Você está na página 1de 21

Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

www.DokterPost.com Page 0
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Resume Diskusi Online Group Dermatitis Atopik


dr. Ardsari Azminingrum, SpKK

Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan kronis, dengan gejala
gatal yang domninan. Keluhan utama yang membawa pasien datang berobat adalah
pruritus (gatal). Keluhan gatal dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi sering kali
gatal memberat pada malam hari. Implikasinya pasien akan menggaruk lesi yang sering
kali menyebabkan perburukan klinis.

Faktor Risiko

Satu dari tiga (1:3) anak memiliki riwayat atopi. Wanita lebih banyak menderita DA
dibandingkan pria (rasio 1.3:1). Pasien dengan riwayat atopi memiliki risiko lebih tinggi
menderita dermatitis atopik, yaitu pasien dan atau keluarga dengan riwayat: rhinitis
alergi, konjungtivitis alergi/vernalis, asma bronkial, dermatitis atopik, dll.

Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kejadian dermatitis atopik


adalah jumlah keluarga kecil, pendidikan ibu semakin tinggi, penghasilan meningkat,
migrasi dari desa ke kota, dan meningkatnya penggunaan antibiotik. Riwayat sensitif
terhadap wol, bulu kucing, anjing, ayam, burung, dan sejenisnya juga dilaporkan
sebagai faktor risiko dermatitis atopik.

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang bersifat kronik, namun ada beberapa faktor
pemicu munculnya gejala yang memberat yaitu

1. Makanan: telur, susu, gandum, kedelai, dan kacang tanah.


2. Tungau debu rumah.
3. Sering mengalami infeksi di saluran napas atas (kolonisasi Staphylococus
aureus).

Diagnosis Dermatitis Atopik

Diagnosis DA ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang harus


terdiri dari 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor dari kriteria Williams (1994) di bawah
ini.

www.DokterPost.com Page 1
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Kriteria Mayor:

- Pruritus
- Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak
- Dermatitis di fleksura pada dewasa
- Dermatitis kronis atau berulang
- Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Kriteria minor:

- Xerosis.
- Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus atau virus herpes simpleks).
- Iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis piliaris.
- Pitriasis alba.
- Dermatitis di papilla mamae.
- White dermogrhapism dan delayed blanch response.
- Kelilitis.
- Lipatan infra orbital Dennie-Morgan.
- Konjunctivitis berulang.
- Keratokonus.
- Katarak subskapsular anterior.
- Orbita menjadi gelap.
- Muka pucat atau eritem.
- Gatal bila berkeringat.
- Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak.
- Aksentuasi perifolikular.
- Hipersensitif terhadap makanan.
- Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan atau emosi.
- Tes kulit alergi tipe dadakan positif.
- Kadar IgE dalam serum meningkat.
- Mulai muncul pada usia dini.

Kriteria Diagnosis Dermatitis Atopik pada Bayi

Pada bayi, kriteria diagnosis dimodifikasi menjadi 3 kriteria mayor berupa:

- Riwayat atopi pada keluarga.


- Dermatitis pada muka dan ekstensor.
- Pruritus.
-
www.DokterPost.com Page 2
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

ditambah 3 kriteria minor berupa:

- Xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris, aksentuasi perifolikular.


- Fisura di belakang telinga.
- Skuama di scalp kronis.

Gambar Dermatitis atopik

Tatalaksana Dermatitis Atopik


Prinsip tatalaksana DA pada bayi/balita/dewasa adalah sama, yaitu menganut lima pilar
penatalaksanaan DA, yaitu :

1). Edukasi pada pasien dan atau pengasuh


2). Mengidentifikasi, menghindari dan memodifikasi faktor pencetus
3). Memperkuat dan mempertahankan fungsi sawar kulit yang optimal
4). Menghilangkan penyakit kulit inflamasi
5). Mengendalikan dan mengeliminasi siklus gatal garuk.
Tatalaksana Dermatitis Atopik lebih lanjut dapat dibaca di Buku Panduan Diagnosis
dan Tatalaksana Dermatitis Atopik di Indonesia

www.DokterPost.com Page 3
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Tanya-Jawab Dermatitis Atopik di Puskesmas

dr denny
1. Tatalaksana dermatitis atopik pada bayi dan balita bagaimana perbedaannya ? Apa
bayi cuma dikasi salep saja ?
2. Bagaimana membedakan dermatitis atopik dengan ruam popok/ diaper rash pada
bayi ?
3. Jika ditemukan dermatitis atopik dengan infeksi sekunder kapan sebaiknya diberikan
antibiotik salep ataupun oral ?

