Você está na página 1de 3

A.

TUJUAN PERCOBAAN

a. Tujuan Umum.

Menentukan kepadatan tanah dilapangan(γd) dan derajat kepadatan tanah.

b. Tujuan Khusus.

Setelah melakukan pratikum ini diharapkan agar mahasiswa dapat :

1. Mengetahui dan memahami prosedur pengujian Kerucut Pasir ( Sand Cone )

2. Mengetahui dan mempergunakan peralatan yang digunakan dalam pengujian Kerucut Pasir ( Sand
Cone ) dengan baik dan benar.

3. Menghitung dan menganalisa hasil data yang didapat .

C. REFERENSI

1. Diktat “Teori Soal dan Penyelesaian MEKANIKA TANAH”,

Ir Gunawan.T & Ir. Margaret.S

2. Mekanika Tanah, L.D. Wesley

3. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Joseph E. Bowles

4. Soil Mechanic, MJ. Smith & Ir. Elly Madyayanti

D. DASAR TEORI

Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di lapangan
untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang
dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif.

Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percobaan ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi
hasil perkerjaan pemadatan di lapangan (degree of compaction) yaitu perbandingan antara γd (kerucut
pasir) dengan γdmax hasil percobaan pemadatan di laboratorium.

Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan memperbaiki sifat-sifat teknisnya.
Oleh karena itu, sifat teknis timbunan sangat penting untuk diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat
keringnya. Pengujian untuk kontrol pemadatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar
untuk mengontrol suatu proyek.

Ada 2 spesifikasi untuk pekerjaan tanah yaitu :


1. Spesifikasi dari hasil akhir.

2. Spesifikasi untuk cara pemadatan.

Tanah sebagai dasar untuk suatu konstruksi harus mempunyai kepadatan yang mencukupi agar mampu
untuk menerima beban-beban yang bekerja di atasnya. Untuk itu perlu diketahui kepadatan dari tanah
tersebut sehingga akan didapat suatu kesimpulan apakah tanah tersebut memenuhi kepadatan yang
diinginkan. Pengujian di lapangan untuk menentukan kerapatan tanah setempat dapat bersifat destruksif
atau tidak destruktif. Kerapatan tanah dapat ditentukan dengan memukul sebuah silinder ke dalam
tanah untuk mendapatkan contoh tanah yang volumenya diketahui. Yang biasa dilakukan adalah dengan
menggali sebuah lubang, cara ini disebut dengan “pemindahan tanah”.

Cara dengan pemindahan tanah adalah sebagai berikut :

1. Menggali lubang pada permukaan tanah,

2. Mengukur volume tanah yang digali.

3. Menentukan kadar airnya.

4. Menghitung berat volume basah,

5. Membandingkan berat volume kering (labor) dengan berat volume kering maximum yang diperoleh
di lapangan,

6. Menghitung kepadatan tanah relatif. Kepadatan relatif yang diperoleh minimal 80 %, tetapi yang
dianjurkan berkisar antara 90 – 100 %.

Selain dengan cara pemindahan tanah, kepadatan tanah di lapangan dapat dikontrol denga cara
langsung yaitu dengan menggunakan isotop radioaktif yang disebut dengan metoda nuklir. Dengan cara
ini pengujian kepadatan di lapangan dapat dilaksanakan dengan tepat.

Secara garis besar teknik yang biasa dilakukan untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan ada 5,
yaitu :

1. Metoda Kerucut Pasir (Sand Cone)

Pasir kering yang telah diketahui berat volumenya dikeluarkan l;ewat kerucut pengukur ke dalam lubang.
Volume lubang dapat ditentukan dari berat pasir di dalam lubang dan berat volume keringnya. Pengujian
ini khusus digunakan untuk tanah kohesif maupun tanah non kohesif.

2. Metoda Balon Karet

Volume ditentukan secara langsung dari pengembangan balon yang mengisi lubangnya. Metoda ini bisa
digunakan untuk semua jenis tanah.
3. Metoda Silinder (Drive Cilinder)

Metoda ini khusus digunakan untuk tanah kohesif.

4. Metoda Nuklir (Nuclear Method)

Metoda ini bisa digunakan untuk semua jenis tanah.

5. Metoda Lilin (Walter Entac Method)

Você também pode gostar