Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
SYAFIRA ULYA FIRZA
158110944
SEMESTER V
AKUNTANSI-KEUANGAN
SORE
Dalam melakukan Analisa Teknikal ini, saya menggunakan PT. SRI REJEKI ISMAN
Tbk sebagai objek dalam melakukan analisis ini. Terdapat 6 indikator yang saya gunakan
dalam menganalisa pergerakan nilai saham PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk, yaitu :
1. Moving Average
2. Bolinger Bands
3. RSI
4. MACD
5. Parabolic SAR
6. Stochastics
MOVING AVERAGE
SELL
BUY
BUY SELL
TREND
TREND TURUN,
NAIK, MA 50 SELL
BUY
MA 100
yaitu, tidak termasuk angka pertama dari seri dan termasuk nomor berikutnya mengikuti
bagian asli dalam seri. Hal ini menciptakan bagian baru pada rangkaian/seri angka-angka
tadi, yakni nilai rata-rata. Proses ini diulang di seluruh seri data. Lalu nilai rata-rata tadi
dirangkai dalam bentuk garis yang disebut garis Moving Average. Sebuah garis Moving
Average terdiri dari satu set nilai rata-rata, dan masing-masing nilai rata-rata itu sebenarnya
merupakan rata-rata dari satu set rangkaian angka yang lebih besar lagi. Sebuah Moving
Average juga dapat menggunakan bobot perhitungan yang tidak sama untuk setiap nilai
aktual pada tiap-tiap bagian untuk menekankan nilai-nilai perataan tertentu.
Moving Average merupakan indikator dalam analisis teknikal yang cukup populer. Ada
banyak versi Moving Average yang digunakan sebagai indikator Analisis Teknikal, yaitu
contohnya:
Namun, semakin sering kontak terjadi, resiko sinyal palsu (fake signal) juga akan semakin
besar.
Cth : Moving Average dengan periode 50 artinya, indikator tersebut mengambil data harga
dari 50 candlestick terakhir, lalu menggambarkannya sebagai garis yang Anda lihat itu.
Standar harga yang digunakan biasanya adalah harga penutupan (close).
BOLLINGER BANDS
Indikator bollinger bands ditemukan oleh seorang analis finansial asal dari Amerika
Serikat yaitu John Bollinger tahun 1980an. Indikator ini dipakai untuk melihat volatilitas
sebuah peregerakan harga. Namun dalam perkembangannya indikator ini juga bisa dipakai
untuk keperluan lain seperti melihat area support dan resistance dinamis.
Indikator ini terdiri dari tiga garis pita yang disebut secara umum sebagai upper band,
middle band dan lower band. Garis-garis pita ini berfungsi sebagai idikator kekuatan market
yang sedang berlangsung. Dengan melebarnya jarak antara upper band dengan lower band
maka indikator ini mengindikasikan votalitas yang tinggi sehingga pergerakan yang sedang
terjadi dimungkinkan akan berlajut untuk beberapa waktu hingga menyentuh area support
atau resistance yang kuat.
Fungsi lain dari indikator bollinger bands adalah dipakai untuk menentukan area
support dan resistance dinamis. Sebagai trader analis, mengetahui area pembalikan arah
adalah sesuatu yang penting karena pada posisi itulah peluang yang baik untuk memperoleh
profit dalam tradingnya.
Pembalikan arah ini bisa terlihat ketika candlestick mulai menjauh dari upper band
atau lower band. Ketika harga mulai menjauh dari pita atas atau upper band maka hal tersebut
menunjukkan harga sudah berada di area resistance, sedangkan jika harga mula menjauh dari
lower band maka hal tersebut menunjukkan bahwa harga sedang berada di area support.
Kemungkinan kondisi lain yang muncul adalah harga tidak mampu menembus middle band
atau pita tengah, hal itu menunjukkan harga tidak berhasil break out. Kondisi-kondisi ini
dipakai trader sebagai golden moment dalam menentukan aksi jual atau beli.
