Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
)
DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS MENGGUNAKAN KATALIS MO/NZA
Bio-oil can be produced by pyrolisis of causarina wood with catalyst Mo/NZA. The
purpose of this research was to produce bio-oil from causarina wood, determine the effect of the
impregnation percentage of Mo metal and ratio of Mo/NZA catalyst on the yield of bio-oil and
determine the physical and chemical characteristics of bio-oil. Pyrolysis using 50 grams
causarina wood, 500 ml silinap and Mo/NZA catalyst with variations of the impregnation
percentage of Mo metal 0%, 0,5%, 1%, 1,5% and the variation ratio of Mo/NZAcatalyst 3% and
5% of the biomass with a stirring speed of 300 rpm and a temperature of 320ºC for 120 minutes.
In this research, the highest yield on the variation of the impregnation percentage of metal 1,5%
and the ratio of catalyst 5% of the biomass amounted to 66,79%. Characteristics of bio-oil
obtained were density 1,012 gr/ml, viscosity 3,14 cP, acid number 75,48 mg NaOH/gr sample,
and the flash point 52oC. The results of GC-MS analysis, the dominant chemical components in
the bio-oil were 2-propanone,1-hydroxy- with an area 51,55 % , 1,1’-bibicyclo(2.2.2)octyl-4-
carboxylic acid with an area 14,77 % dan 2-Propanone with an area 0,8 %.
I. Pendahuluan
Minyak bumi, gas bumi, dan batubara biomassa. Salah satu biomassa yang dapat
mempunyai peranan besar sebagai sumber dimanfaatkan adalah kayu cemara.
energi untuk mendukung berbagai kegiatan Tumbuhan ini dapat hidup dengan baik bila
ekonomi dan sosial masyarakat. Seiring ditempatkan di tempat yang terbuka dan
dengan pertumbuhan penduduk di kena sinar matahari langsung terutama
Indonesia, konsumsi bahan bakar yang daerah dataran.
berasal dari minyak bumi, terus meningkat Kayu cemara ini memiliki potensi
dari tahun ke tahun. Jika sumber energi ini yang bagus untuk dijadikan bahan baku
digunakan secara terus - menerus maka akan produksi bio-oil. memiliki kandungan
berakibat pada krisis energi [BAPPENAS, selulosa yang cukup tinggi, Kayu cemara
2010]. Oleh sebab itu perlu adanya sumber memiliki kandungan selulosa cukup tinggi
energi baru yang dapat diperbaharui dan sebesar 44% (Anindyawati, 2009).
jumlahnya memadai. Salah satu energi Salah satu teknologi proses yang
alternatif yang dapat dikembangkan yaitu dapat digunakan dalam pembuatan bio-oil
bio-oil. yaitu pirolisis. Pada proses pirolisis, adanya
Bio-oil dapat diolah menjadi bahan katalis dapat mempercepat terbentuknya bio-
bakar minyak dan dapat diproduksi dari oil.
Dari Gambar 1 diketahui bahwa perolehan yield yang dihasilkan pada proses
Persentase yield bio-oil yang dihasilkan pirolisis.
pada penggunaan katalis 0% Mo/NZA; 0,5% Secara keseluruhan dari Gambar 1
Mo/NZA; 1% Mo/NZA dan 1,5% Mo/NZA Dan 2 dapat disimpulkan bahwa
berturut-turut adalah 57,12%; 62,44%; pengembanan logam Mo pada zeolit alam
64,19%; dan 66,66%. Dari Gambar 1 dapat yang teraktivasi (NZA) memberikan
dilihat bahwa pengembanan logam Mo perolehan yield bio-oil yang lebih tinggi
mempengaruhi perolehan yield yang dibandingkan dengan tanpa pengembanan
dihasilkan pada proses pirolisis. Hal ini logam Mo. Dapat dilihat juga semakin besar
dapat dilihat dari yield bio-oil yang kadar logam yang diembankan, maka yield
dihasilkan. Yield bio-oil optimum diperoleh bio-oil yang diperoleh juga semakin besar.
pada pengembanan logam Mo sebesar 1,5 % Menurut Setiadi dan Pertiwi (2007), sistem
terhadap NZA yaitu sebesar 66,66 %. katalis logam pengemban dapat
Pengembanan logam Mo ke dalam NZA meningkatkan luas permukaan spesifik dari
akan meningkatkan luas permukaan dari zeolit sehingga aktivitas dari katalis juga
NZA, sehingga aktivitas dari katalis semakin meningkat. Logam sebagai fasa
Mo/NZA akan semakin meningkat bila aktif berperan untuk mempercepat dan
dibandingkan dengan tanpa pengembanan mengarahkan reaksi. Sedangkan penyangga
logam (Hutabarat, 2012). atau support berfungsi untuk memberikan
Dari gambar 2 diketahui bahwa luas permukaan yang lebih besar bagi fasa
Yield bio-oil yang dihasilkan pada proses aktif, meningkatkan stabilitas termal dan
pirolisis dengan menggunakan berat katalis efektivitas katalis.
5% b/b pada penggunaan katalis NZA; 0,5% Setyawan dan Handoko (2002)
Mo/NZA; 1% Mo/NZA dan 1,5% Mo/NZA menyampaikan bahwa tujuan dari
berturut-turut adalah 58,75%; 62,62%; impregnasi logam aktif ke permukaan suatu
64,90%; dan 66,79%. Yield bio-oil optimum padatan adalah untuk memperluas
diperoleh pada pengembanan logam Mo permukaan dari suatu padatan (sampel
sebesar 1,5% terhadap NZA yaitu sebesar katalis) yang pada akhirnya akan
66,79%. Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa meningkatkan luas permukaan spesifik suatu
pengembanan logam Mo mempengaruhi padatan dan diharapkan aktivitas sampel