Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAPORAN
PENELITIAN MANDIRI
Oleh:
PIETER W. TETELEPTA
NIP. 195603291977031001
UNIVERSITAS PATTIMURA
Oktober 2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
iii
iv
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
iv
BAB 5. PENUTUP ....................................................................................... 42
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 42
5.2 Saran ........................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 45
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Sehingga campuran bensin dan udara yang berada di ruang bawah piston
menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang di atas piston melalui saluran
bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong keluar dan
keluarmenuju saluran buang, kemudian menuju knalpot. Begitulah
seterusnya, langkah kerja ini terjadi berulang - ulang selama mesin hidup.
Kurangnya perawatan dan pemakaian dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkan keausan pada dinding silinder, yang mengakibatkan kurangnya
tenaga yang dihasilkan motor.
5
2
2
5
5
3
3
7
7
Kampas
Rem
β
Fk cos
β α
Lengan pedal rem ditumpuh pada titik B (tumpuan rol), sehingga dapat
bergerak turun/naik dan kemudian salah satu lengan dari titik B dihubungkan
ke pompa hidrolik dititik A. Gaya Tekan pada pompa hidrolik disdistribusikan
oleh beban F1 (yang divariasikan). Berdasarkan gambar mekanisme prony
brake di atas beserta dimensinya , maka gaya Fk dapat dicari dengan
mengambil momen terhadap titik B.
∑MB = 0
F1a + Fk Cos β b = 0
∙
= , = sin ....................................... (2.4)
= = , ℎ ...................... (2.5)
×
9
= × × × 2, ℎ .. (2.6)
Kampas rem berada pada dua sisi permukaan piringan cakram, ketika
ditekan oleh gaya Fp yang tegak lurus dengan kampas rem akan
menyebabakan kampas rem dan piringan cakram saling bergesakan sehingga
menimbulkan gaya gesek yang bekerja sejajar piringan cakram. Ketika
piringan cakram diputar dengan putaran tertentu, maka poros akan memberi
usaha yang besar sebagai reaksi untuk melawan gaya gesek. Usaha yang
dilakukan ini dalam bentuk mome torsi. Berdasarkan dimensi dari piringan
cakaram, kedudukan kampas rem, besar gaya Fp dan koofisien gesek anatar
kedua permukaan, maka torsi dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut: (Sularso, 1987. Hal. 91)
∙
=2∙ ∙ ∙ (1 − ) ∙ .......................... (2.7)
( )
kopling, gigi reduksi serta rantai dan sproket. Pada kondisi ini terjadi kerugian
dari penggerak menuju ke yang di gerakan sehingga daya maupun torsi yang
ditransmisikan oleh penggerak ke yang digerakan akan lebih kecil. Beradasarkan
mekanisme (alat pengujian) yang telah di jelaskan di atas maka torsi pada motor
penggerak dapat di hitung sebagai berikut: (Stolk, 1994, 345)
= ∙
,………… ∙ ................................................... (2.8)
Dimana :
n1 = Putaran pada magnet
n2 = Putaran pada poros Prony Brake
= ................................................... (2.9)
= , ∙
= = ,
∙ ,………… ∙ ........................... (2.10)
, ∙
Sedangkan daya efektif motor adala tenaga yang diberikan oleh motor untuk
mengatasi beban torsi pada putaran poros prony brake tertentu, dan dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut: (Suharto, 1991, hal. 136)
∙ ∙
= ,………….. ...................Persamaan (2.11)
bahan bakar yang telah diperoleh dikalikan dengan berat jenis bahan bakar.
Perhitungannya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
B = VBB × BJBB ....................................... (2.12)
Dimana :
VBB = volume bahan bakar yang didapat dari variasi kecepatan pergigi
BJBB = berat jenis bahan bakar, berkisar antara 715-780 kg/m3 (Data
Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi) = 745 kg/m3
t = waktu (detik)
Dengan demikian pemakaian bahan bakar per jam adalah
×
= × 3600 ..................................... (2.13)
12
13
Bore x stroke: 54 x 50 mm
Volume silinder 115cc
Perbandingan Kompresi 6,6 : 1
Daya Maximum: 15.5 ps (15,35 hp) @ 8500 rpm
Torsi Maximum: 1.35 kg-m @ 8000 rpm
Transmission: 5-speed (1-N-2-3-4-5)
Pengapian: CDI
Berat: 94 kg
2. Silinder head dan piston ukuran standart, oversize dan 0,25 mm.
VARIABEL TETAP
VARIABEL KONTROL
- Diamater SilinderTanpa Over size
- Beban (3kg-7kg) Untuk Setiap Reduction
- Diamater Silinder Dengan Over size 0,25
Gear I, II, III, IV, dan V
- Torsi Spesifikasi Motor (Ts)
HASIL DAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN
SARAN
STOP
4.1 Hasil
4.1.1 Perhitungan Gaya Plunyer, Tekanan Hidrolik Dan Gaya Tekan
Piston
Penelitian ini dilakukan untuk mencari performance kendaraan roda dua
Yamaha RX-special 115 cc dengan variabel penelitian adalah variasi volume
silinder. Penelitian dilakukan secara statis dengan mengunakan peralatan
pendukung adalah dynamometertype Prony Brake. Performance yang dicari
sesuai variabel penelitian adalah Torsi, Daya Efektif dan Pemakaian Bahan Bakar
Efektif dari motor kendaraan.
