Você está na página 1de 18

Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

BAB I
PENDAHULUAN

A. JUDUL PERCOBAAN
“ ANALISA DIMENSIONAL”

B. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan Percobaan
 Untuk menyelidiki factor-faktor yang mempengaruhi volume ‘liquid
drop yang terbentuk didalam air.
 Menentukan dimensi persamaan yang dilakukan berdasarkan analisis
volume liquid drop yang terbentuk.

C. Latar Belakang
Liquid yang larut dalam air secara perlahan-lahan melalui sebuah nozzle
yang dibuat sedemikian rupa di dalam air maka akan terbentuk liquid drop.
Dalam hal ini air sebagai ‘continous phase’ sedangkan ‘liquid drop’ sebagai
dishersion phase dengan menganggap volume dari sebuah ‘liquid drop’ yang
terbentuk yang dipengaruhi oleh :
 Diameter nozzle
 Perbedaan density antara Continous phase dan Disfhersion phase
 Density disfhersion phase

151
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. DEFENISI PERCOBAAN
Analisis Dimensional adalah salah satu analisa aliran fluida
yangmenggunakan pendekatan yang diperoleh dengan mencoba menentukan
secaraumum bagaimana koefisien yang dapat ditetapkan secara ekperimental
tersebutbergantung pada variable yang mempengaruhi persoalan.Dalam fisikadan
ilmusemua, analisis dimensiadalah alat untukmenemukan
ataumemeriksahubungan antarakuantitas fisikdengan menggunakandimensi
mereka.
Dimensidari sebuahkuantitas fisikadalahkombinasi daridimensifisik
dasar(biasanyamassa, panjang, waktu, biaya listrik, dan suhu)
yangmenggambarkanhal itu, misalnya, kecepatan
memilikidimensipanjangpersatuanwaktu, dan dapatdiukurdalam meterper detik,
mil perjam, atauunit lain.Analisis dimensional adalahdidasarkan pada
kenyataanbahwa hokumfisik harusindependen darisatuan yang digunakanuntuk
mengukur variablefisik.Konsekuensipraktislangsungadalah bahwa
setiappersamaanyang berarti(dan setiap ketidaksetaraan daninequation) harus
memilikidimensi yang samadi sisikiri dan kanan. Memeriksaini adalah
caradasarmelakukan analisisdimensi.
Analisisdimensirutin digunakanuntuk memeriksamasuk
akalpersamaanberasaldan perhitungan. Hal inijuga digunakanuntuk
membentukhipotesis yang masuk akal tentangsituasi fisikyang kompleksyang
dapatdiujiolehpercobaan atauoleh teori-teoriyang lebih majudari fenomena,
danuntukmengkategorikanjeniskuantitas fisikdan unitdidasarkan pada
hubunganmerekaatauketergantungan padaunit lain, atau dimensimerekajika ada.

PrinsipBesarperumpamaanPrinsip dasaranalisis dimensionaldikenalIsaac


Newton (1686) yangdisebutsebagai"Prinsip Besarperumpamaan" [1]. James
ClerkMaxwellmemainkanperan utamadalam membangunpenggunaan

152
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

modernanalisisdimensionaldengan membedakan, panjang massa,dan


waktusebagai unitdasar,sementaramengacu padaunit lainnyayang berasal[2]. Ahli
matematikaPrancisabadke-19Joseph Fourierdibuatkontribusi penting[3] yang
didasarkan padagagasan bahwahukum-hukum fisikaseperti F=maharus
independen dariunitdigunakan untukmengukur variablefisik.Hal inimembawa kita
pada kesimpulanbahwa hokumharusbermaknapersamaanhomogen dalamberbagai
unitmerekapengukuran,hasilyang akhirnyadiformalkandalam
teoremaBuckinghamπ.Teorema inimenggambarkan bagaimanasetiap
persamaanfisikyangberartimelibatkann variabeldapatditulis
sebagaiekuivalennyapersamaandari n–parameterberdimensim, di mana m
adalahjumlah dimensidasar yang digunakan.
Selanjutnya, dan yang palingpenting, memberikansuatu metode untuk
menghitungparameter iniberdimensidari variableyang diberikan.Sebuah
persamaandimensi dapatmemiliki dimensi yangdikurangi atau dihilangkan
melaluinondimensionalization, yang dimulaidengan analisisdimensi,dan
melibatkanjumlahunitscaling dengankarakteristikdari systematau unitalami
Darialam.Hal inimemberikan wawasanke dalam sifatdasardari sistem,seperti
yangdiilustrasikan padacontoh di bawah ini.

