengan
perusahaan yang dapat diketahui
C. Metode penelitian masalah khusus yang dihadapi.
Metode merupakan suatu cara atau b) Angket, merupakan teknik
langkah-langkah yang harus dilalui dengan pengumpulan data dengan
menyelesaikan suatu masalah. Dalam menggunakan daftar pertanyaan
menyusun laporan penelitian perlu mencari mengenai hal-hal yang berhubungan
dan mengumpulkan data serta informasi dengan masalah yang diteliti, yang
yang sesuai dengan sifat permaslahannya telah disusun sebelumnya.
dan berkaitan dengan tujuan penulis agar 2. Sumber sekunder adalah sumber yang
dapat suatu susunan data yang lengkap tidak langsung memberikan data kepada
untuk dipakai sebagai dasar pembahasan. pengumpul data. Teknik yang digunakan
Menurut Winarno Surakhmad (2001:140) dalam pengumpulan data ini adalah
menyatakan metode deskriptif adalah sebagai berikut :
sebagai berikut : Bentuk penyelidikan a. Penelitian kepustakaan. Penelitian
deskriptif adalah menuturkan dan merupakan teknik pengumpulan
menafsirkan data yang ada, misalnya tentang data, secara tidak langsung terhadap
situasi yang dialami saling berhubungan, objek yang diteliti dimana penelitian

2
dilakukan dengan cara membaca, keuangan untuk di analisis dalam dua
mengutip, dan menelaah serta periode atau lebih, sehingga akan dapat
mengidentifikasi berbagai literatul, diketahui keadaan finansial suatu
catatan kuliah, buku-buku lainnya perusahaan.
yang berkaitan dengan penelitian.
b. Dokumentasi merupakan cara 2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
mengumpulkan data dari barang- Laporan keuangan merupakan alat
barang tertulis mengenai hal-hal atau yang sangat penting untuk memperoleh
variabel seperti dokumen, majalah, informasi sehubungan dengan posisi
catatan harian, peraturan-peraturan keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
dan sebagainya. oleh perusahaan yang bersangkutan. Data
keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA pihak-pihak yang berkepentingan apabila
A. Analisis laporan keuangan data tersebut diperbandingkan untuk dua
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan periode atau lebih, dianalisis lebih lanjut
Analisis laporan keuangan sehingga dapat diperoleh data yang akan
merupakan penelaahan terhadap hubungan- dapat mendukung keputusan yang akan
hubungan dan kecenderungan terhadap diambil.
laporan keuangan untuk menilai apakah Munawir (2000: 6) menyatakan
posisi, keuangan, hasil opersi, dan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
perkembangan perusahaan itu memuaskan untuk memberikan gambaran atau laporan
atau tidak. Menurut S. Munawir (2000: 31) kemajuan (progress report) secara periodik
mengemukakan bahwa analisis laporan yang dilakukan pihak manajemen yang
keuangan adalah sebagai berikut : Data bersangkutan. Sedangkan menurut bertein
keuangan akan lebih berarti bagi pihak- yang dialih bahasakan oleh Sofyan Safri
pihak yang Berkepetingan apabila data Haraphap (2003; 147) menyatakan bahwa
tersebut diperbandingkan untuk dua Periode tujuan analisis laporan keuangan adalah
atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehingga sebagai berikut :
dapat mendukung keputusan yang akan a) Screening. Analisis dilakuakan dengan
diambil. tujuan untuk mengetahui situasi dan
Sedangkan menurut Bambang kondisi laporan keuangan perusahaan
Riyanto (2003: 327) mengemukakan bahwa dalam memilih kemungkinan investasi
analisis laporan keuangan adalah sebagai atau merger
berikut : Dengan menghubungkan elemen- b) Understanding. Analisis dilakukan
