Você está na página 1de 7

Artikulator Arkon dan Nonarkon

Terdapat dua jenis desain dasar yang digunakan dalam pembuatan artikulator: arkon dan

nonarkon. Pada artikulator arkon, elemen kondil ditempatkan di bagian bawah artikulator. Fossa

mekanik ditempatkan di bagian atas artikulator, sehingga mensimulasikan letak fossa glenoid

pada tengkorak. Pada artikulator nonarkon, jalur kondil yang mensimulasikan fossa glenoid

ditemaptkan pada bagian bawah instrumen, sedangkan elemen kondil ditmaptkan pada bagian

atas artikulator.

Untuk menetapkan inklinasi kondil pada sebuah instrumen semiadjustable, wax wafers

yang dikenal sebagai catatan interoklusi atau check bites dapat digunakan (lihat bab 4 untuk

teknik ini) untuk memidahkan posisi terminal kondil dari tengkorak ke instrumen. Wafer tersebut

memiliki ketebalan 3,0 sampai dengan 5,0 mm, sehingga gigi pada model maksila dan mandibula

menjadi tidak berkontak akibat adanya wafer sewaktu inklinasi kondil ditetapkan.

Ketika wafer dilepaskan dari sebuah artikulator arkon, dan gigi dioklusikan secara

bersamaan, inklinasi kondil akan tetap sama. Namun demikian, ketika gigi dioklusikan pada

artikulator nonarkon, inklinasi mengalami perubahan, sehingga menjadi kurang curam (Gambar

3-7). Artikulator arkon telah banyak digunakan karena ketepatan reproduksinya, dan kemudahan

pembongkaranuntuk memfasilitas waxing oklusal yang dibutuhkan untuk restorasi mahkota

tuang. Karakteristik tersebut membuat artikulator tersebut tidak populer untuk penyusunan gigi

artifisial gigitiruan. Posisi sentrik kurang dapat dipertahankan sewaktu oklusi gigi posterior

dimanipulasi. Oleh karena itu, instrumen nonarkon menjadi lebih populer untuk pembuatan

gigitiruan. Artikulator nonarkon yang dilengkapi latches sentrik yang kaku dapat mencegah

separasi posterior, sehingga akan mengatasi kekurangan tersebut.


Gambar 3-7. Sudut antara inklinasi kondil dan bidang oklusal gigi maksila tetap konstan antara

artikulator arkon yang terbuka (A) dan tertutup (B), Za 1 = Zar. Namun demikian, perubahan

sudut antara instrumen nonarkon terbuka (C) dan tertutup (D) Za 2 * Za4. Untuk jumlah

pembukaan yang diilustrasikan, akan terdapat sedikit perbedaan sebesar 8 derajat antara inklinasi

kondil pada posisi terbuka (ketika pengaturan artikulator disesuaikan dan posisi tertutup ketiga

artikulator digunakan).

Relasi Aksis Transversal Horizontal Gigi

Untuk mencapai tingkat ketepatan tertinggi dari sebuah artikulator, model yang

ditempatkan harus berada dekat aksis rotasi, sehingga sebisa mungkin menyerupai aksis (engsel)

transversal horizontal mandibula pasien. Aksis ini merupakan titik referensi penting karena dapat

digunakan secara berulang. Penting untuk memindahkan relasi gigi maksila, aksis transversal

horizontal, dan titik referensi ketiga dari tengkorak pasien ke piranti artikulasi. Prosedur tersebut
dapat dilakukan dengan bantuan sebuah facebow, sebuah instrumen yang mencatat relasi spasial

tersebut, dan digunakan untuk membantu penempatna model maksila ke artikulator.

