Você está na página 1de 7

1.

Hewan Laut Yang Menyengat Dan Berbahaya


Cidera akibat binatang laut berbahaya secara umum dapat dibagi dalam 4
kategori:
- Terkena bisa (envenomation)
- Tergigit (Bites)
- Iritasi
- Keracunan (poisoning)
Cara penanganan cidera akibat binatang laut berbeda dari satu dengan
yang lainnya, tergantung jenis binatang apa. Namun demikian protokol standard
Basic Life Support (BLS) yaitu DRABCD (Danger, Response, Airway, Rescue
Breathing, Chest Compression and Defibrilation) tetap kita pergunakan sebagai
dasar pemberian pertolongan.
Tanda dan gejala yang ditimbulkan pada cidera akibat binatang laut
berbeda-beda antara satu jenis binatang dengan lainnya. Reaksi setiap orang juga
akan berbeda-beda tergantung usia, kesehatan, sensitifitas terhadap bisa ataupun
reaksi alergi tertentu. Cidera yang diakibatkan juga berbeda-beda berdasarkan
banyaknya bisa yang disalurkan, potensi bisa, jenis racun dll.
Banyak hewan laut menggigit atau menyengat. Beberapa memberikan
racun melalui gigi mereka, tentakel, duri, atau kulit. Lainnya, seperti hiu, tidak
berbisa tetapi dapat menimbulkan gigitan serius dengan besar, gigi yang tajam.
Kebanyakan makhluk yang menyengat atau menggigit telah mengembangkan
perilaku ini sebagai mekanisme pertahanan atau untuk membantu mereka berburu
makanan. Kebanyakan sengatan hewan laut dan gigitan disebabkan oleh kontak
tidak disengaja. Misalnya, Anda bisa menginjak ikan pari terkubur di pasir atau
sikat terhadap ubur-ubur saat berenang. Penyelam dan nelayan sangat beresiko
karena sering dan lama kontak mereka dengan kehidupan laut.
Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang
dihadapi oleh para wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut.
Disamping itu resiko karena sifat alamiah laut seperti arus, pasang surut, ombak,
suhu air laut, kondisi didasar laut dan jenis pekerjaan/kegiatan yang dilaukan
dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut. Binatang laut berbahaya dapat
dibagi jadi dua kelompok yaitu binatang laut yang menggigit dan binatang laut
yang menyengat.
Binatang laut yang menggigit misalnya hiu, barakuda, paus pembunuh,
belut laut dan sebagainya. Bila binatang tersebut menyerang manusia akan
menyebabkan luka dengan perdarahan yang masif,sehingga sering menyebabkan
kematian akibat kehilangan darah. Tindakan bedah/operatif, atau ligasi (pasang
torniquet diproximal luka ) untuk menghentikan perdarahan perlu segera
dilakukan guna mencegah kematian.
Trauma karena serangan binatang laut yang menyengat biasanya tidak
berat/ hebat, namun binatang ini mengeluarkan toksin saat dia menyengat yang
menyebabkan terjadinya reaksi antigen-antibody, bila reaksinya hebat bisa
menyebabkan kematian . Kematian bisa karena efek langsung dari reaksi antigen-
antibody, maupun akibat tidak langsung misalnya korban kesakitan, kejang atau
pingsan kemudian tenggelam. Anti dotum yang tepat sangat diperlukan untuk
memutus rantai reaksi antigen-antibody, sehingga idetifikasi jenis binatang yang
menyerang sangat penting untuk menentukan terapi.
Untuk mencegah terjadinya serangan binatang laut berbahaya kita harus
mengetahui jenis binatang laut berbahaya diperairan tersebut, pola hidupnya, pola
perilakunya saat mau menyerang manusia, serta jenis alat pelindung diri yang
tepat.
Pertolongan pertama yang tepat serta terapi definitif sedini mungkin dan
mengatasi kedaruratan akibat trauma (perdarahaan, syok, reaksi antigen-antibody)
dan kecepatan evakuasi kefasilitas medis terdekat sangat menentukan kehidupan
korban.

Berikut ini adalah hewan laut yang dapat membahayakan:


1. Bulu babi
Bulu babi termasuk filum Echinodermata, bentuk dasar tubuhnya segilima.
Mempunyai lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat
digerakkan. Kaki tabung dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di
permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang
luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang berhubungan satu
sama lain.
Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi dengan duri-duri (Nantji, 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti
jarum dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis
membujur dan dapat digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm
dan lebih. Bulu babi berbahaya jika terinjak karena durinya sangat rapuh/ mudah
patah dan durinya mengandung racun.
a. Gejala-gejala tertusuk duri bulu babi :
1) Rasa sakit pada bagian tubuh yang tertusuk
2) Agak sedikit demam atau demam derajat ringan

b. Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk bulu
babi, yang perlu dilakukan adalah :
1) Jangan panik
2) Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan tindakan ABCD
apabila tidak ada tanda-tanda sesak napas atau henti napas dan gangguan sirkulasi
3) Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan
(jeruk lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan pada daerah tubuh yang
tertusuk.
4) Keluarkan durinya dan beri antiseptik
5) Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis.

