Você está na página 1de 6

ANALISA HADITS

TENTANG MENYURUH ORANG BERAMAL MA’RUF TETAPI TIDAK


MELAKSANAKANNYA SENDIRI

A. Lafadz Hadist
‫ اني اكلمه في السر‬,‫ قال انكم لترون اني ال اكلمه اال اسمعكم‬,‫عن اسامة لو اتيت فالنا فكلمته‬
‫ وال اقول لرجل ان كان علي اميرا انه خير الناس بعد‬,‫دون ان افتح بابا ال اكون اول من فتحه‬
‫ يجاء‬.‫ قال سمعته يقول‬,‫ قالوا وما سمعته يقول‬,‫شيئ سمعته من رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ ماشاءنك اليس‬,‫ فيقولون اي فالن‬,‫ فتندلق اقتابه في النار‬,‫بالرجل يوم القيامة فيلقي في النار‬
‫ وانهاكم عن‬,‫كنت تاءمرنا بالمعروف وتنهى عن المنكر قال كنت امركم بالمعروف وال اتيه‬
.‫المنكر واتيه‬

“Dari Usamah, “kalau kamu (usamah) didatangi si fulan maka kamu harus mengatakan
padanya. Dia (Usamah) berkata, sesungguhnya kamu akan melihat kecuali apa yang kudengar
darimu. “sesungguhnya aku menceritakan kepadanya akan keburukan tanpa bermaksud
membuka pintu dan aku tidak berkeinginan menjadi orang yang mula-mula membukanya. Dan
aku tidak akan mengatakan kepada seseorang bahwa atasku perintah (untuk mengatakan).
Sesungguhnya dia sebaik-baik manusia. Setelah berita itu kudengar langsung dari Rasulullah
Saw. Mereka berkata, dan apakah dia mengatakan apa yang disengarnya..? dia berkata apa
yang didengarnya seraya mengatakan,”akankah kedalam neraka, maka keluarlah usus perutnya
dan berputar-putar di dalam neraka sebagaimana berputarnya keledai yang sedang berada
dalam penggilingannya, lantas penghuni neraka berkumpul seraya berkata,”wahai pulan,
kenapa kamu seperti itu...? bukankah kamu dulu menyeruh untuk berbuat baik dan melarang
dari perbuatan mungkar..? ia menjawab,”saya dulu menyuruh berbuat baik tetapi saya tidak
mengerjakannya, dan saya melarang melakukan perbuatan mungkar tetapi malah saya sendiri
melakukannya.

B. Takhrij Hadis
Hadist ini di riwayatkan oleh Al-Bukhari, Ahmad, Al-Baihaqi,Al-baghawi, dan lainnya.
Hadis ini menurut penelitian Syu’aib Arna’ut adalah sahih.

C. Penjelasan Hadis
Seseorang yang menyuruh orang lain agar mengerjakan kebaikan sedangkan ia sendiri
tidak mmelaksanakannya dan mencegah orang lain berbuat keji sedangkan ia malah
melakukannya, ia akan diazab oleh Allah Swt, dengan siksaan yang sangat amat berat.
Kedudukannya sama saja dengan orang melaksanakan perbuatan maksiat yang ingkar terhadap