B.Perkembamgan Dalam Dunia Industri

Dimensi dari kuantitas fisik yang berhubungan dengan kombinasi massa,


panjang, waktu, biaya listrik, dan suhu, diwakili oleh sans-serif simbol M, L, T,
Q,dan Θ, masing-masing, yang masing-masing dengan kekuatan rasional.
Dimensi Istilah lebih abstrak dari satuan skala: massa adalah dimensi,sementara
kilogram adalah unit skala (pilihan standar) dalam dimensi massa.
sebagai contoh, dimensi kecepatan adalah jarak kuantitas fisik / waktu (L / T atau
LT-1),dan dimensi gaya adalah kuantitas fisik "massa × percepatan" atau "massa
×(jarak / waktu) / waktu" (ML/T2 atau MLT-2). Pada prinsipnya, dimensi lain
dari kuantitasfisik dapat didefinisikan sebagai "fundamental" (seperti momentum

153
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

atau energi atau aruslistrik) sebagai pengganti dari beberapa orang yang
ditampilkan di atas. Kebanyakan
[Kutipan diperlukan] fisikawan tidak mengenali suhu, Θ, sebagai dimensi
fundamentaldari kuantitas fisik karena dasarnya mengungkapkan energi per
partikel perderajatkebebasan, yang dapat dinyatakan dalam hal energi (atau massa,
panjang, dan waktu) .Yang lain tidak mengenali muatan listrik, Q, sebagai
dimensi yang fundamental terpisahdari kuantitas fisik, karena telah dinyatakan
dalam hal massa, panjang, dan waktu dalamsistem satuan seperti sistem cgs. Ada
juga fisikawan yang meragukan keberadaan dimensimendasar tidak kompatibel
kuantitas fisik yang sangat [4].Unit dari sebuah kuantitas fisik dan dimensi yang
terkait, tapi konsep tidakidentik. Unit-unit dari suatu kuantitas fisik didefinisikan
oleh konvensi dan terkait denganbeberapa standar, misalnya, panjang mungkin
memiliki satuan meter, kaki, inci, mil ataumikrometer, tetapi setiap panjang selalu
memiliki dimensi L, terlepas dari apa yang unit .sewenang-wenang dipilih untuk
mengukur itu. Dua unit yang berbeda dari kuantitas fisikyang sama memiliki
faktor konversi yang berhubungan mereka. Sebagai contoh:
1 in = 2,54 cm, kemudian (2,54 cm / di) adalah faktor konversi, dan itu sendiri
berdimensidan sama dengan satu.
Oleh karena itu mengalikannya dengan faktor konversi yang
tidakmengubah kuantitas. Simbol dimensi tidak memiliki faktor
konversi.matematikasifatSimbol dimensi, seperti L, membentuk sebuah
kelompok: Identitas didefinisikansebagai L0 = 1, dan terbalik dengan L adalah 1 /
L atau L-1. L dibangkitkan untuk setiapdaya rasional p adalah anggota kelompok,
memiliki invers dari L-p atau 1/Lp. Operasikelompok adalah perkalian, memiliki
aturan-aturan yang biasa untuk penangananeksponen (Ln × Lm = Ln + m).
Simbol dimensi membentuk suatu ruang vektor atas bilangan rasional,
denganmisalnya MiLjTk simbol dimensi yang sesuai dengan vektor (i, j, k).
Ketika jumlah yangdiukur fisik (akan mereka sukai-dimensioned atau tidak
seperti-dimensioned) dikalikanatau dibagi dengan yang lain, unit dimensi mereka
juga dikalikan atau dibagi, hal ini sesuai

