Mekanisme Glukosa Darah >200 Streptococcus, Klebsielle (batu uretra) imunologik ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ Urin mengandung Bakteri masuk melalui Penyempitan lumen uretra Neonatus dan anak glukosa dan protein saluran kemih bagian bawah ↓ dengan system (+) (Uretritis) Menghambat aliran urin kekebalan tubuh ↓ ↓ ↓ yang imatur Bakteri yang ada di Penyebaran bakteri secara Tekanan intravesika ↑ ↓ saluran kemih ascendant infection ↓ Rentang untuk dengan mudah dapat ↓ Bendungan pada bledder >> terinfeksi bakteri berkembang biak ↓ ↓ Cystitis ↓ Dinding VU tidak dapat Penyebaran bakteri ↓ Terjadi proses menampung urin >> melalui aliran darah Pielonefritis inflamasi ↓ Iritasi pada dinding VU ↓ INFEKSI SALURAN KEMIH ↓ Media kolonisasi bakteri (+) ↓ ↑ pengeluaran hormone Kontraksi otot Perkembangan bakteri didalam katekolamin suprapubik urin ↓ ↓ ↓ ↑ asam lambung (HCL) Peningkatan tekanan Hasil kultur urin; bakteri (+) >10 5 ↓ mekanis ↓ Merangsang SSP ↓ ↓ Merangsang nosiseptor MK: RISIKO INFEKSI Stimulasi terjadinya ↓ mual dan muntah Dihantarkan serabut ↓ tipe A & tipe C Dekompresi otot detrusor (melemahnya otot dan Nafsu makan menurun ↓ Implus sampai ke tidak mampu untuk berkontraksi lagi) (anoreksia) ↓ medulla spinalis MK: ↓ KETIDAKSEIMBAN ↑ tekanan kapiler otot Detrusor Detrusor Detrusor tidak Akumulasi GAN NUTRISI dan gangguan pada membutuhkan tidak stabil mampu urin di VU KURANG DARI neurovaskuler waktu lama untuk ↓ mengatakasi ↓ KEBUTUHAN ↓ melawan retensi Kontraksi resistensi Retensi Urin TUBUH Aktivasi mediator uretra involunter uretra sampai ↓ nyeri (histamine dan ↓ ↓ akhir miksi Pengendapan Kebutuhan nutrisi dan serotonin) Pancaran Urin Tidak ↓ zat-zat yang pembentukan ATP ↓ Melemah & Intermitency ada di dalam mampu tidak adekuat Stimulasi reseptor Hesistancy menahan u/ ↓ urin ↓ nyeri perifer di SSP (hiphothalamus dan ↓ berkemih Residu urin ↓ Kelemahan pada ekstermitas atau thalamus) Sering mengejan ↓ dalam Resiko gerakan motorik ↓ saat BAK Urgensi VU > terjadinya batu ↓ ↓ ↓ ↓ kandung kemih MK: NYERI MK: HAMBATAN AKUT Tekanan intra- Disuria Sampai akhir ↓ MOBILITAS FISIK abdomen ↑ BAK urin Iritasi ↓ masih menetes ↓ Risiko terjadinya ↓ Hematuria Hemoroid & hernia Terminal dribbling ↓ Inkontinensia overflow INFEKSI SALURAN KEMIH Gejala Iritatif Gejala Obstruktif ↓ ↓ Perkembangan bakteri Hipersensivitas otot Peregangan VU Pelepasan Histamin detrusor melebihi kapasitas secara ascenden ↓ ↓ ↓ ↓ Vasodilatasi pembulu Onstruksi bladder Mestimulus bladder Terjadi pelepasan darah ↓ ↓ mediator inflamasi ↓ Kontraksi bladder yang Spasme bladder ↓ ↑ aliran darah P. renal belum penuh ↓ Reaksi antigen-antibody ↓ ↓ Urin keluar sedikit & ↓ ↑Permiabilitas kapiler Pengosongan urin dalam terputus-putus Endogen dan pirogen ↓ VU in-komplit ↓ ↓ ↑ volume darah ↓ BAK tidak tuntas Aktivasi prostaglandin Sering BAK dan ingin ↓ aa.afferent berkemih Tonus sfingter & uretra ↓ ↓ ↓ selama tidur << Rangsangan pada pusat ↑ suplai darah untuk ↓ themostat di hipotalamus frekuensi filtrasi Nokturia ↓ ↓ Kompensasi tubuh ↑ GFR terhadap infeksi ↓ MK: GANGGUAN ELIMINASI URIN ↓ Laju filtrasi > Demam >38,50C kecepatan reabsorbsi ↓ ↓ ↓ Kurang informasi tetang Penyerapan elektrolit proses penyakit MK: HIPERTERMIA ↓ dan air yag tidak adekuat Proses penatalakasaan ↓ tidak sesuai Akral dingin, CRT >2 ↓ detik, animus (+) Infeksi saluran kemih ↓ berulang ↓ MK: KEKURANGAN MK: DEFISIT VOLUME CAIRAN PENGETAHUAN
Tidak memahami proses
Komplikasi perawatan 1) Nefrolitiasis ↓ 2) Ureterolitiasis Adanya perubahan status 3) Hydonefrosis kesehatan 4) Gagal Ginjal Akut ↓ Mengungkapkan rasa cemas yang dialami, tampak gelisah dan fokus pada diri sendiri ↓ MK: ANSIETAS