Jawab

1. Prinsip tatalaksana DA pada bayi/balita/dewasa sama, menganut lima pilar


penatalaksanaan DA, yaitu :

1). Edukasi pada pasien dan atau pengasuh


2). Mengidentifikasi, menghindari dan memodifikasi faktor pencetus
3). Memperkuat dan mempertahankan fungsi sawar kulit yang optimal
4). Menghilangkan penyakit kulit inflamasi
5). Mengendalikan dan mengeliminasi siklus gatal garuk.

Jadi pada prinsipnya tidak ada perbedaan. Bisa diberikan antihistamin jangka pendek
untuk menghilangkan gatal, bisa diberikan pelembab. Yang berbeda terletak pada
penggunaan topikal steroid. Pada anak usia 0-2 tahun potensi maksimum KST yang
dapat diberikan adalah potensi IV. Sedangkan anak usia lebih dari 2 tahun, potensi
maksimum yang bisa diberikan adalah potensi II. Namun ingat, bayi dan anak memiliki
area luas permukaan tubuh yang luas sehingga memiliki resiko peningkatan absorbsi
KST, yang bisa menyebabkan supresi HPA axis. Tergantung klinis lesi seperti apa. Bisa
dimulai dengan potensi ringan atau langsung potensi sedang. Pada anak-anak, lesi DA
fase akut bisa gunakan KST potensi sedang/kuat dengan jangka waktu singkat. Untuk
terapi jangka panjang, gunakan KST potensi rendah untuk meminimalkan efek samping.

www.DokterPost.com Page 4
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Penting juga diingat, untuk area lipatan gunakan KST potensi rendah karena terdapat
risiko penetrasi yang besar yang dapat menyebabkan absorbsi sistemik.
2. Gambaran klinis DA pada bayi (0-2 tahun), predileksi lesi terdapat pada pipi, wajah,
skalp, ekstensor ekstrimitas. Pada anak (2 tahun- pubertas), lesi mulai cenderung pada
area fleksural. Serta didukung kriteria diagnosis DA yang lain seperti gatal, riwayat atopi
pada diri atau keluarga, serta dermatitis kronik residif. Jadi kalau lesi di area popok
pada bayi, dan tidak disertai riwayat kekambuhan, riwayat atopi, tidak ada lesi ditempat
lain, diagnosa lebih ke arah diaper rash (dermatitis)/candidiasis kutis/dermatitis
seboroik/psoriasis.
3. Infeksi sekunder bila ringan (sifat lesi tidak basah), dan tidak luas bisa diberikan
antibiotik topikal. Namun bila klinis infeksi luas, basah bisa diberikan antibiotik sistemik
selama 7 hari.

Ini urutan satu dua nya menyesuaikan yaa..dengan keterangan di chat saya
sebelumnya..

