Você está na página 1de 5

STABILITY CALCULATION OF SOIL RETAINING WALL

HANDLING LANDSLIDES SUNGAI PAYANG SECTION


ROAD KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Fedi Hevi Erivana 1)


Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRACT
Landslide that occurred on the road or the road that experienced landslides, must be
addressed so that it does not interfere with the performance of the road which is the
lifeblood and driving force of development. Sungai Payang roads in District Loa Kulu, an
alternative road that connects the subdistrict Loa Kulu District of the City and District
Build Sebulu , but these roads are areas prone to landslides, this is due to topographical
conditions of these roads which form hilly areas, mining and agricultural region . Lack of
supporting vegetation buffer zones rainwater and make this area very prone to landslides
in the event of rain, so that at some point the road had seen the potential for landslides and
seeds, which requires extra care and handling of fast, responsive and accurate prior to the
occurrence of landslides around the position of the road.
Handling avalanche course requires an analysis and technical studies , detailed and
comprehensive, so it can produce a design that is appropriate and effective in order to
conform with the original purpose of the handling of avalanches can be achieved. From the
calculation results can be concluded that the dimensions of the wall pehanan high ground
with 3 meter, a width of 1 meter, the upper wall thickness of 0,30 meters, the bottom wall
thickness of 1,0 meters, 0,30 meters thick conterfort, the distance between conterfort 1,50
meters long, 10 meters per segment review . Secure the stability of a retaining wall to
bolster however affect the shear, so that the necessary foundation piles with additional
bracing to the pile group to rigidify the structure of the walls and the pile. Reinforcement
retaining wall using a diameter of 13 mm, 16 mm, 19 mm and 22 mm .

Key words : Landslide, retaining wall. 1)


Karya Tulis Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17
Agustus 1945 Samarinda

PENGANTAR
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor terjadi akibat adanya air yang meresap

750
ke dalam tanah yang kemudian menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus
sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar
lereng.
Prasarana jalan merupakan salah satu urat nadi dan penunjang dalam
pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya yang ada di kawasan pedesaan.
Prasarana jalan yang baik dapat menunjang pengembangan ekonomi dan bahkan
dapat menjadi motor dalam penggerak pembangunan.
Longsor yang terjadi pada badan jalan ataupun badan jalan yang mengalami
longsor, harus segera ditangani sehingga hal tersebut tidak mengganggu kinerja
jalan yang merupakan urat nadi dan motor penggerak pembangunan.
Ruas jalan Sungai Payang di Kecamatan Loa Kulu, merupakan jalan alternatif
yang menghubungkan wilayah Kecamatan Loa Kulu dengan Kecamatan Kota
Bangun dan Kecamatan Sebulu, namun ruas jalan tersebut merupakan wilayah yang
rawan longsor, hal ini disebabkan oleh kondisi topografi ruas jalan tersebut yang
berupa daerah perbukitan, kawasan pertambangan dan pertanian. Kurangnya
vegetasi pendukung dan kawasan penyangga air hujan menjadikan kawasan ini
sangat rawan longsor pada saat terjadi hujan, sehingga di beberapa titik badan jalan
telah terlihat potensi dan bibit longsor, yang memerlukan perhatian dan penanganan
ekstra cepat, tanggap dan akurat sebelum terjadinya longsor seluruh posisi badan
jalan.
Penanganan longsoran tentunya memerlukan adanya analisa dan kajian secara
teknis, detail dan komprehensif, sehingga dapat dihasilkan suatu desain yang tepat
guna dan efektif agar sesuai dengan tujuan awal dalam penanganan longsoran dapat
tercapai.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

751
1. Bagaimana menghitung dimensi dinding penahan
tanah untuk
penanganan longsoran badan jalan ?
2. Bagaimana menghitung stabilitas dinding penahan tanah?
3. Bagaimana menghitung penulangan dinding penahan tanah?

MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan
dinding penahan tanah untuk keperluan penanganan longsoran badan jalan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dimensi dinding penahan tanah.
2. Mengetahui stabilitas dinding penahan tanah.
3. Mengetahui perhitungan penulangan dinding penahan tanah.

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN


Untuk membatasi luasnya ruang lingkup pembahasan dalam suatu penelitian,
maka dalam penelitian ini lebih difokuskan kepada hal-hal sebagai berikut :
1. Perhitungan dimensi dinding penahan menggunakan tipe counterfort.
2. Beban-beban yang bekerja adalah beban lalu lintas, beban tekanan tanah
dan beban gempa.
3. Perhitungan penulangan dinding penahan tanah mengacu pada SNI
032847-1992 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang.

752
METODOLOGI DAN PEMBAHASAN
Data tanah yang digunakan dalam perhitungan :

Tabel Data tanah yang digunakan


Sampel I Sampel II
Nama Notasi Satuan
(1) (2)
Berat Jenis Tanah - 2,167 2,585
Sudut Geser Derajat 28,190 29,340
Kohesi c kg/cm2 1,68 1,95
Unconfined qu kg/cm2 2,119 2,001
Kadar Air w % 12,26 19,01
Bobot Isi d g/cm3 1,776 1,869

Metodologi yang digunakan berupa pendekatan perhitungan secara analisa


perhitungan didapat :
1. Dimensi dinding pehanan tanah yang digunakan mempunyai tinggi 3 meter,
lebar badan 1 meter, tebal dinding bagian atas 0,30 meter, tebal dinding
bagian bawah 1,0 meter, tebal conterfort 0,30 meter, jarak antar conterfort
1,50 meter, panjang per segmen tinjauan 10 meter.
2. Stabilitas dinding penahan tanah aman terhadap guling namun berpengaruh
terhadap geser, sehingga diperlukan pondasi tiang pancang dengan
tambahan bracing pada kelompok tiang untuk memperkaku
struktur dinding dan pondasi tiang.
3. Penulangan dinding penahan tanah disajikan dalam tabel di bawah ini :

753
Tabel Hasil penulangan dinding
Tulangan
Elemen Tulangan Lentur Vertikal Tulangan Geser

Breast Wall D19 - 150 D19 - 150 D16 - 150

Pile Cap D22 - 150 D19 - 150 D16 - 150

Conterfort D19 - 150 D16 - 150 D13 - 150

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :


1. Agar dapat dilakukan perhitungan dengan bentuk dan tipe dinding penahan
tanah lainnya sebagai bahan perbandingan seperti bentuk
gravitasi atau kantiliver.
2. Pengujian tanah adalah parameter yang cukup penting dalam
perencanaan dinding penahan tanah, sehingga data tanah yang valid akan
sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Cristady H, 2003., Mekanika Tanah I, UGM Press Yogyakarta.
Cristady H, 2003., Mekanika Tanah II, UGM Press Yogyakarta
Cristady H, 2010., Analisa dan Perancangan Fondasi Bagian I, UGM Press
Yogyakarta.
Cristady H, 2010., Analisa dan Perancangan Fondasi Bagian II, UGM Press
Yogyakarta.

754

Você também pode gostar