Você está na página 1de 13

Beberapa Permasalahan Kita

berapa kasus yang ditanyakan di bawah ini sesungguhnya adalah masalah kita bersama. Andapun berkesemp
ajukan permasalahan apa saja, karena sekaliannya itu juga yang akan menambah wawasan penget
hayatan kita terhadap Hari Sabat dan penyuciannya sebagaimana yang diajarkan di dalam ROH NUBUATA

T a n y a
i dan sebagian sayur-sayuran yang dimasak pada hari Jumat ternyata tidak semuanya mampu bertahan sam
makan siang di hari Sabat. Kalaupun dipanaskan pada hari Sabat pagi, rasanya tidak lagi selezat semul
ma sekali dimasak. Bagaimanakah jalan keluarnya ?

w a b : Setiap ibu rumah tangga dan para juru masak seharusnya tahu dan mengerti, sayur-sayuran mana
knya tidak perlu disajikan pada hari-hari Sabat mengingat daya tahannya yang terbatas. Nasi yang tidak ber
saja diganti dengan ketupat, atau supaya dimasak dengan menggunakan alat menanak nasi dari listrik (ri
an pilihan waktunya yang tepat. Hamba Tuhan mengatakan :

at Tuhan adalah suatu hari istirahat dari pekerjaan. Menu makanan pada hari itu harus lebih sederhana,
sak dalam takaran-takaran yang lebih sedikit daripada pada enam hari kerja, sebab pada hari Sabat kita tid
rak seperti pada hari-hari lainnya di dalam minggu. Banyak orang keliru karena tidak mengendalikan diri
. Oleh makan penuh pada semua jam makan seperti pada enam hari kerja lainnya, pikiran mereka menj
ka menjadi bodoh, dan sering mengantuk. Sebagian orang menderita sakit kepala. Orang-orang yang sede
memiliki perasaan beribadah yang sebenarnya pada hari Sabat, maka berkat dari hari Sabat itu tida
taan bagi mereka.” -- The Spirit of Prophecy, vol. 1, p. 226.

T a n y a
an berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di akhir dunia sekarang ini, tidak sedikit barang dan jasa
ilkannya. Sekaliannya itu juga yang telah banyak memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan beraga
ini. Sebagai contoh : Dengan hanya menekan tombol, maka tanpa mengeluarkan tenaga sedikitpun kita su
peroleh air panas di Sabat pagi. Tanpa mengeluarkan keringat kita juga sudah dapat memperoleh nasi dan say
at di hari Sabat, tanpa perlu lagi membuat api untuk memanaskan makanan. Bahkan tanpa menekan tombolpu
nan dapat saja dipertahankan keawetannya di dalam lemari-lemari pendingin. Dan bahkan pakaian kotor
dicuci bersih di dalam mesinnya dengan hanya dua kali menekan tombol. Berdosakah kita apabila berbagai k
manfaatkan pada hari Sabat ?

a w a b
ba Tuhan mengatakan : “Tuhan tidak kurang telitinya di waktu ini terhadap Sabat-Nya daripada s
berikan petunjuk-petunjuk khusus di atas kepada bani Israel. IA memerintahkan mereka agar membakar
ak mereka bakar, dan merebus apa yang hendak mereka rebus pada hari ke-enam, yaitu persiapan bagi isti
Sabat. Mereka yang lalai melakukan persiapan bagi hari Sabat pada hari ke-enam, dan yang memasak mak
Sabat, mereka itu melanggar perintah yang ke-empat, dan merupakan pelanggar-pelanggar hukum Allah. Se
benar-benar rindu untuk menyucikan Sabat sesuai dengan perintah itu, tidak akan mau memasak makan
hari Sabat. Dalam takut akan Allah yang telah mengaruniakan hukum-Nya dari Sinai, mereka akan me
n makanan yang telah dipersiapkan pada hari ke-enam, sekalipun ia itu kurang melezatkan. Allah melarang
bakar dan merebus pada hari Sabat. Larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang penganut Sabat sebag
an yang sungguh-sungguh dari Jehovah kepada mereka.” – Spiritual Gifts, vol. III, pp. 253, 254.