elemen dari berbagai aktiva satu dengan dengan tujuan untuk memahami
yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai perusahaan, kondisi keuangan dan hasil
pasiva satu dengan lainnya serta usahanya
menghubungkan elemen-elemen dari aktiva c) Forcasting. Analisis dilkukan dengan
dan pasiva dalam neraca pada suatu saat tujuan untuk meramalkan kondisi
tertentu akan dapat diperoleh banyak keuangan perusahaan dimasa yang akan
gambaran mengenai posisi atau keadaan datang
finansial Suatu perusahaan. d) Dignosis. Analisis dimaksudkan untuk
Dari pertanyaan diatas, dapat melihat kemungkinan adanya masalah
dikemukakan bahwa analisis laporan yang terjadi baik dalam manajemen,
keuangan adalah memperbandingkan oprasi, keuangan, atau masalah lainnya
elemen-elemen yang terdapat dalam laporan

3
e) Evaluation. Analisis dilakukan dengan BAB III HASIL PENELITIAN
tujuan untuk memulai prestasi 1. Hasil analisis Laporan Keuangan PT
manajemen dalam mengelola perusahaan PLN distribusi Jawa Barat dan
Banten UPJ SUBANG
Dari pendapat di atas, dapat Laporan keuangan perusahaan, terutama
dikemukakan bahwa tujuan laporan neraca dalam laporan laba rugi merupakan
keuangan adalah untuk menyediakan dokumen utama yang menjadi bahan
informasi atau untuk memberikan gambaran penelitian, karena masalah profitabilitas
mengenai posisi keuangan dari satu tergolong kepada salah satu kategori rasio-
perusahaan yang bermanfaat bagi pimpinan rasio neraca yaitu rasio yang semua datanya
untuk merumuskan kebijksanaan perusahaan diambil atau bersumber pada laporan neraca
untuk masa yang akan datang. dan laporan rugi laba. Dimana neraca
menunjukan atau menggambarkan jumlah
3. Jenis-jenis Analisis Laporan aktiva, hutang dan modal dari suatu
Keuangan perusahaan, pada tanggal tertentu atau
Dalam menganalisa dan menilai menunjukan posisi kekayaan perusahaan,
posisi keuangan dan potensi atau kemajuan- dan kewajiban keuangan perusahaan pada
kemajuan perusahaan, faktor untuk menilai waktu tertentu, sedangkan perhitungan
posisi keuangan dengan mengadakan analisa laporan rugi laba memperlihatkan hasil –
ratio yang dapat menginterprestasikan hasil yang telah dicapai perusahaan serta
kondisi keuangan dari hasil operasi suatu biaya yang terjadi selama periode tertentu
perusahaan. Tujuan menganalisa pada atau menunjukan laba atau rugi yang
umumnya adalah tingkat profitabilitas, diperoleh perusahaan dalam periode waktu
solvabilitas, dan likwiditas dari perusahaan tertentu.
yang bersangkutan, oleh karena itu angka – 2. Tingkat Profitabilitas Ekonomi di PT
angka rasio pada dasarnya juga dapat PLNdistribusi jawa barat dan banten
digolongkan. UPJ SUBANG
Menurut Munawir (2000:115) Berdasarkan data-data yang berasal
menyatakan angka-angka rasio dapat dari neraca dan daftar rugi laba PT PLN (
digolongkan sebagai berikut : persero ) distribusi jawa barat dan banten
a. Likuiditas, adalah menunjukan UPJ SUBANG per 31 desember 2006, 31
kemampuan suatu perusahaan untuk Desember 2007, dan 31 Desember
memenuhi kewajiban keuangan yang 2008,maka penulis akan melakukan
harus segera dipenuhi,atau kemampuan perhitungan analisis rasio profitabilitas.
perusahaan untuk memenuhi kewajiban Untuk tahun yang bersangkutan perhitungan
keuangan pada saat ditagih. rasio-rasio profitabilitas yang penulis
b. Solvabilitas, adalah menunjukan lakukan yaitu rasio laba usaha dengan aktiva
kemampuan perusahaan untuk usaha, Rate Of ROI dan rasio profitabilitas
memenuhi kewajiban keuangan apabila ekonomi.
perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha
kewajiban keuangan jangka pendek Rasio ini dilakukan dengan cara
maupun jangka panjang. membandingkan laba usaha dengan aktiva
c. Profitabilitas, adalah kemampuan usaha. Laba usaha yaitu keuntungan atau
perusahaan untuk memperoleh laba laba yang diperoleh dari kegiatan pokok,
selama periode tertentu. sedangkan aktiva usaha ( operating assets )
adalah semua aktiva yang digunakan untuk

4
melakukan aktiva usaha. Analisis rasio laba 43.764.534.206
usaha dengan aktiva usaha yang penulis = 𝑥 100% = 652,25%
6.709.747.581
lakukan adalah sebagai berikut :
1. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha,  Rate Of Return On Investment, untuk
untuk tahun 2006 tahun 2007
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
= 𝑥 100% 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
= 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
43.337.240.349
= 𝑥 100% = 645,88
6.709.747.581
53.547.039.778
= 𝑥 100%
2. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha, 4.424.582.707
untuk tahun 2007
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = 1210,21%
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑥 100%
 Rate Of Return On Investment, untuk
53.100.308.978 tahun 2008
= 𝑥 100% = 1200
4.424.582.707
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
3. Rasio laba usaha dengan aktiva = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
usaha,untuk tahun 2008
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 67.244.365.180
𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 3.527.463.582
66.014.900.340 = 1906,30%
= 𝑥 100% = 1871,45
3.527.463.384
c. Rasio Profitabilitas Ekonomis ( PE )
Rasio Profitabilitas ekonomis
b. Rasio Rate Of Return On invesment menunjukan sejauh mana kemampuan
(rate Of ROI ) perusahaan dalam menggunakan modal
Rate Of Return On invesnent ini untuk menghasilkan laba. Jadi data yang
menunjukan kemampuan perusahaan digunakan dari neraca dan daftar rugi – laba
menggunakan aktiva usaha secara PT PLN ( persero ) distribusi jawa barat dan
keseluruhan untuk menghasilkan laba banten UPJ SUBANG yaitu laba usaha dan
bersih. dimana Rasio Rtae On Invesment, jumlah modal. Perhitungan analisis rasio
akan membandingkan antara laba bersih Profitabilitas ekonomi PT PLN ( persero )
dengan jumlah aktiva usaha. Perhitungan distribusi jawa barat dan banten UPJ
analisis Rasio Rate OF Return On Invesment SUBANG yang penulis lakukan adalah
untuk PT PLN ( persero ) distribusui jawa sebagai berikut :
barat dan banten UPJ SUBANG yang  Rasio Profitabilitas Ekonomis, untuk
penulis lakukan adalah sebagai berikut : tahun 2006
 Rate Of Return On Investment, untuk
tahun 2006 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
= 𝑥 100%
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
= 𝑥 100% 43.337.240.349
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
= 𝑥 100%
3.764.534.206

5
= 1151,19% penurunan ini disebabkan karena adanya
aktiva usaha yang tidak diikuti oleh
 Rasio Profitabilitas Ekonomis, untuk bertambahnya laba opersi. Maka dari
tahun 2007 analisis ini dapat terlihat kemajuan PT PLN
( persero )distribusi jawa barat dan banten
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 UPJ SUBANG dari tahun 2006-2008
= 𝑥 100% khususnya mengenai profitabilitas.
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Dari tabel diatas bahwa Rasio rate of
53.100.308.978 return on investment pada tahun 2006
= 𝑥 100% menunjukan rasio sebesar 652,25 % , ini
53.547.039.778
berarti bahwa jumlah aktiva usaha yang
= 99,11% digunakan perusahaan sebesar Rp 100,-
dapat menghasilkan laba sebelum pajak
 Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk sebesar Rp 652,25 % . Kemudian pada tahun
tahun 2008 2007 rasio menunjukan adanya kenaikan
sebesar 557,96 % dari tahun 2006 sebesar
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑠𝑖ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 652,25 % menjadi 1210,21 % pada tahun
= 𝑥 100% 2007. Ini berarti setiap Rp 100,- dapat
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
menghasilkan laba sebelum pajak sebesar
66.914.900.340 Rp 1210,21. Aktiva usaha yang digunakan
= 𝑥 100% perusahaan dapat mengalami kenaikan
7.244.365.180
dikarenakan bertambahnya laba usaha
= 923,68% sebesar Rp 53.100.308.978,sedangkan
aktiva usaha mengalami penurunan sebesar
3. Laporan sebagai alat pengukur Rp 4.424.582.707,dengan begitu rasio
tingkat profitabilitas di PT PLN ditahun 2008 mengalami peningkatan.