6
3. Fase Break
Kondisi break ditandai dengan pita atas dan bawah melebar menjauh. Ini terjadi karena
membludaknya order sehingga tenaga market begitu besar. Dampaknya market akan bergerak
lurus. Pada fase break tidak mungkin terjadi pembalikan arah trend secara normal, kecuali
terjadi konvergen.
2. Segera open posisi sell setelah candlestick menyentuh garis tengah Bollinger bands.
Tempatkan stop loss 5-10 pips diatas garis tengah Bollinger bands dan close posisi jika
candlestick sudah menyentuh garis bawah Bollinger bands.
3. Atau jika anda tidak yakin dengan open posisi ketika harga menyentuh candlestick, lihat pada
time frame yang lebih kecil. Tunggu pada time frame kecil tersebut terbentuk candlestick
pembalikan bearish.
BUY :
1. Tempatkan atau segera buka posisi buy jika harga sudah menyentuh garis tengah bollinger
bands.
2. Tapi sebelumnya, pastikan harga sedang dalam kondisi uptrend saat itu.
3. Tempatkan stop loss 5-10 pips dibawah garis tengah Bollinger bands.
4. Take profit atau close posisi jika harga sudah menyentuh garis Bollinger bands bagian atas.
SELL
BUY
RSI diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 pada bukunya New
Concepts in Technical Trading Systems. Nilai dari Rsi berada pada kisaran 0-100 (itulah
sebabnya mengapa digolongkan sebaga indikator oscillator. Oscillate = berkisar). RSI sendiri
merupakan indikator yang membandingkan momentum harga yakni antara nilai pada saat ini
terhadap daya tarik losses yang terjadi.
SELL
BUY
saat kemudian harga akan bergerak turun mengikuti arah pergerakan RSI hal
tersebut merupakan divergence.
SINYAL BELI
JUAL
SINYAL MACD
BELI
13
2. Keadaan jenuh beli beli dan jenuh jual (overbought and oversold)
MACD juga sangat berguna untuk menentukan keadaan jenuh beli atau jenuh jual.
Ketika moving average jangka pendek menjauh dari moving average jangka
panjangnya (MACD naik), maka biasanya harga sudah berada diatas harga yang
seharusnya dan akan kembali ke level yang lebih realistik segera. Keadaan jenuh beli
dan jenuh jual ini tergantung dari karakteristik pair yang diamati.
3. Divergence
Jika MACD bergerak berlawanan arah dengan gerakan harga, maka ini merupakan
suatu sinyal bahwa trend yang berlangsung saat ini akan segera berakhir. Bearish
divergence terjadi jika MACD berada dilevel terendahnya yang terbaru sedangkan
harga telah gagal mencapai nilai terendah yang terbaru. Bullish divergence terjadi jika
MACD berada dilevel tertingginya yang terbaru sedangkan harga telah gagal
mencapai nilai tertinggi yang terbaru. Kedua jenis divergence ini sangat berguna pada
keadaan jenuh beli ataupun jenuh jual.
Fungsi indikator MACD yang paling utama adalah untuk menunjukkan arah trend dan
momentum pasar. Ketika trend harga sedang naik, area MACD berada di zona positif atau
di atas level 0. Sementara ketika harga berada dalam downtrend, area MACD bergerak di
zona negatif atau di bawah level 0.
Dari situ, Anda kemudian bisa menjadikan pergantian posisi area MACD sebagai sinyal
perubahan arah trend. Jika ingin mengenali sinyal lebih awal, Anda dapat mengambil
posisi sell ketika area MACD mulai menurun di area positif, atau open buy saat area
MACD semakin menanjak di area negatif.
Untuk mengkonfirmasi, Anda bisa memperhatikan crossing garis sinyal dari area MACD.
