Você está na página 1de 8

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN MUDA

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA


TERHADAP UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA
DALAM RANCANGAN UNDANG-UNDANG
ANTIPORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Oleh

FIRGANEFI, S.H., M.H. (KETUA)


SUTJIATI TAHIR, S.H., M.Hum. (ANGGOTA)
MAYA SHAFIRA, S.H., M.H. (ANGGOTA)

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan


Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 003/SP2H/PP/DP2M/III/2007 Tanggal 29 Maret 2007

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
NOVEMBER 2001
HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul Penelitian : Analisi Kebijakan Formulasi Hukum Pidana


Terhadap Upaya Penanggulangan Tindak Pidana
Dalam Rancangan Undang-undang Antipomografi
dan Pomoaksi
b.Bidang Ilmu : Hukum Pidana
c. Kategori : Penelitian Dosen
2. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap dan gelar : Firganefi, S.H., M.H.
b. Jenis Kelamin Wanita
c. Pangkat/golongan/ NIP : Penata Tingkat I / III d/131792319
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Jabatan Struktural
f. Fakultas/Jurusan Hukum/Hukum Pidana
g. Alamat Rumah : J1. Merapi 1/9 Perumnas Way Halim Bandar
Lampung
3. Jumlah Anggota Peneliti •

a. Nama Anggota I : Sutjiati Tahir, S.H., M.Hum.


b. Nama Anggota II : Maya Shafira, S.H., M.H,.
4. Lokasi Penelitian : Bandar Lampung
5. Lama Penelitian : 8 bulan
6. Biaya Penelitian : Rp10.000.000,00 (sepuluh juts rupiah)
Bandar Lampung, 19 November 2007
Mengetahui Ketua Peneliti,
DearCi aiitt Hukum
z
s_
pang,

Semenguk, S.H., M.S. Firganefi, S.H., M.H.


Ngz":133443 446 9 NIP 131792319

Ter§itas Lampung,

M.Si.
NIP 131692050
ABSTRAK

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA TERHADAP


UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA DALAM RANCANGAN
UNDANG-UNDANG ANTIPORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Oleh

Firganefi, S.H., M.H.


Sutjiati Tahir, S.H., M.Hum
Maya Shafira, S.H., M.H.

Beberapa bulan terakhir ini, masyarakat Indonesia fokus perhatiannya tertuju


pada perbedaan pendapat, pro-kontra terhadap pengaturan antipornografi dan
pornoaksi dalam Rancangan Undang-undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU
APP) yang sekarang sedang diproses dan disosialisasikan oleh Pansus RUU APP
DPR RI ke sejumlah daerah di Indonesia Sesungguhnya persoalan pornografi dan
pornoaksi ini sudah dikenal sejak lama. Akan tetapi sikap dan tindakan pemerintah
terhadap penerbitan, peredaran, penayangan atau pertunjukan pornografi dan
pornoaksi tidak pernah jelas. Indikasi ini ditunjukkan beragam banyaknya media
cetak, elektronik, panggung terbuka secara live ataupun tayangan dunia maya dengan
situs-situs di internet yang sangat banyak memuat pomografi. Persoalannya adalah,
pembentuk undang-undang RUU APP telah bersikap untuk menuntaskan
pekerjaamiya menjadi sebuah undang-undang yang akan diberlakukan ke masyarakat
kelak. Tentunya dengan muatan ancaman sanksi pidana bagi orang atau lembaga
yang melanggar norma hukum yang diaturnya. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah kebijakan kriminal dalam upaya penanggulangan tidak pidana dalam
,RUU APP? Apakah kebijakan formulasi hukum pidana dalam penentuan perbuatan,
pidana dan pertanggungjawaban pidana dalam RUU APP? Apakah faktor
penghambat dalam penentuan kebijakan formulasi hukum pidana terhadap upaya
penanggulangan tidak pidana dalam RUU APP?
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling
dengan responden dan Penyidik Poltabes, Hakim Pengadilan Negeri, Jaksa Kejaksaan
Negeri, Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Unila, dengan menggunakan analisis
kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: 1) Kebijakan Kriminal
dalam Upaya Penanggulangan Tindak Pidana dalam Rancangan Undang-Undang
Antipornografi dan Pornoaksi yaitu lewat jalur penal (hukum pidana) dan lewat jalur
non-penal (luar hukum pidana). Pembentuk undang-undang sudah menyusun RUU
APP dengan muatan sanksi pidananya, maka orientasi kebijakan ini lebih
mengedepankan upaya penal dalam penanggulangan tindak pidana pornografi dan
pornoaksi. 2) Kebijakan Formulasi Hukum Pidana dalam Penentuan Perbuatan,
Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana dalam RUU APP terdiri dari: a. Ruang
lingkup perbuatan yang dapat dipidana, b. Ketentuan Pidana dalam RUU APP, c.
Tinjauan dari aspek kebijakan hukum pidana. 3) Faktor Penghambat dalam Penentuan
Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Terhadap Upaya Penanggulangan Tidak Pidana
Dalam Rancangan Undang-undang Antipornografi dan Pornoaksi.
DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 9