ngguhnya berbagai barang dan jasa hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sudah ba
nfaatkan di antara kita pada hari Sabat, baik sebagai alat pemanas maupun pendingin makanan, ataupu
sak makanan langsung. Benar tidaknya perbuatan ini belum dapat kami jawab karena kami tidak dibenar
hakimi jenis-jenis dosa sedemikian itu, terkecuali jenis dosa yang melawan Roh Suci. Namun perlu kam
a mencuci pakaian pada hari Sabat adalah tegas dilarang karena perbuatan yang sedemikian itu sama s
esak untuk dilakukan pada hari Sabat Tuhan yang suci. Akhirnya, ingin kami tambahkan, bahwa hamba Tuh
e juga mengingatkan sebagai berikut :

mi akan mendesakkan kepada semua agar j a n g a n mencuci piring mereka pada hari Sabat, kalau saja
dari. Allah akan dipermalukan oleh setiap perbuatan yang tidak perlu dilakukan pada hari suci-Nya. Bukan
sten, melainkan justru sepatutnya agar piring-piring itu supaya dibiarkan sampai selesai Sabat baha
anya ini dapat diatur.” – Letter 104, 1901.” — Selested Messages, Book 3, p. 258.

T a n y a
hkah kita makan di restoran pada hari Sabat ?

a w a b
ila jam untuk makan tiba, maka kita dapat saja makan di restoran, di warung, atau di mana saja yan
nan; asalkan semata-mata untuk makan. Ini berarti kita tidak diperkenankan berbelanja apapun juga unt
g.

T a n y a
gkali di gereja kami tersedia banyak makanan yang ditawarkan kepada para hadirin seusai acara Sab
nan-makanan itu pada umumnya dipersiapkan di Jumat malam atau di malam Sabat. Bolehkah kita ikut me
a w a b
ila jam untuk makan tiba, maka kita dapat saja makan dimanapun saja, tanpa menghiraukan apakah m
sak pada hari Sabat ataupun pada hari Jumat. Namun sebagai umat Allah pemelihara Hukum, kita seharu
a semua makanan kita harus dipersiapkan pada hari jumat, hari persiapan itu. Lagi pula makanan bagi hari S
erhana mungkin, demikian yang difirmankan Tuhan kepada hamba-Nya Nyonya White bagi kita.

T a n y a
a di rumah dari pekerjaan atau dari sesuatu perjalanan jauh, seringkali sudah larut malam, artinya, sudah
am Sabat yang suci. Masih bolehkah kita mandi untuk membersihkan tubuh dari kotoran keringat dan debu
ekerjaan ?

a w a b
h saja, sebab kita harus memasuki Sabat dengan fisik yang prima dan mental yang sehat semenjak dari
ai sore untuk belajar dan mengajarkan kebenaran yang tersedia. Satu-satunya hari untuk dimanfaatka
nya bagi penyelidikan kebenaran firman Allah ialah hari Sabat. Oleh sebab itu, maka jam-jam Sabat ya
a tidak dihabiskan di tempat tidur.

T a n y a
na kita tidak diperkenankan m a n d i pada hari Sabat, maka bolehkah baptisan diselenggarakan pada hari Sa

a w a b
ba Tuhan Nyonya White pernah mengatakan sebagai berikut :

id-murid itu dalam melaksanakan tugas Kristus, mereka telah terlibat dalam pelayanan Allah, maka a p a
penyelesaian pekerjaan ini, ia itu benar untuk dilakukan pada hari

tus ingin mengajarkan kepada para murid-Nya maupun kepada musuh-musuh-Nya, bahwa melayani Al
terutama dari semua. Tujuan dari pekerjaan Allah di dunia ini ialah menebus manusia. Oleh sebab itu a
dilakukan pada hari Sabat dalam menyelesaikan tugas ini, ia itu s e s u a i dengan hukum Sabat.” – The
p. 285.

T a n y a
hkah sesuatu rencana pembangunan gereja dan berbagai sumbangan pikiran dalam rangka pengadaa
arakan pada hari Sabat ?

a w a b
a perbuatan dan pekerjaan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat, perencanaannya pun tidak boleh d
hari Sabat. Ini tentunya dapat dipahami, sebab semua perbuatan kita umumnya bermula dari dalam pikiran.
un dimulai di dalam pikiran, baharu kemudian direalisasikan dalam perbuatan. Ingatlah pada ceritera pe
ng pembunuh yang bertobat, yang digantung di samping Jesus di bukit Golgotha. (Baca Lukas 23 : 32, 33
k inilah hamba Tuhan memperingatkan :

ua perkataan dan pemikiran harus dijaga. Mereka yang membicarakan masalah-masalah bisnis dan
gai perencanaan pada hari Sabat, dianggap oleh Allah seolah-olah telah terlibat dalam transaksi-trans
sesungguhnya. Untuk menyucikan Sabat, janganlah membiarkan pikiran kita memikirkan perkara-per
at duniawi.” – Testimony Treasures, vol. 2, p. 185.