-- -- -- --

www.DokterPost.com Page 5
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

dr Dian

1. Saya ada pasien wanita 60 tahun, keluhan gatal diseluruh tubuh dialami sejak 2
minggu, kalau saya perhatikan dok papul eritema(-),ukk lain tidak ada, kecuali ada
kemerehan bekas garukan biasanya dok.riwayat penyakit lain disangkal. Mandi kadang
pakai sabun giv, sabun batang yang cap tangan. Diagnosa & penangannya itu gimana
dok sudah diterapi dengan loratadin dan bedak salisil tapi keluhan belum berkurang?
2. Pasien anak laki-laki umur 19 bulan keluhan muncul luka di wajah, lipatan leher
belakang dan badan. Awalnya luka seperti bintik-bintik begitu terus digaruk akhirnya
seakrang seperti lepuhan terkena api seperti krusta, terus ibu pasien memberi bedak
diskitar luka. Keluhan dialami sudah 5 hari. Sudah diterapi sama amoxnya puyer sama
pct karena sebelumnya pasien demam, sekarang luka agak membesar.di pkm ab yang
ada cuma amoxy, cefixime, cefad, hidro dan gentamycin cream dok. Apakah ini
termasuk impetigo crustosa?
Saya sudah sarankan keluarga untuk kompres air hangat dan tidak diberi bedak lagi.
Terima kasih dok.

Jawab

1. Pasien usia tua, kulit cenderung kering karena hidrasi korneum juga berkurang. Kulit
kering/yang kurang lembab inilah yang menyebabkan gatal. Jadi penanganan utamanya
adalah dengan menjaga kelembaban kulitnya. Menjaga kelembaban kulit yaitu dengan
mandi yang tepat dan menggunakan pelembab setelah mandi. Mandi menggunakan air
biasa/hangat kuku, gunakan sabun yang mengandung pelembab, pH 5,5- 6, surfactant
ringan. Sabun yang saya rekomendasikan bisa sabun dove cair atau sabun bayi cair.
Pemakaian pelembab segera setelah mandi.

2. Kasus kedua ini, ada foto klinis pasien?


Jika memang impetigo krustosa, pilihan antibiotik selain amoxicillin adalah kloksasilin/
eritomisin/ amoxiclav/ cefalexin/ cotrim
Kompres sebaiknya dengan cairan NaCl, selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari. Jika lesi
sudah kering, tidak perlu kompres lagi dan bisa diberikan gentamycin.

www.DokterPost.com Page 6
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

-- -- -- --

www.DokterPost.com Page 7
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

dr Novia
Bagaiamana membedakan scabies dan dermatitis atopi pada bayi dok ? Kebetulan saya
punya pasien bayi umur 3 bulan, dengan keluhan bintik-bintik merah di kedua kaki dan
menjalar ke badan dan bagian tubuh lainnya. Lesi bentuk papul erithema, makula
erithema. Ayah dan kakak-kakaknya saya tegakkan dengan scabies dalam pengobatan,
respon terhadap pemberian scabimite. Apakah mgkin bayi tersebut terkena scabies
dok? Lesi khas pada bayinya bagaimana dok? Bagaimana terapi yang tepat dok pada
bayi ini?

Jawab

Diagnosis DA seperti yang sudah syarat jelaskan di jawaban atas pertanyaan dr.denny,
ya. Jadi gali ada tidaknya riwayat atopi, lalu apakah gejala pada bayi tersebut
kronis/kronis residif ?
Diagnosa Scabies, gatal terutama malam hari, adanya kontak serumah, predileksi lesi
pada kulit dengan stratum korneum tipis seperti sela jari, umbilikus, area perut bawah,
ketiak, pada bayi dapat mengenai scalp wajah telapak tangan dan kaki. Menurut saya,
bayi ini scabies ya. Diperkuat dengan keluarga bayi yang juga scabies. Terapi bisa
diberikan antihistamin oral dan pemetrin 5% didiamkan selama 8 jam, 1 kali/minggu.
Edukasi untuk menjaga higienitas, cuci pakaian, sprei, selimut, handuk dengan air
panas. Karpet, alas tidur, bantal, kasur dijemur dibawah terik matahari setelah
dilakukan penyedotan debu.
Tambahan
Permethrin 5% tidak digunakan pada bayi dibawah usia 2 bulan. Pengobatan 1
kali/minggu, dapat diulang setelah 1minggu jika klinis belum membaik

www.DokterPost.com Page 8
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

-- -- -- --

dr Ayu Dwipayanti

1. Bagaimana tatalaksana pasien dengan kecurigaan dermatitis atopik, tapi jenis


alergen pencetus tidak diketahui? Sudah dicoba tidak makan telur, ikan, dan daging tapi
gatalnya terus hilang timber

