Você está na página 1de 7

ANALISA SWOT SMP ALWAHAB JAKARTA

Oleh:

KHAIRUL AMAL, S.Pd.


________________________________________________________________
ABSTRAK

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah
satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-
program baru di lembaga pendidikan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas
opportunities (peluang/kesempatan) dan threats (ancaman). Pengujian eksternal dan internal yang
terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum
lembaga pendidikan.
Contoh pengembangan pendidikan menggunakan analisa SWOT, adalah suatu cara yang
berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang program baru yang ditawarkan suatu
lembaga pendidikan. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan yang luas
juga merupakan tujuan dari tulisan ini.

1. Pendahuluan
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar dalam sekejap bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

SMP ALWAHAB JAKARTA sebagai salah satu sekolah menengah di bawah payung
Yayasan Pendidikan Islam Alwahab menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kelangsungan
pendidikan nasional. Konsistensi SMP ALWAHAB JAKARTA dalam mencetak lulusan-lulusan
andal tak perlu diragukan lagi. Hingga saat ini, sebagian besar lulusan SMP ALWAHAB
JAKARTA telah melanjutkan studi dan diterima di sekolah yang bermutu.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan, termasuk SMP ALWAHAB JAKARTA. Selama dekade terakhir abad XX, lembaga-
lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan
pada perubahan-perubahan baru. Perubahan tersebut telah menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap lembaga pendidikan, yaitu permintaan atas lulusan yang pandai, terampil, religius, dan
tahan banting.

Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT


menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk lembaga pendidikan dalam memfokuskan secara
lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat. Meskipun sebenarnya analisa ini banyak
ditujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan
bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyarankan pendekatan ini
untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan.
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan
dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan lembaga
pendidikan. Sehingga, SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai
dengan tuntutan jaman.

2. Konteks Dewasa Ini

Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya.
SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses
pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk.,
1989; Bartol dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah
lembaga pendidikan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah
itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan
lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. sedangkan pemahaman mengenai
faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu
pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah
visi tentang masa depan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan
jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-
masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar
lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat
daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing.
Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang
berlebihan (Johnson, et al., 1989).

3. Survei Internal tentang Kekuatan dan Kelemahan

Secara historis, semua sekolah berupaya menarik minat siswa agar memasuki/memlih
program yang ada pada lembaga pendidikan mereka dengan cara meningkatkan promosi dan
iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan lembaga pendidikan yang mereka kelola.
Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka akan timbul area/aspek yang
menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan kemungkinan-kemungkinan akan
adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul.
Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak
area/aspek yang bisa diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, termasuk
segala sesuatunya yang berada di luar jangkauan kontrol. Penaksiran kekuatan dan kelemahan
juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan mahasiswa,
alumni, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan
tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item
tersebut. Harus dipahami bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada
kelompok-kelompok representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.

4. Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan

Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam analisis


SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara
adalah yang paling penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau
program yang sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan
sepuluh dasar-dasar institusi yang "on-the-move" (sedang maju), salah satunya adalah
kemampuan institusi atau lembaga untuk menjaga pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat.
Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Besarnya
anggaran pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu
pengecualian. Anggaran pemerintah umumnya diperuntukkan pada usaha pengembangan
pendidikan yang tidak bersifat khusus, sehingga mempunyai dampak atas pelaksanaan program
dengan anggaran-tinggi. Terbatasnya industri/dunia kerja untuk menyerap tenaga kerja sebagai
keluaran pendidikan. Lembaga pendidikan lain yang sejenis atau perdosenan tinggi telah lebih
dulu membuat beberapa program baru untuk menarik siswa lebih banyak atas program yang
sama. Di samping juga, menurunnya jumlah lulusan sekolah menengah dapat menimbulkan
suatu ancaman dengan adanya berkurangnya permintaan siswa terhadap program yang telah
direncanakan.
Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan
kesempatan potensial untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan
pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
yang bersifat global, juga mempunyai areal/aspek kesempatan. Dunia usaha apa yang dapat
muncul di masa akan datang, dengan mencari lulusan perguruan tinggi yang berketrampilan serta
terlatih baik.
Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut sifatnya. Apa yang
pertama-tama nampak akan menjadi suatu kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila
dikaitkan dengan sumber-sumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya
atau harapan masyarakat, maka makin besar pula tantangan dalam menggunakan metode analisis
SWOT, sehingga memungkinkan untuk membuat penilaian yang benar dan tepat serta lebih
menguntungkan baik secara institusi maupun lingkungan masyarakat.

Potensi Kekuatan Internal (S)

1. Tenaga pengajar yang berkualitas dan andal dalam bidangnya.


2. Kepercayaan penuh dari dinas pendidikan dasar kepada SMP ALWAHAB JAKARTA
untuk mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas.
3. Lokasi SMP ALWAHAB JAKARTA yang strategis sehingga mudah dijangkau.
4. Mata pelajaran muatan lokal yang SMP ALWAHAB JAKARTA miliki sangat
bermanfaat bagi peserta didik.

Potensi Kelemahan Internal (W)

1. Sarana dan prasarana yang kurang memadai


2. Ruang perpustakaan yang kurang luas, dan jumlah buku yang masih terbatas

Potensi Kesempatan Eksternal (O)

1. Masyarakat telah percaya terhadap konsistensi SMP ALWAHAB JAKARTA dalam


mencetak lulusan-lulusan yang andal.
2. Jumlah lulusan sekolah dasar tiap tahun semakin bertambah.
3. Antusiasme siswa lulusan sekolah dasar untuk melanjutkan pendidikan di SMP
ALWAHAB JAKARTA.
4. Permintaan dunia usaha akan lulusan yang andal, terampil, religius, dan tahan banting.

Potensi Ancaman Eksternal (T)

1. Sekolah menengah pertama lain yang sejenis di Jakarta khusunya di wilayah Cengkareng
telah banyak berdiri.
2. Sarana dan prasarana yang disediakan sekolah menengah pertama lain yang sejenis lebih
memadai.
3. Kemudahan-kemudahan dalam kegiatan belajar disediakan oleh sekolah menengah
pertama “gurem”.

5. Penutup
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta
sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan
pengembangan awal program-program inovasi baru di dalam lembaga pendidikan, disamping
dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan
individu. Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu
organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah
institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik
bersifat positif maupun negatif.
Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah apapuncara-cara
serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan mempunyai
prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang,
dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel.
Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka
analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros
terhadap waktu, serta efektif karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga
membentuk dan membangun fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis
untuk pengembangan program-program baru di lembaga pendidikan khususnya.

Você também pode gostar