Você está na página 1de 2

Judul : SAMUDRA DI UJUNG JALAN SETAPAK

Penulis : Neil Gaiman


Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Agustus 2013
Harga : Rp. 50.000
Tebal : 264 halaman
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Kategori : Fantasi, Novel Terjemahan, Novel, Fiksi dan Sastra:
ISBN : 978-979-22-9768-3
Samudra di Ujung Jalan Setapak adalah fabel yang membentuk ulang kisah fantasi
modern: menggugah, menakutkan, dan puitis—semurni mimpi, segetas sayap kupu-kupu,
dari pencerita genius Neil Gaiman. Karakter utama di buku ini adalah seorang anak laki-laki
(tak disebutkan namanya). Dia tidak memiliki teman, suka membaca buku-buku, dan suka
kucing. Ayahnya menyewakan salah satu kamar di rumahnya yang besar, dan suatu ketika,
orang yang tinggal di sana adalah seorang penambang opal. Si penambang membawa mobil
ayahnya hingga ke ujung jalan setapak, dan kemudian bunuh diri di dalamnya. Si anak dan
ayahnya dipanggil ke sana, dan saat itulah si anak juga berkenalan dengan Lettie Hempstock,
anak perempuan yang tinggal di rumah di ujung jalan itu, serta ibunya, Mrs Hempstock, dan
neneknya, Mrs Hempstock tua.
Kejadian aneh bermunculan setelah kematian si penambang itu. Si anak bermimpi
mulutnya kemasukan sesuatu, dan setelah terbangun, dia mendapati uang logam di dalam
mulutnya. Kejadian aneh lain terjadi pada orang2 di sekitar, uang bermunculan secara tiba-
tiba. Tidak ada yang bisa menjelaskannya kecuali Lettie, dan keluarga Hempstock yang
bukan orang sembarangan. Mereka mengetahui banyak hal. Menurut Lettie, hal itu dipicu
oleh si penambang opal, yang dengan tindakan bunuh dirinya, mengundang mahluk2 dari
dunia lain.
Lettie membawa si anak menyeberangi lahan pertaniannya yang luas ke dunia lain,
dunia dimana langitnya berwarna oranye, dimana mereka bertemu dengan mahluk kain
kanvas yang berkibar-kibar dan robek, yang mengaku sebagai penguasa tempat itu. Dialah
yang menyebabkan kejadian-kejadian aneh tadi. Dengan keahliannya, Lettie mengikat
mahluk itu, menahannya agar tidak mengganggu orang-orang.
Tapi ini bahkan bukan akhir cerita. Karena sebuah kesalahan yang dilakukan si anak, mahluk
itu berhasil mengikutinya, dan mewujudkan diri dalam bentuk wanita muda pengurus rumah
bernama Ursula Monkton. Dengan cepat, Ursula Monkton menguasai keluarganya, dan
mengurung si anak. Tipu daya Ursula begitu berbahaya hingga ayahnya yang terhasut bahkan
mampu melakukan hal-hal mengerikan.
Si anak mesti meminta bantuan pada Lettie dan keluarga Hempstock, karena
merekalah satu-satunya yang bisa mengatasi masalah ini. Masalah dengan Ursula Monkton,
dan mahluk-mahluk pemangsa yang jauh lebih berbahaya daripadanya. Masalah yang
menyebabkan salah satu dari mereka mengorbankan dirinya, untuk menjaga yang lain tetap
hidup.
Judul Buku : KIDUNG
Pengarang : Mohamad Sobary
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan 1, Juni 2009
Harga : Rp. 30.000
Tebal : 264 hlm; 20 cm
Ukuran : 13.5 x 20 cm.
Kategori : Novel, Fiksi dan Sastra:
ISBN : 978-979-22-4714-5

Sobary, penulis novel ini, bersaksi: Novel bukan sejarah. Meskipun ditulis
berdasarkan fakta sejarah dalam birokrasi yang dia pimpin, di sana-sini penulis berhak
mengubah---mengurangi dan menambah---kedalaman, warna-warni dan renik-renik suatu
momentum historis, untuk lebih menekankan titik dramatis dan menjadikannya lebih tajam,
atau membuatnya lebih estetis, demi menegaskan bahwa---sekali lagi---novel bukan sejarah.
Kecuali itu, novel memang tak dibebani kewajiban memanggul tugas etis maupun ilmiah agar
tetap setia memenuhi ketepatan "sejarah sebagai rekonstruksi peristiwa", tetapi menjaga
kewajiban etis untuk memelihara kebenaran "sejarah sebagai keutuhan dinamika sosiologis"--
-sejarah sebagai ilmu, yang memang merupakan ruh novel jenis ini.

Sejarah menjadi lebih berarti, lebih berbicara, ketika ditulis bukan sebagai sejarah,
melainkan ketika ia mengejawantah dalam bentuk novel. Inilah cara Sobary menulis sejarah
Partnership, organisasi penting tempat dia menjadi direktur selama tiga tahun, ikut bergulat
dalam reformasi.

Ini pulalah cara Sobary menghadirkan organisasi besar ini ke tengah masyarakat.
"Banyak cara kita mengucapkan terima kasih. Banyak cara kita mememberikan penghargaan
tinggi atas sesuatu yang memang layak ditinggikan di mata dan di hati khalayak," katanya.

"Partnership---dan segenap tokoh penting di dalamnya---membukakan kesempatan


menikmati momen-momen reflektif, ketika saya sedang suka dan bergairah, maupun saat
duka, kehilangan inspirasi, dan butuh teman untuk ketawa---sesuatu yang mewah dalam
kehidupan manusia modern, yang 'dijajah' agenda demi agenda yang dibuatnya sendiri."

Você também pode gostar