Você está na página 1de 5

BENCANA ALAM DI ASIA TENGGARA

1. Angin topan Hagupit (FILIPINA)

Topan Hagupit menlanda Filipina pada akhir Desember 2014 lalu. angin topan
Hagupit yang membawa pusaran angin berkecepatan lebih dari 195 km/jam bergerak
liar melintasi Kota Dolores di Filipina Timur. Karena pergerakan topan bisa diprediksi,
sedikitnya 500.000 jiwa penduduk terdampak di Kota Dolores bisa dievakuasi sedini
mungkin dan menjadi sebuah evakuasi bencana terbesar. Kekuatan angin saat topan
tersebut memasuki daratan membuat Hagupit jadi topan paling kuat yang menerjang
Filipina tahun ini, melampaui kekuatan topan yang pada Juli menewaskan lebih dari 100
orang.

Akibatnya topan Hagupit menyebabkan putusnya aliran listrik dan menumbangkan


pohon-pohon besar di Filipina Timur. Imbas lain dari topa Hagupit ini adalah batalnya
sekitar 150 penerbangan Philippine Airlines dan Cebu Pacific yang mengacaukan rute
transportasi. Karena khawatir mengenai terulangnya bencana tahun lalu, ketika Topan
Super Haiyan merenggut lebih dari 7.350 nyawa, pemerintah melakukan upaya
pengungsian besar-besaran sebelum Hagupit memasuki daratan.

Di kota yang kacau dengan 12 juta warganya itu, pemerintah menghentikan


kegiatan belajar-mengajar untuk Senin, puluhan ribu penghuni wilayah kumuh
diungsikan dari gubuk mereka di pantai dan puluhan penerbangan dibatalkan.
2. Banjir Bandang (KAMBOJA)

Cuaca ekstrim seperti saat ini memberikan dampak yang besar bagi lingkungan
dan kehidupan masyarakat. Baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun psikologi.
Banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan masih banyak bencana lainnya hadir di musim
hujan saat ini. Meluapnya Sungai Mekong telah memicu banjir bandang di Kamboja.
Banjir bandang itu telah menewaskan sedikitnya 152 orang dan membuat 418.770
keluarga di 20 provinsi terjebak banjir. banjir telah melanda negara itu dua kali pada
tahun ini. Yakni pada Agustus lalu dan bulan ini. Banjir ada Agustus lalu telah
menewaskan 13 orang.pada bencana banjir kali ini, sekitar 27.500 keluarga terpaksa
mengungsi. Data sementara, 208.200 rumah, 1.390 sekolah , dan 500 pagoda telah
terendam banjir. Selain itu, 300.500 hektar sawah mengalami hal yang sama. Hujan
deras berkepanjangan yang memicu banjir sudah terjadi di Kamboja sejak September
2013.

Sebanyak 20 speedboat dikirim ke lima daerah di selatan, di mana ratusan ribu


penduduk harus mengungsi dari kampung halaman mereka.Daerah-daerah luas di
Vietnam, Kamboja, Thailand dan Laos hancur akibat meluapnya Sungai Mekong dan
anak-anak sungainya.Lebih dari enam-setengah juta penduduk kena dampak banjir itu,
dan 400 orang tewas karenanya.Di Vietnam saja, terhitung sebanyak 187 korban jiwa --
umumnya kanak-kanak..
3. Gempa Bumi (Sabah-Malaysia)

Gempa bumi Sabah 2015 pada 6.0 skala richter berlaku di sekitar Ranau, Sabah
pada jam 7.15 pagi , hari Jumaat 5 Jun 2015. Pusat Gempa Bumi Dan Tsunami
Nasional melaporkan gegaran dirasai di kebanyakan tempat di Sabah termasuk
Tambunan, Tuaran, Pedalaman, Kota Kinabalu , Kota Belud, Inanam, Kota Marudu,
Kudat, Likas, Penampang, Putatan, Kinarut, Papar, Beaufort, Keningau, Sandakan, Kun
ak, Tawau,Labuan, Lawas, Limbang Miri dan Bandar Seri Begawan di Brunei.
Lokasinya di 5.1 Utara 16.6 Timur. Gempa susulan yang lemah berlaku 47 kali sekitar
2.2 hingga 3.3.
Jabatan Meteorologi Malaysia nasihatkan penduduk Ranau, di Sabah waspada
kerana ada 10 gempa bumi susulan .Netizen turut menghantar gambar dinding cermin
BSN di Ranau pecah berserakan dan bangunan-bangunan lain sedang dipantau.
Pengarah Pusat Gempa dan Tsunami (Met Malaysia), Dr Wan Azli Wan Hassan
menyatakan gegaran itu sedang dipantau. batu-batu dan bongkah banyak yang jatuh di
Ranau dan Gunung Kinabalu akibat gegaran itu. Pondok-pondok pendaki di Panar
Laban dan Gunting Lagadan rosak teruk . Ikon Telinga Keldai di Gunung Kinabalu turut
rosak teruk. Oleh itu semua aktviti pendakian di batalkan.
Kedudukannya terletak di kedalaman 10 km dari bandar Ranau dan 54 km dari
bandar Kota Kinabalu. Malaysia sepatutnya bebas dari pengalaman gempa bumi
kecuali pada 1981 . Malaysia tidak terletak di dalam Lingkaran Api Pasifik. Lingkaran ini
termasuklah Lautan Pasifik, negara jiran seperti Filipina dan Indonesia. Gunung
Kinabalu merupakan jenis gunung lipat muda yang aktif gunung berapi dan gempa
bumi
4. TANAH LONSOR (VIETNAM)