Mendapatkan performance sebagaimana yang dikatakan di atas, maka
pertama yang harus dicari adalah besar torsi yang terjadi pada pronybarake.
Sesuai mekanisme prony brake yang tergambar pada gambar 2.3, maka parameter
utama untuk mendapatkan torsi yang terjadi pada prony brake adalah beban F1,
selain itu juga dimensi dari konstruksi prony brake. Melalui alat pendukung
tersebut, maka dilakukan juga variasi beban F1 (seperti terlihat pada tabel 4.1)
yang kemudian dikonversi dari kilogram ke Newton. Melalui beban yang
divariasikan tersebut dihitung gaya pada plonyer Fk (persamaan 2.1), tekanan
hidrolik Pe (persamaan 2.2) dan gaya tekan piston Fp (persamaan 2.3). Hasil
perhitungan selengkapnya, sesuai varisi beban dapat dilihat pada tabel berikut ini
(tabel 4.1).
Tabel 4.1 Perhitungan Gaya Plunyer, Tekanan Hidrolik Dan Gaya Tekan
Piston
16
17
Beban Fp θ sin R1 R2 Tp
μ
(kg) (N) (rad) θ/2 (m) (m) (N.m)
3 708,46337 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 55,663296
4 944,61783 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 74,217728
5 1180,77229 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 92,77216
6 1416,92675 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 111,32659
7 1653,08121 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 129,88102
8 1889,23566 0,38 0,95 0,461 0,09 0,11 148,43546
18
F1 n1 n2 Tp Tm Ne
GR Silinder Beban
(N) (rpm) (rpm) (N.m) (N.m) (Watt)
3 29,43 6516 512 55,663296 4,87059 3321,780539
4 39,24 5603 427 74,2177216 6,29852 3693,750437
standart 5 49,05 4804 376 92,77216 8,08586 4065,720972
6 58,86 4064 328 111,32659 10,00559 4256,031239
4 7 68,67 3489 236 129,88102 9,78319 3572,644063
3 29,43 6789 587 55,663296 5,35951 3808,369485
4 39,24 6216 502 74,2177216 6,67458 4342,535642
0,25 5 49,05 5164 428 92,77216 8,56247 4628,001532
6 58,86 4331 366 111,32659 10,47648 4749,108029
7 68,67 3745 266 129,88102 10,27304 4026,793732
3 29,43 6449 583 55,663296 5,60362 3782,418074
4 39,24 5450 520 74,2177216 7,88566 4498,244092
standart 5 49,05 4500 437 92,77216 10,03253 4725,319321
6 58,86 3728 340 111,32659 11,30643 4411,739699
5 7 68,67 3159 254 129,88102 11,62930 3845,133865
3 29,43 6865 697 55,663296 6,29339 4522,033272
4 39,24 6290 640 74,2177216 8,40931 5536,30042
0,25 5 49,05 4897 498 92,77216 10,50608 5384,91767
6 58,86 3957 375 111,32659 11,74865 4865,889374
7 68,67 3350 287 129,88102 12,39100 4344,698501
20
4.2. Pmbahasan
4.2.1 Analisa Torsi, Daya Dan Bahan Bakar Efektif Reduction Gera 1
6000 8,85000
5500 7,80000
5000 6,75000
4500 5,70000
4000 4,65000
3500 3,60000
3000 2,55000
2500 1,50000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar. 4.1 Grafik fungsi antara putaran n1 dan torsi Tm motor akibat variasi
beban F1, pada reduction gear 1
Gambar 4.2 Garfik fungsi antara putaran n1 dan daya efektif Ne motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 1
Gambar 4.3 Garfik fungsi antara daya efektif Ne torsi Tm motor akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 1
Gambar 4.4 Garfik fungsi antara daya efektif Ne Bahan bakar efektif motor
akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 1
4.2.2 Analisa Torsi, Daya Dan Bahan Bakar Efektif Reduction Gera 2
6000 8,85000
5500 7,80000
5000 6,75000
4500 5,70000
4000 4,65000
3500 3,60000
3000 2,55000
2500 1,50000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.5 grafik fungsi antara putaran n1 dan torsi Tm motor akibat variasi
beban F1,pada reduction gear 2
6000 4850
5500 4300
5000 3750
4500 3200
4000 2650
3500 2100
3000 1550
2500 1000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.6 garfik fungsi antara putaran n1 dan daya efektif Ne motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 2
Gambar 4.7 grarfik fungsi antara daya efektif Ne torsi Tm motor akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 2
Gambar 4.8 garfik fungsi antara daya efektif Ne Bahan bakar efektif motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 2
4.2.3 Analisa Torsi, Daya Dan Bahan Bakar Efektif Reduction Gear 3
30
5500 7,80000
5000 6,75000
4500 5,70000
4000 4,65000
3500 3,60000
3000 2,55000
2500 1,50000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.9 Grafik fungsi antara putaran n1 dan torsi Tm motor akibat
variasi beban F1, pada reduction gear 3
6000 4850
5500 4300
5000 3750
4500 3200
