Você está na página 1de 2

Nama : Novi Puspitasari TUGAS PL 3001

NIM : 15412099 Aspek Kebencanaan


Resume National Action Plan for Climate Change Adaptation (RAN-API)
Bab 2 Perubahan Iklim dan Dampaknya di Indonesia

Gambaran Umum Iklim di Indonesia


Iklim di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh Sirkulasi Monsoon (system atmosfer skala besar yang
berhubungan dengan perubahan kondisi termal antara benua dan samudera) yang mengendalikan pola curah
hujan tahunan pada sebagian besar wilayah.
 Pola Tahunan Curah Hujan dan Suhu Permukaan
Curah hujan dianggap sebagai unsur terpenting dalam iklim di Indonesia karena sebagai wilayah tropis
yang berada di garis ekuator, sementara variasi dari perubahan suhu di Indonesia tidak terlalu signifikan
dan lebih ditentukan oleh perubahan posisi pergerakan matahari antara 23,5°LU dan 23,5°LS
 Keragaman Iklim
Variabilitas Iklim di Indonesia dapat dilihat dari 4 rentang waktu, yaitu Variasi harian dari aktivitas
konvektivitas (pola harian dari pola cuaca yang mendominasi dalam mempengaruhi kepulauan di
Indonesia. Konveksi merupakan salah satu proses dalam pembentukan awan karena naiknya udara lembab
dari lapisan paling bawah hingga mencapai lapisan paling tinggi dari atmosfer. Pola variasi harian
umumnya merupakan hasil dari curah hujan di wilayah Indonesia yang terjadi dari siang hingga malam di
daratan dan malam hingga pagi di atas lautan); Variasi Intra-Musim (fenomena yang berhubungan dengan
gangguan meteorologi yang mempengaruhi aktivitas konveksi dan curah hujan musiman alami. Variasi
Intra-Musiman membuat pola iklim di Benua Maritim Indonesia menjadi lebih kompleks dan analisis
perubahan iklim harus dibuat dengan menggunakan data yang lebih detail dan akurat); Variasi Antar-
Tahunan (berdasarkan berbagai kajian hingga saat ini membuktikan bahwa variasi curah hujan antar-
tahunan di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim terkait dengan variasi anomali suhu permukaan
laut (ASPL) di Pasifik Tengah dan Timur serta anomali tekanan permukaan laut di Pasifik Barat (fenomena
El Nino Southern Oscillation)). Peningkatan atau penurunan ASPL di wilayah tersebut menandai kejadian El
Nino (La Nina) menyebabkan bertambah panjangnya periode musim kering (basah) dan berakibat kepada
penurunan atau peningkatan jumlah curah hujan musiman dan tahunan di sebagian besar wilayah di
Indonesia); dan Variasi Antar Dasawarsa (Fenomena atmosfer dengan periode osilasi 10–12 tahun telah
lama diidentifikasi oleh para peneliti. Hasil analisis data curah hujan di banyak tempat juga seringkali
memperlihatkan sinyal dengan periode ulang serupa, yang juga berkorelasi dengan periode aktivitas bintik
hitam di Matahari (sun spot).
 Iklim Maritim dan Tinggi Permukaan Air Laut
Kondisi cuaca dan iklim di atas perairan laut di wilayah Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh sirkulasi
muson Asia-Australia tetapi dengan karakteristik yang mungkin sangat berbeda. Tapi berlainan dengan
daratan, suhu permukaan laut (SPL) tidak hanya ditentukan oleh radiasi matahari tetapi juga dipengaruhi
arus laut dan gerak vertikal air laut baik gerak naik maupun turun. Sementara kenaikan Tinggi Muka Laut
(TML) secara sesaat dan dalam periode tertentu disebabkan juga oleh fenomena cuaca dan iklim yang
lebih tidak teratur kejadiannya seperti badai tropis dan gangguan cuaca lainnya.
Analisis Perubahan Iklim di Indonesia Berdasarkan Observasi Data
Menurut IPCC (2007), kajian mengenai perubahan iklim dan dampaknya dapat dilakukan dengan
pendekatan bottom-up, yang didasarkan kepada data pengamatan maupun secara top-down, yang bertumpu
kepada hasil simulasi model iklim. Hal-hal yang ummnya dianalisis yaitu tren perubahan suhu permukaan
(Indonesia: tren dilihat dari data CRU-salah satu basis data iklim global dari University of East Anglia yang
sering digunakan untuk penga,matan lokal); tren perubahan curah hujan (Indonesia: analisis yang dilakukan
dengan membandingkan curah hujan yang terjadi dengan periode baseline serta ekstrapolasi polynomial
untuk melihat tren curah hujan ke depan); tren kenaikan suhu permukaan laut (Indonesia: melihat data
National Oceanic and Atmospheric Agency hasil rekonstruksi untuk mengetahui tren di perairan Indonesia
dibandingkan dengan tren global); tren kenaikan tinggi muka laut (Indonesia: berdasarkan data Simple Ocean
Data Assimilation, Regional Ocean Modelling Systems-SODA dan Altimeter untuk melihat tren di perairan
Indonesia); dan tren kejadian cuaca dan iklim ekstrem (menggunakan analisis cumulative distribution
function dari data satelit TRMM)
Proyeksi Perubahan Iklim Berdasarkan Model AR4-IPCC
Proyeksi iklim dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk mendapatkan gambaran mengenai
tanggapansistem iklim terhadap perubahan gaya radiatif, terutama akibat kenaikan konsentrasi GRK dan
aerosol di atmosfer hingga waktu yang jauh ke depan. Proyeksi yang umumnya dilakukan yaitu proyeksi
kenaikan suhu permukaan (model-model AR4-IPCC mengasumsikan bahwa kenaikan temperatur disebabkan
secara dominan oleh efek GRK yang tersebar di dalam atmosfer secara merata); proyeksi perubahan curah
hujan (model-model AR4-IPCC umumnya memperlihatkan pola perubahan curah hujan yang lebih bervariasi
di Indonesia, baik secara temporal maupun spasial); proyeksi kenaikan suhu permukaan laut dan tinggi muka
laut (Tren kenaikan ini masih dalam rentang kenaikan temperatur global sehingga cukup konsisten dengan
hasil analisis model-model AR4-IPCC untuk suhu permukaan, sementara kenaikan tinggi muka laut
memberikan potensi ancaman yang sangat besar terhadap Indonesia yang terdiri dari banyak pulau besar dan
kecil); proyeksi kejadian cuaca dan iklim ekstrem (Kajian terhadap perubahan peluang kejadian ekstrem
untuk wilayah Indonesia lebih banyak difokuskan kepada kejadian curah hujan ekstrem); dan analisis potensi
dampak dari perubahan iklim (terjadinya perubahan pada indikator-indikator iklim seperti temperatur
permukaan, curah hujan, suhu permukaan laut, tinggi muka laut, serta kejadian iklim dan cuaca ekstrem
seperti yang telah diproyeksikan di atas akan menimbulkan berbagai potensi dampak pada bidang-bidang
yang terkait dengan sistem pembangunan nasional baik dari sisi ekonomi, tatanan kehidupan, ekosistem,
serta wilayah khusus )

Você também pode gostar