Tanah longsor dan banjir akibat hujan lebat pekan lalu di wilayah tengah dan utara
Vietnam telah menewaskan 60 orang, membuat 37 orang hilang dan melukai 31 orang
lagi.
Komite Pelaksana Sentral bagi Pemantauan dan Pencegahan Bencana Alam di
negeri itu pada Ahad (15/10) mengatakan korban meliputi 20 orang di Provinsi Hoa
Binh di bagian utara, 15 di Provinsi Thanh Hoa di Vietnam Tengah, dan sembilan di
Provinsi Nghe An di bagian tengah.
Sampai Jumat pagi (13/10), 11 mayat telah ditemukan setelah tanah longsor
menimbun 18 orang di Kabupaten Tan Lac, Hoa Binh pada Kamis pagi. Mayat seorang
wartawan Vietnam News Agency yang hanyut disapu banjir ketika merekam bencana
alam tersebut di Provinsi Yen Bai, Vietnam Utara pada Rabu juga telah ditemukan.
Semua 37 orang yang hilang berasal dari Provinsi Hoa Binh, Thanh Hoa, Nghe An
dan dua dari Provinsi Son La serta Yen Bai di bagian utara.
Tanah longsor dan banjir menghancurkan atau merendam sebanyak 40.200
rumah, menghancurkan atau merusak beberapa saluran air kecil di Ibu Kota Vietnam,
Hanoi, Provinsi Thanh Hoa dan tiga provinsi Vietnam Utara, yakni Ha Nam, Nam Dinh
dan Thai Binh. Tanah longsor dan banjir juga menewaskan atau menghanyutkan
hampir 204.200 ternak dan unggas.
Dalam sembilan bulan tahun ini, bencana alam di Vietnam menewaskan atau
membuat hilang 169 orang, melukai 232 orang, merusak 236.800 rumah, dan
mengakibatkan kerugian harta dengan nilai lebih dari 21,5 triliun dong Vietnam (952 juta
dolar AS), demikian Kantor Statistik Umum di negeri itu.
5. BADAI TROPIS KETSANA (LAOS)

Setelah menimbulkan malapetaka di Filipina akhir pekan lalu, badai tropis Ketsana
merajalela di negara-negara lain. Sedikitnya sembilan orang tewas di provinsi Kampong
Thom, Kamboja bagian tengah, ketika Ketsana melewati negara itu dan Laos.
Sebelumnya, Ketsana telah menerjang Filipina dan Vietnam.
"Setidaknya sembilan orang tewas tertimpa reruntuhan rumahnya," kata kepala
dinas Palang Merah Kampong Thom, Chea Cheat seperti dikutip laman stasiun
televisi BBC.Chea Cheat menyatakan 78 rumah di Kampong Thom hancur terkena
badai. Hujan deras belum juga reda dan banjir terus terjadi.
Organisasi-organisasi internasional dan petugas pemerintahan Kamboja telah
mendistribusikan tenda dan makanan kepada korban badai. Kerusakan terjadi di lima
provinsi Kamboja.
Di Vietnam, 30 orang meninggal dan hampir 200 ribu jiwa kehilangan rumahnya.
Hujan lebat akibat Ketsana juga menyebabkan banjir terburuk sejak 1964 di sejumlah
provinsi. Sementara di Filipina, Ketsana menghilangkan nyawa 246 orang dan
memaksa 380 ribu penduduk mengungsi.
Deputi Kepala Komisi Penanggulangan Bencana Nasional Vietnam Ly Thuch
mengatakan badai Ketsana tiba di Vietnam dengan disertai angin berkecepatan 145
kilometer per jam. Seluruh akses transportasi menuju kota pelabuhan Danang ditutup.
Deputi Perdana Menteri Vietnam Hoang Trung Hai berharap pembangkit listrik dapat
segera beroperasi kembali. "Terutama di provinsi Quang Ngai karena tempat
pengolahan minyak Dung Quat harus segera dibuka

Você também pode gostar