Você está na página 1de 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kepada pasien di rumah sakit sudah selayaknya merupakan pelayanan yang
holistic, pelayanan yang paripurna. Mulai pasien datang, melakukan pendaftaran,
pemeriksaan, hingga pasien pulang. Akan tetapi beberapa kejadian di rumah sakit kadang
tidak diperhatikan, yaitu pasien jatuh pada saat mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Yang
dimaksud pasien disini dapat sebagai pasien rawat jalan maupun sebagai pasien rawat inap.
Dalam pelaksanaan program patient safety di rumah sakit, kejadian pasien jatuh merupakan
salah satu indikator berhasil tidaknya pelaksanaan program ini. Mendefinisikan pasien jatuh
pun memiliki tantangan tersendiri. World Health Organization (WHO) mendefinisikan jatuh
sebagai "an event which results in a person coming to rest inadvertently on the ground or
floor or some lower level". Banyak upaya yang telah dilakukan oleh rumah sakit dalam
mengurangi atau mencegah kejadian pasien jatuh. Pencegahan pasien jatuh adalah masalah
yang kompleks, yang melintasi batas-batas kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan
masyarakat dan pencegahan kecelakaan. Dalam akreditasi international Joint Commission
International (JCI), upaya penanggulangan kejadian pasien jatuh di rumah sakit mendapatkan
perhatian khusus. Hal ini seperti disebutkan dalam section 1, chapter 1 yaitu International
Patient Safety Goals (IPSG), khususnya Sasaran 6 yaitu Reduce the Risk of Patient Harm
Resulting from Falls. Maksud dan tujuan sasaran ke 6 akreditasi JCI ini adalah rumah sakit
perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera yang terjadi karena jatuh. Rumah sakit menetapkan program mengurangi risiko
terjatuh berdasarkan kebijakan dan atau prosedur yang tepat. Program ini memantau baik
konsekuensi yang diinginkan maupun tidak diinginkan dari tindakan yang diambil untuk
mengurangi jatuh. Upaya untuk mengurangi kejadian pasien jatuh di rumah sakit telah
banyak dilakukan. Pendidikan pada pasien dan keluarganya, pemberian tanda berisiko pada
bed pasien dan pelatihan pada para staf merupakan intervensi yang paling efektif untuk
mengurangi kejadian pasien jatuh. Lebih lanjut dalam proses implementasi intervensi tersebut
di atas, dibutuhkan struktur organisasi yang baik, infrastruktur keamanan yang baik, budaya
keselamatan pasien, kerja tim dan leadership yang baik pula. Keselamatan pasien merupakan
tanggung jawab seluruh karyawan. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada
pasien, petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh
pasien, serta bekerjasama dalam memberikan intervensi yang sesuai prosedur.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Perawat/Bidan dan petugas penerima pasien mampu melakukan asesmen resiko


jatuh

2. Perawat/Bidan memahami dan menerapkan prosedur pencegahan pasien risiko jatuh

3. Melaporkan kejadian / insiden keselamatan pasien yangg berhubungan dengan


kejadian pasien jatuh

1.2.2 Tujuan Khusus

Melakukan audit tentang pelaksanaan asesmen awal dan ulang resiko jatuh
BAB II
HASIL AUDIT
PELAKSANAAN ASESMEN RESIKO JATUH

2.1 Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada bulan juli 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada


bulan juli 2017
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Juli 2017

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan juli 2017 tentang pelaksanaan
asesmen awal resiko jatuh dari 80 buah status rekam medis pasien rawat inap yang diambil
secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen awal resiko jatuh yang diisi oleh petugas
sebanyak 53 (66,6%) sedangkan selebihnya tidak diisi.

2.2 Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada bulan juli 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada


bulan juli 2017
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Juli 2017

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan juli 2017 tentang pelaksanaan
asesmen ulang resiko jatuh dari 80 buah status rekam medis pasien rawat inap yang diambil
secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen ulang resiko jatuh yang diisi oleh petugas
sebanyak 44 (55%) sedangkan selebihnya tidak diisi ataupun tidak lengkap.

