Você está na página 1de 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SARUNG KURSI (PASAR TERAPUNG KULINER SUNGAI
MUSI) UPAYA MENARIK MINAT WISATAWAN KOTA
PALEMBANG

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh :
AANG GUNAIVI : 031140004 / 2014
MUTIARA CHOIRIAH : 031140056 / 2014
SUBAHAN : 031140002 / 2014
ACHMAD SURKATI : 031140051 / 2014
MUTIARA RAMADHONA : 031150025 / 2015

POLITEKNIK PALCOMTECH
PALEMBANG
2016
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………... iii
RINGKASAN………………………………………………………….. iv
BAGIAN INTI…………………………………………………………. 1
1. Pendahuluan…………………………………………………….. 1
2. Gagasan ………………………………………………………… 2
3. Kesimpulan …………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata ketua dan anggota
Lampiran 2.Susunan organisasi tim penyusun dan pembagian tugas
Lampiran 3.Surat pernyataan ketua tim

iii
RINGKASAN

Sungai musi yang disebut sebagai Venezuela dari timur merupakan sungai
terpanjang kelima di Indonesia dan sudah menjadi landmark kota palembang.
Kehidupan masyarakat di pinggiran sungai Musi di Kota Palembang sebagian
besar masih tergantung dengan aktivitas di sepanjang sungai Musi seperti nelayan,
jasa angkutan sungai, pengrajin, pedagang, dan lain lain. Saat sekarang sudah
dapat ditemui perkembangan aktivitas bisnis di sepanjang sungai musi seperti
pasar terapung. Pasar terapung yang ada saat ini, berupa restoran terapung yang
merupakan restoran berkelas sehingga masih punya kelemahan tidak mampu
menjangkau semua lapisan masyarakat yang berkunjung. Selain restoran terapung
tersedia juga warung terapung, harga yang ditawarkan sangat terjangkau bagi
masyarkat namun kelemahannya adalah tata letak perahu yang tidak rapi membuat
pemandangan sungai Musi menjadi kurang menarik.
Melihat keberhasilan Floating Market Lembang Bandung maka muncul
gagasan yang bertujuan memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan minat
wisatawan Kota Palembang dengan membuat Pasar Terapung Kuliner Sungai
Musi (Sarung Kursi). Manfaat yang akan dicapai yaitu akan menambah pilihan
objek wisata di Kota Palembang, sehingga meningkatkan jumlah wisatawan yang
ada di Kota Palembang, selain itu dapat menjadi peluang dan prospek lapangan
bisnis dan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah.
Metode penulisan yaitu metode observasi dan kajian pustaka, observasi
dilakukan dengan mengamati langsung suasana dan lingkungan sungai Musi.
Kemudian mencari referensi melalui media internet dan jurnal yang membahas
mengenai pemanfaatan sungai Musi di bidang pariwisata. Selain itu pengamatan
langsung ketika berkunjung ke Floating Market Bandung, sehingga muncul ide
gagasan Sarung Kursi. Kajian pustaka selanjutnya adalah mendapatkan data
statistik pengunjung atau wisatawan di Palembang.
Berdasarkan kondisi kekinian dan melihat solusi yang pernah ditawarkan.
Terbentuklah konsep Sarung Kursi yaitu Perahu-perahu terapung yang digunakan
ditambatkan di pinggiran sungai Musi sehingga tertata dengan rapi. Untuk
membeli dagangan, pembeli cukup memesan dari pinggiran sungai Musi
(koridor). Koridor sungai Musi sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai
kawasan wisata berbasis kearifan lokal. Sarung Kursi yang digagas sangat
mendukung sejalan dan kompatibel dengan tema kota Waterfront City. Pasar
terapung kuliner sungai Musi yang akan melibatkan pengusaha kuliner tentunya
akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat Palembang. Variatif
ragam kuliner yang khas di kota Palembang, ini bisa menjadi modal yang sangat
penting dalam mempromosikan Kota Palembang sebagai tujuan berwisata.
Dengan berbagai macam kuliner yang dimiliki Kota Palembang, pemerintah dapat
menjadikan kuliner sebagai fokus utama dalam hal menarik wisatawan ketika
berada di Kota Palembang.