Semakin akurat letak aksis tranversal horizontal, pemindahan dan penempatna model

akan semakin akurat. Cara paling akurat untuk menentukan aksis engsel melalui metode trial

and error yang dikembangkan oleh McCollum dan Stuart di tahun 192. Sebuah piranti dengan

lengan horizontal yang meluas ke regio telingan difiksasi pada gigi mandibula. Sebuah grid

ditemaptkan di bawah trie pin di ujung lengan, tepat di anterior tragus telinga. Mandibula

dimanipulasi pada sebuah posisi retrusi yang dituntun untuk membuka dan menutup dengan

besaran 10 mm. Setelah itu, pin akan melacak sebuah arkus (Gambar 3-8). Lengan disesuaikan

secara bertahap ke atas, bawah, depan atau belakang sampai pin berotasi dengan mudah tanpa

melacak sebuah arkus. Hasilnya berupa letak aksis engsel yang dapat dipertahankan untuk

menjadi referensi, dan akan ditandai.


Gambar 3-8. Setelah locator aksis transversal horizontal ditempatkan, pasien dibantu

sewaktu membuka dan menutup dalam aksis transversal horizontal. Sebuah pergerakan

arkus stylus di sisi lengan (A) mengindikasikan stylus tidak terletak di aksis transversal

horizontal. Sisi lengan disesuaikan, sehingga stylus akan berotasi tanpa bergerak selama

pembukaan dan penutupan (B). Gambar tersebut menunjukkan stylus telah ditempatkan

di aksis transversal horizontal.

Facebow dihubungkan pada gigi maksila, dan sisi lengan disesuaikan, sehingga pin

berada pada free end (posterior) tiap sisi lengan yang akan berkontak dengan tanda aksis engsel

pada sisi wajah yang berhubungan (Gambar 3-9). Sebuah titik referensi ketiga dipilih pada wajah

dan dicatat dengan menyesuaikan sebuah pointer pada facebow. Facebow dilepaskan dari pasien,

dan dipindahka ke artikulator. Pin referensi pada facebow ditempatkan di aksis rotasi kondil

artikulator. Piranti referensi anterior dapat memberikan orientasi vertikal dari facebow. Facebow

dapat digunakan untuk menempatkan model maksila di artikulator secara akurat. Teknik ini

seringkali digunakan untuk pemindahan facebow pada artikulator fully adjustable.


Gambar 3-9. Ketika transfer facebow yang tepat telah dilakukan, kedua sisi disesuaikan,

sehingga stylus di ujung tiap lengan terletak di aksis transversal horizontal (anak panah).

Sebuah titik referensi ketiga seperti indikator bidang yang ditampilkan di gambar dapat

digunakan.

Sebuah facebow yang menggunakan perkiraan letak aksis engsel yang didasarkan pada

perkiraan anatomi juga dapat digunakan. Teknik ini harus memberikan ketepatan yang memadai

untuk restorasi pada sejumlah besar rongga mulut jika dimensi vertikal oklusi tidak mengalami

perubahan signifikan. Kesalahan sebsar 5,0 mm dalam lokasi aksis engsel transversal akan

menghasilkan sebuah pergeseran mandibula secara sentrim berukuran 3,0 mm dilepaskan untuk

menutup artikulator.

Terdapat sejumlah teknik yang digunakan untuk menentukan aksis engsel yang bertujuan

untuk menetapkan titik referensi posterior facebow.14

Facebow harus memiliki ketepatan yang memadai dan mudah digunakan jika tidak

facebow tidak akan digunakan secara rutin. Caliper-style facebow memiliki tingkat ketepatan

yang relatif tinggi dengan 75% aksis terletak 6 mm dari aksis engsel yang sebenarnya. 12 Terdapat

beberapa jenis calliper-style facebow (Gambar 3-10). Facebow tersebut memiliki karakteristik

self-centering, sehingga hanya dibutuhkan sedikit waktu dalam menempatkan bite fork di tengah,

dan menyesuaikan sisi lengan individual.


Gambar 3-10. Ketiga Caliper-style facebow tersebut merupakan yang sering digunakan

sekarang ini: A, Quick mount facebow (Whip Mix Corp, Louisville, KY); B, Denat

Slidematic facebow (Teledyne Water Pik, Fort Collins, Co); C, Springbow facebow

(Teledyne Water Pik).


Gambar 3-11. Sebuah air-activated pantograph untuk pencatatan pergerakan mandibula.

Você também pode gostar