Dalam hal ini, tunggu hingga garis sinyal benar-benar memotong area MACD dari atas ke
bawah sebelum entry sell, atau konfirmasikan crossing garis sinyal dari bawah ke atas
untuk membuka posisi buy. Berikut 4 Fungsi MACD :
kemudian dikonfirmasi oleh crossing garis sinyal MACD ke bawah level 0, serta
perpotongan dua garis EMA (EMA periode besar memotong EMA periode kecil dari
bawah ke atas).
Informasi yang didapat dari cara membaca indikator MACD tersebut seringkali
dijadikan sebagai pedoman entry dalam trading. Trader akan memasang open sell
ketika area dan garis sinyal MACD menyeberang ke zona negatif, serta terjadi
perpotongan garis-garis EMA 26 dan EMA 12. Sebaliknya, trader bersiap open buy
ketika area dan garis sinyal MACD melintas dari daerah negatif ke positif, serta EMA
12 memotong EMA 26 dari bawah ke atas.
Indikator MACD Sebagai Pengukur Momentum
Indikator MACD juga bisa menunjukkan momentum yang bisa menginformasikan
kekuatan trend saat ini. Dengan mengetahui momentum, Anda bisa memperkirakan
apakah trend masih akan menguat atau justru sedang melemah. Untuk menghindarkan
dari kesalahan entry di penghujung trend.
Pergerakan harga yang kuat selalu diiringi dengan bentukan batang histogram yang
panjang-panjang. Ketika trend baru terbentuk dan pasar masih mengumpulkan tenaga,
area MACD tampil pendek-pendek namun semakin membesar. Puncak trend terjadi
ketika kekuatan pasar terisi penuh dan ditandai oleh batang histogram MACD yang
tampil paling panjang.
Sedangkan cara membaca indikator MACD untuk momentum yang mulai melemah
adalah dengan mewaspadai histogram yang terus mengecil. Ketika pasar bersiap
untuk beralih posisi, area MACD mulai melandai dan tampak semakin mengecil. Pada
akhirnya, pola histogram akan mengulang siklus yang sama di area berlawanan.
Indikator MACD Sebagai Oscillator
Indikator MACD sebenarnya tidak mempunyai standard oversold dan overbought,
dua hal yang menjadi syarat utama Oscillator. Namun demikian, banyak trader
menggunakan puncak area MACD di zona positif sebagai batas overbought, dan dasar
area MACD di zona negatif sebagai titik oversold.
Indikator MACD Sebagai Penunjuk Sinyal Divergence
Divergence adalah perbedaan harga dengan indikator penunjuk momentum dan
merupakan sinyal reversal. Cara membaca indikator MACD dalam hal ini tidak jauh
berbeda dengan strategi divergence pada umumnya. Ketika harga cenderung naik
(membentuk higher high) tapi area MACD justru menurun (menciptakan formasi
15
lower high), maka uptrend tak lama lagi akan berbalik menurun. Hal ini karena
kenaikan harga tidak didukung oleh penguatan momentum.
probabilitas yang lebih tinggi dari keadaan normal untuk berganti arah, khususnya untuk
momentum jangka pendek. SAR adalah kepanjangan dari ‘stop and reversal’.
CARA PENGGUNAAN :
BUY:
Segera keluar market saat indikator parabolic SAR menunjukkan sinyal BUY, dimana
parabolic sar sudah terbentuk sempurna dibawah candlestick
JUAL
BELI
STOCHASTIC
OVERSOLD
OVERBOUGHT
BUY
SELL
Akan tetapi, perlu dicatat bawah tidak disarankan untuk segera entry trading setelah
berhasil mempraktekkan cara membaca indikator Stochastic di atas. Seringkali, sinyal
tersebut tidak bisa diandalkan saat trend harga sedang kuat. Karena itu, perlu
mengetahui cara membaca indikator Stochastic berikutnya untuk bisa mendapatkan
entry trading yang lebih terkonfirmasi.