2. Apakah benar gigi berlubang bisa menyebabkan dermatitis atopik?

www.DokterPost.com Page 9
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Jawab

1. Penatalaksanaan menganut 5 pilar tatalaksana DA. Faktor pencetus yang sering


didapatkan pada DA adalah makanan dan inhalan/aeroalergen.
Alergi makanan biasanya terjadi pada usia muda. Jika makanan tertentu dicurigai
merupakan faktor pencetus, bs dilakukan tes sederhana dulu, jadi makanan A diberi
(satu bahan makanan dicoba sendiri2, jugan bersamaan), lalu dievaluasi muncul
tidaknya gejala. Jika setelah makan, gejala muncul, maka makanan tersebut bisa
dihindari selama 4-6 minggu. Jika selama 4-6 mg tersebut gejala masih ada dan malah
semakin parah, maka makanan tersebut sepertinya bukan faktor pencetus lesi DA.
Evaluasi lanjutan bisa dilakukan skin prick test (SEPERTI) atau pemeriksaan IgE
spesifik.
Pembatasan thd bbrp jenis makanan boleh dilakukan jika sudah "tercatat", maksudnya
jika sudah melewati tes sederhana seperti yang sudah syarat sebutkan diatas atau
sudah melakukan SEPERTI. Pembatasan makanan yang tidak rasional pada anak, akan
menyebabkan penurunan BB, pertumbuhan yang terhambat, defisiensi kalsium,
hipovitaminosis dan gizi buruk lainnya.
2. Di literatur yang saya baca, tidak ada disebutkan mengenai gigi berlubang menjadi
faktor pencetus DA. Mungkin kalau gigi berlubangnya menyebabkan stres, stres nya
bisa menjadi faktor pencetus DA.

-- -- -- --

Dok tadi dikatakan kl permetrin tidak boleh diberikan dibwh 2 bulan. Lalu Bagaimana
penanganan scabies untuk bayi dibwh 2 bulan?

Jawab

Yang aman untuk ibu hamil dan bayi usia kurang 2 bulan adalah sulfur presipitatum 4-
20%. Dioleskan dari leher ke sekujur badan 3 malam berturut2. Dibilas setelah
didiamkan selama 24 jam pada pengolesan terakhir. Kekurangannya, berbau,
mengotori pakaian dan kadang menimbulkan iritasi

www.DokterPost.com Page 10
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

-- -- -- --
TS:
Dok tadi kan disebutkan pada DA bisa diberikan antihistamin untuk gatalnya.
Pertanyaan saya antihistamin yang cocok untuk anak-anak khususnya anak di bawah 1
tahun apa dok? Seringkali pasien datang usia masih 1-2 bulan. Terima kasih dokter

Dokter Ardsari:
Antihistamin buat bayi, cetirizine drop

TS:
Mohon maaf dokter, ada batasan usia sampai usia berapa?

Dokter Ardsari:
Dosis tergantung usia

TS:
Maksud saya memakai cetirizine nya dok? sampai dengan bayi usia berapa ya?

Dokter Ardsari:
Ceitirizine aman buat bayi usia brp pun, dosis tergantung usia

TS:
Berapa dosisnya dok

Dokter Ardsari:
Dosis cetirizine
0-1 tahun : 2.5 mg

www.DokterPost.com Page 11
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

1-5 tahun : 5 mg
Diatas 5 tahun : 10 mg

-- -- -- --

Tadi dikatakan antihistamin bua bayi cetrizin drop.. Apabila di puskesmas tidak tersedia
drop apa boleh dipuyer ceterizin tabletnya dok.. Karena ctm kan tidak diperbolehkan
dibawah usia 2 tahun.. Terima kasih dok