(persero) distribusi Jawa Barat dan Sedangkan pada tahun 2008 rasio
Banten UPJ SUBANG. menunjukan adanya penurunan sebesar
Dari tabel diatas, rasio laba usaha 557,96 % yaitu dari tahun 2007 sebesar
dengan aktiva usaha PT PLN distribusi jawa 652,25 % turun hingga 1210,21 % ditahun
barat dan banten UPJ SUBANG. Pada tahun 2008, ini artinya bahwa setiap Rp 100,-
2006 menunjukan hasil 645,88 % ini berati aktiva usaha yang digunakan perusahaan
setiap Rp 100,- aktiva usaha dapat dapat menghasilkan laba sebelum pajak
menghasilkan laba sebesar Rp 645,88. sebesar Rp 1210,21 %. terjadinya penurunan
Kemudian pada tahun 2007, rasio ini ini dikarenakan adanya penambahan aktiva
mengalami kenaikan sebesar 1200% . hal ini usaha antara laba bersih dengan aktiva
menunjukan bahwa penambahan aktiva usahanya relatif kecil sehingga ditahun 2008
usaha dapat menunjang terhadap laba usaha menunjukan kondisi perusahaan kurang
yang diperoleh PT PLN ( persero ) distribusi baik, walaupun pada tahun 2007 PT PLN (
jawa barat dan banten UPJ SUBANG persero ) distribusi jawa barat dan banten
sehingga mengakibattkan rasio ini naik. UPJ SUBANG sudah mencapai hasil yang
Sedangkan pada tahun 2008, rasio cukup baik.
usaha dengan aktiva usaha ini mengalami Dari analisis ini terlihat bahwa untuk
kenaikan yaitu dari 1871,45 % untuk tahun memperbesar rasio rate of return on
2007 menjadi untuk tahun 2008.jadi rasio ini investment ini perlu diadakan usaha untuk
naik sebesar 671,45 % . pada tahun 2008 mempertinggi efisiensi di sektor penjualan

6
dan administrasi yaitu kebijaksanaan menentukan tingkat profitabilitas PT PLN (
investasi dana dalam berbagai aktiva, baik persero ) distribusi jawa barat dan banten
aktiva lancar maupun aktiva tetap. Dari tabel UPJ SUBANG. Aadapun untuk mengurangi
rasio profitabilitas ekonomis PT PLN ( penurunan rasio profitabilitas PT PLN (
persero ) distribusi jawa barat dan banten persero ) distribusi jawa barat dan banten
UPJ SUBANG, pada tahun 2006 UPJ SUBANG, diusahakan untuk
menunjukan rasio sebesar 1151,19 % ini meningkatkan pendapatan dan mengurangi
berarti bahwa modal yang digunakan beban sehingga diperoleh kenaikan laba.