Indikator Stochastic Sebagai Penunjuk Entry Trading
Komponen terpenting dalam cara membaca indikator Stochastic sebagai penanda
entry trading adalah persilangan garis-garis sinyal. Berbeda dengan RSI yang hanya
memiliki satu garis sinyal, Stochastic mempunyai dua garis dinamis yang masing-
masing bernama %K dan %D.
19
Pada Gambar diatas %K Stochastic adalah garis ungu, sedangkan garis %D tampil
sebagai grafik berwarna merah. Selain dari segi penampilan, kedua garis tersebut juga
memiliki perhitungan berbeda.
Garis %K Stochastic
Mengukur tingkat perubahan harga saat ini (fast stochastic), %K dihasilkan dari
perhitungan berikut:
Seumpama periode %K adalah 5, maka rumusnya adalah: 100 x (harga penutupan
5 hari - harga terendah 5 hari) / (harga tertinggi 5 hari - harga terendah 5 hari).
Garis %D Stochastic
Disebut juga sebagai %K yang diperhalus (slow stochastic), garis %D sebenarnya
memperlihatkan nilai rata-rata (moving average) dari %K. Cara menghitungnya
adalah dengan memberikan perhitungan Simple Moving Average pada nilai %K.
Crossing antara %K dan %D. Karena %K berperan sebagai fast stochastic dan %D
merupakan slow stochastic, maka sinyal buy muncul ketika %K memotong %D dari
bawah ke atas. Sebaliknya, sinyal sell terjadi saat %K memotong %D dari atas ke
bawah.
Jika momen persilangan ini terdapat di area overbought oversold, maka Anda bisa
mendapat sinyal entry trading yang lebih terkonfirmasi. Intinya, cara membaca
indikator Stochastic sebagai penunjuk entry trading adalah dengan mengenali
persilangan garis %K dan %D di zona overbought oversold.
KESIMPULAN
Penggunaan setiap Indikator dalam menentukan tingkat buy and sell sangat
berbeda. Maka dari itu, Investor dituntut harus pandai menganalisa dan memahami
keadaan pasar agar tindakan yang dilakukan tidak salah. Selain itu, Investor juga
jangan hanya berpatok pada satu Indikator karena bisa saja Indikator yang dipilih
memberikan false signal. Untuk itu, pemahaman dan penerapan banyak Indikator
perlu dilakukan Investor agar tidak terjadi lose dalam trading/investing di pasar
saham ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=62961
http://siembah.com/cara-menentukan-buy-dan-sell
http://www.seputarforex.com/belajar/sekolah/smp/kelas2/pengertian_dasar_moving_average.
php
http://siembah.com/bollinger-band-dan-cara-menggunakan-bollinger-bands
http://www.jurnalforex.com/2016/10/mengenal-sekilas-apa-itu-indikator-bollinger-
bands.html
http://forexstarmoon.com/edukasi/teknikal/strategi-default-menggunakan-indikator-bollinger-
bands/3502/
http://belajarforex.com/indikator-teknikal/relative-strength-index.html
http://brokerforex.com/mengenal-indikator-rsi-relative-strength-index/
http://forexstarmoon.com/artikel/forex/pengertian-overbought-dan-oversold/4456/
https://www.omahforex.com/artikel-valuta-asing/apa-itu-bullish-bearish-dan-sideways/
http://berita-forex24.blogspot.co.id/2014/12/indikator-moving-average-convergence.html
22
http://www.seputarforex.com/belajar/sekolah/smp/kelas1/moving_average_convergence_dive
rgence.php
http://forexscope.com/sekolah-forex/analisa-teknikal/indikator/parabolic-sar/
http://siembah.com/cara-menggunakan-parabolic-sar
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=85492&title=indikator_parabolic_sar
http://brokerforex.com/strategi-trading-menggunakan-parabolic-sar/