Jawab

Boleh dipuyer klo tidak ada sirup/drop

-- -- -- --

www.DokterPost.com Page 12
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Dokter Shinta:
Dok..saya ingin bertanya :
1. Bagaimana cara membedakan drup eruption yang berupa papul eritem dengan
morbili pada kasus anak dengan febris yang punya riwayat konsumsi obat sebelumnya?
Karena ukk nya sama
2. Bagaimana cara penanganan varicella zister atau heroes zoster dengan infesi
sekunder? Apakah kita beri antibiotik dulu atau beri antibiotik dan antivirus bersamaan?
3. Bagaimana cara membedakan atopic eczema dengan dermatitis numularis atau
neurodermatitis?
4. Pilihan steroid sistemik pada kasus alergi atau urtika apakah dexamethasone atau
metylprednisolon?
5. Pilihan terapi pertama pada kasus drup eruption urtika tebal, dengan onset < 6 jam
di igd..

Dokter Ardsari:
1. Drug eruption dd.viral exanthem
Pada viral exanthema biasanya disertai panas badan. Keduanya memang hampir mirip,
terapi sebaiknya simptomatis, observasi keluhan dan klinis setiap hari. Drug eruption
selama obat pencetus dihindari, akan self limited, tanpa penggunaan steroid oral.
2. Beri antibiotik dan antivirus bersamaan
3. Atopik eczema, disertai gejala lain (kriteria mayor dan minor Hanifin Rajka atau
kriteria William), *keterangan menyusul ya
4. Boleh dua-duanya. Prinsipnya steroid oral digunakan pada kasus alergi/urtika yang
berat dalam jangka pendek
5. Deksametasone injeksi

Dokter Shinta:
1. Iya dok, karena seringnya rata2 pasien datang dengan keluhan panas dan ada
riwayat. Konsumsi obat sebelumnya..jadi cukup diberi antihistamin aja atau dikasih
terapi dua-duanya?

www.DokterPost.com Page 13
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

2. Antibiotiknya oral atau topikal dok? Drug of choice dari antibiotiknya apa ya dok yang
masih potent?
4.kalo secara pengalaman lebih potent dexamethasone atau methylprednisolon dok? �
5. berarti bukan difenhidramin ya dok?

Dokter Ardsari:
1. Amannya beri antihistamin saja
2. Lesi basah atau luas beri antibiotik oral bs amox/erito/kloksasilin
4. Deksamethasone
5. Difenhidramin boleh, deksamethasone boleh

Dokter Shinta:
2. Perlu kompres nacl juga tidak dok kalo lesi basah?

Dokter Ardsari:
Iya, perlu kompres NaCL.kalau lesi basah

Dokter Shinta:
Berapa lama dan berapa kali dok dalam sehari?

Dokter Ardsari:
3 kali sehari, tiap.kali kompres 10-15 menit, sampai lesi.mulai.mengering. jika sudah
kering, kompres stop. Biasanya dengan dibarengi antibiotik oral, kompres cukup 3-4
hari

www.DokterPost.com Page 14
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Dokter Shinta:
Kira-kira ada rekomendasi secara umum antibiotic dan atau steroid yang potent dok ?
Soalnya beberapa sudah tidak mempan

Dokter Ardsari:

www.DokterPost.com Page 15
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Salep antibiotic : natrium fusidat/ mupirocin (bisa dalam berbagai merk). Salep steroid
tergantung potensinya, insyaallah bagus semua

-- -- -- --

Dok, apa boleh bertanya tentang slain DA? Saya memiliki bnyak pasien yang terkena
csu (chronic spontan urtikaria) dan terbiasa mengkonsumsi dextem plus
(dexchlorphenamine maleat+dexametason), dan datang dalam kondisi tidak mempan
lagi dengan obat tersebut.. Sebaiknya terapi apa yang dapat diberikan? Apakah dengan
injeksi dipenhidramin+dexa dapat membantu? Apa hrs di rujuk saja k spkk? Trimakasih
bnyk untuk ilmunya dok..