154
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

dengan penambahan atau pengurangan dalam ruang vektor. Ketika jumlah terukur
yangdiangkat ke kekuatan rasional, yang sama dilakukan untuk dimensi simbol
yang melekatpada jumlah, hal ini sesuai dengan perkalian skalar dalam ruang
vektor.
Beberapa persoalan yang dijumpai dalam mekanika fluida telah
dipecahakan dengan menganalisa persoalan yang sudah diformulasikan secara
matematis. Dalam soal yang demikian, baik variabel yang berpengaruh maupun
hubungan antara variable tersebut telab diketahui. Seringkali formulasi demikian
diperoleh dengan menggunakan anggapan penyederhanaan. Untuk
memperhitungkao efek yang diabaikan, dalam pendekatan selanjutnya digunakan
koefisien yang ditentukan secara eksperimental. Hal ini seringkali merupakan eara
penyelesaian yang praktis, karena penyelesaian persamaan yang
memperhitungkan efek yang diabaikan tadi sangal rumit dan sukar dipecahkan.
Sebagai contoh , persamaan Navier-stokes pada umumnya tidak dapat
dipecahkan secara kwantitatif. kecuali untuk beberapa hal yang sederhana Cara
lain yang dapat digunakan sebagai penyelesaian pendekatan diperoleh dengan
mencoba menentukan secara umun bagaimana koefisien yang dapat ditetapkan
secara eksperimental tersebut bergantung pada variabel yang mempengaruhi
persoalan. Cara demikian ini, yang akan diuraikan
lebih lanjut dalam boo illi dan dikenal sebagai analisa dimensional, dipergunakan
bila variabel yang mempengaruhi suatu gejala fisik diketahui, akan tetapi
hubungan antara masing-masing belum diketabui
a. variabel fisik yang ditinjau, yang timbul akibat gerak benda dalam fluida atau
sebaliknya,misalnya gaya, tegangan geser, dan sebagainya.
b. Variabel geometri benda saluran atau kedua-duanya, seperti ukuran panjang,
bentuk, dan sebagainya.
c. Variabel yang menyangkut gerak benda dalam fluida atau sebalikny~
misalnya kecepatan V, percepatan a dan sebagainya.
d. Variabel yang menyatakan sifid fluida, misalnya massajenis 0, tekanan p,
viskositas M-tegangan permukaall 0, dan sebagainya.

155
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

e. Variabel yang menyatakan sifat bend~ misaJnyamassa jenis m, modulus


elastisitas E, dan sebagainya. (dalam mekanika fluida, variabel ini umumnya
dapat diabaikan; Dalam persoalan aeroelastisitas atau hydroelastisitas, variabel
perlu diperhatikan).
Dengan analisa dimensional, gejaJa fisik dapat diformulasikan sebagai
hubungan antara variabel yang berpengaruh ini, yang telah dikelompokkan dalam
serangkaian kelompok bilangan yang tak berdimcnsi. j~mLah kelompok bilangan
yang tak berdimensi ini janh lebih sedikit dari jumlah variabel yang semuja. Carn
ini sangat berguna dalam metoda analisa persoalan secara eksperimental, terutama
karena jumlah eksperimen yang harus dilakukan dapat.diperkeciJ, dan
eksperimennya s~ndiri dapat lebih disederhanakan.
Sebagai contoh, tinjau persoalan yang dibadapi untuk menentukan gaya
tahanan D dari su8tu bola berdiameter d dan. yang permukaannya licin yang
bergerak dengan kecepatan V, di dalam fluida viskos yang illkompresibel.
Variabel geometri benda adalah d, variabel gerak benda adalah V, variabel yang
menyatnkan sifat fluida adalah p dan Jl. sedangkan besarm.1isik yang ditinjau
ad~8h gaya tahRIlanD. perlu diperhatikan, bahwa langkah pertama yang penting
di sini adalah pengenalan variabel yang berpengaruh ini, dan dengan
berdasarlC'dnpada analisn, observasi dan anggapan penyederhanaan, jumlah
variabel yang diperhitungkan hanyalah variabel yang penting saja.

B. HUKUM KESERAGAMAN DIMENSI

Suatu persamaan dikatakan memiliki kescragaman dimensi bita bentuk


persamaaan tersebut tidak tergantung pada satuan pengukuran das~.
Hukumkeseragaman dimensi menyatakan bahwa suatu persamaan uang
diturunkan secaraanalitik dan yang menyatakan suatu geja1aflsik hams berlaku
semua untuk sistim satuan.Sebagain contoh.persamaan untuk perioda ayunan
suatu bandul sederhana, yaituberlaku untuk tiap sistim satuan, misalnya apakah L
diukur dalam feet

