Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar (GB) ditandai dengan perubahan dua kutub
mood –dari super happy menjadi sangat sedih– secara drastis dan
berulang kali. Ibarat seorang peselancar, setiap orang memiliki
kemampuan untuk menaiki ‘gelombang mood’ yang kadang naik
dan kadang turun. Bedanya, kalau orang normal pada akhirnya
bisa melewatinya dengan mulus dan kembali merasa tenang,
tetapi bagi orang dengan GB, mereka bisa lepas kendali. Pada
praktiknya, mendiagnosis gangguan bipolar tidaklah mudah.
Tampilan pengidap GB relatif bervariasi. Orang-orang di sekitar
mereka semula tidak ngeh bahwa ini sebuah gangguan serius.
Sekilas mereka hanya dianggap “lebay” alias berlebihan. Nah, jika
Anda atau orang terkasih mengalami 10 tanda ini, sudah saatnya
periksa ke ahlinya, yakni psikiater.
4. Mengalami Depresi
Depresi yang dialami penderita bipolar akan mirip dengan depresi
yang dialami oleh manusia normal. "Mereka memiliki masalah
yang sama dalam energi, tidur, dan fokus," ujar Dr. Malone.
Namun, obat antidepresan biasa tidak berefek pada penderita
bipolar. "Untuk penderita bipolar, antidepresan justru berbahaya
karena bisa memicu penderita memasuki fase mania," tambah Dr.
Malone.
5. Mudah terluka
Seseorang dengan gangguan bipolar akan lebih mudah merasa
terluka. Misalnya ia mengalami hari yang buruk karena satu hal,
maka ia akan merasa terluka sepanjang hari dan tidak bisa
mengontrolnya. Bahkan ini bisa mengganggu relasi dengan orang
lain.
8. Ketergantungan alkohol
Sebanyak 50% penderita bipolar mengalami ketergantungan
terhadap alkohol dan obat-obatan. Banyak penderita minum
alkohol dalam fase manic untuk membuat dirinya lebih 'kalem' dan
sebaliknya, minum alkohol dalam fase depresi jika mengalami
depresi. Seolah-olah alkohol dapat menyelesaikan masalahnya.