T a n y a
manakah mutu atau kualitas Sekolah Sabat kita di waktu ini ? Kami sangat meragukannya, sebab pengeta
ota tampaknya tidak pernah lagi bertambah. Bahkan pengetahuan terhadap apa yang disebut Roh Nub
baran malaikat yang ketiga dari Wahyu pasal 14 itu, maupun pengetahuan terhadap ROH NUBUATAN dari
u sama sekali tidak ada. Bagaimanakah tanggapan Saudara

a w a b
pendidikan dari sesuatu Sekolah sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lainnya sebagai berikut :

Penguasaan materi pelajaran oleh para guru,


Luas dari materi pelajaran yang harus diberikan,
Kesiapan para siswa dalam arti siap fisik (sehat) dan siap mental (lapar dan dahaga akan pengetahuan yang
Adanya tata tertib dan disiplin yang dijunjung tinggi oleh semua pihak,
Adanya sesuatu cita-cita bersama yang dikejar …..
Harus ada pengamatan yang saksama secara periodik terhadap berbagai hasil yang telah dicapai.

a faktor di atas ternyata tidak ada di dalam Sekolah-Sekolah Sabat kita di seluruh dunia. Materi pelajara
yang diberikan itu sendiri sangat kabur, sehingga tidak membimbing para gurunya untuk menguasainya.
i pelajaran yang diberikan tidak jelas, entah dari mana sampai ke mana, sehingga seberapa tahunpun orang b
abnya tetap tidak pernah selesai dibicarakan.

ntara itu para siswanya pada umumnya kurang sehat, sebab sekalipun fisik mereka itu sehat, namun rohan
tidak memperlihatkan adanya lapar dan dahaga akan kebenaran-kebenaran baru dari ROH NUBUATA
ya tata tertib dan disiplin yang perlu dianut, sehingga Sekolah Sabat telah dijadikan ajang adu argumentasi
-habisnya; dan hasil dari argumentasi itulah yang dianut sebagai kebenaran firman Allah. Demikianla
sia terus dijunjung tinggi, sementara Roh Nubuatan dan ROH NUBUATAN makin hari makin tidak dikenal.
kitab yang dimiliki itupun tidak pernah sepenuhnya dimengerti seluruh i s i n y a.

adanya cita-cita yang dikejar, sebab semuanya sama saja, baik umat Advent maupun orang-orang luar s
g menunggui kedatangan Jesus yang kedua kali. Bahkan yang paling menyedihkan lagi, tidak adanya p
sekali tentang seberapa jauh i s i Alkitab yang sudah berhasil digali, dan seberapa banyak lagi yang bel
kianlah kondisi kerohanian umat MAHK di waktu ini, yang oleh hamba Tuhan Nyonya White telah diram
ai berikut :

dan wanita kini berada dalam jam-jam terakhir masa kasihan, tetapi pun mereka tidak acuh dan bodoh,
pendeta tidak memiliki kuasa untuk membangunkan mereka; mereka sendiri sedang mengantuk. Pendeta-pe
antuk itu sedang berhotbah kepada suatu umat yang mengantuk.” – Testimonies, vol. 2, p. 337.

T a n y a
ah yang dimaksud oleh rasul Paulus di dalam 1 Korinthi 11 mengenai wanita yang menutup kepalanya ?
15 itu menunjukkan bahwa rambutnya itu merupakan tudungnya ?
a w a b
pi Aku ingin kamu mengerti,” demikian kata Roh Suci, “bahwa kepala dari setiap kaum pria ialah Kristus;
wanita ialah kaum pria; dan kepala dari Kristus ialah Allah.” – 1 Korinthi 11 : 3.