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. .........10

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................ 16


A. Tujuan Penelitian 16
B. Manfaat Penelitian 16

IV. METODE PENELITIAN .......................................................... ......... 17


1. Pendekatan Masalah ........................................................................... ...........17
2. Sumber dan Jenis Data ....................................................................................17
3. Penentuan Populasi dan Sampel ........................................................ ...........18
4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................... ...........19
5. Analisis Data ......................................................................................... .......... 20

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... ........ 21


A. Kebijakan Kriminal dalam Upaya Penanggulangan Tindak Pidana
dalam Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi 21
B. Kebijakan Formulasi Hukum Pidana dalam Penentuan Perbuatan,
Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana dalam Rancangan
Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi ...................................... 28
C. Faktor Penghambat dalam Penentuan Kebijakan Formulasi Hukum
Pidana terhadap Upaya Penanggulangan Tindak Pidana dalam
Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi .................. 44
V. KESIMPULAN DAN SARAN 47
A. Kesimpulan 47
B. Saran 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 50


LAMPIRAN .................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Barda Nawawi. 1996. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. PT Citra
Aditya Bakti. Bandung.

. 1996. Kebijakan Legislatif Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


Semarang. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

. 1998. Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum


Pidana. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

. 2001. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan


Kejahatan. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

D.M., Sunarto. 2003. Kebijakan Penanggulangan Penyerobotan Tanah oleh


Masyarakat di Provinsi Lampung. Fakultas Hukum Program Pascasarjana
Universitas Indonesia. Jakarta.

Muladi (Editor: Taftazani). 2002. Demokratisasi, Hak Asasi Manusia, dan


Reformasi Hukum di Indonesia. Jakarta. The Habibie Center.

dan Barda Nawawi Arief. 1984. Teori-teori dan Kebijakan Pidana.


Alumni. Bandung.

. 1992. Bunga Rampai Hukum Pidana. Alumni. Bandung.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1985. Metode Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 1984. Pengantar Penelitian Hukum. UI Press. Jakarta.

------ 1985. Penelitian Hukum Normatif. Rajawali. Jakarta.

Soemitro, Ronny Hanitijo. 1990. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri.


Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sudarto. 1981. Kapita Selekta Hukum Pidana. Alumni. Bandung.

Moeljatno. 1985. KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. PT Bina Aksara.


Jakarta
51

Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP)


Konsep 2004.

Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP), 2006.

Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP), Edisi Revisi


2007.

Kompas, 4 Maret 2006.

Kompas, 13 Maret 2006.

Lampung Post, 14 Januari 2006.

Lampung Post, 15 Januari 2006.

Lampung Post, 19 Januari 2006.

Lampung Post, 22 Januari 2006.

Lampung Post, 23 Januari 2006.

Lampung Post, 28 Januari 2006.

Lampung Post, 2 Februari 2006.

Lampung Post, 7 Februari 2006.

Lampung Post, 15 Februari 2006.

Lampung Post, 17 Februari 2006.

Lampung Post, 20 Februari 2006.

Lampung Post, 24 Februari 2006.

Lampung Post, 26 Februari 2006.

Lampung Post, 4 Maret 2006.

Lampung Post, 6 Maret 2006.

Você também pode gostar