Jawab:
Chronic spontan urticaria, banyak pencetusnya. Pencetus dari dalam dan luar. Dari
dalam seperti : gigi lubang, keputihan, infeksi saluran THT, ISK. Dari luar seperti,
perubahan cuaca, debu, tungau dsb nya. Penting untuk edukasi ke pasien untuk
mengidentifikasi faktor pencetus dari luar. Jika ada faktor pencetus dari dalam,
sebaiknya diobati dulu. Kalau ga mau ribet,rujuk spKK juga boleh

-- -- -- --

Maaf dok, Saya mau bertanya dosis acyclovir pada anak yang menderita varicela
sebenarnya brp mg/kgbb/pemberian dok? Apakah ada batasa usia dok kalau pemberian
acyclovir pada anak? Terima kasih dok

Jawab

Dosis acyclovir pada anak 4-5 kali 20mg/kg/hari selama 7 hari.

-- -- -- --

www.DokterPost.com Page 16
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Ijin menanggapi dok.


Acyclovir efektif bila diberikan <24jam. Bagaimana bila pasien anak datang dengan
keluhan lesi muncul >24jam dok? Lanjut saja diberikan acyclovir? Atau hanya
simtomatik saja?

Jawab

Lanjut acyclovir. Literatur lain menyebutkan dibawah 3 hari. Namun, hari ke 5 jika
masih ada lesi, bisa tetap diberi acyclovir

-- -- -- --

Apakah boleh penggunaan alprazolam dan amitriptilin pada kasus dermatitis (dewasa)
diperbolehkan? karena penggunaan antihistamin seperti ctm cetirizin desloratadin dkk
sudah tidak mempan. Jika tidak pilihan lainnya apa lagi ya dok (kasus tidak ranap dok)?

Jawab

Selama ini obat seperti amitriptilin, gabapentin, hanya digunakanuntuk PHN (neuralgia
pasca hepatic).

Evaluasi kenapa tidak mempannya. Antihistasmin hanya bersifat asimtomatis. Selama


faktor pencetus lesi belum dihindari, gejala akan selalu muncul. Selama kulit tidak
dijaga kelembapannya, kulit akan cenderung kering dan menimbulkan rasa gatal
-- -- -- --

Dok, kemarin ada pasien datang dengan keluhan rasa gatal, perih & panas 2 hari yl.
Besoknya langsung seperti ini. Syarat diagnosa dengan dermatitis venenata + inf
sekunder karena garukan & kena kerah baju.. Betul tidak dok? Bagaimana
membedakan dengan herpes yang juga dengan inf sekunder?

www.DokterPost.com Page 17
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Maaf ikut menyambung y dok... Ada tips dan trik tidak dok untuk membedakan herpes
zoster dan insect bite? Karena insect bite pun kadang agak luas juga lesinya dan satu
sisi..

Jawab
Dermatitis insect bite..memang hampir mirip sm herpes zoster. H.Z, ada riwayat panas
dan nyeri sblm lesi (ukk) muncul di area tersebut. Dermatitis insect bite, biasanya
muncul pagi hari,tidak.disadari oleh pasien. Riwayat tidur dibawah(lantai) / tidak
dengan dipan sebelumnya. Ada bekas garukan di tempat lain.

-- -- -- --

Maaf dok izin bertanya, mengenai pacth test Dok bagaimana cara melakukan pacth tes
dok ? Kapan dilakukan dan terhadap dengan diagnosa apa dok?

Jawab

Patch test:

www.DokterPost.com Page 18
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Pemeriksaan tambahan yang dilakukan untuk mengidentifikasi bahan/obat yang diduga


menyebabkan alergi (pada kasus DKA, drug eruption).
Dilakukan minggu 4-6 minggu setelah klinis sembuh da bebas dari obat seperti
antihistamin dan steroid.
Untuk teknis lebih lanjutnya rujuk ke SpKK
-- -- -- --

www.DokterPost.com Page 19
Rangkuman Diskusi Tatalaksana Dermatitis Atopik

Sponsored Content

Pesan Sekarang Buku Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Dermatitis Atopik di


Indonesia via WA 085608083342 (Yahya)

www.DokterPost.com Page 20

Você também pode gostar