Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan tugas mata
kuliah Teknik Lalu Lintas ini dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini kami susun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Teknik Lalu Lintas
untuk mahasiswa semester 4 Program Studi D4 Perencanaan Jalan dan Jembatan
Konsenterasi Jalan Tol Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
Isi dari laporan ini meliputi data-data dan analisa yang kami peroleh dari survey
langsung di lapangan.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
Penyusun
2
ABSTRAK
Berkaca pada masalah diatas, jika diteliti dengan metode MKJI 1997, suatu ruas jalan
yang memiliki volume lalu lintas tinggi maka ruas jalan tersebut semakin membutuhkan
perhatian maupun penilaian kerja untuk kondisi persimpangan. Tidak seimbangnya jumlah
lalu lintas dengan lebar efektif jalan, rendahya tingkat pelayanan, pendeknya waktu hijau
akan menyebabkan tundaan serta antrian lalu lintas pada persimpangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang arus lalu lintas saat
sekarang serta untuk mengetahui berapa kapasitas jalan, nilai derajat kejenuhan, kecepatan
kendaraan, waktu tempuh, tingkat pelayanan jalan dan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan
Margonda Raya.
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Ruas Jalan Margonda Raya adalah salah satu bagian dari satu kesatuan jalan
lingkar yang mengitari kota Depok, dan berfungsi sebagai jalan utama dalam kota, juga
berperan sebagai jaringan jalan yang menghubungkan beberapa kota.
Hal ini membuat peran ruas jalan ini sangat penting untuk menjaga kinerja ruas
jalan dalam kota, namun saat ini kinerja ruas Jalan Margonda Raya ini mulai menurun.
Penurunan kinerja ini dapat dilihat pada kondisi jalan yang ada, dimana sudah terjadi
kemacetan, kecepatan kendaraan yang menurun hingga kurang dari kecepatan rencana serta
waktu tempuh yang meningkat. Penurunan kinerja ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain
pertumbuhan lalu lintas yang tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas jalan, banyaknya
jumlah akses yang dapat menjadi titik konflik lalu lintas, serta perkembangan tata guna lahan
yang dapat memicu kebutuhan bergerak.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan manajemen lalu lintas yang terencana
sehingga solusi pada satu titik tidak akan menimbulkan masalah pada titik lain. Untuk
merencanakan manajemen lalu lintas ini, perlu diketahui perilaku karakteristik lalu lintas
seperti volume. (flow), kecepatan (speed) dan kepadatan (density). Dengan mengetahui
volume dan kecepatan suatu ruas jalan, maka dapat diperoleh nilai kinerja dari ruas jalan
tersebut.
4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan kondisi yang ada, maka dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
1. Bagaimanakah kinerja ruas jalan Margonda Raya dengan metode MKJI 1997?
2. Menganalisis kapasitas, kecepatan, derajat kejenuhan serta waktu tempuh, pada ruas
Flyover Universitas Indonesia sampai dengan Kampus D Universitas Gunadarma
5
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Memperoleh data volume dan data kecepatan kendaraan dari ruas jalan Margonda
Raya.
2. Menetapkan LOS (Level of Service) dan kinerja ruas jalan Margonda Raya.
6
b. Kendaraan Ringan ( LV )
Meliputi kendaraan bermotor 2 as beroda empat dengan jarak as 2,0 - 3,0 m
(termasuk mobil penumpang, opelet, mikrobis, pik-up dan truk kecil sesuai sistem
klasifikasi Bina Marga).
c. Sepeda Motor ( MC )
Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan
beroda tiga sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
2.2. Karakteristik Jalan
Morlok (1985) menyatakan ada dua karakteristik penting dalam penilaian
pelayanan lalu lintas suatu ruas jalan, yaitu kapasitas dan hubungan antara kecepatan dan
volume yang melewati suatu ruas jalan tersebut. Dalam konsep arus lalu lintas dinyatakan
bahwa kecepatan rata-rata ruang lebih cocok untuk menganalisis arus lalu lintas.
Menurut Sexena (1989), dalam Sutarsono, 2000, karakteristik arus lalu lintas
dipengaruhi oleh perilaku manusia (pengemudi), karakteristik operasi kendaraan, kebutuhan
dan tujuan pergerakan secara parameter-parameter fisik sistem jalan raya. Karakteristik
utama dari lalu lintas adalah kecepatan yang berkaitan dengan waktu perjalanan.
9
sebagai kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan pada arus = 0. Kecepatan arus bebas untuk
kendaraan berat dan sepeda motor juga diberikan sebagai referensi. Kecepatan arus bebas
untuk mobil penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari tipe kendaraan ringan lain.
2.5. Kapasitas
Kapasitas jalan adalah arus lalu lintas maksimum melalui suatu titik di jalan yang
dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu (Departemen PU, 1997). Evaluasi
mengenai kapasitas bukan saja bersifat mendasar pada permasalahan pengoperasian dan
perancangan lalu lintas seperti juga dihubungkan dengan aspek keamanan. Kapasitas
merupakan ukuran kinerja, pada kondisi yang bervariasi yang dapat diterapkan pada kondisi
tertentu.
Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp) sebagai berikut:
10
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
Dimana:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus Lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas ruas jalan
2.7. Kecepatan
Manual menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen
jalan, karena mudah dimengerti dan diukur, dan merupakan masukan yang penting untuk
biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh didefinisikan dalam manual
ini sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan :
V = L/TT
dimana:
V = Kecepatan rata-rata ruang LV (km/jam)
L = Panjang segmen (km)
TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen (jam)
11
2.8. Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat pelayanan merupakan indikator yang dapat mencerminkan tingkat
kenyamanan suatu ruas jalan, yaitu perbandingan antara volume lalu lintas yang ada terhadap
kapasitas tersebut.
Tingkat pelayanan ditentukan dalam suatu skala interval yang terdiri dari 6
tingkat. Tingkat-tingkat ini dinyatakan dengan huruf A – F, dimana A merupakan tingkat
pelayanan tertinggi. Apabila volume meningkat, maka tingkat pelayanan menurun karena
kondisi lalu lintas yang memburuk akibat interaksi dari faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat pelayanan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
pelayanan adalah volume, kapasitas dan kecepatan.
12
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
a. Kendaraan Berat ( HV )
Meliputi kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,5 m biasanya beroda lebih dari
empat (termasuk bis, truk dua as, truk tiga as dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga)
b. Kendaraan Ringan ( LV )
Meliputi kendaraan bermotor 2 as beroda empat dengan jarak as 2,0 - 3,0 m (termasuk
mobil penumpang, opelet, mikrobis, pik-up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina
Marga).
c. Sepeda Motor ( MC )
Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda
tiga sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
Dan data yang dicatat adalah :
a. Banyaknya kendaraan setiap 15 menit selama 3 jam setiap klasifikasi.
b. Menghitung Intergreen pada ruas jalan kampus Gunadharma sampai simpang Juanda
13
3.3. Penentuan Lokasi
Setelah dilakukan survey awal, maka dapat ditentukan lokasi yang akan ditinjau.
Dalam kasus ini lokasi tempat dilakukannya survey ruas jalan perkotaan yaitu di JPO depan
Margonda Residence
14
3.6 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan untuk penelitian langsung diambil di lapangan
dengan mengadakan survey lapangan. Untuk ruas jalan perkotaan survey dilakukan di JPO
depan Margonda Residence. Pengambilan data dilakukan pada dua lajur untuk survey ruas
perkotaan. Data yang diambil adalah volume kendaraan setiap klasifikasi kendaraan setiap 15
menit selama 3 jam berturut-turut.
15
BAB 4
ANALISA DATA
16
Arah Depok - Jakarta (Selatan - Utara)
Volume (kendaraan) Arus Lalu Lintas (SMP)
Waktu
MC LV HV Total MC LV HV Total
17.00-17.15 1055 464 0 1519 263.8 464 0.0 728
17.15-17.30 1129 417 2 1548 282.3 417 2.4 702
17.30-17.45 1094 436 0 1530 273.5 436 0.0 710
17.45-18.00 946 435 0 1381 236.5 435 0.0 672
18.00-18.15 1157 414 0 1571 289.3 414 0.0 703
18.15-18.30 863 383 0 1246 215.8 383 0.0 599
18.30-18.45 980 443 0 1423 245.0 443 0.0 688
18.45-19.00 825 328 0 1153 206.3 328 0.0 534
19.00-19.15 967 374 0 1341 241.8 374 0.0 616
19.15-19.30 989 358 0 1347 247.3 358 0.0 605
19.30-19.45 881 392 0 1273 220.3 392 0.0 612
19.45-20.00 958 403 0 1361 239.5 403 0.0 643
Total 1855 2961 4847 2.4 2603
Tabel 4.2. Ruas Arah S-U (15 menit)
Untuk memperoleh nilai volume kendaraan tertinggi, maka kami mengakumulasi total
volume kendaraan per jam dari data diatas, dapat dilihat pada table dibawah ini:
17
Volume (kendaraan) Arus (smp)
Waktu Waktu
MC LV HV Total MC LV HV Total
17.00-18.00 4224 1752 2 5978 17.00-18.00 1056 1752 2 2810
17.15-18.15 4326 1702 2 6030 17.15-18.15 1082 1702 2 2786