iv
BAGIAN INTI
1. PENDAHULUAN
Cikal bakal kota Palembang secara historis kultural, sosial ekonomi dan
fisik tidak bisa dipisahkan dari keberadaan sungai Musi. Sebagai kota tertua di
Indonesia maka kota Palembang memiliki sejarah yang panjang dengan sejumlah
julukan seperti Het Indishe Venetie ; de Stad der Twintig Eitlanden atau The City
of Twenty Islands ; de Stad des Vredes atau The City of Safety (Gramberg, JS,
1878 & William Thorn, 1815 dalam Hanafiah, 1999). Sungai musi memiliki
panjang 750 km yang merupakan sungai terpanjang kelima di Indonesia dan
sudah menjadi landmark kota palembang. Salah satu pemanfaatan Sungai Musi
menjadi pusat wisata air. Keindahan sungai Musi sering disebut sebagai
Venezuela dari timur. Jembatan ampera yang melintas di atas sungai musi juga
menjadi daya tarik wisata yang dibanggakan palembang. “Dengan sejumlah
julukan tersebut, sudah barang tentu kota Palembang memiliki dan menyimpan
sejumlah kekayaan dan khasanah lansekap artefak budaya dan sejarah, utamanya
dalam keterkaitannya dengan eksistensi Sungai Musi yang membelah kota ini,
sehingga kota Palembang dapat menjadi salah satu model dari Waterfront City di
Indonesia (Sudabyo,2012) .”
“Kehidupan masyarakat di pinggiran sungai Musi di Kota Palembang
sebagian besar masih tergantung dengan aktivitas di sepanjang sungai Musi
seperti nelayan, jasa angkutan sungai, pengrajin, pedagang, dan lain lain. Saat
sekarang sudah dapat ditemui perkembangan aktivitas bisnis di sepanjang sungai
musi seperti pasar terapung, counter pulsa terapung, rumah makan terapung
hingga pom bensin terapung. (Mukran, 2014)”
Salah satu usaha bisnis di sungai Musi, yaitu pasar terapung. Pasar
Terapung adalah sebutan untuk sarana jual beli yang terletak di atas perairan,
misalnya sungai atau danau. Pasar terapung yang tersedia saat ini masih tergolong
sederhana dengan menggunakan perahu untuk berdagang makanan khas
Palembang, seperti; pindang, pempek, model dan lain sebagainya. Harga jual di
perahu dagang ini masih tergolong terjangkau. Akan tetapi, penataan perahu-
perahu dagang tersebut masih semraut, sehingga memberikan kesan kurang tertata
di pinggiran sungai Musi. Selain perahu-perahu dagang tersebut, di sungai Musi
juga terdapat restoran terapung, seperti River Side dan Kampung Kapitan.
Restoran terapung ini, menyajikan menu yang lebih beragam dengan harga yang
cukup mahal. Sehingga tidak semua lapisan masyrakat dapat menikmati restoran
terapung tersebut.
Negara yang memiliki pasar terapung salah satunya adalah Thailand, yaitu;
Damnoen Saduak Ratchabury, Taling Chan Pasar Pasar apung Bhan Khu Wiang.
Di Indonesia terdapat beberapa pasar terapung yaitu; Pasar Apung Muara Kuin
Kalimantan Selatan, Pasar Apung Ah poong, Bogor dan Floating Market
Lembang Bandung. Floating Market Lembang Bandung memiliki ciri khas
berbeda dengan pasar terapung lain di Indonesia. Perahu-perahu pedagang di
tambatkan di pinggiran danau dengan rapi, dan pembeli dapat membeli dari
pinggiran danau. Untuk membeli, pembeli harus menukarkan uang dengan koin
yang sudah disediakan.

1v
Gambar 1. Floating Market Lembang Bandung
Berdasarkan pemikiran menggunakan metode Amati, Tiru, Modifikasi
(ATM), maka dengan mengamati, dan meniru konsep floating market Lembang.
Maka dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan minat wisatawan di Kota
Palembang, dibuatlah sebuah gagasan “Sarung Kursi (Pasar Terapung Kuliner
Sungai Musi) diharapkan dapat menjadi alternative solusi untuk meningkatkan
daya tarik wisawatan di Kota Palembang.

TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari penelitian ini memberikan ide dan gagasan untuk memecahkan
masalah bagaimana menarik minat wisatawan di kota Palembang. Gagasan yang
diberikan adalah dengan konsep pemanfaatan sungai musi di bidang pariwisata,
maka dibuatlah “Pasar Terapung Kuliner Sungai Musi (Sarung Kursi) sebagai
upaya menarik wisatawan di Kota Palembang.
Manfaat yang akan dicapai jika tujuan ini berhasil dibuat yaitu akan
menambah objek wisata di Kota Palembang, akan meningkatkan jumlah
wisatawan yang ada di Kota Palembang, dapat menjadi peluang dan prospek
lapangan bisnis dan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah.