2.3 Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada bulan agustus 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada


bulan agustus 2017
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Agustus 2017

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan agustus 2017 tentang
pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh dari 85 buah status rekam medis pasien rawat inap
yang diambil secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen awal resiko jatuh yang diisi oleh
petugas sebanyak 61 (71,8%) sedangkan selebihnya tidak diisi.

2.4 Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada bulan agustus 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada


bulan agustus 2017
100%

80%

60%

40%

20%

0%
Agustus 2017

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan agustus 2017 tentang
pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh dari 85 buah status rekam medis pasien rawat inap
yang diambil secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen ulang resiko jatuh yang diisi oleh
petugas sebanyak 63 (74%) sedangkan selebihnya tidak diisi ataupun tidak lengkap.
2.5 Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada bulan september 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh pada bulan


september 2017
100%
98%
96%
94%
92%
90%
88%
86%
84%
Sep

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan September 2017 tentang
pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh dari 84 buah status rekam medis pasien rawat inap
yang diambil secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen awal resiko jatuh yang diisi oleh
petugas sebanyak 76 (90,4%) sedangkan selebihnya tidak diisi.

2.6 Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada bulan september 2017

Hasil audit pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh pada


bulan september 2017
100%

95%

90%

85%

80%
Sep

Ya Tidak

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa hasil audit pada bulan september 2017 tentang
pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh dari 84 buah status rekam medis pasien rawat inap
yang diambil secara acak didapatkan hasil bahwa asesmen ulang resiko jatuh yang diisi oleh
petugas sebanyak 75 (89,9%) sedangkan selebihnya tidak diisi ataupun tidak lengkap.
BAB III

PEMBAHASAN

Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan


kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen
kualitas. Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah, terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Upaya-upaya untuk mengurangi kejadian pasien jatuh di rumah sakit telah banyak dilakukan.
Hal ini seperti di rangkum oleh Miake-Lye et al diantaranya: pendidikan pada pasien,
pemberian tanda berisiko pada bed pasien dan pelatihan pada para staf merupakan intervensi
yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien jatuh. Lebih lanjut dalam proses
implementasi intervensi - intervensi di atas, dibutuhkan struktur organisasi yang baik,
infrastruktur keamanan yang baik, budaya keselamatan pasien, kerja tim dan leadership.

Dari hasil audit 3 bulan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan dari
bulan juli sampai September yaitu :

1. Pelaksanaan asesmen awal resiko jatuh : 66,5% ; 71,8% ; 90,4%

2. Pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh : 55% ; 74% ; 89,8%

Peningkatan tersebut terjadi karena pada bulan juli dilakukan sosialisasi kepada
perawat/bidan tentang cara melakukan asesmen resiko jatuh dan manajemen resiko jatuh di
rumah sakit. Perawat di ruangan juga sudah memahami dan melaksanakan tanggung jawab
dalam hal memberikan informasi atau edukasi pada pasien dan keluarga tentang
kemungkinan risiko jatuh. Perawat diruangan juga melihat perkembangan dari kesehatan
pasien, dan jika ada perubahan kearah lebih baik ataupun kurang baik, maka perawat akan
melakukaan penilaian ulang terhadap risiko jatuh dan akan mendokumentasikan . Pada bulan
agustus 2017 juga sudah dilakukan sosialisasi ulang tentang cara melakukan asesmen,
manajemen resiko jatuh dan penanganan insiden pasien jatuh serta buku saku mengenai
asesmen resiko jatuh di RSIA Cicik. Pada bulan oktober 2017 dilakukan expo akreditasi
sehingga membuat petugas kesehatan dan karyawan RSIA Cicik lebih memahami tentang
bagaimana pencegahan dan penangana pasien jatuh di lingkungan RSIA Cicik.

Você também pode gostar