1
perintah dan larangan Allah swt. Bahkan Allah lebih murka kepada orang yang seperti ini karena
kemunafikannya dan menipu ajaran agama Allah dengan dusta. Allah telah berfirman :
.‫ كبر مقتا عندهللا ان تقولوا ماال تفعلون‬,‫يايها الذين امنوا لما تقولون ماال تفعلون‬
“hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat..?
amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
(As-Shaf : 2-3)
Dinyatakan pula dalam surah Al-Baqarah ayat 44, yang berbunyi ;
.‫ افال تعقلون‬,‫اتاءمرون الناس بالبر وتنسون انفسكم وانتم تتلون الكتاب‬
“mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab. Maka tidakkah kamu berfikir. (Al-
Baqarah : 44)
Kedua ayat di atas menunjukkan betapa besarnya kemurkaan Allah kepada orang yang
menganjurkan kebaikan tetapi tidak melaksanakan sendiri apa yang dikatakannya. Kemurkaan
Allah di dunia menyebabkan orang yang berperilaku tersebut makin jauh dari rahmat Allah, dan
sebagai konsekwensinya kemurkaan Allah itu adalah membalasnya dengan azab yang sangat
pedih dineraka.
Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapat
pahala orang yang mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Begitu pula orang yang
mengajak kepada kesesatan akan mendapat dosa besar dosa orang yang mengerjakan ajakannya
tanpa dikurangi sedikitpun. Tidak diragukan lagi bahwa hadis tersebut merupakan berita gembira
bagi mereka yang suka mengajak orang lain untuk mengerjakan kebaikan Allah Swt.
Memberikan penghargaan tinggi bagi mereka yang suka mengajak kepada kebaikan. Tentu saja
bila ajakan tersebut didasari keikhlasan, bukan untuk mencari materi atau kekuasaan dunia.
Namun demikian, tidaklah bijaksana jika seorang muslim hanya mengharapkan pahala
dari melakukan amar ma’ruf nahi munkar, sedangkan dia sendiri lupa untuk mengajak kepada
dirinya agar melaksanakan apa-apa yang ia ajarkan kepada orang lain. Bagaimanapun, orang
seperti itu tidak lepas dari siksa Allah Swt.
Dengan demikian, sangatlah jelas bahwa mereka yang hanya dapat memberikan nasihat
atau melakukan amar ma’ruf nahi munkar kepada orang lain, tetapi dirinya lalai, dia tidak akan
mendapat pahala, tetapi murka Allah Swt.
Setiap orang yang memberikan contoh atau penggagas yang utama suatu kebaikan akan
mendapat pahala dari usaha yang telah dilakukannya serta kebaikan orang yang mengikutinya.
Sedangkan orang yang memprakarsai perbuatan buruk dia akan mendapat balasan keburukan
dari apa yang telah dilakukannya serta keburukan orang yang mengikutinya. Sungguh terpuji
seseorang yang merintis jalan kebaikan yang bermanfaat bagi diri dan masyarakatnya sehingga
pahalanya melimpah bagi dirinya dari pahala orang-orang yang mengikutinya.

2
D. Keutamaan Melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Perlu diperhatikan bahwa keutamaan melakukan amar ma’ruf nahi munkar tidak hanya
sebatas bahwa kita akan mendapat kebaikan seperti orang yang mengikuti apa yang telah kita
sampaikan, lebih dari itu ada beberapa manfaat biila kita selalu melakukan amar ma’ruf nahi
munkar, di antaranya adalah sebagai berikut
1. Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar berarti ia telah mengikuti jejak para nabi
yang telah diutus oleh Allah untuk meluruskan kepada kebenaran, sebagaimana firman Allah
dalam surah an-Nahl.
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu". (QS.16:36)
2. Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar ia termasuk sebagai ciri-ciri orang-orang
beriman, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah at-Taubah ayat 112:
Artinya : Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji
(Allah), yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma`ruf dan
mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah
orang-orang mu'min itu. (QS.9:112)
3. Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar ia termasuk sebagai sebab-sebab turunnya
pertolongan Allah. Allah Ta’ala berfirman dalam surah al- Haj ayat 40-41:
Artinya : 040. ... Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 041. (yaitu) orang-orang
yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari
perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS.22:41-40)
4. Pelaksanaan amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan (upaya) memelihara lima perkara
urgen (adh-dharuriyah al-khams), yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
Selain yang telah disebutkan tadi, perkara amar ma’ruf dan nahi munkar ini masih memiliki
berbagai keutamaan lagi. Akan tetapi apabila perkara amar ma’ruf dan nahi munkar ini
ditinggalkan dan panjinya ditelantarkan, pasti akan menimbulkan berbagai kerusakan di
daratan dan di lautan, serta akan melahirkan berbagai konsekuensi serius.

E. Ganjaran Bagi Orang yang Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Allah Ta’ala berfirman untuk mengabarkan akan pertolongan-Nya bagi para penegak
panji nan agung ini dari laknat yang telah menimpa Ashab Sabt dalam firman-Nya:
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka kami menyelamatkan
orang-orang yang mencegah perbuatan jahat dan kami tipakan kepada orang yang berbuat
dzalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fisik: (Q.S. Al-A’raf: 165).
Syaikh as-Sa’adi rahimahullah berkata, “Ini adalah sunnatullah (hukum Allah Ta’ala)
bagi para hamba-Nya, bahwa orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan

3
mencegah dari yag kemunkaran akan selamat ketika musibah menimpa ( Taisirul Kari mar-
Rahman, hal. 307).