2. GAGASAN
a. Kondisi Kekinian
Berdasarkan data yang diolah oleh PHRI dan Kantor Imigrasi
Kelas I Palembang yaitu “kunjungan wisatawan ke Kota Palembang pada
tahun 2015, terdapat 1.732.303 orang. Dari data tersebut, terdapat
1.724.275 wisatawan domestik dan 8.028 wisatawan mancanegara yang
mengunjungi Kota Palembang. Berita Resmi Statistik BPS pada Tahun
2016, “kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2016 sampai
bulan Februari 2016 mengalami kenaikan. Menurut Jumlah wisatawan
mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Selatan melalui
pintu masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada
bulan Februari 2016 sebanyak 980 orang. Jumlah wisman yang datang ke

2vi
Sumatera Selatan pada bulan Februari 2016 ini mengalami peningkatan
sebesar 15,57 persen dibanding bulan Januari 2016. Jika dibandingkan
dengan bulan Februari 2015 jumlah wisman yang datang mengalami
peningkatan sebesar 22,35 persen, yaitu naik dari 801 orang menjadi 980
orang. Diharapkan pada bulan-bulan berikutnya jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara meningkat kembali”. Hal ini merupakan
kekuatan potensi bahwa banyaknya peminat wisatawan yang berkunjung
ke Sumatera Selatan umumnya dan khususnya Palembang.

Grafik 1. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman di Sumatera Selatan


Februari 2015 – Februari 2016

Banyaknya wisatawan yang berkunjung tentunya harus


diimbangi dengan banyaknya pilihan tempat wisata bagi wisatawan.
Tempat wisata di Palembang saat ini masih minim, beberapa tempat
yang biasa dijadikan tempat wisata adalah Punti Kayu, Danau Jakabaring
Sport Center, Benteng Kuto Besak, Pulau Kemarau. Bagi wisatawan
sungai Musi sampai saat ini menjadi daya tarik tersendiri. Ini juga
termasuk potensi yang cukup kuat mengingat Sungai Musi sebagai
Waterfront.
Pemanfaatan sungai Musi masih belum optimal, saat ini diatas
sungai musi terdapat beragam aktifitas ekonomi seperti pasar terapung,
restoran terapung, nelayan yang sedang menangkap ikan dan kegiatan
pengisian bahan bakar terapung. Kondisi seperti ini masih
memungkinkan untuk dikembangkan konsep baru yaitu pasar terapung
kuliner sungai Musi yang lebih tertata dari sebelumnya.

b. Solusi yang pernah diterapkan sebelumnya untuk memperbaik


keadaan pencetus gagasan
Berdasarkan Buletin online Tata Ruang, “Penataan Kota
Palembang tidak terlepas dari konsep penataan tepian sungai, karena
panjangnya wilayah yang berbatasan dengan badan air ini. Begitu pun
kawasan pusat kota yang berada di tepian Sungai Musi, meliputi kawasan
Benteng Kuto Besak (BKB), Masjid Agung, Jembatan Ampera, Museum
Sultan Mahmud Badaruddin, Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera),

3vii
serta bangunan kuno bergaya Kolonial, Melayu dan Cina. Kawasan ini
menjadi wajah kota yang pertama kali menyambut kita bila datang ke
Kota Palembang.”
Solusi yang pernah diterapkan menambah minat pengunjung
untuk menikmati pemandangan sungai Musi adalah dibuatnya restoran
terapung seperti River Side dan Kampung Kapitan. River Side resmi
beroperasi pada tanggal 24 Maret 2008. Bangunan utama restoran ini
menggunakan sejenis kapal besar dengan 3 lantai diubah menjadi
restoran berkelas. Sedangkan Restoran Kampung Kapitan yang berada di
seberang ulu mempunyai dua cara untuk menuju restoran tersebut. Bagi
pengunjung yang membawa kendaraan sendiri, harus menyeberang dulu
di Jembatan Ampera dan jalan memutar melewati Kertapati hingga
menuju dermaga 7 Ulu. Atau cara kedua dengan menaiki KM Belido
yakni kapal tongkang yang khusus disediakan pengelola restoran. Solusi
yang pernah diterapkan masih memiliki kelemahan karena kedua restoran
adalah restoran berkelas, maka tidak semua pengunjung mampu
menikmatinya karena kemampuan ekonomi pengunjung tidak sama.

Gambar 2. Restoran Terapung River Side dan Kampung Kapitan

Alternatif selain restoran terapung, juga ada warung terapung.


