Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah
satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-
program baru di lembaga pendidikan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas
opportunities (peluang/kesempatan) dan threats (ancaman). Pengujian eksternal dan internal yang
terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum
lembaga pendidikan.
Contoh pengembangan pendidikan menggunakan analisa SWOT, adalah suatu cara yang
berguna dalam menguji kondisi lingkungan tentang program baru yang ditawarkan suatu
lembaga pendidikan. Sebuah tinjauan atas aplikasi potensial SWOT dalam jangkauan yang luas
juga merupakan tujuan dari tulisan ini.
1. Pendahuluan
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar dalam sekejap bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
SMP ALWAHAB JAKARTA sebagai salah satu sekolah menengah di bawah payung
Yayasan Pendidikan Islam Alwahab menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kelangsungan
pendidikan nasional. Konsistensi SMP ALWAHAB JAKARTA dalam mencetak lulusan-lulusan
andal tak perlu diragukan lagi. Hingga saat ini, sebagian besar lulusan SMP ALWAHAB
JAKARTA telah melanjutkan studi dan diterima di sekolah yang bermutu.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan, termasuk SMP ALWAHAB JAKARTA. Selama dekade terakhir abad XX, lembaga-
lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan
pada perubahan-perubahan baru. Perubahan tersebut telah menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap lembaga pendidikan, yaitu permintaan atas lulusan yang pandai, terampil, religius, dan
tahan banting.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya.
SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses
pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk.,
1989; Bartol dkk., 1991). Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah
lembaga pendidikan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah
itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan
lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. sedangkan pemahaman mengenai
faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu
pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah
visi tentang masa depan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan
jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-
masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar
lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat
daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing.
Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang
berlebihan (Johnson, et al., 1989).
Secara historis, semua sekolah berupaya menarik minat siswa agar memasuki/memlih
program yang ada pada lembaga pendidikan mereka dengan cara meningkatkan promosi dan
iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan lembaga pendidikan yang mereka kelola.
Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka akan timbul area/aspek yang
menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan kemungkinan-kemungkinan akan
adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul.
Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak
area/aspek yang bisa diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, termasuk
segala sesuatunya yang berada di luar jangkauan kontrol. Penaksiran kekuatan dan kelemahan
juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan mahasiswa,
alumni, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan
tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item
tersebut. Harus dipahami bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada
kelompok-kelompok representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.
1. Sekolah menengah pertama lain yang sejenis di Jakarta khusunya di wilayah Cengkareng
telah banyak berdiri.
2. Sarana dan prasarana yang disediakan sekolah menengah pertama lain yang sejenis lebih
memadai.
3. Kemudahan-kemudahan dalam kegiatan belajar disediakan oleh sekolah menengah
pertama “gurem”.
5. Penutup
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta
sebagai alat yang cepat dalam menemukenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan
pengembangan awal program-program inovasi baru di dalam lembaga pendidikan, disamping
dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan
individu. Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu
organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah
institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik
bersifat positif maupun negatif.
Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah apapuncara-cara
serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan mempunyai
prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang,
dan hilangkan ancaman.
Penggunaannya agar lebih efektif hendaknya analisa SWOT harus bersifat fleksibel.
Mengingat situasi dan kondisi yang cepat berubah seiring dengan berjalannya waktu, maka
analisis harus sesering mungkin dibuat dan disesuaikan. SWOT sangat praktis dan tidak boros
terhadap waktu, serta efektif karena kesederhanaannya. Dapat digunakan secara kreatif, sehingga
membentuk dan membangun fondasi, dimana dapat menciptakan sejumlah rencana strategis
untuk pengembangan program-program baru di lembaga pendidikan khususnya.