F. Bahaya Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Bahaya yang ditimbulkan jika kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, diantaranya:
a. Tidak dikabulkan do’a (permintaan) seorang hamba
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,
hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar atau (jika kalian tidak
melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya
kemudian kalian berdo’a kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi
Allah tidak mengabulkan do’a kalian””. ( H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-
Albani dalam Shahihul Jami’).
b. Mendapatkan laknat dari Allah
Imam Abu Ja’far ath-Thabari rahimahullah dala tafsirnya berkata: “Dahulu orang-orang
Yahudi dilaknat Allah SWT karena mereka tidak berhenti dari kemunkaran yang mereka perbuat
dan sebagian mereka juga tidak melarang sebagian lainnya (dari kemunkaran tersebut)”.
Jadi jelaslah bahwa meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan hal yang akan
mengundang kemurkaan Allah.

G. Hikmah Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Hikmah bagi orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar:
1. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan salah satu bentuk penyampaian hujjah,
keterangan yang jelas akan kebenaran dari Allah SWT bagi seluruh umat secara umum
manusia secara umum, dan para pelaku maksiat secara khusus. Sehingga ketika turun
musibah dan bencana mereka tidak bias berdalih dengan tidak adanya orang yang
memberikan peringatan dan nasihat kepada mereka. Mereka juga tidak dapat memberikan
alas an dengan hal yang sama dihadapan Allah SWT kelak.
2. Dengan melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar akan terlepas tanggungan kewajiban dari
pundak orang-orang yang telah melaksanakannya
3. Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu sebab terbesar untuk mendapatkan
kepemimpinan di muka bumi. Maka Allah lah yang berhak mengangkat penguasa di muka
bumi tersebut. Allah SWT berfirman menyebutkan cirri-ciri para penguasa pilihan-Nya:
“Allah pasti akan menolog orang-orang yang menolong (agama-Nya), sesungguhnya Allah
Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang Kami beri kedudukan di muka
bumi, mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada kebajikan dan
mencegah dari yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala urusan”. (Q.S. Al-Hajj:
40-41).

4
KESIMPULAN

Tiada kata yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur kepada Sang Pencipta, yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dari uraian di
atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:
 Memerintahkan suatu kebajikan dan melarang suatu kemungkaran (Amar Ma’ruf Nahi
Mugkar) adalah perintah agama, karena itu ia wajib dilaksanakan oleh setiap umat manusia
sesuai dengan kemampuan dan kekuatannya.
 Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum memperbaiki orang
lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah diri, sebab cara Amar Ma’ruf yang
baik adalah yang diiringi dengan keteladanan.
 Menyampaikan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar disandarkan kepada keihklasan karena
mengharap ridho Allah semata.

5
DAFTAR PUSTAKA
1. Hamid, Abdul Ritonga, MA.Hadis Seputar Fiqih dan Sosial Kemasyarakatan 2009. Citapustaka
Media Perintis, Bandung.
2. Abdul Hamid Ritonga, MA. Hadis Seputar Islam dan Tata Kehidupan. Citapustaka Media
Perintis, Bandung.
3. Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin “Taman Orang-Orang Shalih”, hal144-145.
4. Ahmad Warson, Al Munawwir, Kamus Arab Indonesia.
5. Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.
6. Imam Ghazali, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, Terbit Terang Surabaya,
1990.
7. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam, PT. Pustaka Rizki Putra Semarang ,2001.
8. Prof. Dr.H. Rachmat syafe’i,M.A. Al-Hadis Aqidah,Akhlak, Sosial, dan Hukum, Penerbit
Pustaka Setia Bandung, 2000.
9. Muhammad Jamaludin Qasyimi, Roudhlotul Mu’minin terjemah Abu Ridho.Assyifa Semarang.
1989.
10. Ahmad Abdurraziq al-Bakri,Ringkasan Ihya ‘ulumuddin Imam Ghazali, Sahara Publishers
Jakarat,2010, cetakan ke VI.
11. Syaikh Shalih Abdul Aziz,Syarh al-Arba’iin .Ali Usman Dahlan. Hadits Qudsy Pola Pembinaan
Akhlak Muslim.Bandung: CV. Diponegoro.

Você também pode gostar