2. Ubur-ubur
Sengatan ubur-ubur adalah gangguan umum untuk perenang dan penyelam.
Dengan tentakel yang berisi ribuan sengatan berduri kecil, ubur-ubur yang
ditemukan di semua samudra dunia berpotensi menyerang manusia. Sengatan
ubur-ubur berkisar dari ringan sampai parah.
Beberapa ubur-ubur yang sangat beracun dan bahkan sengatan kecil dapat
menyebabkan sakit parah dan iritasi, sedangkan ubur-ubur lainnya tidak
berbahaya bagi manusia. Kebanyakan sengatan ubur-ubur dapat dirawat dengan
pertolongan pertama, tapi beberapa jenis sengatan ubur-ubur dapat lebih parah dan
memerlukan perawatan medis. Dalam kasus yang jarang, sengatan ubur-ubur yang
luas atau dari spesies tertentu ubur-ubur dapat mengancam jiwa.
a. Gejala sengatan ubur yang ringan
Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan:
1) Sensasi terbakar
2) Menyakitkan tanda atau garis merah yang berkembang setelah beberapa menit
sampai beberapa jam
3) Gatal
4) Kesemutan dan mati rasa
5) Lepuh
Iritasi ringan hingga sedang di kulit biasanya membaik dalam waktu satu hingga
dua minggu. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda pada kulit mungkin makan waktu
satu sampai dua bulan.
Sengatan ubur-ubur yang parah dapat mempengaruhi seluruh tubuh (reaksi
sistemik).

b. Tanda dan gejala sengatan ubur-ubur yang parah


1) Mual
2) Muntah
3) Sakit kepala
4) Kejang otot
5) Kelemahan
6) Kesulitan mengendalikan gerakan otot
7) Pusing
8) Demam

c. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat ubur-
ubur yang perlu dilakukan adalah :
1) Setelah merasakan tersengat ubur-ubur segeralah tentakel dibersihkan dengan
cara dicuci dengan air laut di pantai saat itu juga. Pada saat membersihkan area
yang terkena sengatan ubur-ubur jangan menggosok dengan menggunakan tangan
telanjang, karena terkadang ubur-ubur meninggalkan sisa tentakel pada
permukaan kulit.
2) Segeralah ke bibir pantai untuk mencari pertolongan.
3) lalu bilas daerah sengatan dengan cuka (cairan asam) untuk menetralkan
sengatan di kulit.
4) Kompres daerah yang terkena sengatan ubur-ubur tersebut dengan air panas.
5) Istirahatlah, dan tahanlah rasa sakit yang Anda rasakan.
6) Paling tidak rasa sakit yang berlebihan akan turun setelah kira-kira 1 jam.
7) Untuk meminimalisir, berjemurlah di paparan sinar matahari dan oleskan
minyak yang panas. Misalnya Gandapura atau minyak Cap Kapak.

3. Ular laut
Ular laut adalah salah satu binatang paling berbahaya dan beracun di laut. ular laut
terkadang dapat kita jumpai di pantai yang ada banyak karangnya. Ular laut
bersembunyi di sana untuk mencari mangsa berupa ikan-ikan kecil, namun jika
merasa terancam maka ia akan menggigit kita.
a. Tanda dan Gejala
Gejala utama dari envenomisasi (keracunan akibat patukan ular) bisa muncul
dalam hitungan menit sampai berjam-jam setelah terkena gigitan. Gejala yang
timbul dapat berupa :
1) Kekakuan anggota tubuh
2) Rasa sakit dan kontraksi otot yang disertai kelemahan.
3) Kelumpuhan otot bisa menjalar ke badan dan
4) mengakibatkan kesukaran bernafas akibatnya korban sering panik dan
bertindak kurang wajar.

b. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita digigit ular laut,
yang perlu dilakukan adalah :
1) Menenangkan korban yang cemas;
2) Nilai kondisi pasien, lakukan ABC (Airway, breathing, Circulation)
3) imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan cara
mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena
pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan penyerapan bisa ke dalam
aliran darah dan getah bening; pertimbangkan pressure-immobilisation pada
gigitan hindari gangguan terhadap luka gigitan karena dapat meningkatkan
penyerapan bisa dan menimbulkan pendarahan lokal.
4) Berikan ABU (bila ada)
5) Segera bawa ke Rumah Sakit

4. Ikan Pari
Ikan Pari memiliki duri berbisa di ekornya. Jika tanpa sengaja menginjak ikan
pari, itu akan merespon dengan menyodorkan ekornya ke kaki. Venom dan tulang
belakang fragmen dapat menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Daerah yang
cedera tersebut menjadi biru dan hitam. Kerusakan itu terjadi karena adanya
injeksi racun dan kerusakan jaringan, yang mungkin juga terkena infeksi.
a. Tanda dan gejala
Gejala yang ditmbulkan akibat sengatan ikan pari biasanya menyebabkan rasa
sakit, mual, kelemahan, dan pingsan. Dalam kasus yang jarang terjadi, korban
mungkin akan kesulitan bernapas atau bahkan mati.

b. Tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi kasus seperti ini adalah
sebagai berikut :
1) Cuci luka hingga bersih dengan air laut.
2) Ikat kaki yang tersengat dengan pembalut kira-kira 5 cm di atas luka, seperti
merawat luka gigitan ular. Lakukan hal ini sesegera mungkin. Ikat tersebut harus
cukup kencang untuk mencegah penyebaran racun pada jaringan kulit, tetapi
jangan sampai menghalangi aliran darah dalam jaringan di bawah kulit. Untuk
mengujinya, selipkan jari-jari Anda di bawah tali pengikat. Apabila jari-jari tidak
dapat masuk, berarti ikatan tersebut terlalu kencang.
3) Keluarkan sisa-sisa sengat dari dalam luka.
4) Sediakan air hangat untuk meredam bagian kaki yang luka, kemudian rendam
sampai 10 jam. Tambahlah air panas untuk mempertahankan suhu air agar tetap
sama. Kondisi ini akan melumpuhkan racun tersebut.
5) Tidak ada obat antiracun untuk luka sengat ini. Jadi segera lah bawa ke Rumah
Sakit

Você também pode gostar