Você está na página 1de 6

Analisa Data

Data Fokus Etiologi Problem

DO : TD : 190/140 mmhg Aliran darah sekunder Gangguan perfusi jaringan otak

Nadi : 104 x/ mnt akibat hipertensi

T : 37°C

DS : Pasien Mengatakan

tiba-tiba lemah

DO : Lidah pasien tertarik Penurunan asupan oral Ketidakseimbangan nutrisi

kearah kiri kurang dari kebutuhan tubuh

DS : Pasien Mengatakan tidak

bisa makan menggunakan sendok

DO : TD : 190/140 mmhg Kelemahan otot Gangguan defisit perawatan diri

Nadi : 104 x/ mnt sekunder akibat SNH

T : 37°C

DS : Pasien mengatakan

L. tidak bisa melakukan

M. perawatan personal hygiene

DO : Pasien tampak Kelemahan otot Gangguan mobilisasi fisik

berbaring lemah, sekunder

bicara pelo

DS : Pasien mengatakan

tiba-tiba lemah

L. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan otak berhubungan dengan aliran darah sekunder akibat hipertensi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh akibat penurunan asupan oral

3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan otot sekunder akibat SNH

4. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan otot-otot sekunder


N. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan

Dx I : Setelah dilakukan tindakan


1. Pantau TTV

Gangguan perfusi jaringan keperawatan selama 3x24 jam,


2. Pertahankan posisi tirah

otak berhubungan dengan tekanan darah menurun dan baring pada posisi kepala

aliran darah sekunder pasien mengatakan badan lebih tempat tidur 15-30°

akibat hipertensi segar 3. Pertahankan lingkungan

yang nyaman

4. Kolaborasi dengan tim

medis lain

Dx II : O. Setelah dilakukan tindakan


1. Kaji faktor penyeba yang

Ketidakseimbangan nutrisi keperawatan selama 3x24 jam mempengaruhi kemampuan

kurang dari kebutuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi : makan

tubuh akibat penurunan


P. - Makan 1 porsi habis 2. Hitung kebutuhan nutrisi

asupan oral perhari

3. Catat intake makanan

4. Beri latihan menelan

5. Beri makan via NGT

6. Kolaborasi dengan ahli

gizi
Dx III : Setelah dilakukan
1. Pantau tingkat kemampuan klien

Defisit perawatan diri tindakan keperawatan dalam merawat diri

berhubungan dengan selama 3x24 jam,


2. Berikan bantuan terhadap

kelemahan otot sekunder kebutuhan personal kebutuhan yang benar-benar

akibat SNH hygiene terpenuhi diperlukan saja

3. Libatkan keluarga dalam

membantu klien

4. Motivasi klien untuk melakukan

personal hygiene sesuai

kemampuan

5. Pasang DC jika perlu, konsultasi

dengan ahli fisioterapi

Dx IV : Setelah dilakukan
1. Pantau tingkat kemampua

Gangguan mobilisasi fisik tindakan keperawatan mobilisasi klien

berhubungan dengan selama 3x24 jam, pasien


a. Pantau kekuatan otot

kelemahan otot-otot dapat melakukan


b. Rubah posisi tiap 2 jam

sekunder aktivitasnya secara


c. Lakukan ROM pasif

mandiri dan pasien

mengatakanbadannya

tidak lemah lagi


Q. Implementasi

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

Dx I : 1. Memantau TTV S : Pasien mengatakan sudah

Gangguan perfusi jaringan otak


2. Mempertahankan posisi tirah tidak

berhubungan dengan aliran baring pada posisi kepala tempat tampak lemah

darah sekunder akibat hipertensi tidur 15-30° O : TD : 120/80 mmhg

3. Mempertahankan lingkungan Nadi : 80 x/mnt

yang nyaman Suhu : 36 °C

4. mengkolaborasikan dengan A : Masalah teratasi sebagian

tim medis lain P : Lanjutkan intervensi

Dx II : 1. Mengkaji faktor penyeba yang S : Pasien mengatakan sudah

Ketidakseimbangan nutrisi mempengaruhi kemampuan tidak

kurang dari kebutuhan tubuh makan lemas

akibat penurunan asupan oral 2. Menghitung kebutuhan nutrisi O : Makan dihabiskan

perhari A : Masalah teratasi sebagian

3. Mencatat intake makanan P : Lanjutkan intervensi

4. Memberi latihan menelan

5. Memberi makan via NGT

6. Mengkolaborasi kandengan

ahli gizi
Dx III : 1. Memantau tingkat S : Pasien mengatakan belum

Defisit perawatan diri kemampuan klien dalam bisa

berhubungan dengan kelemahan merawat diri melakukan perawatan

otot sekunder akibat SNH 2. Memberikan bantuan terhadap personal

kebutuhan yang benar-benar hygiene sendiri

diperlukan saja O:-

3. Melibatkan keluarga dalam A : Masalah teratasi sebagian

membantu klien P : Lanjutkan intervensi

4. Memotivasi klien untuk

melakukan personal hygiene

sesuai kemampuan

5. Memasang DC jika perlu,

konsultasi dengan ahli

fisioterapi

Dx IV : 1. Memantau tingkat kemampua S : Pasien mengatakan belum

Gangguan mobilisasi fisik mobilisasi klien bisa

berhubungan dengan kelemahan


2. Memantau kekuatan otot melakukan aktivitasnya

otot-otot sekunder 3. Merubah posisi tiap 2 jam secara

4. Melakukan ROM pasif mandiri

O : Pasien masih berbaring

lemah

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Você também pode gostar