Jika restoran kelas restoran menengah ke atas, warung terapung hanya
menggunakan perahu untuk kalangan menengah ke bawah. Akan tetapi
warung terapung yang ada, belum tertata rapi di pinggiran sungai Musi.
Sehingga memberikan kesan kurang menarik bagi wisatawan.

4viii
Gambar 3. Warung Terapung Sungai Musi

c. Seberapa Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan dapat diperbaiki


melakukan gagasan yang diajukan
Peningkatan jumlah wisatawan di Kota Palembang berdasarkan
data yang ada, tentunya membuat sungai Musi sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi tempat wisata yang lebih baik lagi. Mengingat
terus meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Palembang.
Usaha yang dilakukan untuk menjadikan sungai Musi agar menjadi
tempat wisata yang menarik bagi wisatawan terus dilakukan. Restoran
dan warung terapung yang sudah ada dapat dikembangkan dengan
Sarung Kursi (Pasar Terapung Kuliner Sungai Musi).
Sarung Kursi yang digagas yaitu meniru konsep Floating Market
Lembang Bandung. Perahu-perahu terapung yang digunakan ditambatkan
di pinggiran sungai Musi sehingga tertata dengan rapi. Untuk membeli
dagangan, pembeli cukup memesan dari pinggiran sungai Musi (koridor).
Koridor sungai Musi sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai
kawasan wisata berbasis kearifan lokal. Sarung Kursi yang digagas
sangat mendukung sejalan dan kompatibel dengan tema kota Waterfront
City. Pasar terapung kuliner sungai Musi yang akan melibatkan
pengusaha kuliner tentunya akan membuka peluang lapangan pekerjaan
bagi masyarakat Palembang. Variatif ragam kuliner yang khas di kota
Palembang, ini bisa menjadi modal yang sangat penting dalam
mempromosikan Kota Palembang sebagai tujuan berwisata. Dengan
berbagai macam kuliner yang dimiliki Kota Palembang, pemerintah
dapat menjadikan kuliner sebagai fokus utama dalam hal menarik
wisatawan ketika berada di Kota Palembang.
Sering terpilihnya Kota Palembang sebagai kota penyelenggara
kegiatan nasional dan internasional tentunya merupakan pontensi yang
sangat tinggi, untuk menjamu wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karena sampai saat ini sungai Musi dan Ampera masih menjadi tempat
yang disukai wisatawan.

5ix
Gambar 4. Ilustrasi Pasar Terapung Kuliner Sungai Musi

d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu


mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi
masing-masing
Pihak-pihak yang dapat mendukung agar gagasan ini dapat
diimplementasikan yaitu;
1. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota
Palembang. Dalam hal ini, kontribusi yang dapat diberikan berupa
perizinan pembangunan yang diperlukan untuk merealisasikan pasar
terapung kuliner sungai Musi.
2. Dinas Pariwisata Kota Palembang dapat memberikan kontribusinya
dengan mempromosikan Sarung Kursi agar dapat dikenal oleh
masyarakat lokal maupun mancanegara.
3. Pihak Pengembang, seperti PT ITDC (Indonesia Tourism
Development Corporation). Diperlukannya kerjasama antara
pemerintah dengan pihak pengembang. Dan salah satu perusahaan
pengembang proyek yang telah berhasil dalam pengembangan tempat
wisatanya adalah PT ITDC (Indonesia Tourism Development
Corporation). Perusahaan ini pernah berhasil mengerjakan proyeknya
di Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok, dengan melihat
keberhasilan dua tempat ini, tidak menutup kemungkinan gagasan ini
pun akan berhasil.
4. Pembisnis Kuliner, kontribusi yang diberikan adalah pembisnis
kuliner dapat memesan tempat di Sarung Kursi sebagai pihak penjual.
Tujuannya untuk membuat Sarung Kursi sebagai tempat
berkumpulnya kuliner khas Kota Palembang dan bisa juga untuk
kuliner dari luar Kota Palembang. Dengan adanya tempat yang
dikhususkan untuk objek wisata kuliner, diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan daerah melalui wisatawan yang berkunjung
ke Kota Palembang.
5. Masyarakat dan Wisatawan, diharapkan, Sarung Kursi dapat dinikmati
oleh berbagai kalangan dengan tujuan memperkenalkan kepada semua
masyarakat, jika Kota Palembang juga memiliki tempat wisata kuliner

6x
yang unik dan letaknya di Sungai Musi, yang tak jauh dari Jembatan
Ampera.

e. Langkah-langkah Strategis yang harus dilakukan untuk


mengimplementasikan Gagasan sehingga Tujuan atau Perbaikan
yang diharapkan dapat tercapai.
1) Pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak pengembang untuk
merumuskan gagasan ini dengan terurai jelas
2) Pemerintah mulai mencari titik yang pas untuk diterapkannya Sarung
Kursi ini. Dan mulai mengurus perizinan untuk lokasi wisata dengan
pihak terkait.
3) Memaksimalkan promosi, baik dengan media massa maupun media
internet (website, media sosial, dan sebagainya) dan media elektronik
lainnya. Agar semakin banyak orang yang mengetahui bahwa Sarung
Kursi merupakan pasar terapung pertama yang ada di Palembang.