tikanlah urutan dimana keilahian dan kemanusiaan berkaitan : Allah, Kristus, kaum pria, wanita. Demikian
a “setiap kaum pria yang berdoa atau bernubuat, dengan kepalanya tertutup, ia menghina kepalanya (Alla
wanita yang berdoa atau bernubuat dengan kepalanya terbuka, ia menghina kepalanya (kaum pria): kare
h-olah ia telah dicukur. Karena jika wanita tidak bertudung, maka hendaklah ia juga dicukur (artinya, jika w
memakai topi, maka hendaklah ia memotong rambutnya) : tetapi jika ia itu memalukan bagi seorang wa
ur rambutnya, maka hendaklah ia bertudung (hendaklah ia memakai topi). Karena kaum pria sesungguhnya
tup kepalanya, sebab ia adalah peta dan kemuliaan Allah : tetapi wanita adalah kemuliaan dari kaum pria.”

ini mengajarkan dengan jelas bahwa kaum pria harus membuka topinya apabila berdoa atau bernubuat (meng
gkan wanita harus mengenakan topinya.

g tidak mungkin secara logis menyimpulkan dari ayat 15, bahwa rambut wanita ialah tudungan yang
anya demikian itu halnya, maka secara logis kaum pria harus mencukur kepalanya untuk membuat perbedaa
anya.

pula, jika sekiranya rambut wanita merupakan tudungan yang dipersyaratkan, maka mengapakah Injil men
mengenakannya pada waktu “berdoa dan bernubuat ?” Apa lagi yang dapat ia lakukan ? Dan mung
paskan rambutnya (tudungan) sewaktu tidak berdoa, kalau bukan ia memakai wig (rambut palsu)?

sebab itu Injil memperjelaskannya, bahwa pada setiap kesempatan ibadah yang mempersyaratkan kaum
buka topinya, mempersyaratkan juga wanita untuk mengenakan topinya.

T a n y a :
adalah pengusaha susu sapi dengan sejumlah ekor sapi yang harus dilayani terus menerus setiap hari : h
n, dibersihkan kandangnya, diperah susunya, dan dihantarkan kepada para pelanggannya setiap ha
lasan, pekerjaan–pekerjaan apa saja yang harus dihindari supaya tidak dilaksanakan pada hari Sabat ?

a w a b
ba Tuhan mengatakan : “Ada beberapa kasus dalam mana Kristus telah mengijinkan untuk bekerja bahkan
untuk menyelamatkan nyawa manusia maupun binatang. Tetapi jika kita melanggar tulisan dari perinta
t itu bagi keuntungan kita sendiri dilihat dari segi keuangan, maka kita akan menjadi pelanggar Sabat lal
a melanggar semua perintah, karena jika kita melanggar salah satunya, kita akan bersalah terhadap sem
monies, vol. 1, p. 532.

a pekerjaan yang sangat mendesak demi melindungi sapi-sapi itu daripada penyakit dan kematian, y
ukan pada hari Sabat. Contoh : memberi makan, untuk ini makanannya seyogyanya sudah dikumpulkan sem
ebelumnya. Memerah susu: sekiranya pekerjaan ini masih bisa ditunda, maka supaya tidak dilakukan pada
i jika memang pekerjaan ini sangat mendesak agar supaya sapi-sapi itu tidak jatuh sakit, maka anda dipe
melaksanakannya pada hari Sabat. Menghantarkan susu kepada para pelanggan; sekalipun pekerjaan
esak, namun karena tidak lagi berkaitan dengan nyawa dari sapi-sapi itu sendiri, maka pekerjaan ini sup
ndiri, sehingga tidak perlu melibatkan anda di dalamnya pada hari Sabat.

T a n y a
memiliki sebuah perusahan keluarga yang mempekerjakan sejumlah karyawan, baik yang beragam
lihara Sabat maupun yang tidak mematuhi Sabat. Untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak bisa dihentikan
, ia itu diserahkan kepada karyawan yang tidak mengenal hukum Sabat. Dengan demikian, seluruh anggot
berikut para karyawan yang seiman dapat dengan bebas berhenti pada hari Sabat. Sudah benarkah penga
mikian ini menurut Roh Nubuatan ?

a w a b
k kasus yang sedemikian itu hamba Tuhan Nyonya White mengatakan sebagai berikut:

rang pemelihara Sabat tidak dapat membiarkan orang-orang yang dipekerjakannya, yang dibayar dari uang
ja pada hari Sabat. Sekiranya karena alasan keuntungan ia membiarkan bisnisnya itu, dimana ia berkepentin
uskan pada hari Sabat oleh rekannya yang tidak seiman ; maka adalah kewajibannya untuk menghentikan
itu, betapapun besarnya kerugian yang mungkin akan diakibatkannya. Orang dapat saja mengira bahwa me
kin dapat mematuhi Allah, tetapi mereka tidak mungkin dapat melawan-Nya. Mereka yang lalai dalam
ian Sabat akan menderita kerugian besar.” – Review and Herald, March 18, 1884.