4000 2650
3500 2100
3000 1550
2500 1000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.10 garfik fungsi antara putaran n1 dan daya efektif Ne motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 3
Gambar 4.11 garfik fungsi antara daya efektif Ne torsi Tm motor akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 3
Gambar 4.12 garfik fungsi antara daya efektif Ne Bahan bakar efektif motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 3
4.2.1 Analisa Torsi, Daya Dan Bahan Bakar Efektif Reduction Gear 4
6000 8,85000
5500 7,80000
5000 6,75000
4500 5,70000
4000 4,65000
3500 3,60000
3000 2,55000
2500 1,50000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.13 grafik fungsi antara putaran n1 dan torsi Tm motor akibat variasi
beban F1, pada reduction gear 4
6000 4850
5500 4300
5000 3750
4500 3200
4000 2650
3500 2100
3000 1550
2500 1000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.14 grafik fungsi antara putaran n1 dan daya efektif Ne motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 4
Gambar 4.15 grafik fungsi antara daya efektif Ne torsi Tm motor akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 4
Ne RG4 slndr std Ne RG4 os 0,25 Be RG4 slndr std Be RG4 os 0,25
Gambar 4.16 grafik fungsi antara daya efektif Ne Bahan bakar efektif motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 4
4.2.1 Analisa Torsi, Daya Dan Bahan Bakar Efektif Reduction Gear 5
6000
5500 8,85000
5000 7,80000
6,75000
4500 5,70000
4000 4,65000
3500 3,60000
3000 2,55000
2500 1,50000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.17 grafik fungsi antara putaran n1 dan torsi Tm motor akibat variasi
beban F1, pada reduction gear 5
6000 4850
5500 4300
5000 3750
4500 3200
4000 2650
3500 2100
3000 1550
2500 1000
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Beban (N)
Gambar 4.18 grafik fungsi antara putaran n1 dan daya efektif Ne motor
akibat variasi beban F1 pada reduction gear 5
Gambar 4.19 grafik fungsi antara daya efektif Ne torsi Tm motor akibat
variasi beban F1 pada reduction gear 5
Gambar. 4.20 grafik fungsi antara daya efektif Ne Bahan bakar efektif
motor akibat variasi beban F1 pada reduction gear 5
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian volume silinder standart dan volume silinder oversize
0,25 mm menggunakan beban Prony 3kg - 7kg dengan putaran magnet (n1)
7000 rpm, dapat disimpulkan:
1. Hasil pengujian reduction gear 1 untuk volume silinder standart
menunjukan daya maksimum 1959,331 Watt, torsi maksimum 3,90320
N.m , dan pemakaian bahan bakar efektif 0,04503 kg.w/jam berada pada
beban 6 kg dengan putaran magnet 4796 rpm. Hasil pengujian reduction
gear 1 untuk volume silinder oversize menunjukan daya maksimum
2504,311 Watt, torsi maksimum 4,34554 N.m dan pemakaian bahan
bakar efektif 0,03899 kg.w/jam berada pada beban 6 kg dengan putaran
magnet 5506 rpm
2. Hasil pengujian reduction gear 2 untuk volume silinder standart
menunjukan daya maksimum 2945,485 Watt, torsi maksimum 6,08467
N.m , dan pemakaian bahan bakar efektif 0,03097 kg.w/jam berada pada
beban 6 kg dengan putaran magnet 4625 rpm. Hasil pengujian reduction
gear 2 untuk volume silinder oversize menunjukan daya maksimum
3594,270 Watt, torsi maksimum 6,46586 N.m dan pemakaian bahan
bakar efektif 0,02555 kg.w/jam berada pada beban 6 kg dengan putaran
magnet 4666 rpm
3. Hasil pengujian reduction gear 3 untuk volume silinder standart
menunjukan daya maksimum 3724,027 Watt, torsi maksimum 8,23608
N.m , dan pemakaian bahan bakar efektif 0,02881 kg.w/jam berada pada
beban 6 kg dengan putaran magnet 3720 rpm. Hasil pengujian reduction
gear 3 untuk volume silinder oversize menunjukan daya maksimum
4398,763 Watt, torsi maksimum 9,11438 N.m dan pemakaian bahan
bakar efektif 0,02132 kg.w/jam berada pada beban 6 kg dengan putaran
magnet 4611 rpm
42
43
5.2 Saran
1. Untuk mendapatkan analisa yang lebih lengkap diperlukan pengujian lebih
lanjut yang diterapkan dijalan.
2. Agar tidak terjadi pemborosan maka pengendara motor harus mengetahui
jika pada putaran tinggi dengan reduction gear kecil, haruslah
44
Anonim, 1996
Ferdywanto Parende1), Ir. Hardi Gunawan, MASc2), I Nyoman Gede, ST, MT3)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi
Husni Mubarok_doc
http://dc436.4shared.com/doc/PLyL5N2S/preview.html
Suratman, 2003
45