sebesar Rp 100,- dapat menghasilkan laba
sebesar 1151,19 % sedangkan pada tahun
2007 rasio profitabilitas ekonomis yang BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
dicapai mengalami penurunan sebesar
1052,08 % yaitu tahun 2006 sebesar A. Kesimpulan
1151,19 % menjadi 99,11 % pada tahun Berdasarkan hasil dan pembahsan
2007, yang artinya bahwa setiap Rp 100,- penelitian serta sajian teoritis mengenai
modal yang digunakan perusahaan dapat analisis laporan keuangan dalam mengukur
menghasilkan laba Rp 99 %. kemudian pada tingkat profitabilitas, maka sebagai penutup
tahun 2008 rasio profitabilitas ekonomis penelitian ini penulis menarik kesimpulan
mengalami kenaikan sebesar 824,57 % yaitu sebagai berikut :
dari 99,11 % tahun 2007 menjadi 923 ,68% 1. Pelaksanaan laporan keuangan yang
ditahun 2008. Ini berarti modal yang dilakukan PT PLN ( persero ) distribusi
digunakan untuk kegiatan usaha setiap Rp jawa barat dan banten UPJ SUBANG,
100,-dapat menghasilkan laba Rp 923,68 yaitu laporan keuangan yang berakhir
Maka dari analisis yang penulis pada tanggal 31 desember. Laporan
lakukan, untuk rasio profitabilitas ekonomis keuangan terdiri dari neraca per periode
PT PLN( persero ) distribusi jawa barat dan dan laporan laba rugi per fungsi per
banten UPJ SUBANG, menunjukan bahwa periode. Angka rupiah yang
penggunaan modal berpengaruh sangat kecil disajikandalam laporan keuangan
dalam keuntungan yang dicapai. Dengan dinyatakan dalam rupiah penuh.
menganalisis laporan keuangan dan a.) semua informasi yang penting
melakukan perhitungan rasio pada PT PLN (materil) agar laporan keuangan jelas
( persero ) distribusi jawa barat dan banten dan dapat dipahami
UPJ SUBANG, maka kita akan dapat b.) Tanggal Neraca
menentukan tingkat profitabilitas terlihat c.) Periode yang tercakup oleh laba rugi,
pada besar kecilnya rasio yang diperoleh PT saldo laba, dan aruskas
PLN ( persero ) distribusi jawa barat dan d.) Sifat kegunaan perusahaan
banten UPJ SUBANG, yang dapat dijadikan e.) Rupiah sebagai mata uang yang
ukuran untuk menentukan tingkat digunakan untuk menyajikan pos-pos
profitabilitas perusahaan tersebut. laporan keuangan
PT PLN ( persero ) distribusi jawa
barat dan banten UPJ SUBANG, selalu Penyajian informasi tambahan dan
mengukur tingkat profitabilitas ekonomi hal-hal penting harus diungkapkan secara
secara periodik. Maka hasil penelitian dapat terpisah. Angka-angka yang disajikan harus
menjawab permasalahan penelitian yaitu ditunjukan utuk tiga periode yang berurutan
bahwa analisis laporan keuangan dapat atas setiap pos dalam neraca, laporan laba
dijadikan alat bantu manajemen dalam rugi psr fungsi. Apabila jumlah-jumlah yang

7
diungkapkan dalam laporan keuangan tahun ditahun 2008 menunjukan kondisi
sebelumnya dengan tahun berjalan tidak perusahaan yang kurang baik,
dapat diperbandingakan, maka jumlah yang walaupun pada tahun 2007 PT PLN(
disajikan dalam laporan keuangan tahun lalu persero ) distribusi jawa barat dan
harus disesuaikan. Hal – hal khusus yang banten UPJ SUBANG. Sudah
menyangkut penyesuaian harus diungkapkan mencapai hasil yang cukup baik.
dalam catatan dalam laporan keuangan. c. Rasio profitabilitas PT PLN
2. Tingkat profitabilitas PT PLN ( persero ) (persero) distribusi jawa barat dan
distribusi jawa barat dan banten UPJ banten UPJ SUBANG. Pada tahun
SUBANG dariperiode 2006,2007,dan 2006 rasio ini mengalami penurunan
2008 adalah sebagai berikut : sebesar 1052,08 % yaitu dari
a. Rasio laba usaha dengan aktiva 1151,19 % pada tahun 2006 menjadi
usaha PT PLN ( persero ) distribusi 99,11% pada tahun 2007, sedangkan
jawa barat dan banten UPJ pada tahun 2008 rasio ini mengalami
SUBANG. Pada tahun 2006 rasio ini penurunan yaitu dari 99,11 % untuk
mengalami peningkatan sebesar tahun 2007 menjadi 923,68 % untuk
554,12 % yaitu dari 645,88 % pada tahun 2008. jadi rasio ini turun
tahun 2006 menjadi 1200 % pada sebesar 824,57 Maka untuk rasio
tahun 2007. sedangkan pada tahun profitabilitas ekonomis PT PLN (
2008 rasio ini mengalami penurunan persero ) distribusi jawa barat dan
yaitu dari 1200 % untuk tahun 2007 banten UPJ SUBANG menunjukan
menjadi 1871,45 % untuk tahun bahwa penggunaan modal
2008. jadi rasio ini turun sebesar berpengaruh sangat kecil dalam
671,45% . keuntungan yang dicapai.