s yang sama sedemikian ini dapat pula dipertanyakan, misalnya: ‘Bolehkah orang Advent mempekerjakan
an Pengaman) untuk menjaga keamanan kantornya, atau pabriknya, atau kompleks perumahannya selama

T a n y a
ma ini kepada kita dihotbahkan agar selalu waspada terhadap “Hukum hari Minggu” yang sebentar lagi akan d
da kita sebagai umat MAHK. Benarkah hotbah yang sedemikian itu ?

a w a b
m Hari Minggu itu adalah salah satu alat penindas utama yang akan digunakan Musuh dalam masa kesus
akan datang. Karena masa kesusahan besar itu baharu akan dimulai sesudah berdirinya kerajaan Daud
g, yaitu sesudah selesai pembersihan sidang jemaat Laodikea kita yang ada sekarang, maka dapatlah dimeng
ahan besar itu tidak lagi dapat melukai kita, sebab kondisi kerohanian kita pada waktu itu sudah suci, dan b
dilengkapi dengan kuasa besar dari Roh Suci Hujan Akhir.

g-orang yang akan menghadapi dan mengalami kesusahan besar itu dalam sejarah yang akan datang, ialah m
waktu ini masih berada di luar. Hamba Tuhan mengatakan :

terdapat orang-orang Kristen yang benar di setiap Gereja, termasuk pula di dalam persekutuan uma
olik. Tidak seorangpun dapat dipersalahkan sebelum mereka memperoleh terang itu dan berhasil me
iban (hukum) dari perintah yang ke-empat itu. Tetapi apabila kelak keluar keputusan yang memaksakan
da sabat yang palsu itu, dan apabila seruan keras dari malaikat yang ketiga kelak melarang orang-orang m
ang itu berikut patungnya, maka akan terdapat garis pemisah yang jelas di antara yang palsu dan ya
dian mereka yang masih terus melanggar akan menerima tanda binatang itu.” – Evangelism, pp. 234, 23

dah perempuan sundal besar yang melambangkan Babil yang besar itu menguasai dunia dalam sejarah
g, baharulah seruan keras dari malaikat yang ketiga itu disampaikan kepada semua orang Kristen yang b
h tertinggal di Babil untuk keluar daripadanya. Bacalah Wahyu 18 : 4. Mereka itulah yang akan mengh
alami pemaksaan untuk mematuhi hukum hari Minggu itu di bawah ancaman “tidak boleh berjual beli”
arakat, dan berbagai hukuman berat lainnya. Inilah yang dinubuatkan di dalam Wahyu 12 : 17 itu.

T a n y a
banyak orang yang telah diberikan status keanggotaan Gereja MAHK tanpa dibaptis. Alasannya karena me
tis secara diselamkan di Gereja-Gereja asal mereka yang semula. Bagaimanakah tanggapan Saudara ?

a w a b
sekali disadari bahwa kita kini hidup di akhir zaman. Sebentar lagi masa kesusahan besar dari nubuatan W
akan dimulai. Hamba Tuhan mengatakan bahwa justru di waktu inilah terdapat beberapa bentuk Kristen
diidentifikasi dengan tepat, agar kita tidak mudah dapat dikelabui oleh mereka itu. Bentuk Kristen yang per
en Babil. Ini dimaksudkan kepada Gereja-Gereja semenjak dari Gereja Protestan dari Luther sampai deng
nt Hari Pertama dari Miller, yang kesemuanya sudah jatuh dalam dosa melawan terang dan telah terting
apan sebagian, menggenapi nubuatannya dari pekabaran malaikat kedua dari Wahyu 14 : 8.

uk Kristen yang kedua, ialah Gereja Romawi Katholik. Sekalipun Gereja ini kini juga menggunakan Alkit
n pelajarannya, namun tidak seluruh isi Alkitab itu digali pengertiannya untuk dianut. Pada kenyataann
adatan mereka itu masih tetap s a m a seperti dahulu.

uk Kristen yang ketiga, ialah Gereja Spiritisme, atau dalam bahasa Inggeris disebut “Spiritualism”. Sesuai na
Gereja-Gereja kelompok ini lebih banyak mengandalkan pada berbagai kuasa roh yang melahirkan mujiz
embuhan dan berbagai mujizat lainnya. Karena manusia memiliki juga rohnya sendiri, maka mereka me
a jiwa manusia itu tidak pernah mati.