156
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

meter, atau mil, dan t diukur da1am menit, hari atau detik. Jadi persamaan tersebut
memiliki keseragaman dimensi dan dapat dikatakan menyatakun gejala fisik.
Hukum tersebut dapat diselami mengingat bahwa gejala alami berlangsung tanpa
dipengaruhi oleh satuan yang dibuat secara sembarang oleh manusia, dan karena
itu persamaan yang menjelaskan gejala demikian harns berlaku untuk segala
sisten satuan, jadi harns memiliki keseragaman dimensi.
Dari asas keseragaman dimensi iui dapat disimpulkan bahwa suatu
persamaan yang berbentuk : x = a + b + c akan ...... secara dimensionil hanya bila
x, a, b ....memiliki dimensi yang sama. Hokum ini sangat bermanfaaatuntuk
memeriksa, apakah suatu persamaan yang menyatakan gejala fisik dan yang
diturunkan secara analitik. sudah benar dan lengkap.
Agar persamaan diatas memiliki keseragaman dimensi, persamaan tersebut
harus berlakuuntuk semua sistim satuan. Agar demildan perubahan skala tiap suku
hams sama bilasistem satuannya diubah. Jadi, bila satuan suku dikalikan dua
dalam sistim satuan yang baru, balyang sama barus terjadi pula pada. Untuk itu
tiap Buku dalam persamaan diatas harns mempunyai dimensi yang sama. Sebagai
contoh lain, dari pengamatan diperoIeh hukum Newton kedua yang menyatakan
bahwa F = ma dengan dimensi m (M) dan a (LT -2); di sini keseragaman dimensi
digunakan untuk mendefinisikan suatu dimensi yang bw"U,yaitu dimensi gaya F.
Himpunan unit kuantitas fisik yang terlibat dalam suatu masalah sesuai
dengansatu set vektor (atau matriks). Kernel menjelaskan beberapa nomor
(misalnya, m) cara dimana vektor-vektor ini dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan vektor nol. Ini sesuaidengan memproduksi (dari pengukuran)
sejumlah berdimensi kuantitas, {π1 ,..., πm}.(Bahkan cara ini benar-benar span
subruang nol dari ruang lain yang berbeda, kekuasaandari pengukuran.) Setiap
cara yang mungkin mengalikan (dan exponating) bersama-samakuantitas yang
diukur untuk menghasilkan sesuatu dengan satuan yang sama seperti
beberapa kuantitas X yang diturunkan dapat dinyatakan dalam bentuk umum X = \
prod_{i = 1} ^ m (\ pi_i) ^ {k_i}Akibatnya, setiap persamaan yang mungkin
sepadan untuk fisika systemdapat ditulis dalam bentuk f (π1, π2 ,..., πm) = 0.

157
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

Mengetahui pembatasan ini dapatmenjadi alat yang ampuh untuk mendapatkan


wawasan baru ke dalam sistem.

BAB III
MATERI DAN METODE
A. MATERI
 Alat
 Seperangkat peralatan Dimensional Analisi
 Beaker gelas 200 ml stop watch
 Stop watch
 Corong pemisah
 Corong
 Timbangan
 Bahan
 Benzene ( C6H6)
 Etyl Asetat ( CH3COOC2H5 )
 Cyclo Hexane ( C6H12 )
 Aquades
B. METODE
Prosedur Kerja
- Digunakan 500mlaquades pada bejana B dan 150 ml larutan Benzene
(material) padabejana A.
- Buka cock dan atur aliran dari bejana B untuk menghilangkan udara dari
pipa dan nozzle ,kemudian tutup kembali.
- Ujung nozzle dibenamkan kedalam larutan bejana A.
- Tekan Re-Zero padaelektronik belance sampai menunjukkan angka nol.
- Buka cock kembali dan atur lairan liquid drop dari bejana B kemudian
dihitung jumlah drop dari nozzle.

158
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

- Setelah sampai 25 Drop dari liquid drop dari liquid B tutup cock dan
kemudian catat beratnya dari elektronik belance.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 ( 𝑤 )
Volume satu drop adalah : ( 𝜌𝑎𝑖𝑟𝑥𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑑𝑟𝑜𝑝)

Percobaan diulangi kembali dengan menggunakan zat yang berbeda

C. Gambar Percobaan

159
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
A. HASIL KERJA PRAKTEK

Measured Data Data From Table

Nozzle Weig
Exp. Drops ρA ρB δ G
Material Diameter ht
No
cm/s
D [-] gr g/cm3 g/cm3 g/sec2
ec2

Benzene 0,9956 98
1 0,87865 34,10
150 ml 1.45 4 0
0,20 15

2 0,40 15 3.8

Cyclo 3 0,20 15 1.3


0,9956 98
hexane 0,77800 51,40
4 0,40 15 3 4 0
150 ml

Temperatur air = 30’c


V. Benzena = 150ml
V. Siklo Heksana = 150ml

160
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

B. PEMBAHASAN
1. Menghitung V
a. untuk data benzena
Berat 1.45 gr
V = = gr
ρair x jlh drop 0,99564 x 15
cm3

= 0,0970 cm3

Berat 3.8 gr
V = = gr
ρair x jlh drop 0,99564 x 15
cm3

= 0,2544 cm3

b. untuk data cyclohexana


Berat 1.3 gr
V = = gr
ρair x jlh drop 0,99564 x 15
cm3

= 0,0870 cm3

Berat 3 gr
V = = gr
ρair x jlh drop 0,99564 x 15
cm3

= 0,20087 cm3

161
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

2. Menghitung ∆𝝆 (0,4)3
D3/V = 0,20087

= 0,3186
a. Untuk benzena
∆𝝆 = 𝝆𝑩 − 𝝆𝑨
5. Menghitung 𝝈/D2𝝆𝑩 .g
= 0,99564 – 0,87865
a. Untuk benzena
= 0,11699 gr/cm3 34,10
σ/D2ρB .g =
b. Untuk cyclo hexana 0,22 x 0,99564 x 980