b. Rasio Rate Of Return Investment PT 3. Berdasarkan analisis diatas, maka dapat
PLN ( persero ) distribusi jawa barat disimpulkan bahwa analisis laporan
dan banten UPJ SUBANG. Pada keuangan dapat mengukur tingkat
tahun 2006 menunjukan adanya profitabilitas PT PLN ( persero )
peningkatan sebesar 557,96 % dari distribusi jawa barat dan banten UPJ
tahun 2006 sebesar 652,25 % SUBANG.
menhadi 1210,21 % pada tahun
2007. peningkatan ini dikarenakan B. Saran
bertambahnya laba usaha sebesar Berkaitan dengan penelitian yang
Rp53.100.308.987, sedangkan aktiva telah penulis lakukan, peneliti akan
usaha mengalami penurunan sebesar memberikan beberapa saran yang mungkin
Rp 3.424.582.707, dengan begitu akan dijadikan pertimbangan dalam upaya
rasio ditahun 2007 mengalami meningkatkan kemajuan rofitabilitas PT
peningkatan. Sedangkan pada tahun PLN ( persero ) distribusi jawa barat dan
2008 rasio ini menunjukan adanya banten UPJ SUBANG kearah yan lebih
penurunan sebesar 696,09 yaitu dari Baik.
tahun 2007 sebesar 1210,21 % turun Dalam analisis rasio laba usaha
hingga 1906,30 % pada tahun 2008. dengan aktiva usaha. Rate Of Return On
terjadinya penurunan ini dikarenakan Investment dan rasio profitabilitas ekonomi
adanya penambahan aktiva usaha yang penulis lakukan mengalami penurunan
antara laba bersih dengan aktiva terutama pada tahun 2008. hal ini terjadi
usahanya relatif kecil sehingga karena rendahnya volume penjualan

8
rekening dibandingkan dengan ongkos – Zaki Baridwan. 2006. intermedite
ongkos yang diperlukan, adanya efesiensi accounting FE UGM Yogyakarta
baik dalam pembelian maupun pemasaran,
dan adanya kegiatan ekonomi yang
menurun.
Untuk memperoleh laba yang
meningkat hendaknya dilakukan cara
sebagai berikut :
 Mengurangi biaya usaha relatif besar
daripada pengurangan terhadap
pendapatan.
 Analisis rasio profitabilitas
hendaknya dapat dipakai untuk lebih
meningkatkan usaha
 Analisis rasio profitabilitas
hendaknya dapat membantu
manajemen dalam pengambilan
keputusan yang menyangkut
upaya menghasilkan laba.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto (2003) Dasar – dasar


Pembelanjaan perusahaan. Edisi 4
Yogyakarta : Penerbit BPPE.
Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) ( 2002 ).
Standar keuangan . jakarta : salemba
empat
J. Fred weston & Thomas E Copeland. 2005.
Manajemen keuangan edisi 9 Jakarta
: Binarupa aksara
Suad Husana & enny Pudjiastuti. 2002.
Dasar-dasar manajemen keuangan.
Edisi 3. Yogyakarta : Akademik
Manajemen
Perusahaan YKPN Sugiyono. 1997. Metode
penelitian Administrasi Bandung VC
ALVABETA.
S. Munawir. 2000. Analisis Laporan
Keuanga. Edisi 4 Yogyakarta :
Penerbit Liberty.
Winarno Surakhmad. 2001. Pengantar
Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan
teknik Bandung : Tarsito

Você também pode gostar