uk Kristen yang ke-empat, ialah Gereja kita sendiri yang terdiri dari dua kelas umat di dalamnya : masing-m
anak dara yang bijaksana di satu pihak, dan kelas lima anak dara yang bodoh di lain pihak. Di sini doktrin Al
ap itu berada pada pihak kelas lima anak dara yang bijaksana itu saja.

calon baptisan yang berasal dari Gereja-Gereja Kristen Babil dapat saja dibebaskan dari persyaratan bapt
ka sudah pernah dibaptis sesuai petunjuk kebenarannya di dalam Alkitab. Nyonya Ellen G. White da
ranya memperoleh baptisan mereka di Gereja Methodist. Sekalipun pendeta yang membaptis mereka itu dik
ntang Miller dan pekabarannya, dan bahkan tidak menyetujui baptisan secara diselamkan, namun baptisan
dianggap sah, karena ternyata mereka tidak lagi mengulangi baptisannya di Gereja MAHK.

i menghadapi para calon baptisan yang berasal dari Gereja-Gereja Spiritisme, kita seyogyanya sangat b
asal usul mereka itu tidak dikenal di dalam Roh Nubuatan. Gereja-Gereja mereka itu belum pernah
nggal dalam kegelapan sebagian” (Counsels on Sabbath School work, p. 28), sebab b e l u m p e r n a
naran ditawarkan kepada mereka sampai kepada hari ini. Sekalipun pengetahuan dan kepatuhan merek
ab jauh lebih maju daripada Gereja-Gereja Kristen Babil yang ada, namun mereka itu adalah bukan umat A
itu, maka setiap anggota baru yang berasal dari Gereja-Gereja mereka itu tetap harus dibaptis.

T a n y a :
la dari binatang nubuatan Wahyu pasal 13 dan pasal 17 itu melambangkan Gereja. Ternyata ada tujuh buah k
ng-masing binatang, yang melambangkan s e m u a Gereja Kristen selengkapnya di dalam periode sejarah da
ng binatang itu. Berhasilkah juga perempuan sundal besar itu menduduki salah satu kepala yang melambang
K di bumi ini ?
a w a b
ang dari Wahyu pasal 17 itu pada dasarnya merupakan patung dari binatang Wahyu pasal 13 sebelum
anya terluka pedang. Jadi binatang Wahyu pasal 17 itu melambangkan dunia selama masa kesusahan besar
g. Munculnya binatang itu bersama dengan perempuan sundal besar itu di atas kepala-kepalanya, memp
a masa kesusahan besar itu baharu dimulai.

ntara pada waktu itu juga Roh Suci Hujan Akhir sudah turun di Jerusalem, Palestina, atas mereka 144.000 Isr
dalam kerajaan Daud, yang baharu saja diresmikan pendiriannya oleh Jesus (Wahyu 14 : 1). Ini berarti Ger
nt Hari Ketujuh yang dilambangkan oleh sidang jemaat Laodikea sudah selesai dibersihkan menggenapi nu
am Jehezkiel pasal 9, Jesaya pasal 66 dan Maleakhi pasal 3. Dengan demikian tidak lagi ditemukan satup
K di muka bumi ini untuk diwakilkan kepada salah satu kepala dari binatang Wahyu pasal 17 itu, untuk did
mpuan sundal besar itu yang akan datang.

genaplah ucapan hamba Tuhan Nyonya White yang memperingatkan kepada kita sebagai berikut :

bila seseorang bangkit, baik dari antara kamu ataupun dari luar, yang membawakan sesuatu pekab
atakan bahwa umat Allah (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh) termasuk dalam Babil, lalu menyatakan bah
ialah sebuah pekabaran untuk memanggil mereka keluar daripadanya, dapatlah diketahui olehmu bahwa
bawa pekabaran kebenaran.” – Testimonies to Ministers, p. 41.

erarti bahwa sampai kepada akhir sejarah dunia yang akan datangpun, perempuan sundal besar itu tidak ak
sil menguasai Gereja MAHK.