∆𝝆 = 𝝆𝑩 − 𝝆𝑨 = 0,8737

= 0,99564 – 0,77800
34,10
= 0,21764 gr/cm3 σ/D2ρB .g = 0,42 x 0,99564 x 980

= 0,2184
3. Menghitung ∆𝝆/𝝆𝑩
a. Untuk benzena b. untuk cyclo hexana
0,11699 51,40
∆𝜌/𝜌𝐵 = σ/D2ρB .g =
0,995564 0,22 x 0,99564 x 980
= 0,11750 = 1,31696
b. Untuk cyclo hexana
0,21764 51,40
∆𝜌/𝜌𝐵 = σ/D2ρB .g =
0,99564 0,42 x 0,99564 x 980
= 0,21859 = 0,3292

4. Menghitung D3/V
a. Untuk benzena
(0,2)3
D3/V = 0,0970

= 0,08247
(0,4)3
D3/V = 0,2544

= 0,25157
b. Untuk cyclo hexana
(0,2)3
D3/V = 0,0870

= 0,0919

162
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

6. menghitung harga vc
a. untuk benzena
Vc = C Da (∆𝝆)b𝛒𝐁 𝐜𝝈d ge
Vc = C Da (∆𝝆)b𝛒𝐁 𝐜𝝈d ge
= 1,03 x 0,20,5 x 0,11699-0,75x 0,99564-0.5 x 34,101,25x980-1,25
= 0,0000051 cm3

0.0000051
VC/V = cm3
0.0970
=
0,000525

Vc = C Da (∆𝝆)b𝛒𝐁 𝐜𝝈d ge
= 1,03 x 0,4 0,5 x 0,11699-0,75x 0,99564-0.5 x 34,101,25x980-1,25
= 0,049044 cm3

0.04904
VC/V = cm3
0.2544
=
0,19276

b. untuk CycloHexana
Vc = C Da (∆𝝆)b𝛒𝐁 𝐜𝝈d ge
= 1,03 x 0,2 0,5 x 0,21764-0,75x 0,99564-0.5 x 51.401,25x980-1,25
= 0,03636 cm3

0.03636
VC/V = cm3
0.0870
=
0,41793

Vc = C Da (∆𝝆)b𝛒𝐁 𝐜𝝈d ge
= 1,03 x 0,4 0,5 x 0,21764-0,75x 0,99564-0.5 x 51.401,25x980-1,25
= 0,051426 cm3

163
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

0.051426
VC/V = cm3
0.20087
=
0,25601

164
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

𝝈 𝑫𝟑
GRAFIK 𝟐 Vs
𝑫 𝝆𝒈 𝑽

165
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

∆𝝆 ′
Grafik Vs 𝒀
𝝆𝑩

166
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A.Kesimpulan
Dari percobaan di dapat bahwa:
1. Diameter nozle berbanding lurus dengan volume liquid drop yang
terbentuk, yaitu semakin besar diameternya maka semakin besar pula
volume liquid yang terbentuk
2. Dari percobaan di dapat bahwa berat jenis (BJ) dari larutan sangat
berpengaruh pada penentuan volume yang di dapat.
3. Diameter nozle juga berbanding terbalik dengan volume liquid drop per
volume satu liquid drop ( Vc/V1 ) karena semakin besar diameter maka
Vc/V1 akan semakin kecil.

C. Saran
Praktikan harus teliti dalam melihat liquid drop

167
Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

DAFTAR PUSTAKA

Crristie J. Geankoplis, (1997), “Transport Process and Unit Operation”,


3rd Ed., Prentice-Hall Of India

Stanley M. Walas, (1988), “ Chemical Process Equipment “, 10th


Butterworth Publisher USA.

Warren L, Mc Cabe, Julian C. Smith, dan Peter harriot, (1999), ”Operasi


Teknik Kimia”, Jilid 1, Cetakan ke-4, PT. Erlangga

168

Você também pode gostar