17.30-18.30 4060 1668 0 5728 17.30-18.30 1015 1668 0 2683
17.45-18.45 3946 1675 0 5621 17.45-18.45 987 1675 0 2662
18.00-19.00 3825 1568 0 5393 18.00-19.00 956 1568 0 2524
18.15-19.00 3635 1528 0 5163 18.15-19.00 909 1528 0 2437
18.30-19.30 3761 1503 0 5264 18.30-19.30 940 1503 0 2443
18.45-19.45 3662 1452 0 5114 18.45-19.45 916 1452 0 2368
19.00-20.00 3795 1527 0 5322 19.00-20.00 949 1527 0 2476
Berikut merupakan grafik dari sajian tabel total volume kendaraan per jam :
16000
14000
12000
Volume (kendaraan) MC
10000
8000 Volume (kendaraan) LV
6000
Volume (kendaraan) HV
4000
2000 Volume (kendaraan)
Total
0
18
7000
6000
19
Formulir UR - 1
JALAN Ditangani Kelompok
27-Feb-17
PERKOTAAN Tanggal : oleh : 1
FORMULIR UR-1 DATA Diperiksa oleh
Jawa Barat
MASUKAN Propinsi : :
- DATA UMUM Kota : Depok Ukuran kota : 2.1 Juta
- GEOMETRIK JALAN Nama jalan : Jalan Margonda
Survey Lalu Lintas di Jalan Margonda antara Flyover UI dan
Universitas Gunadarma
Kode Segmen
: Tipe daerah : Perkotaan
Panjang (km)
: 1.21 Tipe jalan : 6/2D
Periode
waktu : 17.00 - 20.00 Nomor soal :
Rencana Situasi
Penampang Melintang
Sisi A Sisi B
20
Kondisi Pengaturan Lalu Lintas
21
Formulir UR - 2
JALAN
27-Feb-17
PERKOTAAN Tanggal : Ditangani oleh : Kelompok 1
FORMULIR UR-2 DATA MASUKAN Nama jalan : Jalan Margonda antara Flyover UI dan Universitas Gunadarma
- ARUS LALU
LINTAS Kode segmen : Diperiksa oleh :
- HAMBATAN SAMPING Periode waktu : 17.00 - 20.00 Nomor Soal :
22
Formulir UR - 3
Kelompok
JALAN PERKOTAAN
Tanggal : 27 Februari 2017 Ditangani oleh : 1
Nama jalan Jalan Margonda antara Flyover UI dan Universitas
FORMULIR UR - 3 : ANALISA
: Gunadarma
Kode
KECEPATAN, KAPASITAS
segmen : Diperiksa oleh :
Periode
waktu : 17.00 - 20.00 Nomor Soal :
23
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil survei menyimpulkan bahwa total jumlah arus terbesar dua arah berada
pada jam puncak di jam 17.00 - 18.00 untuk arah Depok – Jakarta dan di jam 18.00 - 19.00
untuk arah Jakarta - Depok. Pada jam puncak ini, jumlah total arus mencapai 5327 smp/jam
untuk arah Jakarta - Depok, serta 2810 smp/jam untuk arah Depok - Jakarta. Kemudian,
dengan data-data masukkan dari hasil survey lapangan geometris jalan maka dapat diketahui
kapasitas jalan aktual saat ini.
Kapasitas jalan aktual dipengaruhi oleh kapasitas dasar, faktor penyesuaian
lebar jalur lalu lintas, faktor penyesuaian pemisah arah, faktor penyesuaian hambatan
samping, dan faktor penyesuaian ukuran kota. Perbandingan antara total arus dengan
kapasitas jalan menghasilkan derajat kejenuhan. Nilai perbandingan tersebut juga yang akan
menjadi penentu tingkat pelayanan jalan. Kecepatan actual kendaraan ringan yang dihasilkan
berada dibawah angka kecepatan arus bebas actual dan menyebabkan waktu tempuh yang
cukup lama.
Dalam analisis ini kita mendapatkan hasil sebagai berikut:
i. Arah Depok ke Jakarta
- Kecepatan arus bebas = 54.72 Km/Jam
- Kapasitas (C) = 4272.048 smp/jam
- Arus lalu lintas (Q) = 2810 smp/jam
- Derajat Kejenuhan (DS) = 0.664
24
5.2. Alternatif Solusi
Dari survey yang telah dilakukan, ternyata arus dari arah utara ke selatan ( Jakarta –
Depok ) mempunyai Derajat Kejenuhan (DS) lebih dari 1 yakni 1.281, oleh karena itu
dibutuhkan solusi untuk mengatasinya.
Melihat dari jam puncak yang berbeda cukup jauh yakni 1 jam, maka solusi yang
ditawarkan penulis yaitu contra flow, dengan memakai 1 lajur dari jalur selatan ke utara
untuk dipakai kendaraan dari utara ke selatan. Dengan demikian maka derajat kejenuhan
(DS) di jalur Utara ke Selatan (Jakarta – Depok) menjadi 0.961, tetapi derajat kejenuhan (DS)
di jalur Selatan ke Utara (Depok – Jakarta) menjadi 0.996.
25
Lampiran Gambar
26
DAFTAR PUSTAKA
Ortuzar, JD & Wilumsen, LG., 1994, Modelling Transport, Second Edition, John Willey &
Son, Great Britain
Tamin, O.Z. (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung
Direktorat Jenderal Bina Marga, “Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Dinas Pekerjaan
Umum, 1997.
27