T a n y a
ba Tuhan Nyonya White mengatakan : “Allah memberikan kepada manusia sembilan per sepuluh, seb
ntut sepersepuluh bagi maksud-maksud yang suci, sama seperti IA telah memberikan enam hari bagi man
jaannya sendiri, tetapi mencadangkan dan menyisihkan hari yang ketujuh bagi diri-Nya. Karena seperti hal
sepuluh bagian dari hasil tambah itu adalah suci. Allah telah mencadangkannya bagi diri-Nya s
monies, vol. 3, p. 395. Bagaimanakah caranya bagi kita untuk juga dapat menyucikan uang-uang Perpul
n Allah itu ?

a w a b
hitung besarnya jumlah uang perpuluhan yang terhutang sesungguhnya tidak sulit. Kesulitan itu pada
ak pada 3 (tiga) faktor utama yang berikut ini :

Kesediaan membayar sepenuhnya hutang Perpuluhan itu,


Kepada s i a p a seharusnya Perpuluhan-Perpuluhan itu disalurkan.
Pada h a r i a p a seharusnya Perpuluhan-Perpuluhan itu diserahkan.

p umat Tuhan seharusnya dapat menyadari, bahwa setiap upaya untuk menyucikan hari Sabat Tuhan Allah
nya dapat terlaksana, apabila semua petunjuk pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN dipatuhi. Dem
a terhadap “Perpuluhan”. Apabila kita mau melaksanakan pembayaran uang-uang Perpuluhan milik Allah
juk-petunjuk pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN, maka kesucian Perpuluhan itupun a
ahankan.

jiban membayar Perpuluhan di akhir dunia sekarang ini jauh sebelumnya telah dinubuatkan di dalam Malea
na ayat 10 itu tidak berdiri sendiri, maka kita seharusnya mempelajari nubuatan itu semenjak dari ayat 1 sam
18. Bahkan ternyata pasal 3 itupun tidak berdiri sendiri, melainkan masih berkaitan sampai dengan pasal
n mengatakan :

ukah seseorang merampok Allah ? Tetapi kamu s u d a h merampok Aku. Tetapi katamu : Dalam apakah
mpok Engkau ? Dalam Perpuluhan - Perpuluhan dan persembahan-persembahan. N u b u a t a n i n i berlak
hir zaman.” – Testimonies, vol. 1, p. 222.

atan Maleakhi pasal 3 itu terutama berlaku bagi kita umat MAHK, karena hanya kitalah sidang Tuhan di ak
ang ini. Untuk itu carilah interpretasi nubuatan Maleakhi itu selengkapnya di dalam ROH NUBUATAN,
diketahui dengan pasti kepada siapa sebenarnya Perpuluhan-Perpuluhan itu seharusnya disalurkan, supaya
dia ‘makanan’ bagi dirimu dengan lengkap.

jutnya untuk mengetahui pada h a r i a p a seharusnya Perpuluhan-Perpuluhan itu diserahkan, maka m


ikuti petunjuk pelaksanaannya di dalam ROH NUBUATAN sebagai berikut,
oalan mengenai m e m b e r i ini tidak begitu saja diserahkan kepada spontanitas kita. Allah telah memberik
petunjuk yang tetap mengenai hal ini. IA telah memerinci Perpuluhan-Perpuluhan dan persembahan-pe
ai ukuran dari kewajiban kita. Maka IA menghendaki agar kita memberi dengan teratur dan secara berk
s menulis kepada sidang jemaat di Korinthi : “Berkenan dengan pungutan bagi umat kesucian, sebagaim
h ku pesankan kepada sidang-sidang jemaat di Galati, lakukanlah juga olehmu sedemikian itu. Pada hari yan
Minggu, hendaklah masing-masing kamu masukkan ke perbendaharaan sesuai dengan yang sudah diberkati
Hendaklah masing-masing orang memeriksa dengan teratur penghasilannya yang semuanya merupakan b
, lalu pisahkanlah P e r p u l u h a n itu sebagai suatu dana yang terpisah, untuk dijadikan milik Tuhan yang
alam hal apapun tidak boleh diserahkan untuk maksud apapun yang lain; ia itu untuk diserahkan h a n
njang pelayanan pemberitaan Injil. Sesudah Perpuluhan dipisahkan, maka berbagai pemberian suka
mbahan ditentukan sesuai dengan yang telah diberkati Allah akan kamu.” – Review and Herald, Ma
utip dari buku Counsels on Sabbath School Work, pp. 129, 130).

ak jelas, bahwa dalam pengalaman umat Tuhan di zaman rasul-rasul yang lalu, uang–uang Perpuluhan dan

Você também pode gostar