3. KESIMPULAN
Pemanfaatan sungai Musi di bidang pariwisata terus berlanjut, setelah
adanya restoran dan warung terapung. Sudah saatnya pihak pemerintah melihat
peluang dengan meninjau keberhasilan pasar terapung yang ada di dalam maupun
di luar Indonesia. Sarung Kursi merupakan gagasan untuk menambah daftar
tempat wisata yang ada di Kota Palembang. Teknik gagasan yang ada
menggunakan konsep ATM (Amati, tiru dan modifikasi), dengan mengamati
konsep floating market di Lembang, kemudian konsep tersebut ditiru dan
dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan wisatawan di Palembang.
Saat ini sudah tersedia restoran dan warung terapung namun masih
memiliki kelemahan diantaranya; harga yang tidak menjangkau semua lapisan
masyarakat, kurang tertatanya warung terapung yang ada saat ini sehingga
memberikan pemandangan yang kurang menarik. Gagasan Sarung Kursi yang
dibuat mampu memperbaiki kondisi kekinian. Sarung Kursi yang akan dibuat
dengan menataan perahu pedagang yang tertata rapi dengan menjual aneka kuliner
dengan harga terjangkau. Sehingga semua lapisan masyarakat dan wisatawan
dapat menikmati wisata Sarung Kursi.
Apabila pihak-pihak yang terkait seperti pihak pemerintahan, tim
pengembang dan pelaku bisnis kuliner dapat memberikan kontribusi sesuai
kapasitasnya, maka gagasan Sarung Kursi ini akan dapat diimplementasikan
dengan baik. Prediksi apa bila gagasan ini terimplementasikan dengan baik
tentunya akan memberikan manfaat, berupa meningkatnya jumlah wisatawan di
Kota Palembang, munculnya peluang dan prospek lapangan bisnis dan yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah.

7xi
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Menata Kawasan Tepian Musi Sebagai Wajah Kota Palembang.


http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=218
diakses tanggal 17 April 2016 pukul 09.00 Wib
Anonim.2016.Mereview angka kunjungan wisatawan tahun 2015.
http://palembang-tourism.com/berita-463-mereview-angka-kunjungan-
wisatawan-tahun-2015.html diakses tanggal 15 April 2016, pukul 17.00

BPS. 2016. Perkembangan Pariwisata Dan Transportasi Sumatera Selatan


Februari 2016. http://sumsel.bps.go.id/index.php/brs/104 Diakses tanggal 15
April 2016, pukul 14.20 Wib

Mukran. Indriyani, Henni. 2014. analisa dampak perkembangan sungai musi


sebagai objek wisata terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di
pinggiran sungai musi di Palembang.
http://eprints.binadarma.ac.id/2156/1/laporanpenelitian_henni_mukron.pdf
diakses tanggal 4 April 2016, pukul 11.08 Wib

Sudabyo, Tutut. 2012. Optimasi Potensi Artefak Budaya pada Koridor Sungai
Musi untuk Pengembangan Wisata Sejarah di Kota Palembang. Journal of
Architecture and Wetland Enviromental Studies Electronic Journal of
Architecture Universitas Sriwijaya Vol 1 No.1.

8
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
- Mempersiapkan kebutuhan
Aang Manajemen
1 Komputer 12 penelitian
Gunaivi Informatika
- Observasi Sungai Musi
- Membantu ketua
Mutiara Manajemen - Mengumpulkan data
2 Komputer 12
Choiriah Informatika jumlah kunjungan turis ke
Kota Palembang
- Membantu ketua
- Menganalisa kondisi
Manajemen
3 Subahan Komputer 12 kekinian serta melihat
Informatika
peluang solusi

- Membantu Ketua
Achmad Manajemen
4 Komputer 12 - Mencari referensi
Surkati Informatika
pendukung
- Membantu ketua
Mutiara Manajemen - Membuat langkah-langkah
5 Komputer 12
Ramadhona Informatika strategis implementasi
gagasan

xviii
xix

Você também pode gostar